Fase DInasti Abbasiyah
Fase DInasti Abbasiyah
“Fas
e-Fa
Bani se Pe
Abba meri
syah ntah
” an
NURU
L AFIAN
b e n t uk an tahun
t am a / pem
Fas e pe r
= 1 3 2 H -232 H
7 M
750 M-84
k a t a t a n i i U m
Salju
u r k i k e d u a. kegia a s i y y a h d a n B an te m pat. Di
u h T i A b b a n d i
pengar n g k a n o leh Ban v a t i f a ta u berjal n g a hadapi
e m b a o n s e r i b m e
yang dik s k i pu n b e rsifat k
k o b a r P e rang Sal
. Me elah ber
Andalusia s e p e r t i M e s i r t
m a 2 a bad.
l a m sung se l a
wilayah Is g b e r la n g
rani yan
kaum Nas
5
t ah u n 1 194
a
Fase Kelim = 590 H-656
M-1258 M Fase ini dikenal dalam sejarah perkembangan Islam sebagai fase
lemah sampai fase hancurnya kekuasaan Islam Abbasiyyah. Setelah
H terjadi disintegrasi dan perang salib dalam wilayah Islam, maka
kekuasaan Islam Abbasiyyah di Bagdad maupun kekuasaan Umayyah
di Andalusia semakin menurun. Bahkan pada tahun 1258 M,
Abbasiyyah diserang dan dibombardir oleh kekuasaan Mongol dengan
membakar sekian ilmu pengetahuan serta membakar mati para
ilmuwan Islam Abbasiyyah dengan cara membakar perpustakaan,
sekolah-sekolah serta membakar fasilitas-fasilitas umum.
Selain itu, pusat peradaban Islam yang ada di wilayah Andalusia
diserang dan dihancurkan oleh dua kerajaan Nasrani Aragon dan
Castelia, maka lengkaplah kehancuran Islam pada fase ini. kondisi
peradaban Islam di Bagdad pada saat itu hancur lebur, dua sungai
besar yang membelah kota Bagdad, Tigris, Eufrat menjadi hitam
beberapa bulan lantaran dibuangnya abu pembakaran. Setelah
kejadian tragi situ, maka kekuasaan Islam yang selama 5 abad lebih
membangun peradaban dengan susah payah telah takluk dan hancur.
Kota Baghdad menjadi kota yang sangat ramai, tidak hanya karena sebagai pusat pemerintahan
tapi juga karena banyaknya pendatang dari luar kota bahkan luar negeri yang bertujuan untuk
berdagang dan mencari ilmu pengetahuan. Baghdad merupakan kota termegah bahkan tercatat
didalam cerita seribu satu malam sebuah kota impian.