Gangguan Kejiwaan Post Partum
Gangguan Kejiwaan Post Partum
Gangguan Kejiwaan Post Partum
SOSIO-
BIOLO KULTUR
GIS AL
PSIKOLOGIS
Yager J. Comp.Textbook of Psy. Vol. I.Clinical manif of psy disord .2000: 795
Faktor Biologis
Neuroanatomi
Neurophysiologi
Faktor prenatal dan perinatal :
Hormonal
Infeksi
Toksik
Metabolik
Genetik (gangguan bipolar, dsb)
Yager J. Comp.Textbook of Psy. Vol. I.Clinical manif of psy disord .2000: 795
Sosiokultural
Status sosioekonomi
Stabilitas keluarga
Model pengasuhan
Problem dalam kelompok/group :
Involving prejude
Fasilitas keseh. inadequate
Pendidikan
Welfare
Tempat tinggal : perkotaan - desa
Ras dan nilai keagamaan
Values
Yager J. Comp.Textbook of Psy. Vol. I.Clinical manif of psy disord .2000: 795
Psikologi
s
Sejak lahir individu membawa karateristik temperamen
tersendiri
Karakteristik temperamen dengan mental emosional
individu (utama masa kanak)
Temperamen mempengaruhi individu berespon terhadap :
stimulus internal dan eksternal
kemampuan adaptasi
persistensi perilaku
kualitas suasana perasaan, dll
Yager J. Comp.Textbook of Psy. Vol. I.Clinical manif of psy disord .2000: 795
Baby Blues Syndrome (BBS)
PENDAHULUAN
Baby blues syndrome/Maternity blues/Postpartum blues
Gangguan emosi ringan umumnya 14 hari ( 2 minggu)
paska melahirkan
Blues : perasaan tertekan
Epidemiologi : 15 – 85% post partum
Faktor yang dianggap berperan terdiri atas internal dan
eksternal
Tatalaksana dilakukan secara holistik.
Baby Blues Syndrome (BBS)..
Baby blues (Cunningham) : gangguan suasana perasaan
yang berlangsung selama sekitar 3 – 6 hari postpartum.
Sindroma berupa gangguan suasana perasaan yang ringan.
Tampak dalam minggu pertama postpartum, ditandai
dengan : disforik/depresi/penurunan suasana perasaan,
irritabel, mood yang berubah-ubah, menangis, ansietas,
menyalahkan diri sendiri, gangguan tidur dan gangguan
dalam keinginan makan.
Savage (1875) menuliskannya sebagai keadaan disforik
ringan dikenal sebagai “milk fever”
Baby Blues Syndrome (BBS)..
ETIOLOGI
Internal : faktor hormonal dan neurotransmiter
Eksternal : perubahan lingkungan
Baby blues syndrome terjadi pada 50-80% ibu baru
Lebih dari 50% terjadi pada ibu yang depresi pada kelahiran
sebelumnya
Angka kejadian pada ibu yang sebelum hamil, depresi /gejala
ketidakseimbangan suasana perasaan prementruasi sebelum hamil
Gejala Klinis Baby Blues Syndrome (BBS)
1. Self esteem menurun
2. Sulit beristirahat dengan tenang/tidur lama
3. Irritable dan tidak sabar
4. Merasa tidak bertenaga
5. Suasana perasaan menurun, disertai menangis tanpa sebab yang kuat
6. Tidak tertarik dengan bayi/terlalu khawatir dengan bayinya, serta
terlalu memperhatikan bayinya
7. Perubahan berat badan (meningkat/menurun)
8. Khawatir akan menyakiti diri sendiri/bayinya
9. Ansietas dan guilty feeling
Diagnosis Baby Blues Syndrome (BBS)
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan sign dan symptoms yang ada
• Dibantu dengan pemeriksaan hormonal, seperti hormon tiroid
• Menggunakan instrumen seperti Edinburgh Postnatal
Depression Scale (EPDS) mengukur intensitas perubahan
perasaan depresi sekitar 1 minggu postpartum.
• EDPS digunakan 1 minggu pertama postpartum dan dapat
diulangi pada minggu ke 2 (bila ada keraguan dalam pengisian).
Tatalaksana Baby Blues Syndrome (BBS)
Pada Ibu
• Tidak ada pengobatan khusus, namun perlu dukungan dan
reassurance.
• Penataan kembali kegiatan rutin sehari-hari
• Memberikan informasi/edukasi tentang proses kehamilan dan
persalinan termasuk penyulit-penyulit yang mungkin ada dan
tatacara mengatasinya
• Mengedukasi tatacara saat gelisah, istirahat saat bayi tidur,
olahraga ringan, menginduksi ibu untuk ikhlas dan tulus dalam
peran sebagai ibu, komunikasi dengan ibu-ibu baru, dan
komunikasikan ansietasnya.
• Acceptance atas perubahan peran sebagai ibu
Pada Caregivers
• Berikan support/dukungan dalam pengasuhan bayi
15
Depresi Post Partum (DPP)
PENDAHULUAN
• Postpartum depression/depresi postpartum adalah depresi yang bervariasi
dari hari ke hari dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah, gangguan
nafsu makan, dan kehilangan libido.
• Tingkat keparahan depresi postpartum bervariasi.
• Keadaan yang paling ringan yaitu saat ibu mengalami “kesedihan sementara”
yang berlangsung sangat cepat pada masa awal postpartum, ini disebut
dengan the blues atau maternity blues.
• Gangguan postpartum yang paling berat psikosis postpartum atau
melankolia.
• Diantara 2 keadaan ekstrem tersebut terdapat keadaan yang relatif
mempunyai tingkat keparahan sedang yang disebut neurosa depresi atau
depresi postpartum
16
Depresi Post Partum (DPP)
EPIDEMIOLOGI
• Depresi postpartum (DPP) merupakan gangguan mood, yang
mempengaruhi 10 - 15 % ibu baru & dapat memiliki dampak buruk
pada ibu dan perkembangan bayinya.
• Sekitar 15-20% dari ibu dengan postpartum blues, berkembang
kearah lebih berat (sekitar >6 x lipat menjadi gangguan depresi).
• Konsekuensi psikososial dari DPP lebih berat dari BBS.
• Wanita primipara memiliki risiko tinggi untuk DPP bahkan hingga
perlu rawat inap psikiatri (sekitar 10-19 hari postpartum.)
• Satu dari 25 wanita dgn DPP masih melaporkan gejala depresi
setelah 6 bulan.
• Individu dgn DPP lebih mungkin untuk mengalami episode lain dari
depresi dalam lima tahun ke depan.
17
Depresi Post Partum (DPP)
EPIDEMIOLOGI
• Depresi postpartum terjadi dalam 10-15% wanita pada populasi
umum.
• Depresi postpartum paling sering terjadi dalam 3-6 bulan pertama
setelah melahirkan, tetapi dapat terjadi kapan pun pada tahun pertama.
• Depresi postpartum tidak berbeda dari depresi yang dapat terjadi
setiap saat lainnya dalam kehidupan wanita.
• Masa pasca-melahirkan adalah waktu yang paling rentan bagi wanita
untuk mengembangkan gangguan kejiwaan.
• Wanita yang menderita 1 episode depresi mayor setelah melahirkan
memiliki risiko kekambuhan sekitar 25%.
18
Depresi Post Partum (DPP)..
ETIOLOGI
Sedih/ murung
Kehilangan minat
setiap waktu
Rasa tdk
Tdk bertenaga,
berguna/rasa
mudah lelah
bersalah
DEPRESI
Konsentrasi/
Pesimis perhatian
berkurang
21
TATALAKSANA Strategi farmakologis diindikasikan untuk gejala
Singkirkan penyebab fisik untuk gangguan mood depresi sedang sampai berat atau ketika seorang
(misalnya, disfungsi tiroid, anemia). ibu tidak merespon pengobatan non-
Strategi pengobatan non-farmakologis berguna farmakologis.
untuk wanita dengan gejala depresi ringan sampai Obat juga dapat digunakan dalam hubungannya
sedang. dengan terapi non-farmakologis.
Psikoterapi individu atau kelompok (kognitif- Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI)
perilaku dan terapi interpersonal) merupakan lini pertama dan efektif pada wanita
Psychoeducational atau dukungan kelompok juga dengan depresi postpartum. Antidepresan standar
dapat membantu. Modalitas ini penting, untuk ibu lainnya; fluoxetine 10-60 mg/hari, sertraline 50-
yang menyusui dan yang ingin menghindari 200 mg/hari, paroxetine 20-60 mg/hari,
minum obat. citalopram 20-60 mg/hari , atau escitalopram
10-20 mg/hari.
PERBEDAAN BABY BLUES SYNDROME
& POSTPARTUM DEPRESSION
KARAKTERISTIK BABY BLUES POSTPARTUM
SYNDROMES DEPRESSION
Insidens Sekitar 15-85% ibu postpartum Sekitar 10-15% ibu postpartum
Onset 3-6 hari postpartum Sekitar 3-6 bulan postpartum
Durasi Hari hingga minggu Bulan hingga tahun bila tanpa
pengobatan
Stressor Tidak ada/tidak jelas Umumnya kurangnya
dukungan
Pengaruh sosiokultural Tidak ada berhubungan Ada hubungan kuat
Riwayat gangguan mood Tidak ada berhubungan Ada hubungan kuat
Riwayat gangguan mood dalam Tidak ada berhubungan Ada hubungan
keluarga
23
PERBEDAAN BABY BLUES SYNDROMES
& POSTPARTUM DEPRESSION
KARAKTERISTIK BABY BLUES POSTPARTUM
SYNDROMES DEPRESSION
Rasa sedih Ada Ada
Mood swing Ada Pada awal gangguan,
selanjutnya mood menurun
Anhedonia Ada Sering ada
Gangguan tidur Terkadang Sering ada
Keinginan bunuh diri Tidak ada Tergantung beratnya
depresi
Keinginan menyakiti Jarang Sering ada
bayi
Guilty feeling dan Kalaupun ada, umumnya Sering dan umumnya berat
merasa tidak mampu ringan
24
PERBEDAAN GEJALA KLINIS PADA BBS, POSTPARTUM
DEPRESSION & POSTPARTUM PSYCHOTIC
BABY BLUES SYNDROME POSTPARTUM DEPRESSION POSTPARTUM PSYCHOTIC
Terjadi pada 15-85% ibu Terjadi pada 10-15% ibu melahirkan Terjadi pada 0,1-0,2% ibu
melahirkan melahirkan
Gangguan suasana perasaan dan Gangguan suasana perasaan (ter- Depresi dengan perubahan suasana
pikiran represi merata) dan pikiran perasaan
Ada rasa sedih Mood yang sedih Gangguan isi pikir ( menyakini diri
belum menikah, perawan self esteem
buruk dan meyakini bayi
meninggal/tidak ada) gelisah
Murung, tidak nyaman, Gangguan tidur Mengeluh lelah, tidak dapat tidur,
kebingungan subjektif dan gelisah, mood yang swing, bingung,
terkadang gangguan tidur paranoid, strong word, menangis dll
Terjadi sekitar 3-7 hari postpartum Terjadi antara 3-6 bulan postpartum, Umumnya 2-3 minggu postpartum,
umumnya 12 minggu kurun waktu 8 minggu
25
PERBEDAAN GEJALA KLINIS PADA BBS, POSTPARTUM
DEPRESSION & POSTPARTUM PSYCHOTIC
BABY BLUES SYNDROME POSTPARTUM DEPRESSION POSTPARTUM PSYCHOTIC
Tanpa pemicu khusus Pemicu utama bila kurangnya Ketegangan proses persalinan
dukungan caregivers utama dpt dianggap sbg stressor
Tidak berpikir untuk bunuh diri Terkadang keinginan Gangguan persepsi/isi pikir dapat
menyakiti/mencelakai bayi menyebabkan suicide/membunuh
bayi
Berlangsung selama bbrp hari Dapat berlangsung bbrp bulan, Lebih dari 1 bulan hingga dapat
sampai 2 minggu bahkan tanpa perawatan dapat tahunan
tahunan
Tidak terlalu dipengaruhi kondisi Sangat dipengaruhi kondisi Terkadang dipengaruhi sosio-
sosiocultural dan ekonomi sosiocultural dan ekonomi cultural & ekonomi
Dapat terjadi pada ibu yang tidak Berhubungan kuat dengan Sekitar 50% berasal dari
memiliki riwayat keluarga adanya riwayat keluarga dengan keluarga dengan gangguan mood
dengan gangguan mood gangguan mood
26
PERBEDAAN GEJALA KLINIS PADA BBS, POSTPARTUM
DEPRESSION & POSTPARTUM PSYCHOTIC
27
KEPUSTAKAAN
1. Fancher T, McCarron RM, Kukoyi O, et al. Mood Disorders Depression. Lippincott’s Primary Care
Psychiatri.2009(2)17-26
2. Reece, EA. And Hobbins, JC. Clinical Obstetrics The Fetus and Mother. 3 rd ed. Blackwell Publishing.
Massachussetts. USA. 2007. p. 1022 – 6
3. Cockburn J. and Pawson, ME. (eds). Psychological Challenges in Obstetrics and Gynecology The Clinical
Management. Springer-Verlag. London. 2007. p. 141 – 56
4. Sadock, BJ and Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry Behavioral Science Clinical
Chemistry 10th ed. Lippincott Williams & Wilkins. New York. 2007. p. 864 –7
5. Gill, D. Hughes’ outline of Modern Psychiatry 5th ed. John Wiley and Sons, Ltd. England. 2007. p. 222 – 5
6. Hendrick, V.(ed). Psychiatric Disorders in Pregnancy and the Postpartum Principles and treatment. Humana
Press. Totowa. New Jersey. 2006. p . 41 – 67
7. Gelder,MG. Lopez, JL. Jr, Inol. Andreasen, N. New Oxford Textbook of Psychiatry. Oxford University
Press. USA. 2000