Buku Indikator Kesjaor Utk Kab & Puskes. Edit 2020-10-03 by Gede

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 66

INDIKATOR

PROGRAM KESEHATAN KERJA


DAN OLAHRAGA TAHUN 2020-2024

DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA


DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
1
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat Rahmat-Nya, dokumen Indikator Program Kesehatan
Kerja dan Olahraga tahun 2020 – 2024 dapat kami selesaikan, sebagai masukan bagi penyusunan Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan dan Rencana Kerja Lima Tahun Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 2020 - 2024.

Dokumen Indikator ini akan menjadi bagian dari Rencana Kerja Lima Tahun Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Periode
2020 - 2024, mengingat indikator merupakan alat ukur pelaksanaan/keberhasilan program dan merupakan bagian dari kerangka
akuntabilitas organisasi untuk mengukur capaian kinerja institusi. Penyusunan Dokumen dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan di Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, dan Biro Perencanaan Kemenkes serta pakar.

Indikator yang disusun, merupakan indikator untuk melihat pelaksanaan program kesehatan kerja dan olahraga dengan lebih baik,
termasuk melihat peran tiap tingkat administrasi sesuai tugas fungsi dan kewenangannya. Masukan bagi penyempurnaan
dokumen ini kami terima dengan senang hati.

Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan pada semua pihak yang telah mencurahkan pemikiran, tenaga dan upaya
untuk terwujudnya Dokumen Indikator Program Kesehatan Kerja dan Olahraga Tahun 2020 – 2024. Semoga dokumen ini dapat
mendukung pencapaian masyarakat Indonesia yang Sehat, Bugar, dan Produktif.

Jakarta, Januari 2020


Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga

drg. Kartini Rustandi, M.Kes

i
EDITOR :
drg. Kartini Rustandi, M.Kes

TIM PENYUSUN :
drg. Kartini Rustandi, M.Kes
dr. Rusmiyati, MQIH, drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH,
dr. Nita Mardiah, MKM, Tasripin, SKM, MKM, dr. Inne Nutfiliana, MKK,
dr. Astuti, MKKK, dr. Pramutia Haryati H, MKK, dr. Feby Anggraini, MKK,
Ika Ratnawati, SKM, MKKK, Ben Fauzi Ramadhan, SKM, MKM,
Hana Fajar Septanti,SKM, RR. Winda Kusuma Ningrum, S.Si, MKKK,
Dhito Pemi Aprianto, S.Kep, dr. Rinda Juwita, dr. Fida Dewi Ambarsari, MKK

KONTRIBUTOR :
Dr. dr.Trihono,MSc, Dr. dr. Harimat Hendrawan, MKes,
Dr. Selamet Riyadi, SKM, MKKK, Syahrul E Panjaitan, SKM, MKKK,
Dewa Made Angga W, SKM, MScPH, dr. Harry Papilaya,
dr, Mayangsari, MARS, dr. Susio Luchito, Budi Perdana, S.Kom,
dr. Victorino, MKM, dr. Puspita Tri Utami
ii
DAFTAR ISI
i

1-4

5-17

18-21

22-49

50

iii
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Berakhirnya rencana pembangunan lima tahun 2015 – 2019, dan dimulainya
pembangunan lima tahun 2020 – 2024

Perlunya percepatan implementasi program kesehatan kerja dan olahraga yang akan

1
mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta mendukung tercapainya
manusia Indonesia yang sehat, bugar, produktif dan mampu berkompetisi.

Program kesehatan kerja dan olahraga akan mendukung penurunan masalah


kesehatan di Indonesia terutama obesitas, Penyakit Tidak Menular/PTM, Penyakit
Menular/PM dan masalah Gizi termasuk stunting dan angka kematian Ibu, .

Program Kesehatan Kerja dan Olahraga akan mendukung upaya kesehatan yang
dikoordinasikan oleh Ditjen Kesehatan Masyarakat, Ditjen Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit dan Ditjen Pelayanan Kesehatan

1
LATAR BELAKANG
Implementasi program kesehatan kerja dan olahraga diperlukan peran Pemerintah
Daerah, Kementerian/Lembaga, Perguruan Tinggi, NGO/LSM, Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, dan masyarakat serta dunia usaha. Peran pemerintah daerah (provinsi,

2
kabupaten/kota) serta fasyankes adalah sebagai koordinator dan implementator program.

Untuk melihat implementasi program kesehatan kerja dan olahraga, diperlukan indikator
yang dapat menunjukan keberhasilan pelaksanaan dan upaya yang dilakukan oleh
pemangku kepentingan disetiap tingkat administrasi.

Indikator yang ditetapkan harus dapat 1) menggambarkan pencapaian program secara


nasional 2) menggambarkan peran tiap tingkat administrasi 3) memenuhi kaidah indikator
terutama Spesific, Measureable, Achievable, Realistic, Timely (SMART) dan 4)
mendukung pelaksanaan program secara konsisten, dapat dibandingkan dan menyeluruh
(consistency, comparable, comprehensive).

2
DUKUNGAN PROGRAM KESJAOR PADA
PROGRAM NASIONAL

PROGRAM KESEHATAN
KERJA DAN
OLAHRAGA
1.GP2SP
2.POS UKK
3.K3 PERKANTORAN
4.K3 FASYANKES
5.TKI
6.ROAD
SAFETY/INJURY
7.PEMBINAAN
KEBUGARAN JASMANI

3
DUKUNGAN PROGRAM KESJAOR PADA STANDAR SPM
Setiap Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar

Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

Setiap WNI usia 15 sd 59 th mendapat skrining kesehatan sesuai standar


PROGRAM KESEHATAN
Setiap WNI usia 60 th ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
KERJA DAN
OLAHRAGA
1.GP2SP Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
2.POS UKK
3.K3 PERKANTORAN Setiap penderita DM mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
4.K3 FASYANKES
5.TKI Setiap orang dengan TB mendapat pelayanan TB sesuai standar
6.ROAD SAFETY/INJURI
7.PEMBINAAN Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapat pemeriksaan HIV sesuai standar
KEBUGARAN JASMANI
Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Setiap Ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar

Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Setiap orang dengan gangguan jiwa mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar 4
INDIKATOR RENSTRA/RPJMN
PROGRAM KESEHATAN KERJA
DAN OLAHRAGA TAHUN 2020 - 2024
INDIKATOR RENSTRA/RPJMN
PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
TAHUN 2020 – 2024
KESEHATAN KERJA

Jumlah Kabupaten/Kota yang INDIKATOR RPJMN


melaksanakan kesehatan kerja

KESEHATAN OLAHRAGA

Jumlah Kabupaten/Kota yang


melaksanakan kesehatan olahraga

5
TARGET INDIKATOR RENSTRA/RPJMN
PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
TAHUN 2020 – 2024 385
411

360

INDIKATOR KESEHATAN KERJA 334


308
Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan
kesehatan kerja

411
385
360
INDIKATOR KESEHATAN OLAHRAGA 334
308

Jumlah Kabupaten/Kota yang


melaksanakan kesehatan olahraga

Catatan: target akan disesuaikan dengan


baseline Rifaskes bulan Juni 2019 6
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Data


1 Jumlah kabupaten/kota Kabupaten/kota yang melaksanakan kesehatan kerja Jumlah Sistem
yang melaksanakan adalah: kabupaten/kota yang Informasi
kesehatan kerja 1.Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya melaksanakan Terpadu
melaksanakan kesehatan kerja kesehatan kerja Kesehatan
2.Tersedianya surat keputusan (SK) atau surat edaran dalam kurun waktu 1 Kerja dan
(SE) yang mendukung pelaksanaan kesehatan kerja di tahun Olahraga
tingkat kabupaten/kota (SITKO)
3.Pembinaan kesehatan kerja di sektor formal
4.Pembinaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
fasilitas pelayanan kesehatan di kabupaten/kota

2 Jumlah kabupaten/kota Kabupaten/kota yang melaksanakan kesehatan olahraga Jumlah Sistem


yang melaksanakan adalah: kabupaten/kota yang Informasi
kesehatan olahraga 1.Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya melaksanakan Terpadu
melaksanakan kesehatan olahraga kesehatan olahraga Kesehatan
2.Tersedianya surat keputusan (SK) atau surat edaran dalam kurun waktu 1 Kerja dan
(SE) tentang olahraga atau aktivitas fisik di tingkat tahun Olahraga
kabupaten/kota (SITKO)
3.Pembinaan kebugaran jasmani pekerja di tingkat
kabupaten/kota

7
INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN KERJA
CARA
INDIKATOR KRITERIA PENILAIAN
PERHITUNGAN
Jumlah Kabupaten/kota yang melaksanakan Target kab/kota minimal
Kabupaten/Kota kesehatan kerja adalah yang memenuhi 60% Puskesmas
yang kriteria sbb: melaksanakan
melaksanakan 1.Minimal 60% Puskesmas di wilayah kesehatan kerja
kesehatan kerja kerjanya melaksanakan kesehatan kerja
2.Tersedianya surat keputusan (SK) atau
surat edaran (SE) yang mendukung
pelaksanaan kesehatan kerja di tingkat
kabupaten/kota
3.Pembinaan kesehatan kerja di sektor formal
4.Pembinaan kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) fasilitas pelayanan kesehatan di
kabupaten/kota

8
DEFINISI OPERASIONAL

9
DEFINISI OPERASIONAL
NO SUB DEFINISI BUKTI CARA HITUNG SUMBER
INDIKATOR OPERASIONAL DATA
3 Pembinaan Pelaksanaan pendataan dan a. Data perusahaan yang ada di a. Jumlah • Dinkes
kesehatan kerja pembinaan tempat kerja sektor kab/kota perusahaan/tempat kerja kab/kota
di sektor formal formal antara lain kegiatan b. Laporan pembinaan Kesja formal di wilayah • Dinas
advokasi, koordinasi dan pada sektor formal: kab/kota Tenaga
pelaksanaan program • Data Perusahaan yang dibina b. Jumlah Kerja
kesehatan kerja: dibidang kesehatan perusahaan/tempat kerja • Dihitung
1.GP2SP • Data kegiatan pembinaan yang dibina oleh Dinkes dan
2.K3 Perkantoran dapat berupa rekap laporan atau Puskesmas dilaporkan
3.Pekerja Sehat Produktif atau foto kegiatan setahun
sekali

4 Pembinaan a. Pelaksanaan pendataan a. Data Fasyankes yang ada di a. Jumlah Fasyankes yang • Dinkes
kesehatan dan Fasyankes di wilayah kabupaten/kota. ada di kab/kota Kab/Kota
keselamatan kab/kota b. Laporan pembinaan K3 b. Jumlah Fasyankes • Dihitung
kerja (K3) b. Pelaksanaan pembinaan K3 Fasyankes di wilayah dibina kegiatan K3. dan
fasilitas pada Fasyankes di wilayah kab/kota sbb: dilaporkan
pelayanan kabupaten/kota. • Jumlah Fasyankes yang setahun
kesehatan di dibina dalam pelaksanaan K3. sekali
kabupaten/kota Catatan: • Jumlah fasyankes yang
Fasyankes yang harus dibina K3 sbb: melaksanakan program K3.
Fasilitas pelayanan kesehatan
(RS. Puskesmas, Klinik,
Laboratorium dll) baik milik
pemerintah, TNI/Polri, dan
swasta
10
LEVELING
KABUPATEN NO SUB INDIKATOR LEVEL I LEVEL II LEVEL III
melaksanakan
KESEHATAN 1 60 % Puskesmas di
kabupaten/kota Melaksanakan v v v
KERJA Kesehatan Kerja
Leveling tingkat 2 Adanya SE/SK a. Ada/
terkait Tersedia v v v
kabupaten/kota ditujukan
untuk mengetahui tingkat pelaksanaan
kesehatan kerja b. Implementasi - v v
pencapaian kabupaten
berdasarkan dukungan 3 Pembinaan a.Pendataan v v v
sumber daya dan kesehatan kerja
komitmen yang ada dari b.Pembinaan
sektor formal - v v
semua pemangku
kepentingan yang terlibat. 4 Pembinaan K3 a.Pendataan
Fasyankes v v v

b. Pembinaan
Leveling digunakan pula - v v
untuk melakukan
pembinaan dan 5 Tersedianya Jabfung PKK
- - v
pemenuhan kebutuhan
sumber daya yang
diperlukan . 11
INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
CARA
INDIKATOR KRITERIA PENILAIAN
PERHITUNGAN
Kabupaten/kota yang melaksanakan
Jumlah kesehatan olahraga adalah: Target kab/kota
kabupaten/kota 1.Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya minimal 60%
yang melaksanakan kesehatan olahraga Puskesmas
melaksanakan 2.Tersedianya surat keputusan (SK) atau surat melaksanakan
kesehatan edaran (SE) tentang olahraga atau aktivitas kesehatan olahraga
olahraga fisik di tingkat kabupaten/kota
3.Pembinaan kebugaran jasmani pekerja di
tingkat kabupaten/kota

12
KESEHATAN OLAHRAGA
DEFINISI OPERASIONAL

13
KESEHATAN OLAHRAGA
DEFINISI OPERASIONAL
NO SUB DO BUKTI SUMBER
INDIKATOR CARA HITUNG
DATA
3 Pembinaan Pembinaan • Data OPD/ • Jumlah SKPD/ Kantor • Puskesmas,
kebugaran kebugaran jasmani Fasyankes/ /Perusahaan, dll yang kabupaten/
jasmani pekerja di tingkat Perusahaan, dll melaksanakan pengukuran kota
pekerja di kabupaten/kota yang kebugaran jasmani. • Dihitung dan
tingkat berupa kegiatan melakukan • Jumlah pegawai berdasarkan dilaporkan
kabupaten/k pengukuran pengukuran tingkat kebugaran jasmani. sebulan
ota kebugaran jasmani jasmani. sekali.
pada pekerja di • Data analisis
tingkat hasil
kabupaten/kota pengukuran
kebugaran
Pelaksanan dapat jasmani
dimulai dari Dinkes,
OPD dan
Fasyankes yang
ada di kab/kota dan
lain-lain.

14
KESEHATAN OLAHRAGA
LEVELING
KABUPATEN
melaksanakan
KESEHATAN NO SUB INDIKATOR LEVEL I LEVEL II
OLAHRAGA
Leveling tingkat 1 60 % Puskesmas di
Level 1 v v
kabupaten/kota ditujukan kabupaten/kota melaksanakan
untuk mengetahui tingkat kesehatan olahraga
Level 2 v
pencapaian kabupaten
berdasarkan dukungan 2 Adanya SE/SK tentang pelaksanaan
sumber daya dan komitmen kesehatan olahraga v v
yang ada dari semua
pemangku kepentingan yang
terlibat. 3 Pembinaan kebugaran jasmani pekerja
tingkat kabupaten/kota v
Leveling digunakan pula untuk
melakukan pembinaan dan
pemenuhan kebutuhan
sumber daya yang diperlukan.

15
PERAN KABUPATEN/KOTA
1. Memastikan :
• Kegiatan dilaksanakan
• Data tersedia
• Data dapat dikroscek kebenarannya dengan data terkait lainnya
• Data diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi kabupaten/kota dan Puskesmas
2. Menggali
• Hal-hal yang mendukung pelaksanaan program
• Hal-hal yang menghambat pelaksanaan program
• Informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan program
• Dukungan yang diperlukan dalam melaksanakan progran
• Langkah2 yang diperlukan untuk meningkatkan upaya yang telah dilaksanakan
• Menggali inovasi yang dikembangkan Puskesmas yang dapat direplikasikan
3. Membina Puskesmas dalam pelaksanaan kesehatan kerja dan olahraga.

16
DATA PENDUKUNG PELAKSANAAN PROGRAM
NO DATA DUKUNG

1 Jumlah puskesmas yang melaksanakan kesehatan kerja dan olahraga (berdasarkan nama dan
alamat)
2 Jumlah kebijakan yang ditetapkan mendukung program kesehatan kerja dan olahraga
(SK/SE/Juknis/Pedoman)
3 Jumlah tenaga yang dilatih program kesehatan kerja dan olahraga
4 Jumlah tenaga yang diorientasi program kesehatan kerja dan olahraga
5 Jumlah tempat kerja yang melaksanakan kesehatan kerja (perusahaan, perkantoran, RS,
Puskesmas, Fasyankes lainnya, Organisasi Perangkat Daerah, Pos UKK, dll)
6 Jumlah institusi yang melaksanakan pengukuran kebugaran (OPD, perkantoran)
7 Jumlah pengemudi yang diperiksa kesehatan
8 Jumlah jemaah haji yang diukur kebugaran jasmani
9 Jumlah jabatan fungsional pembimbing kesehatan kerja
10 Jumlah Desa Migran Produktif yang dibina
17
INDIKATOR OUTPUT
PROGRAM KESEHATAN KERJA
DAN OLAHRAGA TAHUN 2020 - 2024
TARGET INDIKATOR OUTPUT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
TAHUN ANGGARAN 2020-2024

Target RPJMN 2020-2024


PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR OUTPUT
No
/OUTPUT 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah tempat kerja yang
Pelaksanaan Kesehatan
1 melaksanakan kesehatan 75.000 125.000 150.000 175.000 200.000
Kerja di Tempat Kerja
kerja

Instansi pemerintah yang Jumlah Instansi pemerintah


2 Melaksanakan Pengukuran yang melakukan pengukuran 2.200 3600 4.400 5.100 5.800
Kebugaran Jasmani Kebugaran Jasmani

Jemaah haji yang diperiksa Jumlah jemaah haji yang


3 202.000 202.000 202.000 202.000 202.000
kebugaran jasmani diukur kebugaran jasmaninya
Jumlah kelompok masyarakat
Kelompok masyarakat yang
4 yang melaksanakan aktivitas 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000
melaksanakan aktivitas fisik
fisik
18
TARGET SASARAN INDIKATOR OUTPUT
SASARAN :
TEMPAT KESEHATAN KERJA

1 Fasilitas Pelayanan SASARAN :


Kesehatan/Fasyankes (Puskesmas, PENGUKURAN KEBUGARAN
Klinik, RS)
2 Perkantoran (K/L, OPD) 1. Anak Sekolah
3 Perusahaan (UMKM, menengah, besar) 2. Calon Jemaah Haji
4 Tempat kerja lainnya 3. ASN Kementerian/ Lembaga, OPD
4. Fasyankes (Puskesmas. RS)
5. Pekerja
SASARAN :
KELOMPOK MASYARKAT

1 Kelompok Olahraga Masyarakat


2 Ibu hamil
3 Lansia

19
DEFINISI OPERASIONAL
Program/Kegiatan/ Indikator RPJMN/RENSTRA
No Definisi Operasional Rumus/ Formula
Output 2020-2024
Output Indikator Output
1 Tempat kerja yang Persentase tempat kerja yang Tempat kerja yang melaksanakan Jumlah tempat kerja
melaksanakan kesehatan melaksanakan kesehatan kerja kesehatan kerja adalah perkantoran/ yang melaksanakan
kerja perusahaan/fasilitas pelayanan kesehatan kesehatan kerja
Note: sasaran ditentukan sebanyak (FKTP dan rumah sakit)/kelompok kerja minimal 1 upaya
Keterkaitan/ 250.000 tempat Kerja (poktan, kelompok nelayan, kelompok promotif dan 1 upaya
mendukung : 1.FKTP = 20.000 (Puskesmas 9825 + perajin, dll) yang melaksanakan upaya preventif / 250.000 x
1.Penurunan Penyakit FKTP lain 10.175) kesehatan kerja. 100%
Menular (PM) dan 2.RS = 2.814
Penyakit Tidak Menular 3.Perusahaan = 787.530 Yang dimaksud upaya kesehatan kerja di
(PTM) -Usaha kecil = 717.000 tempat kerja seperti terlampir pada tabel
2.Penurunan Angka -Usaha menengah = 65.500 berikut.
Kematian Ibu (AKI) dan -Usaha besar = 5030
Angka Kematian 4.Perkantoran (K/L dan SKPD) = 7432
Neonatal (AKN) -Pusat 34 Kementerian + 27 Lembaga =
61
-Provinsi 34 Provinsi x 20 OPD = 680
-Kab/Kota 514 kab/kota x 13 OPD = 6682

20
KRITERIA TEMPAT KERJA YANG MELAKSANAKAN UPAYA
KESEHATAN KERJA

21
KRITERIA TEMPAT KERJA YANG MELAKSANAKAN UPAYA
KESEHATAN KERJA

22
DEFINISI OPERASIONAL

23
DEFINISI OPERASIONAL
Indikator
Program/Kegiatan/
No RPJMN/RENSTRA Definisi Operasional Rumus/Formula
Output
2020-2024
Output Indikator Output
3 Jemaah haji yang Persentase jemaah haji yang Jemaah haji yang diperiksa Jumlah calon jemaah
diperiksa kebugaran diukur kebugaran jasmani kebugaran jasmani adalah haji yang diperiksa
jasmani calon jemaah haji yang kebugaran jasmaninya/
Note : diperiksa kebugaran Jumlah seluruh calon
Keterkaitan/ mendukung : Jumlah kuota jamaah haji = jasmaninya dalam kurun jamaah haji dalam kurun
1.Penguatan Gerakan 212.000 orang waktu tertentu. 1 tahun x 100%
Masyarakat Hidup Sehat
(Germas) Sumber data:
2.Penurunan Angka Siskohat dan Kemenag
Kematian dan Kesakitan
Haji
3.Isu multisektoral dan
mempunyai nilai politis

24
DEFINISI OPERASIONAL
Indikator
Program/Kegiatan/
No RPJMN/RENSTRA Definisi Operasional Rumus/Formula
Output
2020-2024

Output Indikator Output


4 Kelompok Masyarakat Jumlah kelompok Kelompok masyarakat yang melaksanakan Jumlah kelompok
Melaksanakan masyarakat yang aktivitas fisik adalah apabila: masyarakat yang
Aktivitas Fisik melaksanakan aktivitas 1.Melakukan kegiatan olahraga secara rutin melaksanakan kegiatan
fisik selama minimal 6 bulan. olahraga secara rutin
2.Beranggotakan sekitar 15-20 orang.
3.Bentuk kelompok olahraga yang dimaksud minimal 6 bulan dalam
meliputi: kelompok senam ibu hamil, setahun
kelompok senam lansia, dan kelompok
olahraga yang dibentuk secara mandiri oleh
masyarakat seperti kelompok senam jantung
sehat, senam tera, senam pencegahan
osteoporosis, dll.

25
INDIKATOR PROGRAM
BERDASARKAN TINGKAT
ADMINISTRASI
INDIKATOR BERDASARKAN TINGKAT ADMINISTRASI
PUSAT
% Prov yang melaksanakan kesehatan kerja. PROVINSI
% Prov yang meklaksanakan kesehatan
% kab yang melaksanakan kesehatan kerja
olahraga.
% kab yang melaksanakan kesehatan olahraga
•Prov yang dibina .
•Kab yang dibina
•Kebijakan yang ada
4 •Kebijakan yang ada
•Intervensi/inovasi yang ada 3 •Intervensi/inovasi yang ada

KABUPATEN/KOTA

PUSKESMAS 2 % Pusk yang melaksanakan kesehatan kerja


1 % Pusk Yang melaksanakan kesehatan olahraga
• Melaksanakan kesehatan kerja internal •Pusk yang melaksanakan kesehatan kerja internal
dan eksternal dan eksternal.
•Pusk yang melaksanakan kesehatan olahraga
• Melaksanakan kesehatan olahraga internal •Kebijakan yang ada.
dan eksternal •Tempat kerja yang melaksanakan kesehatan kerja.
• Tempat kerja yang melaksanakan kesja •Institusi yang melaksanakan pengukuran kebugaran
• Institusi yang melaksanakan pengukuran jasmani bagi pegawai
kebugaran. •Jemaah haji yang diukur kebugaran jasmani.
• Jemaah haji yang diukur kebugaran
jasmani.
26
LEVELING DAN GRADING DALAM MENGUKUR
CAPAIAN INDIKATOR
Leveling merupakan kesimpulan dari hasil penilaian
maturitas implementasi program kesehatan kerja dan
olahraga ditingkat kabupaten/kota dan puskesmas
LEVELIN dalam bentuk tingkatan (level 1, level 2, dan / level 3),
G
hal ini mengingat perbedaan situasi dan kondisi tiap
kabupaten/kota dan Puskesmas. (komitmen,
dukungan SDM, dana dan sumber daya yang ada)

Grading merupakan kesimpulan atas penilaian kinerja


GRADING program kesehatan kerja dan olahraga di tingkat
provinsi dan pusat sebagai dasar dalam pembinaan
pada institusi jenjang dibawahnya.

27
INDIKATOR TINGKAT PUSKESMAS
INDIKATOR PROGRAM PUSKESMAS MELAKSANAKAN
KESEHATAN KERJA KESEHATAN KERJA
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
Puskesmas yang Puskesmas yang melaksanakan kesehatan kerja internal dan eksternal.
melaksanakan Kegiatan kesehatan kerja INTERNAL (dilaksanakan di dalam gedung Puskesmas) sebagai
berikut :
kesehatan kerja 1.Perencanaan kegiatan kesehatan kerja
2.Ada SDM dibidang kesehatan kerja (pengelola program Kesja atau Jabfung PKK)
3.Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas (SOP, jalur evakuasi, penggunaan APD, APAR, peta
identifikasi bahaya dan faktor risiko)
4.Pelayanan dan tatalaksana Penyakit Akibat Kerja/ PAK dan penyakit umum pada pekerja
Puskesmas (deteksi dini risiko penyakit PM & PTM )

Upaya kesehatan kerja EKSTERNAL (kegiatan yang dilaksanakan di luar gedung Puskesmas)
sebagai berikut :
5.Pemberdayaan dan pembinaan pekerja terutama pekerja informal (target: minimal 2 pos
UKK per Puskesmas)
6.Pembinaan kesehatan kerja di perusahaan
7.Pemetaan faktor risiko kesehatan di tempat kerja pada wilayah kerjanya

28
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
DEFINISI OPERASIONAL KESEHATAN KERJA

NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

a. Perencanaan kegiatan Adanya perencanaan kegiatan kesehatan Dokumen perencanaan • Puskesmas


kesehatan kerja di kerja internal dan external di Puskesmas kegiatan kesehatan • Dihitung dan
Puskesmas yang tercantum dalam dokumen kerja yang tercantum dilaporkan
Rencanaan Usulan Kegiatan (RUK) dan dalam setahun sekali
dibahas dalam mini lokakarya dalam •Dokumen RKU
pelaksanaan kegiatan tiap tahun. •Dokumen Minlok

b. Pengelola program Petugas Puskesmas yang ditugaskan SK penunjukan • Puskesmas


kesehatan kerja melalui SK kepala Puskesmas sebagai pelaksanadan/atau • Dihitung dan
pelaksana dan/atau pengelola kesehatan pengelola program dilaporkan
kerja. kesehatan kerja setahun sekali

c. Adanya tenaga jabatan Tersedia usulan formasi pejabat fungsional • Adanya formasi • Puskesmas
fungsional pembimbing Pembimbing Kesehatan kerja (PKK) di Jabfung PKK di • Dihitung dan
kesehatan kerja (PKK). Puskesmas dan/atau ada Jabfung PKK Puskesmas dilaporkan
yang diangkat di Puskesmas. • Adanya SK setahun sekali
pengangkatan

29
DEFINISI OPERASIONAL PUSKESMAS MELAKSANAKAN
KESEHATAN KERJA
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

d. SOP K3 SOP K3, diantaranya SOP pelaksanaan Dokumen SOP • Puskesmas


standar general precaution, yaitu: • Dihitung dan
• Cuci tangan dilaporkan
• APD setahun sekali
• Pengelolaan alat medis (instruksi kerja,
strerilisasi alat, kalibrasi)
• Pengelolaan limbah, dll

e. Pemetaan identifikasi Peta ruangan Puskesmas yang dilengkapi Dokumen peta ruang kerja • Puskesmas
bahaya dan risiko. dengan jenis faktor risiko petensi bahaya pada Puskesmas yang dilengkapi • Dihitung dan
setiap ruangan kerja. potensi bahaya dan tingkat dilaporkan
risiko setahun sekali

f. Tersedia jalur evakuasi Tersedia jalur evakuasi yang dilengkapi dengan Foto rambu-rambu jalur • Puskesmas
dan ada rambu-rambu rambu-rambu mengarahkan evakuasi menuju evakuasi di Puskesmas • Dihitung dan
evakuasi. ke titik kumpul. dilaporkan
setahun sekali
g. Tersedia Alat Pemadam Tersedianya Alat Pemadam Api Ringan di Foto APAR • Puskesmas
Api Ringan (APAR) Puskesmas • Dihitung dan
dilaporkan
setahun sekali
30
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
DEFINISI OPERASIONAL KESEHATAN KERJA

NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

h. Simulasi APAR Cukup Jelas. Foto dan laporan • Puskesmas


simulasi APAR • Dihitung dan dilaporkan
setahun sekali

i. Terlaksananya pelayanan Rekap data pasien per Dokumen • Buku registrasi pasien
dan tatalaksana Penyakit bulan dengan Puskesmas
Akibat Kerja (PAK) bagi keterangan jenis • Dihitung setiap bulan
pekerja di wilayah kerja pekerjaan dan sekali.
Puskesmas penyakitnya.

j. Terlaksananya pelayanan Data tatalaksana PAK Dokumen • Buku registrasi petugas


dan tatalaksana Penyakit pada petugas Puskesmas
Akibat Kerja (PAK) bagi Puskesmas yang • Dihitung setiap bulan
petugas Puskesmas diobati/dirujuk. sekali.

31
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
DEFINISI OPERASIONAL KESEHATAN KERJA
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

k. Terlaksananya deteksi dini • Deteksi dini PTM diantaranya: Foto dan dokumen kegiatan • Buku registrasi
resiko penyakit tidak pemeriksaan tekanan darah, IMT, gula petugas
menular dan pencegahan darah, kolesterol, dan lain-lain. Puskesmas
penyakit menular pada • Pencegahan penyakit menular • Dihitung dan
petugas. diantaranya: KIE pencegahan penyakit dilaporkan
menular, penyediaan APD, vaksinasi setiap bulan
bagi pekerja berisiko sekali.

l Pembentukan Pos UKK Pembentukan Pos UKK pada pekerja sektor Data Pos UKK • Puskesmas
bagi pekerja informal, informal yang ada di wilayah kerja • Identitas Pos UKK (nama, • Dihitung dan
seperti: petani, nelayan Puskesmas. alamat dan bidang usaha, dilaporkan setiap
dan UMKM jumlah pekerja) bulan sekali
• Identitas kader Pos UKK
( jumlah dan jumlah kader)

m Pembinaan Pos UKK yang Pembinaan kesehatan kerja berupa Laporan kegiatan Pembinaan • Puskesmas
ada di wilayah kerja kegiatan sosialisasi, penyuluhan, fasilitasi (laporan kegiatan atau • Dihitung dan
Puskesmas. kegiatan pengendalian risiko pada Pos UKK keberhasilan) dilaporkan setiap
yang sudah terbentuk bulan sekali

32
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
DEFINISI OPERASIONAL KESEHATAN KERJA
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

n Pendataan tempat kerja sektor formal Pendataan tempat kerja sektor Data jumlah perusahaan • Puskesmas
yang ada di wilayah kerja Puskesmas formal yang ada di wilayah kerja yang ada di wilayah kerja • Dihitung dan
Puskesmas. Puskesmas. dilaporkan setiap
bulan sekali.

o Pembinaan kesehatan kerja berupa Pembinaan kesehatan kerja berupa Data dan laporan hasil • Puskesmas
kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan kegiatan sosialisasi, penyuluhan pembinaan, meliputi: • Dihitung dan
fasilitasi pada perusahaan atau dan fasilitasi pengendalian risiko Nama, identitas, serta dilaporkan setiap
kelompok pekerja kesehatan kerja pada perusahaan jumlah perusahaan yang bulan sekali
atau kelompok pekerja telah dibina oleh
Puskesmas dan
perusahaan yang telah
melaksanakan program
kesehatan kerja

p Pemetaan wilayah kerja Puskesmas. Pemetaan wilayah kerja Peta wilayah kerja • Puskesmas
Puskesmas, meliputi: pemetaan Puskesmas yang • Dihitung dan
kondisi geografis wilayah kerja dilengkapi dengan lokasi dilaporkan setiap
Puskesmas dan fasilitas umum. fasilitas umum. tahun sekali

33
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
DEFINISI OPERASIONAL KESEHATAN KERJA

NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

q Peta distribusi dan • Peta distribusi dan sebaran penyakit Peta wilayah • Puskesmas
sebaran penyakit pada pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dengan • Dihitung dan
masyarakat di wilayah Puskesmas yaitu distribusi dan data sbb: dilaporkan
kerja Puskesmas dan sebaran penyakit terbanyak sehingga •Peta sebaran setiap bulan
peta potensi bahaya menjadi permasalahan kesehatan permasalahan sekali
kesehatan kerja di prioritas di wilayah kerja Puskesmas, kesehatan prioritas,
wilayah kerja seperti sebaran penderita HIV, TBC, seperti sebaran
Puskesmas anak stunting, dll. penderita HIV, TBC,
• Peta potensi bahaya kesehatan kerja anak stunting
di wilayah kerja Puskesmas yaitu peta •Peta wilayah
wilayah wilayah kerja dengan lokasi Puskesmas dengan
tempat kerja formal dan informal, serta lokasi kerja formal dan
dilengkapi dengan identifikasi potensi informal yang dilengkapi
bahaya utama pada setiap jenis dengan potensi bahaya
tempat kerja. Yang dimaksud potensi utama di tempat kerja.
bahaya utama adalah potensi bahaya
dengan risiko paling tinggi dinilai dari
dampak terhadap kesehatan pekerja
dan dampak terhadap kesehatan
masyarakat.
34
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
LEVELING KESEHATAN KERJA
PELAKSANAAN JENIS PENILAIAN KRITERIA PENILAIAN LEVEL I LEVEL II LEVEL III

PROGRAM
KESEHATAN PERENCANAAN a. Perencanaan v v v

KERJA DI SDM b. Pengelola program kesehatan kerja


c. Jabfung Pembimbing Kesehatan Kerja
v
-
v
-
v
v
PUSKESMAS K3 INTERNAL d. SOP v v v
e. Peta identifikasi bahaya dan risiko di Puskesmas v v v
Pola penilaian f. Jalur dan Tanda Evakuasi v v v
pelaksanaan g. Ketersediaan APAR v v v
kegiatan h. Simulasi Apar - v v
kesehatan kerja i. Pelayanan PAK - v v
di Puskesmas. j. Pelayanan PAK bagi Petugas - v v
Memperhatikan k. Deteksi Dini PTM dan pencegahan PM bagi petugas
- v v
situasi dan
kondisi yang ada K3 EKSTERNAL l. Pembentukan Pos UKK v v v

di lapangan m. Pembinaan Pos UKK - v v


n. Pendataan perusahaan v v v
o. Pembinaan perusahaan - v v
p. Peta Wilayah Kerja Puskesmas v v v
q. Peta distribusi dan sebaran penyakit pada masyarakat
dan peta potensi risiko kesehatan kerja di wilayah kerja - v v
Puskesmas 35
INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
Puskesmas yang
melaksanakan
kesehatan olahraga Puskesmas yang melaksanakan kesehatan olahraga internal dan eksternal.
Kegiatan kesehatan olahraga INTERNAL (olahraga dilaksanakan di dalam
gedung Puskesmas) sebagai berikut :
1.Perencanaan,
2.Peregangan,
3.Senam bersama setiap 1 minggu sekali, dan
4.Pembinaan kebugaran jasmani bagi pegawai Puskesmas

Upaya kesehatan olahraga EKSTERNAL (kegiatan kesehatan olahraga yang


dilaksanakan di luar gedung Puskesmas) sebagai berikut :
5.Pembinaan kelompok olahraga pada masyarakat Ibu hamil, Lansia, termasuk
pembinaan kebugaran jasmani pada kelompok anak sekolah dan madrasah, calon
jemaah haji, serta Aparatur Sipil Negara (ASN) tingkat Kecamatan.
6.Pengembangan model intervensi peningkatan aktivitas fisik pada UKBM
(posbindu PTM, posyandu lansia), dibuktikan dengan laporan kegiatan.

36
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
DEFINISI OPERASIONAL KESEHATAN OLAHRAGA

NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

a Perencanaan Adanya perencanaan kegiatan Dokumen • Puskesmas


kesehatan olahraga internal dan perencanaan • Dihitung
external di Puskesmas yang kesehatan olahraga setahun sekali
tercantum dalam dokumen yang tercantum dalam
Rencanaan Usulan Kegiatan (RUK) •Dokumen RKU
dan dibahas dalam mini lokakarya •Dokumen Minlok
dalam pelaksanaan kegiatan tiap
tahun.

b Peregangan Dilakukannya peregangan pada jam Dokumen yang • Puskesmas


kerja puskesmas minimal berisi foto • Dihitung
kegiatan peregangan sebulan sekali

c Senam bersama Terselenggaranya kegiatan senam Dokumen jadwal • Puskesmas


bersama pegawai Puskesmas kegiatan senam • Dihitung
minimal 1 minggu sekali. sebulan sekali

37
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
DEFINISI OPERASIONAL KESEHATAN OLAHRAGA

NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

d Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani Dokumen yang berisi data • Puskesmas
jasmani pegawai pegawai Puskesmas minimal hasil pengukuran kebugaran • Dihitung
Puskesmas setahun 2 kali, kegiatannya jasmani & deteksi dini PTM sebulan sekali
berupa pengukuran kebugaran (pengukuran tekanan darah, atau minimal
jasmani bagi pegawai gula darah, kolesterol dan setahun 2 kali
Puskesmas. indeks masa tubuh).

e Analisis hasil kebugaran Dilakukannya analisa hasil Dokumen yang minimal • Puskesmas
jasmani pegawai pengukuran kebugaran jasmani berisi informasi data analisa • Dihitung
Puskesmas pegawai Puskesmas hasil pengukuran kebugaran sebulan sekali
jasmani

f Latihan fisik pada Ibu Kegiatan senam ibu hamil pada Dokumen kegiatan • Puskesmas
hamil kelas ibu hamil kelas Ibu hamil • Dihitung
sebulan sekali

38
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
DEFINISI OPERASIONAL KESEHATAN OLAHRAGA

NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

g Latihan fisik pada Kegiatan senam lansia pada kelompok Foto/dokumen • Puskesmas
kelompok lanjut usia lanjut usia. kegiatan Senam lanjut • Dihitung
usia. sebulan sekali

h Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani anak Data jumlah sekolah • Puskesmas
jasmani anak sekolah / sekolah berupa kegiatan pengukuran yang melaksanakan • Dihitung
madrasah jasmani anak sekolah /madrasah di kebugaran jasmani sebulan sekali
wilayah kerja Puskesmas anak
sekolah/madrasah di
wilayah kerja
Puskesmas
i Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani jemaah Data jumlah haji yang • Puskesmas
jasmani jemaah haji. haji berupa kegiatan pengukuran diukur kebugaran • Dihitung
jasmani jemaah haji di wilayah kerja jasmani sebulan sekali
Puskesmas
j Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani ASN Data jumlah unit kerja • Puskesmas
jasmani ASN di tingkat berupa kegiatan apengukuran dan jumlah pegawai • Dihitung
kecamatan kebugaran jasmani ASN tingkat yang diukur kebugaran sebulan sekali
kecamatan di wilayah kerja jasmani
Puskesmas
39
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
KESEHATAN OLAHRAGA
LEVELING JENIS
LEVEL I LEVEL II LEVEL III

PELAKSANAAN PENILAIAN
KRITERIA PENILAIAN

PROGRAM
INTERNAL a. Perencanana v v v
KESEHATAN
b. Peregangan v v v
OLAHRAGA DI
c. Senam bersama v v v
PUSKESMAS
d. Pembinaan Kebjas pegawai
Pola penilaian Puskesmas v v v
pelaksanaan e. Analisis hasil kebugaran jasmani -
kegiatan kesehatan pegawai v v
olahraga di EXTERNAL f. Latihan fisik pada ibu hamil v v v
Puskesmas.
g. Latihan fisik pada lansia v v v
Memperhatikan
situasi dan kondisi h. Pembinaan Kebjas anak
sekolah/madrasah - v v
yang ada di lapangan
i. Pembinaan kebjas jemaah haji
- v v

j. Pembinaan Kebjas ASN tingkat


Kecamatan - - v

40
PERAN PUSKESMAS
MEMASTIKAN :
•Kegiatan dilaksanakan
•Data tersedia
•Data dapat dikroscek kebenarannya dengan data terkait lainnya
•Data diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi Puskesmas

41
INDIKATOR TINGKAT PROVINSI
INDIKATOR
INDIKATOR KRITERIA PENILAIAN TARGET
Propinsi yang Propinsi yang melaksanakan kesehatan kerja Propinsi yang melaksanakan
melaksanakan dan olahraga adalah yang memenuhi kriteria kesehatan kerja dan olahraga,
kesehatan kerja sbb: diantaranya 60% kab/kota
dan olahraga 1.Minimal 60% kabupaten/kota di wilayah melaksanakan kesehatan kerja
kerjanya melaksanakan kesehatan kerja dan kesehatan olahraga.
2.Minimal 60% kabupaten/kota di wilayah Target capaian sebagai berikut:
kerjanya melaksanakan kesehatan olahraga
3.Ada kebijakan (SK/SE/Juknis/Pedoman) yang 2020 = 60%
mendukung pelaksanaan kesehatan kerja dan 2021 = 65%
olahraga. 2022 = 70%
4.Tersedianya jabatan fungsional pembimbing 2023 = 75%
Kesehatan Kerja tingkat provinsi 2024 = 80%

42
DEFINISI OPERASIONAL

43
DEFINISI OPERASIONAL

44
DEFINISI OPERASIONAL
NO SUB DO BUKTI CARA HITUNG SUMBER DATA
INDIKATOR
3 Ada kebijakan Kebijakan berupa Dokumen SK/SE/Juknis/ Jumlah SK/SE/Juknis/ • Dinas Kesehatan
(SK/SE/Juknis/ SK/SE/Juknis/ Pedoman terkait Pedoman yang ditetapkan Provinsi
Pedoman) yang Pedoman yang di kesehatan kerja oleh pimpinan daerah • Dihitung dan
mendukung terbitkan untuk dilaporkan
pelaksanaan mendukung setahun sekali
kesehatan kerja pelaksanaan
dan olahraga. kesehatan
olahraga

4 Tersedianya • Adanya tenaga Tenaga jabfung • Jumlah Jabfung PKK di • Dinas Kesehatan
jabatan jabatan pembimbing kesehatan tingkat Provinsi Provinsi
fungsional fungsional kerja yang ada di • Dihitung dan
Pembimbing pembimbing provinsi. dilaporkan
Kesehatan kerja kesehatan kerja Catatan: minimal 1(satu) setahun sekali
tingkat kab/kota orang Jabfung PKK di
provinsi

45
LEVELING KRITERIA PENILAIAN LEVEL 1 LEVEL
2
PROVINSI
Leveling tingkat a Minimal 60% kabupaten/kota di wilayah V V
provinsi ditujukan kerjanya melaksanakan kesehatan kerja
untuk mengetahui
tingkat pencapaian
b Minimal 60% kabupaten/kota di wilayah V V
provinsi berdasarkan
dukungan sumber kerjanya melaksanakan kesehatan
daya dan komitmen olahraga
yang ada dari semua c Ada kebijakan (SK/SE/Juknis/Pedoman) V V
pemangku yang mendukung pelaksanaan
kepentingan yang kesehatan kerja dan olahraga.
terlibat.
d Tersedianya jabatan fungsional - V
Pembimbing Kesehatan Kerja di tingkat
provinsi

46
DATA DUKUNG
NO DATA DUKUNG NO DATA DUKUNG
1 Jumlah Puskesmas per kabupaten yang 7 Jumlah Penyakit Akibat Kerja
melaksanakan kesehatan kerja & olahraga Level
1, Level 2, dan atau Level 3 8 Jumlah Desa Migran Produktif yang dibina

2 Jumlah kabupaten/kota masuk dalam grading 9 Jumlah pengemudi yang diperiksa


merah, kuning, hijau dan biru.
10 Jumlah institusi yang melaksanakan pengukuran
3 Jumlah kebijakan yang ditetapkan mendukung kebugaran (OPD, perkantoran)
program kesehatan kerja dan olahraga
(SK/SE/Juknis/Pedoman) 11 Jumlah jemaah haji yang diukur kebugaran
jasmani
4 Jumlah tenaga yang dilatih program kesehatan
kerja dan olahraga 12 Jumlah sekolah yang dibina kesehatan
olahraga / Upaya Kesehatan Sekolah
5 Jumlah tenaga yang diorientasi program
kesehatan kerja dan olahraga 13 Jumlah kelompok Olahraga yang dibina
(kelompok Bumil, Lansia, kelompok olahraga,
6 Jumlah tempat kerja yang melaksanakan dll)
kesehatan kerja (perusahaan, perkantoran, RS,
Puskesmas, Fasyankes lainnya, Organisasi
Perangkat Daerah, Pos UKK, dll)

47
INDIKATOR TINGKAT PUSAT
INDIKATOR PUSAT TARGET
Keberhasilan pelaksanaan kesehatan kerja dan olahraga Target capaian pada point nomor 1
adalah jika memenuhi kriteria sbb: dan point nomor 2, yaitu
1.Minimal 60 % kabupaten/kota pada setiap Provinsi persentase kab/kota melaksanakan
melaksanakan kesehatan kerja sesuai target kesehatan kerja dan kesehatan
2.Minimal 60 % kabupaten/kota pada setiap Provinsi olahraga, sebagai berikut:
melaksanakan kesehatan olahraga sesuai target
3.Peningkatan jumlah provinsi yang melaksanakan 2020 = 60%
kesehatan kerja pada grade Kuning. 2021 = 65%
4.Peningkatan jumlah provinsi yang melaksanakan 2022 = 70%
kesehatan olahraga pada grade Kuning. 2023 = 75%
5.Jumlah tempat kerja yang melaksanakan kesehatan kerja, 2024 = 80%
meliputi: Perkantoran dan OPD, Fasyankes (RS, PKM,
Klinik, dll), Perusahaan, Pos UKK.
6.Jumlah institusi pemerintah yang melakukan pengukuran
kebugaran jasmani
7.Persentase jumlah jemaah haji yang diukur kebugaran
jasmaninya

48
DATA DUKUNG
NO DATA DUKUNG NO DATA DUKUNG
1 Jumlah Puskesmas per kabupaten yang 7 Jumlah Penyakit Akibat Kerja
melaksanakan kesehatan kerja & olahraga Level
1, Level 2, dan atau Level 3 8 Jumlah Desa Migran Produktif yang dibina

2 Jumlah kabupaten/kota masuk dalam grading 9 Jumlah pengemudi yang diperiksa


merah, kuning, hijau dan biru.
10 Jumlah institusi yang melaksanakan
3 Jumlah kebijakan yang ditetapkan mendukung pengukuran kebugaran (OPD, perkantoran)
program kesehatan kerja dan olahraga
11 Jumlah jemaah haji yang diukur kebugaran
(SK/SE/Juknis/Pedoman)
jasmani
4 Jumlah tenaga yang dilatih program kesehatan
12 Jumlah sekolah yang dibina kesehatan
kerja dan olahraga
olahraga / Upaya Kesehatan Sekolah
5 Jumlah tenaga yang diorientasi program
13 Jumlah kelompok Olahraga yang dibina
kesehatan kerja dan olahraga
(kelompok Bumil, Lansia, kelompok olahraga,)
6 Jumlah tempat kerja yang melaksanakan
kesehatan kerja (perusahaan, perkantoran, RS,
Puskesmas, Fasyankes lainnya, Organisasi
Perangkat Daerah, Pos UKK, dll)

49
TARGET INDIKATOR OUTPUT :
PELAKSANAAN KESEHATAN KERJA DI TEMPAT KERJA

TARGET CAPAIAN
RINCIAN SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024
Puskesmas + FKTP 20 16 18 20 20 20
RS Pusat & Swasta 2.824 1.707 1.987 2.266 2.546 2.546
OPD Propinsi 680 408 476 544 612 612
OPD Kab/Kota 6.882 4.129 4.817 5.506 6.194 6.194
K/L+BTKL+KKP 120 120 120 120 120 120
Usaha (UMKM,
menengah, besar) 219.494 52.635 996 121565 145529 170529
Total 250.000 75.000 125000 150000 175000 200000
46
TARGET INDIKATOR OUTPUT :
PELAKSANAAN KESEHATAN KERJA DI TEMPAT KERJA

TARGET CAPAIAN
RINCIAN SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024
Puskesmas + FKTP 20 16 18 20 20 20
RS Pemerintah & Swasta 2.824 1.707 1.987 2.266 2.546 2.546
K/L/OPD Prov/Kab/Kota 7.682 4.657 5413 6.170 6.926 6.926
Tempat Kerja Formal
lainnya 17.560 7.024 8.780 10.536 12.292 14.048
GP2SP 2.194 878 1.098 1.317 1.537 1.756
Pos UKK 199.740 79.896 99.870 119.844 139.818 159.792
Total 250.000 75.000 125000 150000 175000 200000

47
TARGET INDIKATOR OUTPUT :
INSTANSI PEMERINTAH YANG MELAKSANAKAN
PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI
TARGET CAPAIAN
RINCIAN SASARAN
2020 2021 2022 2023 2024

K/L Pusat 61 20 30 37 45 50

OPD Propinsi 680 200 370 400 420 500

OPD Kab/Kota 6,682 1980 3,200 3,963 4,635 5,250

TOTAL 7,423 2200 3,600 4,400 5,100 5,800

48
TARGET INDIKATOR OUTPUT :
JEMAAH HAJI YANG DIPERIKSA KEBUGARAN
JASMANI
TARGET CAPAIAN
RINCIAN
2020 2021 2022 2023 2024

K/L Pusat 0 0 0 0 0

OPD Propinsi 70 75 80 80 80

OPD Kab/Kota 70 75 80 80 80

TOTAL 70 75 80 80 80

48
TARGET INDIKATOR OUTPUT :
KELOMPOK MASYARAKAT MELAKSANAKAN AKTIVITAS
FISIK
TARGET CAPAIAN
RINCIAN
2020 2021 2022 2023 2024

K/L Pusat 60 90 111 135 150

Propinsi 600 810 1,200 1,260 1,500

Kab/Kota 5,940 9,600 11,889 13,905 15,750

Puskesmas 3.400 9.500 16.800 24.700 32.600

TOTAL 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000

48
PENUTUP
Buku Indikator Program Kesehatan Kerja dan Olahraga 2020 – 2024, diharapkan dapat
memberikan informasi kepada semua pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan
program kesehatan kerja dan olahraga di berbagai tingkat administrasi. Sehingga program
kesehatan kerja dan olahraga dapat dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan
bersama lintas program dan lintas sektor demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang
sehat, bugar, dan produktif.

Jakarta, Januari 2020


Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga

50

Anda mungkin juga menyukai