Manajemen Unit Bisnis
Manajemen Unit Bisnis
MAN
MONEY
• Controlling
PLANNING
(PERENCANAAN)
PLANNING (PERENCANAAN)
• Memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber daya yang dimiliki
• Proses intelektual yang berdasarkan fakta dan
informasi, bukan emosi dan harapan.
• Pada dasarnya adalah memutuskan hal-hal yang akan
dan tidak akan kita lakukan pada menit, jam, hari
mendatang serta bagaimana melakukan hal itu.
• Perencanaan bukanlah hal yang mati atau tidak
dapat berubah, langkah utama perencanaan adalah
menentukan tujuan.
PENTINGNYA PLANNING
• Arah sukses dlm mencapai tujuan dan sasaran.
• Proses terpenting dari semua fungsi manajemen
• Memberi arti bekerja.
• Pemakaian tenaga dan fasilitas yang tersedia secara efektif.
• Membantu mengatasi krisis.
• Efektifitas biaya.
• Berdasarkan masa lalu dan di masa mendatang mengurangi
perubahan.
• Dapat menemukan kebutuhan perubahan.
• Controlling yang efektif.
• Memberi gambaran pekerjaan secara menyeluruh.
YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PLANNING
Khusus :
1. Adanya kejelasan langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan.
2. Adanya kejelasan siapa yang melaksanakan kegiatan dan
bagaimana melaksanakan kegiatan tersebut sehingga tujuan dapat
tercapai.
3. Adanya kejelasan sasaran, tujuan dan waktu pelaksanaan
kegiatan.
RUANG LINGKUP PROGRAM
1.Sasaran
Unit kerja mampu menyusun program yang meliputi :
• Program pengembangan unit
• Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
• Program pendidikan dan pengembangan SDM
• Program pemeliharaan sarana dan prasarana
2.Waktu
Program kerja disusun setahun sekali pada awal tahun (maksimal akhir bulan Januari
setiap tahunnya)
3.Tempat
Semua unit pelayanan di RS Keluarga Sehat
4.Petugas
• Assisten manajer mengusukan program kerja dan kemudian menyusun dokumen
program unit setelah usulan program diterima.
• Manajer melakukan bimbingan atau arahan terhadap program kerja yang disusun,
kecuali pada unit-unit tertentu
SISTEMATIKA PROGRAM
• Membuat struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi dan tugas unit bisnis strategi
• Penugasan SDM sesuai dengan struktur organisasai unit yang diatur dalam Pedoman
Organisasi Unit
• Membuat job diskripsi (uraian tugas) untuk masing-masing SDM sesuai dengan fungsi
dan tugasnya.
• Membuat kriteria penilaian kinerja SDM sesuai fungsi dan tugasnya.
• Menyusun Pedoman (Pedoman Pelayanan, Pedoman Pengorganisasian,dll) dan
panduan (Panduan Nyeri, Panduan Hak Pasien, dll) disesuaikan dengan peraturan
perundangan yang berlaku
• Menyiapkan form-form untuk pencatatan dan pelaporan pelayanan / kegiatan unit.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
Setiap pedoman pengorganisasian unit minimal berisi:
• Gambaran Umum RS
• Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS
• Struktur Organisasi RS
• Struktur Organisasi Unit Kerja
• Uraian Jabatan
• Tata Hubungan Kerja
• Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
• Kegiatan Orientasi
• Pertemuan/rapat
• Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
STRUKTUR ORGANISASI KSH
STRUKTUR ORGANISASI UNIT
MANAGER RI
ASISTEN MANAGER
KEPERAWATAN
RAWAT INAP
KEPALA RUANG
• PENGERTIAN
Suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan
untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
• TUJUAN PENYUSUNAN SPO
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien,
efektif, konsisten/ seragam dan aman, dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar
yang berlaku.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
1. Pengertian: berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian.
2. Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci : ”
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk .........................”
3. Kebijakan: berisi kebijakan Direktur/Pimpinan RS yang menjadi
dasar dibuatnya SPO tsb. Dicantumkan kebijakan yang mendasari
SPO tersebut, kemudian diikuti dengan peraturan/keputusan dari
kebijakan terkait.
4. Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
5. Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
TATA CARA PENYIMPANAN SPO
• SPO asli disimpan di sekretariat RS (sesuai dengan kebijakan
yang berlaku di RS tersebut tentang tata cara pengarsipan
dokumen).
• Penyimpanan SPO asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan
dokumen sehingga mudah dicari kembai bila diperlukan.
• SPO foto copy ada di simpan di masing-masing unit kerja
dimana SPO tersebut dipergunakan. Bila SPO tersebut sudah
tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan lagi karena di revisi
atau hal lainnya maka unit kerja wajib mengembalikan SPO
yang sudah tidak berlaku tersebut ke sekretariat RS sehingga
di unit kerja hanya ada SPO yang masih berlaku saja.
TATA CARA PENYIMPANAN SPO
• Sekretariat RS dapat memusnahkan foto copy SPO yang tidak
berlaku tersebut, namun untuk SPO nya yang asli agar tetap
disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan dalam
pengarsipan dokumen di RS.
• SPO di unit kerja harus harus diletakkan ditempat yang mudah
dilihat, mudah diambil dan mudah dibaca oleh pelaksana.
• Bagi rumah sakit yang sudah menggunakan e-file maka
– Setiap SPO harus di print-out dan disimpan sebagai SPO asli .
– SPO di unit kerja tidak perlu hard copy, SPO bisa dilihat di intranet di
rumah sakit. Namun untuk SPO penanganan gawat darurat tetap
harus dibuatkan hard copynya.
CONTROLLING
(MONITORING & EVALUASI)
CONTROLLING
(MONITORING & EVALUASI)
• Monitoring adalah upaya pengawasan agar
pelaksanaan selalu sesuai dengan rencana dan
mengarah pada pencapaian tujuan.
• Evaluasi adalah menilai apakah rencana bisa
dieksekusikan dengan baik dan tujuan dapat dicapai,
apakah ada penyimpangan, apa sebabnya dan
bagaimana agar tidak terulang.
“ Kami ingin mengubah pandangan kompetitif, tidak hanya lebih
baik dari organisasi lain, tetapi membuat pelayanan baru yang
lebih berkualitas”.
– Jack Welch
– Perbaikan/peningkatan
– Penurunan/perburukan
Source: Stamatis (1996)
FINANCIAL CONTROL
SERVICE
EXCELLENT QUALITY &
CONTROL
SAFETY CONTROL
benchmarking
SAFETY
SAFETY
keselamatan bangunan
Keselamatan Lingkungan dan peralatan di rumah
sakit
Apa itu Mutu? Mutu bersifat persepsi dan dipahami
berbeda oleh orang yang berbeda
namun berimplikasi pada superioritas
sesuatu hal.
Penilaian indikator dapat digunakan
untuk menilai mutu berbagai kondisi.
Define
Control Measure
Improve Analyze
KONSEP PENINGKATAN MUTU PENINGKATAN
MUTU RSMUTU
PENGUKURAN
DALAM STANDAR AKREDITASI RS INDIKATOR MUTU
INDIKATOR MUTU KUNCI
IAK
I.P.O
IIL
IAM
I.P.O
ISKP
I.P.O
INDIKATOR MUTU UNIT/ SPM
PENILAIAN KINERJA
UNIT/ IKU
INDIVIDU/
STAFFIKIKLINIS
STAF MEDIS
STAF PERAWAT
STAF KLINIS LAIN
STAF NON KLINIS
SISTEM KINERJA PEGAWAI/ SKP
STANDARISASI
INPUT
PROSES
PPK & CP
PCC
INTEGRASI PELAYANAN
ANESTHESI
OUTPUT/ OUTCOME
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Indikator Area Klinis
(10 indikator)
• Assesmen terhadap area klinis:
– Pasien stroke yang dilakukan assesmen rehabilitasi medik
– Pasien AMI yang diberikan aspirin dalam 24 jam pertama perawatan
– IMD (inisiasi Menyusui Dini)
• Pelayanan laboratorium:
– Kejadian tidak dilaporkannya nilai kritis
• Pelayanan radiologi dan diagnostik imaging:
– Waktu proses pelayanan radiologi konvensional cito.
• Prosedur bedah :
– Angka pelaksanaan time out
• Penggunaan antibiotik dan obat lain
– Angka penggunaan Antibiotik IV ganda di Rawat Inap
INDIKATOR AREA KLINIS
(10 indikator)
• Kesalahan medikasi ( medication error ) dan Kejadian Nyaris Cidera
– Kejadian salah label identitas pasien pada etiket obat pasien rawat
inap.
• Anesthesi dan penggunaan sedasi
– Pelaksanaan assesmen pra anesthesi sebelum operasi
• Penggunaan darah dan produk darah
– Kejadian kelebihan kantong darah yang tidak terpakai.
• Ketersediaan, isi dan penggunaan Catatan Medis
– Kelengkapan pengisian resume medik rawat inap.
• Pencegahan dan kontrol infeksi, surveilans dan pelaporan
– Angka phlebitis di rawat inap.
– Angka Decubitus di Rawat Inap
Indikator Area Managemen
(9 indikator)
1. Pengadaan Rutin Peralatan Kesehatan dan Obat Penting untuk Memenuhi
Kebutuhan Pasien:
– Kejadian pembelian obat di luar formularium.
2. Pelaporan Aktifitas yang diwajibkan Oleh Perundang-Undangan
– Kejadian mutu air limbah tidak sesuai dengan baku mutu.
3. Manajemen Resiko:
– Angka piutang pasien umum yang belum terbayar
4. Manajemen Penggunaan Sumber Daya:
– Ketepatan waktu genset mengcover kejadian listrik mati
5. Harapan Kepuasan Pasien dan Keluarga:
– Angka kepuasan pasien RI
Indikator Area Managemen
(9 indikator)
6. Harapan Kepuasan Staf:
– Ketepatan waktu hasil evaluasi staf
7. Demografi Pasien dan Diagnosis Klinis:
– Demografi pasien dengan diagnosis klinis DHF
8. Managemen Keuangan:
– Rasio pendapatan dibanding dengan biaya
9. Pencegahan dan Pengendalian dari Kejadian yang dapat Menimbulkan
Masalah bagi Keselamatan Pasien , Keluarga Pasien dan Staf:
– Ketersedian APD di unit pelayanan
Indikator ILM
(International Library of Measures)
• Pasien stroke yang dilakukan asesmen rehabilitasi medik
• Angka kejadian decubitus
• Tidak dilaksanakannya reasesmen pasien risiko jatuh
• IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
• Pasien AMI yang diberikan aspirin dalam 24 jam pertama
perawatan.
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
• Kejadian pasien terpasang gelang identitas
• Pelaksanaan verifikasi hasil konsultasi via telepon
• Kejadian tidak terpasangnya label high alert pada golongan
obat injeksi high risk di ICU
• Angka Ketidaklengkapan tim operasi pada saat time out
• Kejadian tidak tersedianya cairan handrub di unit rawat inap
• Tidak dilaksanakannya reasessmen pasien resiko jatuh
INDIKATOR MUTU UNIT KERJA
RAWAT INAP :
• Pengkajian awal pasien baru dalam • Kejadian decubitus
24 jam • Angka pasien jatuh
• Kelengkapan informed consent • Kepuasan pasien RI
• Kejadian pasien pulang APS • Ketersediaan APD
• Pasien terpasang gelang identitas • Kepatuhan cuci tangan oleh petugas
• Utilitas suite room • Pelaksanaan SBAR untuk komunikasi
• Kejadian infeksi jarum infuse efektif
• Kejadian IADP • Melaporkan kejadian : salah pasien,
• Kejadian ISK salah obat, terkena benda tajam,
tertusuk jarum infuse.
• Kejadian ILO
• Kelengkapan dokumentasi RM
• Kelengkapan dokumentasi RM
KARS-lw 4 feb 2014