Anda di halaman 1dari 51

MANAJEMEN UNIT BISNIS

Oleh :Dr. Kelvin Kurniawan, M.Kes


Pengertian Manajemen
 Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet, 1997)
 Sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
dan pengontrolan sumber daya untuk mecapai sasaran (goals)
secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisisr dan sesuai
dengan jadwal (Griffin)
 Bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi
dengan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen (planning,
organizing, staffing, directing, and controlling) yang membentuk
satu siklus DENGAN menggunakan alat manajemen : man, money,
machine, material, methode dan market. (Marquis & Huston 2000)
MANAJEMEN UNIT BISNIS

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

MAN

MONEY

MATERIAL SERVICE KEPUASAN


MANAJEMEN EXCELLENT PASIEN
UNIT BISNIS
METHODE
• Planning
MARKET
UKUR KEPUASAN PASIEN :
• Organizing
MACHINE • sistem keluhan & saran
• Staffing • ghost shopping
INFORMASI • lost customer analisis
TEKNOLOGI • Directing • survei kepuasan

• Controlling
PLANNING
(PERENCANAAN)
PLANNING (PERENCANAAN)
• Memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber daya yang dimiliki
• Proses intelektual yang berdasarkan fakta dan
informasi, bukan emosi dan harapan.
• Pada dasarnya adalah memutuskan hal-hal yang akan
dan tidak akan kita lakukan pada menit, jam, hari
mendatang serta bagaimana melakukan hal itu.
• Perencanaan bukanlah hal yang mati atau tidak
dapat berubah, langkah utama perencanaan adalah
menentukan tujuan.
PENTINGNYA PLANNING
• Arah sukses dlm mencapai tujuan dan sasaran.
• Proses terpenting dari semua fungsi manajemen
• Memberi arti bekerja.
• Pemakaian tenaga dan fasilitas yang tersedia secara efektif.
• Membantu mengatasi krisis.
• Efektifitas biaya.
• Berdasarkan masa lalu dan di masa mendatang mengurangi
perubahan.
• Dapat menemukan kebutuhan perubahan.
• Controlling yang efektif.
• Memberi gambaran pekerjaan secara menyeluruh.
YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PLANNING

• Tujuan dan sasaran • Strategi, misi atau


jelas
tujuan
• Susunan sistematik.
• Penentuan Program
• Dapat diukur, dicapai
& Realistik. • Alokasi sumber daya
• Berorientasi pada • Analisis Data,
waktu. Informasi dan aturan
PLANNING
(PERENCANAAN)

S DM ANGGARAN MACHINE MATERIAL METHODE MARKET I&T

• Merencanakan Jumlah SDM, pembagian/jadwal tugas, pembinaan SDM dan rencana


rapat rutin unit.
• Membuat rencana kegiatan dan anggaran unit serta rencana monitoring anggaran unit.
• Merencanakan kebutuhan alat medis dan non medis, rencana pemeliharaan alat medis
dan non medis.
• Merencanakan kebutuhan bahan dan alat habis pakai untuk produksi/pelayanan.
• Merencanakan jumlah produksi/pelayanan serta merencanakan SPO yang diperlukan.
• Membuat rencana pasar / jumlah customer yang akan dilayani serta rencana marketing
unit.
PROGRAM
(Plan Of Action)
• Rencana berskala besar dan terperinci yang dibuat untuk suatu tujuan
tertentu.Sebuah rencana kegiatan atau pekerjaan yang akan
dilaksanakan, termasuk waktu kapan setiap kegiatan itu harus terjadi
atau akan dilaksanakan. (Collins Cobuild English Language Dictionary)
• Sebuah rencana yang baku tentang rangkaian kegiatan, daftar tugas dan
lain sebagainya. (Longman)
• Penjabaran terperinci tentang strategi dan langkah-langkah yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga. (Buku Panduan
Perencanaan Strategis dan pengukuran kinerja yang dikeluarkan oleh
Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi)
Kesimpulan
• PROGRAM berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang
disusun secara rinci yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
lembaga/unit kerja.
TUJUAN PROGRAM
Umum :
Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan unit kerja
sehingga tujuan program dapat tercapai.

Khusus :
1. Adanya kejelasan langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan.
2. Adanya kejelasan siapa yang melaksanakan kegiatan dan
bagaimana melaksanakan kegiatan tersebut sehingga tujuan dapat
tercapai.
3. Adanya kejelasan sasaran, tujuan dan waktu pelaksanaan
kegiatan.
RUANG LINGKUP PROGRAM
1.Sasaran
Unit kerja mampu menyusun program yang meliputi :
• Program pengembangan unit
• Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
• Program pendidikan dan pengembangan SDM
• Program pemeliharaan sarana dan prasarana
2.Waktu
Program kerja disusun setahun sekali pada awal tahun (maksimal akhir bulan Januari
setiap tahunnya)
3.Tempat
Semua unit pelayanan di RS Keluarga Sehat
4.Petugas
• Assisten manajer mengusukan program kerja dan kemudian menyusun dokumen
program unit setelah usulan program diterima.
• Manajer melakukan bimbingan atau arahan terhadap program kerja yang disusun,
kecuali pada unit-unit tertentu
SISTEMATIKA PROGRAM

Sistematika atau format program sebagai berikut


1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
5. Cara melaksanakan Kegiatan
6. Sasaran →SpesificMeasurableAggressiveResultOrientedTime Bound
7. Skedul (Jadwal) pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
ORGANISING
(PENGORGANISASIAN)
ORGANISING (PENGORGANISASIAN)
• Mengatur agar setiap kegiatan dan sumber daya
terorganisasi dengan baik.
• Untuk mecapai pengorganissasian yang baik diperlukan
1. Pengertian yang sama tentang tugas, kewenangan,
standar kepegawaian dan tanggunggugatnya
2. Adanya itikad untuk melaksanakan secara seragam dan
konsisten
3. Bersama-sama memperbaiki dan mengembangkan
lebih lanjut
• Tidak ada pedoman operasional yang benar-benar
memenuhi harapan semua pihak
CIRI RENDAHNYA PENGORGANISASIAN

• Seringnya perubahan rencana


• Gagalnya pengumpulan keberhasilan pekerjaan
• Lambatnya pengambilan keputusan
• Informasi yang tak tepat sasaran
• Rendahmya pertanggungjawaban
• Rapat dan komunikasi berlebihan
• Dibiarkan hal yang tidak kompeten
• Penghargaan yang tidak seimbang
• Berharap yang berlebihan.
ORGANISING
(PENGORGANISASIAN)

S DM ANGGARAN MACHINE MATERIAL METHODE MARKET IT

• Membuat struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi dan tugas unit bisnis strategi
• Penugasan SDM sesuai dengan struktur organisasai unit yang diatur dalam Pedoman
Organisasi Unit
• Membuat job diskripsi (uraian tugas) untuk masing-masing SDM sesuai dengan fungsi
dan tugasnya.
• Membuat kriteria penilaian kinerja SDM sesuai fungsi dan tugasnya.
• Menyusun Pedoman (Pedoman Pelayanan, Pedoman Pengorganisasian,dll) dan
panduan (Panduan Nyeri, Panduan Hak Pasien, dll) disesuaikan dengan peraturan
perundangan yang berlaku
• Menyiapkan form-form untuk pencatatan dan pelaporan pelayanan / kegiatan unit.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
Setiap pedoman pengorganisasian unit minimal berisi:
• Gambaran Umum RS
• Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS
• Struktur Organisasi RS
• Struktur Organisasi Unit Kerja
• Uraian Jabatan
• Tata Hubungan Kerja
• Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
• Kegiatan Orientasi
• Pertemuan/rapat
• Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
STRUKTUR ORGANISASI KSH
STRUKTUR ORGANISASI UNIT
MANAGER RI

ASISTEN MANAGER
KEPERAWATAN
RAWAT INAP

KEPALA RUANG

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab


shift Pagi shift Siang shift Malam

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


PAGI SIANG MALAM
URAIAN TUGAS
Nama Jabatan : Perawat penanggung jawab shift (Pj Shift)
Unit Kerja : Ruang Rawat Inap
Ikhtisar Jabatan : Perawat
TUGAS POKOK
• Pelaksanakan fungsi Perencanaan
Menyusun rencana kerja penanggung jawab shift dan perawat pelaksana di ruang
rawat inap
Memberikan data kebutuhan perawat , pengembangan mutu asuhan keperawatan
dan kebutuhan peralatan, kepada Kepala Ruang Rawat Inap
…….
• Melaksanakan Fungsi Pergerakan dan Pelaksanaan
Memberikan informasi kepada pasien/keluarga pasien berupa hak dan kewajiban
pasien, petunjuk teknis penggunaan fasilitas ruang rawat inap
…………..
URAIAN TUGAS
(Lanjutan)

• Fungsi Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian


Mengendalikan dan melaporkan pelaksanaan asuhan keperawatan kepada Kepala
Ruang Rawat Inap
….. 
• KEWENANGAN
Membantu Kepala Ruang Rawat Inap dalam mengatur rencana kegiatan unit
Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala ruang yang berhubungan
dengan kepentingan rumah sakit
…….
• STANDAR KEPEGAWAIAN
Lulusan DIII Keperawatan atau Sarjana Keperawatan Profesi berpengalaman kerja
di RS. minimal 2 Tahun.
• TANGGUNG-GUGAT
Membantu Kepala Ruang Rawat Inap dalam mnyelesaikan tugas dan aktivitas
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meningkatkan kinerja dan
perkembangan unit Rawat Inap.
PEDOMAN PELAYANAN
Setiap Pedoman Pelayanan unit minimal berisi:
• STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
• STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
• TATA LAKSANA PELAYANAN
• LOGISTIK
• KESELAMATAN PASIEN
• KESELAMATAN KERJA
• PENGENDALIAN MUTU
ACTUATING
(PELAKSANAAN KEGIATAN)
PELAKSANAAN (ACTUATING)
• Melaksanakan dengan penuh tanggung jawab perencanaan yang telah
dilakukan dan menyesuaikan dengan situasi.
• Jumlah pegawai agar sesuai dengan kemajuan secara fisik, peralatan
dan sistem informasi.
• Penggunaan tenaga profesional di bidangnya perlu dikembangkan
sesuai kebutuhan.
• Motivasi profesional medik untuk terus meningkatkan pelayanan
dengan dukungan alat canggih perlu dipertimbangkan secara
ekonomis.
• Kepemimpinan dan komunikasi dapat dikembangkan agar berorientasi
untuk mengajak seluruh mitra merasa sebagai anggota sehingga
membuat iklim kekeluargaan dan suasana kerja yang menyenangkan.
ACTUATING
(PELAKSANAAN KEGIATAN)

S DM ANGGARAN MACHINE MATERIAL METHODE MARKET IT

• Melakukan rapat-rapat untuk pelaksanaan tugas-tugas dan kegiatan pelayanan Unit /


Ruang Rawat.
• Membuat perintah/instruksi, mendistribusikan tugas dan kegiatan kepada bawahan
untuk pelaksanaan tugas dan kegiatan Unit.
• Memberikan petunjuk teknis dan operasional (SPO) serta pengawasan thd
pelaksanaan tugas kepada bawahan.
• Melakukan sinkronisasi dan sinergi tugas-tugas bawahan.
• Meminta laporan pelaksanaan tugas-tugas bawahan untuk pengawasan,
pengendalian.
• Melakukan pembetulan terhadap penyimpangan yang dilakukan bawahan.
• Membuat laporan kegiatan bulanan kepada atasan.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

• PENGERTIAN
Suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan
untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
• TUJUAN PENYUSUNAN SPO
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien,
efektif, konsisten/ seragam dan aman, dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar
yang berlaku.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
1. Pengertian: berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian.
2. Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci : ”
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk .........................”
3. Kebijakan: berisi kebijakan Direktur/Pimpinan RS yang menjadi
dasar dibuatnya SPO tsb. Dicantumkan kebijakan yang mendasari
SPO tersebut, kemudian diikuti dengan peraturan/keputusan dari
kebijakan terkait.
4. Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
5. Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
TATA CARA PENYIMPANAN SPO
• SPO asli disimpan di sekretariat RS (sesuai dengan kebijakan
yang berlaku di RS tersebut tentang tata cara pengarsipan
dokumen).
• Penyimpanan SPO asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan
dokumen sehingga mudah dicari kembai bila diperlukan.
• SPO foto copy ada di simpan di masing-masing unit kerja
dimana SPO tersebut dipergunakan. Bila SPO tersebut sudah
tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan lagi karena di revisi
atau hal lainnya maka unit kerja wajib mengembalikan SPO
yang sudah tidak berlaku tersebut ke sekretariat RS sehingga
di unit kerja hanya ada SPO yang masih berlaku saja.
TATA CARA PENYIMPANAN SPO
• Sekretariat RS dapat memusnahkan foto copy SPO yang tidak
berlaku tersebut, namun untuk SPO nya yang asli agar tetap
disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan dalam
pengarsipan dokumen di RS.
• SPO di unit kerja harus harus diletakkan ditempat yang mudah
dilihat, mudah diambil dan mudah dibaca oleh pelaksana.
• Bagi rumah sakit yang sudah menggunakan e-file maka
– Setiap SPO harus di print-out dan disimpan sebagai SPO asli .
– SPO di unit kerja tidak perlu hard copy, SPO bisa dilihat di intranet di
rumah sakit. Namun untuk SPO penanganan gawat darurat tetap
harus dibuatkan hard copynya.
CONTROLLING
(MONITORING & EVALUASI)
CONTROLLING
(MONITORING & EVALUASI)
• Monitoring adalah upaya pengawasan agar
pelaksanaan selalu sesuai dengan rencana dan
mengarah pada pencapaian tujuan.
• Evaluasi adalah menilai apakah rencana bisa
dieksekusikan dengan baik dan tujuan dapat dicapai,
apakah ada penyimpangan, apa sebabnya dan
bagaimana agar tidak terulang.
“ Kami ingin mengubah pandangan kompetitif, tidak hanya lebih
baik dari organisasi lain, tetapi membuat pelayanan baru yang
lebih berkualitas”.
– Jack Welch

Pengukuran kinerja merupakan tujuan jangka


panjang, namun sebaiknya inisiatif design
sebagai dasar perubahan organisasi dalam
melaksanakan bisnisnya dipikirkan lebih awal.
Bukan dibuat setelah ada kejadian/ masalah
tetapi harus dibuat langkah kedepan lebih awal,
bagaimana kami bisa lebih baik dimasa
mendatang.
TUJUAN PENGUKURAN

• Untuk mengidentifikasi status/keadaan saat ini.

• Untuk membandingkan dengan standar


• Untuk membandingkan dengan rumah sakit lain (benchmarking)

• Untuk melakukan monitor :


– Stabilitas

– Perbaikan/peningkatan
– Penurunan/perburukan
 Source: Stamatis (1996)

• Untuk mengidentifikasi peluang untuk perbaikan.


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
“If you don’t measure it,
you can’t manage it.”
CONTROLLING
(MONITORING & EVALUASI)
PRODUCTION & QUALITY INVENTORY FINANSIAL
OPERATION CONTROL CONTROL CONTROL
CONTROL

S DM ANGGARAN MACHINE MATERIAL METHODE MARKET IT

• Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan yang meliputi SDM,


methode / produksi, pasar yang dilayani, pengelolaan incentory (barang
medis & non medis) serta pelaksanaan anggaran di Unit.
• Melakukan evaluasi kinerja bawahan dengan sistem observasi,
pelaporan, dan lainnya.
• Melakukan evaluasi kinerja dan pelaksanaan tugas masing-masing
tenaga di Unit nya.
• Melaporkan hasil evaluasi kinerja bawahan dan SDM kepada atasan.
• Melakukan quality control terhadap produk/jasa yang dihasilkan melalui
indikator mutu dan keselamatan pasien
PROSES MANAJEMEN

PLANING ORGANIZING ACTUATING CONTROLLING

PRODUCTION AND OPERATIONS


CONTROL
EFISIEN &
EFEKTIF IVENTORY CONTROL

FINANCIAL CONTROL
SERVICE
EXCELLENT QUALITY &
CONTROL
SAFETY CONTROL

INTERNAL QUALITY CONTROL EXTERNAL QUALITY CONTROL

QUALITY ASSURANCE SISTEM KELUHAN DAN SARAN CUSTOMER


TOTAL QUALITY MANAGEMENY AKREDITASI RUMAH SAKIT OLEH KARS
PENGENDALIAN MUTU TERPADU ISO 9001 – 2000
KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DAN LAIN-LAIN

benchmarking
SAFETY

Keselamatan Pasien keselamatan pekerja atau


(patient safety) petugas kesehatan

SAFETY

keselamatan bangunan
Keselamatan Lingkungan dan peralatan di rumah
sakit
Apa itu Mutu? Mutu bersifat persepsi dan dipahami
berbeda oleh orang yang berbeda
namun berimplikasi pada superioritas
sesuatu hal.
Penilaian indikator dapat digunakan
untuk menilai mutu berbagai kondisi.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


peningkatan mutu.
Dengan pengukuran
akan tergambarkan apa
yang sebenarnya sedang
dilakukan sarana
pelayanan kesehatan dan
Mengapa perlu
membandingkannya
pengukuran ? dengan target
sesungguhnya atau
harapan tertentu dengan
tujuan untuk
mengidentifikasi
kesempatan untuk
adanya peningkatan
mutu (Shaw, 2003).
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN PASIEN
UNIT BISNIS
MENITORING EVALUASI
MUTU & KESELAMATAN
• sistem informasi & audit UNIT
• tetapkan indikator
• ada standar, sistem &prosedur
• self assesement
PELAYANAN UNIT KEPUASAN
BISNIS PASIEN

UKUR KEPUASAN PASIEN :


• sistem keluhan & saran
MENGENDALIKAN • ghost shopping
MUTU & KESELAMATAN • lost customer analisis
• survei kepuasan
• seleksi & melatih mitra
• ikuti tingkat perkemb kepuasan pasien
• benchmarking
PENGUKURAN MUTU INDIKATOR MUTU
SIKLUS PENGUKURAN MUTU

Define

Control Measure

Improve Analyze
KONSEP PENINGKATAN MUTU PENINGKATAN
MUTU RSMUTU
PENGUKURAN
DALAM STANDAR AKREDITASI RS INDIKATOR MUTU
INDIKATOR MUTU KUNCI
IAK
I.P.O
IIL
IAM
I.P.O
ISKP
I.P.O
INDIKATOR MUTU UNIT/ SPM
PENILAIAN KINERJA
UNIT/ IKU
INDIVIDU/
STAFFIKIKLINIS
STAF MEDIS
STAF PERAWAT
STAF KLINIS LAIN
STAF NON KLINIS
SISTEM KINERJA PEGAWAI/ SKP
STANDARISASI
INPUT
PROSES
PPK & CP
PCC
INTEGRASI PELAYANAN

ANESTHESI

OUTPUT/ OUTCOME
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Indikator Area Klinis
(10 indikator)
• Assesmen terhadap area klinis:
– Pasien stroke yang dilakukan assesmen rehabilitasi medik
– Pasien AMI yang diberikan aspirin dalam 24 jam pertama perawatan
– IMD (inisiasi Menyusui Dini)
• Pelayanan laboratorium:
– Kejadian tidak dilaporkannya nilai kritis
• Pelayanan radiologi dan diagnostik imaging:
– Waktu proses pelayanan radiologi konvensional cito.
• Prosedur bedah :
– Angka pelaksanaan time out
• Penggunaan antibiotik dan obat lain
– Angka penggunaan Antibiotik IV ganda di Rawat Inap
INDIKATOR AREA KLINIS
(10 indikator)
• Kesalahan medikasi ( medication error ) dan Kejadian Nyaris Cidera
– Kejadian salah label identitas pasien pada etiket obat pasien rawat
inap.
• Anesthesi dan penggunaan sedasi
– Pelaksanaan assesmen pra anesthesi sebelum operasi
• Penggunaan darah dan produk darah
– Kejadian kelebihan kantong darah yang tidak terpakai.
• Ketersediaan, isi dan penggunaan Catatan Medis
– Kelengkapan pengisian resume medik rawat inap.
• Pencegahan dan kontrol infeksi, surveilans dan pelaporan
– Angka phlebitis di rawat inap.
– Angka Decubitus di Rawat Inap
Indikator Area Managemen
(9 indikator)
1. Pengadaan Rutin Peralatan Kesehatan dan Obat Penting untuk Memenuhi
Kebutuhan Pasien:
– Kejadian pembelian obat di luar formularium.
2. Pelaporan Aktifitas yang diwajibkan Oleh Perundang-Undangan
– Kejadian mutu air limbah tidak sesuai dengan baku mutu.
3. Manajemen Resiko:
– Angka piutang pasien umum yang belum terbayar
4. Manajemen Penggunaan Sumber Daya:
– Ketepatan waktu genset mengcover kejadian listrik mati
5. Harapan Kepuasan Pasien dan Keluarga:
– Angka kepuasan pasien RI
Indikator Area Managemen
(9 indikator)
6. Harapan Kepuasan Staf:
– Ketepatan waktu hasil evaluasi staf
7. Demografi Pasien dan Diagnosis Klinis:
– Demografi pasien dengan diagnosis klinis DHF
8. Managemen Keuangan:
– Rasio pendapatan dibanding dengan biaya
9. Pencegahan dan Pengendalian dari Kejadian yang dapat Menimbulkan
Masalah bagi Keselamatan Pasien , Keluarga Pasien dan Staf:
– Ketersedian APD di unit pelayanan
Indikator ILM
(International Library of Measures)
• Pasien stroke yang dilakukan asesmen rehabilitasi medik
• Angka kejadian decubitus
• Tidak dilaksanakannya reasesmen pasien risiko jatuh
• IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
• Pasien AMI yang diberikan aspirin dalam 24 jam pertama
perawatan.
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
• Kejadian pasien terpasang gelang identitas
• Pelaksanaan verifikasi hasil konsultasi via telepon
• Kejadian tidak terpasangnya label high alert pada golongan
obat injeksi high risk di ICU
• Angka Ketidaklengkapan tim operasi pada saat time out
• Kejadian tidak tersedianya cairan handrub di unit rawat inap
• Tidak dilaksanakannya reasessmen pasien resiko jatuh
INDIKATOR MUTU UNIT KERJA
RAWAT INAP :
• Pengkajian awal pasien baru dalam • Kejadian decubitus
24 jam • Angka pasien jatuh
• Kelengkapan informed consent • Kepuasan pasien RI
• Kejadian pasien pulang APS • Ketersediaan APD
• Pasien terpasang gelang identitas • Kepatuhan cuci tangan oleh petugas
• Utilitas suite room • Pelaksanaan SBAR untuk komunikasi
• Kejadian infeksi jarum infuse efektif
• Kejadian IADP • Melaporkan kejadian : salah pasien,
• Kejadian ISK salah obat, terkena benda tajam,
tertusuk jarum infuse.
• Kejadian ILO
• Kelengkapan dokumentasi RM
• Kelengkapan dokumentasi RM
KARS-lw 4 feb 2014

Anda mungkin juga menyukai