Sempro Nora Azura
Sempro Nora Azura
Oleh:
Aspek Ego tokoh utama dalam Aspek Super Ego tokoh utama
03 novel Dua Garis Biru karya
Lucia Priandarini.
04 dalam novel Dua Garis Biru
karya Lucia Priadarini.
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Unsur intrinsik dan ekstrinsik
dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia
Priandarini?
● Maiza dan Nidde (2020: 9) mengatakan bahwa novel juga diartikan sebagai suatu
karangan berbentuk prosa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang
dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku.
● Muhardi dan Hassanuddin WS (2021:9) mengatakan bahwa novel mengutamakan
kesempurnaan penyajian peristiwa untuk menyajikan permasalahan sejelas mungkin,
sehingga peristiwa dalam novel terkesan utuh.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa novel adalah suatu karya
sastra tertulis dalam bentuk buku yang menceritakan tentang berbagai konflik dan
permasalahan di dalamnya.
2.2.2 Unsur Pembangun Novel
1. Unsur Intrinsik
2. Unsur Ekstrinsik
Menurut Nurgiyantoro (2013:23), unsur
ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar
karya sastra tidak langsung mempengaruhi
hubungan atau sistem organisme karya sastra.
2.3 Hakikat Konflik Batin
2.3.1 Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata latin “Configere” yang berarti “saling memukul.
● Agustina (2015:254-255) mengatakan bahwa konflik lahir dari adanya perbedaan-
perbedaan baik dari ciri batiniah, emosi, kebudayaan, kebutuhan, kepentingan,
maupun pola-pola perilaku antar individu, atau kelompok dalam masyarakat
● Emzir (2015:189) menyatakan bahwa konflik juga dapat terjadi jika tidak adanya
kesepakatan antara ego satu dan ego yang lain.
● Sementara itu Wellek dan Warren (dalam Emzir 2015:189) mengatakan bahwa konflik
adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang
seimbang yang menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa konflik
merupakan dua pertarungan antara diri seseorang dengan kata hatinya yang saling bertolak
belakang sehingga mengakibatkan terjadinya suatu konflik.
2.3.2 Pengetian Konflik Batin
Minderop (2011:98) menyatakan bahwa telaah karya sastra yang mencerminkan konsep-
konsep psikologi disajikan dengan cara,
• Pertama disuguhkan ringkasan cerita tiap-tiap karya sastra yang ditelaah.
• Kedua, diberikan perwatakan para tokoh yang relevan dengan tujuan analisis.
Menurut Wellek dan Werren (dalam Endraswara, 2013:98-99), psikologi sastra mempunyai
empat kemungkinan penelitian.
• Pertama, penelitian psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi.
• Kedua, penelitian proses kreatif dalam kaitanya dengan kejiwaanya.
• Ketiga, penelitian hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.
• Keempat, penelitian dampak psikologi teks sastra kepada pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikologi sastra tidak hanya mengkaji karya sastra itu sendiri,
melainkan juga dapat mengkaji dampak psikologi sastra kepada pembaca .
www.slidesgo.com
BAB 03
METODOLOGI
PENELITIAN
www.slidesgo.com
Penyajian Data
Kegaiatan penyajian data Kesimpulain dan verifikasi
03 04
dilakukan dengan menganalisi data Data yang telah dianalisis
primer berupa novel Dua Garis mengunakan teori sastra yaitu melihat
Biru karya Lucia Priandarini konflik batin yang terdapat pada novel
dengan kajian pustaka. Selanjutnya Dua Garis Biru karya Lucia
menganalisis data primer dengan Priandarini, kemudian ditarik
mengaitkan data sekunder kesimpulannya
3.6 Teknik Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid
apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan dengan apa
sesungguhnya yang terjadi pada objek penelitian. Keabsahan hasil
penelitian data dapat diuji dengan teknik triangulasi.
Sidiq dan Choiri (2019:94) mengatakan bahwa triangulasi dalam
pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu, dengan
penjelasan sebagai berikut.
1. Triangulasi sumber
2. Triangulasi teknik
3. Triangulasi waktu
www.slidesgo.com
Terima kasih