Anda di halaman 1dari 2

HSE BULLETIN

Bahaya kebakaran selalu menghantui kita dimanapun, baik pada saat kita
bekerja ataupun ketika melakukan rutinitas sehari-hari. Jika sumber api yang
dekat dengan kita dan tidak dapat dikendalikan (kebakaran) kita harus bisa
untuk memadamkanya. Ada beberapa cara memadamkan api berdasarkan kelas
kebakarannya. Salah satunya dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan
(APAR).

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah perangkat perlindungan


kebakaran portable yang digunakan untuk memadamkan atau
mengendalikan kebakaran kecil/ringan, yang sering terjadi dalam situasi
darurat. Alat ini tidak diperuntukkan untuk digunakan pada kebakaran
besar, membahayakan pengguna (yaitu tidak ada jalan keluar, asap,
ledakan bahaya, dll), atau jika memerlukan keahlian pemadam
kebakaran. Biasanya, alat pemadam api terdiri dari silinder genggam
bejana tekanan berisi zat yang dapat disemprotkan untuk memadamkan
api. APAR mempunyai ukuran mulai dari 2.5 kg s/d 25 kg.

KELAS KEBAKARAN
Kelas kebakaran dibedakan berdasarkan jenis bahan
yang terbakar dan setiap kelas
akan mempengaruhi jenis bahan kandungan APAR
JENIS APAR
yang digunakan. 1. Dry Chemical / Kimia Kering

KELAS A. kebakaran yang terjadi pada bahan kertas, Ini mencegah reaksi kimia antara panas, bahan
kain dan plastik. Kebakaran kelas ini bakar dan oksigen dan perhentian produksi api
dapat dipadamkan dengan APAR berbahan berkesinambungan "radikal bebas", sehingga
kandungan powder dan foam, namun bila memadamkan api. Jenis ini bisa dipakai untuk
tidak memiliki APAR kita dapat menggunakan Air. kebakaran kelas A, B dan C.
KELAS B, kebakaran yang terjadi pada bahan cair
2. Foam / Busa
yang mudah terbakar. Seperti Bahan
Bakar Minyak (kerosene, solar, premium), gemuk,
Campuran busa yang dilarutkan dalam air, berfungsi
cat dan thinner. Gunakan APAR jenis
sebagai penghalang tercampurnya udara dengan
Powder dan foam namun jangan menggunakan Air
uap bahan bakar dengan cara membentuk lapisan
karena akan meneyebabkan api lebih
film hidrokarbon pada permukaan bahan bakar
menyebar
untuk menekan timbulnya uap bahan bakar.
Penggunaannya tergantung pada bahan yang
KELAS C, Kebakaran pada instalasi atau panel
terkandung pada alat tersebut, cuma type ini sering
listrik dan motor listrik. Bila barang-barang
di gunakan untuk Kebakaran kelas D
tersebut masih dalam keadaan menyala atau
teralilri listrik, matikan api dengan APAR
berbahan powder / CO2. Jangan menggunakan 3. CO2 / Karbon Dioksida
APAR yang mengandurng Foam apalagi air.
Namun jika aliran listrik sudah mati maka kita bisa Media ini biasanya digunakan untuk jenis
gunakan APAR jenis Foam dan air. kebakaran kelas C, yang perlu diingat bila
menggunakan APAR jenis ini adalah harus
KELAS D , kebakaran pada logam seperti tersedianya oksigen yang cukup untuk bernafas
magensium dan sodium. Kebakaran berat bagi pengguna, atau dengan kata lain jangan
dan diperlukan alat khusus untuk digunakan diruangan tertutup kecuali
mematikan apinya. menggunakan masker oksigen sendiri.
BAGIAN APAR
TUAS
TABEL JANGKAUAN APAR
KUNCI / PIN
Ukuran APAR juga perlu
TABUNG 1. TUAS atau popa untuk diperhatikan karena akan
mengeluarkan bahan yang ada berpengaruh pada luas api
SELANG didalam APAR yang akan dimatkan.
Misalnya APAR 9 kg
2. Kunci / Pin, fungsinya mengunci
digunakan untuk 5 m2 luas
LABEL tuas / pompa sehingga tidak
menyebabkan bahan dalam APAR api. Jadi perkilonya dapat
NOZZLE keluar. Untuk menggunakan APAR, digunakan untuk 0.5 m2
pin harus dicabut terlebih dahulu
Berat APAR Luas API
3. Selang APAR, tempat kita memegang selang saat 2.5 kg 1.2 m2
menyemprot APAR
4 kg 2 m2
4. Nozzle, tempat keluarnya isi APAR. Jangan dipegang ketika
menggunakan APAR 7 kg 3.5 m2

9 kg 4.5 m2
5. Label APAR, berisi informasi tyntang APAR sperti bahan
yang mengisi APAR dan jenias pemadaman (Kelas A, B, C0 12 kg 6 m2
CARA PENGGUNAAN APAR
PERAWATAN DAN
1. Pastikan APAR berisi dan memiliki Tekanan yang cukup INSPEKSI APAR
2.Tarik Pin atau pengunci APAR. Caranya : 1. Tabung APAR harus ditempatkan
a). pegang leher APAR (jangan tongkat pompanya) ditempat yang kering, terang dan
dengan tangan kiri atau tangan yang terkuat mudah dijangkau
B). Tahan APAR dengan kaki kiri (bila memegang
dengan tangan kanan gunakan kaki kanan dalam 2. Tabung APAR harus digantung atau
menahan). diletakan di penyangga karena APAR
c). tarik pin dengan kuat tidak boleh kontak langsung dengan
lantai. Karena suhu lantai yang lembab
3. bawa APAR dengan cara ditenteng dengan tangan terkuat dan dapat menyebabkan tabung APAR
posisikan disamping badan berkarat dan media didalamnya
menjadi beku (khsusunya Dry
4. Pegang selang APAR, jangan Nozzlenya.
Chemical & Foam)
Arahkan ke api
5. Sebelum mendekat kesumber api, tes terlebih 3. Lakukan inspeksi APAR secara
dahulu APAR dengan menekan sedikit pompanya periodik, minimal 1 bulan sekali. Cek
posisikan disamping badan, guna mencegah APAR kondisi :
terpental mengenai wajah / tubuh ketika APAR - Tabung, pastikan tidak penyok dan
meledak akibat dari Over Pressure atau kondisi berkarat
tabung APAR yang rusak akibat korosi. - Pin/ kunci, pastikan masih ada dan
bersegel
6. Sebelum memadamkan api, lihatlah arah angin lalu dekati api - Selang, Pastikan tidak retak / sobek
sesuai arah angin untuk menghindari panasnya api. - Nozzle, pastikan tidak pecah
7. Tekan Pompa APAR sambil - Pastikan Label masih ada dan mudah
mengarahkan selang APAR ke api dibaca untuk mengetahui media APAR dan
kelas kebakaran yang bisa digunakan
8. Sapu atau gerakkan selang APAR - Pastikan masa berlakunya media APAR
ke kiri dan kanan secdara berulang - Pastikan Tekanan APAR masih cukup
sehingga api mati (jarum Pressure Gauge berada ditengah).

Anda mungkin juga menyukai