Anda di halaman 1dari 13

KARYA ILMIAH NERS

 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN:
BRONKOPNEUMONIA DAN MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN
BERSIHAN JALAN NAFAS DI RUANGAN PERAWATAN ANAK
BAB I: PENDAHULUAN

Berdasarkan data WHO tahun 2017


Broncopneumonia adalah kondisi
dimana terjadinya peradangan/manifestasi broncopnemonia atau pneumonia
klinis pneumonia yang paling umum merupakan penyebab utama kematian
terjadi kepada anak – anak yang mengenai anak – anak diseluruh dunia dengan total
satu atau beberapa dari lobus di paru-paru mencapai 70 % kematian didunia.

Beberapa tanda klinis khusus dari Berdasarkan data rekam medis angka
broncopneumonia yaitu demam, ditemui bunyi kejadian broncopneuminia pada anak tahun
ronchi dan weezing pada saat pemeriksaan 2021 sebesar 782 (21,34%) kasus dari 3664
bunyi nafas, batuk dengan sputum yang kental, pasien anak dan tahun 2022 jumlah kasus
rasa nyeri di dada pada saat batuk broncopneumonia pada anak adalah 942
(19,37%) kasus dari 4862 pasien anak.

Masalah keperawatan yang sering muncul


dalam penyakit broncopneumonia menurt
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia tahun Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2017 yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif harus ditangani dengan baik. Salah satu
berhubungan dengan sekresi yang tertahan, intervensi yang dapat dilakukan sesuai
hipertermi berhubungan dengan proses infeksi dengan SIKI tahun 2018 yaitu Fisioterapi
dan nyeri akut berhubungan dengan peradangan dada
jaringan pleura
TUJUAN UMUM
Menggambarkan asuhan keperawatan pada anak
yang mengalami broncopneumonia dengan masalah
keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif

TUJUAN KIN TUJUAN KHUSUS


1. Menggambarkan pengkajian pada anak yang
mengalami broncopneumonia.
2. Menggambarkan masalah keperawatan pada anak
yang mengalami broncopneumonia
3. Membuat intevensi keperawatan pada anak yang
mengalami broncopneumonia dengan penerapan
evidence based nursing practice: fisioterapi dada
4. Mengaplikasikan evidence based nursing practice:
fisioterapi dada untuk menyelesaikan masalah
bersihan jalan nafas tidak efektif
5. Mengevaluasi pengaruh fisioterapi dada terhadap
status pernapasan pada anak yang mengalami
broncopneumonia
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Broncopneumonia merupakan salah satu jenis pneumonia yang


Broncopneumonia memiliki pola penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area
terlokasi di dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang
berdekatan disekitarnya
1. Bakteri (pneumococcus, Streptokokus, Staphylococus, H.
Ilfluenza, Klebsiela mycoplasma pneumonia)
Etiologi 2. Virus (virus adena, parainfluenza dan influenza)
3. Jamur (Histoplasma, Capsulatum dan Koksidiodes)
4. Protozoa (Pneumokistis)
1. Infeksi saluran pernafasan atas
2. Muncul demam
3. Ditemukannya bunyi ronchi dan wheezing pada saat pemeriksaan
Manifestasi Klinis
bunyi nafas
4. betuk dengan sputum yang kental
5. Mafsu makan menurun
6. Rasa nyeri di dada saat batuk dan kadang – kadang disertai
muntah
Diagnosa Keperawatan: Bersihan jalan nafas tidak efektif
Diagnosa dan berhubungan dengan spasme jalan nafas dan sekresi yang tertahan
Intervensi dibuktikan dengan batuk tidak efektif, sputum berlebihan dan Mengi,
Keperawatan wheezing dan atau ronkhi kering
Intervensi : Manajemen Jalan Nafas
Bersihan Jalan nafas Ketidakmampuan dalam membersihkan sekter atau obstruksi
Tidak Efektif jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten

1. Fisiologis (Spasme jalan napas , Hipersekresi jalan napas ,


Disfungsi neuromuskuler , Benda asing dalam jalan napas ,
Etiologi Nyeri
Adanya jalan napas buatan , Sekresi yang tertahan , Hyperplasia
Melahirkan
dinding jalan napas , Proses infeksi , Respon alergi , Efek agen
farmakologis (mis. anastesi)
2. .Situasional ( Merokok aktif, merokok pasif dan terpajan polutan)

1. Pengkajian : Identitas, keluhan utama, riwayat penyakit,


riwayat imunisasi, Pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
dll
2. Diagnosa keparawatan: Bersihan jalan nafas tidak efektif
Askep Bersihan Jalan berhubungan dengan spasme jalan nafas dan sekresi yang
nafas Tidak Efektif tertahan dibuktikan dengan batuk tidak efektif dan ronchi
3. Intervensi Keperawatan: Manajemen Jalan Nafas
a. Observasi
b. Terapeutik (Fisioterapi dada)
c. Edukasi
d. Kolaborasi
Fisioterapi dada merupakan sebuah tindakan pengeluaran
Fisioterapi dada secret agar tidak terjadi penumpukan secret yang dapat
mengakibatkan tersumbatnya jalan nafas dan komplikasi penyakit
lain.

1. Mempertahankan ventilasi yang adekuat dan mencegah infeksi


rongga dada pada pasien yang tidak/kurang dapat bergerak
2. Merangsang terjadinya batuk dan memperhatahankan
Tujuan
kelancaran sirkulasi darah
3. Mencegah kolap dari paru-paru yang disebabkan tersumbatnya
secret yang keluar

1. Postural drainase
Tekhnik Fisioterapi 2. Vibrasi
dada
3. Perkusi
4. Pengisapan lendir
TINJAUN KASUS
Analisa Masalah Keperawatan Dengan Konsep Terkait
Pembahasan

Masalah keperawatan anak yang menjadi fokus


utama peneliti pada an. K dan an A adalah bersihan
jalan nafas tidak efektif pada broncopneumonia. Manifesatasi klinis dari bersihan jalan
Bersihan jalan nafas tidak efektif adalah nafas tidak efektif pada kedua kasus
ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi dalam penelitian ini yaitu
jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap
1. Ibu pasien mengatakan anak batuk
paten. Bersihan jalan nafas tidak efektif disebabkan
oleh spasme jalan nafas dan sekresi yang tertahan
berdahak dan Sesak nafas
2. Ibu mengatakan anak tidak
mampu mengeluarkan dahak
Hal ini sejalan dengan penelitian
Tehupeiory & Sitorus (2022), Suhandi et al 3. Dahak kental dan berwarna kuning
(2021), Indri Damayanti (2020) dimana yang 4. Nafas tampak cepat (takipnea)
mengatakan bahwa bersihan jalan nafas tidak 5. Anak tampak kesulitan
efektif merupakan masalah keperawatan yang mengeluarkan dahak saat batuk
dialami oleh anak dengan broncopneumonia 6. Nafas tampak sesak, adanya suara
nafas tambahn ronchi
7. Anak tampak bernafas dengan
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan hasil menggunakan otot bantu
penelitian ini tidak ditemukan perbedaan hasil pengkajian pernafasan
siginifikan antara teori yang ada, penelitian orang lain dan 8. suhu tubuh diatas normal.
kasus yang ditemukan, hanya saja pada kasus tidak semua
tanda dan gejala yang ada diteori dialami oleh pasien
Analisa Intervensi Keperawatan Dengan Konsep dan Penelitian Terkait

Pada kasus ini intervensi yang Berdasarkan standar luaran keperawatan


peneliti lakukan termasuk kedalam bersihan jalan nafas dengan kriteria hasil
luaran utama yaitu bersihan jalan tersebut maka peneliti merekomendasikan
nafas. Pada penelitian ini kriteria intervensi keperawatan manajemen jalan nafas
hasil yang dilihat yaitu batuk efektif dengan tekhnik non farmakologis yaitu
meningkat, produksi sputum fisioterapi dada. Fisioterapi dada merupakan
menurun, dyspnea menurun, gelisah sebuah tindakan pengeluaran secret agar tidak
menurun, frekuensi nafas membaik terjadi penumpukan secret yang dapat
dan pola nafas membaik. mengakibatkan tersumbatnya jalan nafas dan
komplikasi penyakit lain.
Fisioterapi dada dilakukan untuk
mempertahankan ventilasi yang adekuat dan
mencegah infeksi rongga dada pada pasien
Pada penelitian ini fisioterapi yang tidak/kurang dapat bergerak, merangsang
dada dilakukan 1 kali sehari selama terjadinya batuk dan memperhatahankan
3 hari atau 3 x 24 jam. Setelah kelancaran sirkulasi darah, mencegah kolap dari
dilakukan tindakan fisioterapi dada paru-paru yang disebabkan tersumbatnya secret
selama 3 x 24 jam masalah bersihan yang keluar. Pada fisioterapi dada tekhnik yang
jalan nafas tidak efektif teratasi dilakukan yaitu posturasl drainase, perkusi,
vibrasi dan pengisapan lendir
Analisa Intervensi Keperawatan Dengan Konsep dan Penelitian Terkait

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tehupeiory &
Sitorus (2022) tentang ketidakefektifan bersihan jalan napas dengan tindakan fisioterapi dada
pada anak yang mengalami bronkopneumoni. Pada penelitian ini tindakan fisioterapi dada
dilakukan pada anak selama 3 x 24 jam. Setelah 3 x 24 jam diperoleh hasil bahwa tindakan
fisioterapi dada dapat mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif

Menurut asumsi peneliti kriteria hasil berdasarkan teori, penelitian orang


lain sesuai dengan kasus an. K dan an. A, dimana pada an K dan an. A setelah
dilakukan tindakan fisioterapi dada diperoleh bersihan jalan nafas meningkat
dan masalah bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi. Dimana setelah
dilakukan fisioterapi dana selama 3 x 24 jam pasien mengatakan sudah tidak
ada sesak nafas dan dahak, anak tampak tenang, saat batuk tampak anak sudah
mampu untuk mengeluarkan dahak, dahak sudah encer dan mudah keluar saat
batuk, dahak sudah tidak kental dan warna sudah tidak kuning.
Implikasi Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Nyeri Melahirkan

Implikasi asuhan keperawatan yang dilakukan dengan masalah bersihan jalan


nafas tidak efektif memberikan dampak pada perawat dan pasien

Implikasi Fisioterapi dada


1. Mengurangi sesak pada anak
2. Fisioterapi dada efektif mengeluarkan dahak atau secret pada penderita
gangguan pernafasan
3. Membuat frekuensi nafas menjadi normal
Kesimpulan

1. Pengkajian pada an. K dan An. A dengan broncopnumonia diperoleh hasil: sesak
nafas, batuk berdahak, nafas tampak cepat (takipnea), batuk tidak efektif, adanya
suara nafas tambahan rongki pada kedua paru, Dahak kental dan kuning.
2. Masalah keperawatan pada an. K dan an. A yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan spasme jalan nafas dan sekresi yang tertahan dibuktikan
dengan batuk tidak efektif dan ronchi
3. Intervensi keperawatan untuk masalah bersihan jalan nafas tidak efektif adalah
manajemen jalan nafas dengan tindakan monitor pola nafas, monitor bunyi nafas
tambahan, monitor sputum, posisikan semifowler/fowler, berikan minuman
hangat, lakukan fisioterapi dada, anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari dan
kolaborasi pemberian pemberian bronkodilator, ekspektoran nikrotik jika perlu.
4. Implementasi evidence based nursing practice: fisioterapi dada telah dilakukan
untuk menyelesaikan masalah bersihan jalan nafas tidak efektif pada an. K dan
an. A
5. Evaluasi pelaksanaan fisioterapi dada diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh
fisioterai dada terhadap bersihan jalan nafas tidak efektif pada an. K dan an. A,
yang dibuktikan dengan tercapainya kriteria hasil yang sudh ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai