Anda di halaman 1dari 22

TAT

(Thematic Apperception Test)

Dr. M.M. Shinta Pratiwi, M.A., Psikolog


Definisi
Click icon to add picture

The Thematic Apperception Test atauTAT

 tes/pengukuran proyektif yang

dimaksudkan untuk mengevaluasi pola

pemikiran, sikap, kapasitas pengamatan,

dan respon emosional seseorang

terhadap materi tes yang ambigu.


TAT sebagai metode …………

Metode yang digunakan


tenaga ahli yang terlatih untuk
mengungkap dorongan, emosi,
sentimen, konflik kepribadian.
Posisi TAT sebagai tes proyeksi

Projective Hypothesis
Pandangan yang menyatakan bahwa cara
seseorang bereaksi terhadap situasi yang
ambigu atau tidak jelas seringkali
merupakan proyeksi dari perasaan dan motif
yang mendasar
Dasar pemikiran dalam TAT
Individu cenderung menginterpretasikan situasi yang
ambigu sesuai pengalaman masa lalu dan keinginan. Ketika
gambar disajikan sebagai tes imajinasi, minat dan
kebutuhan terlibat dalam tugas bercerita, dan melupakan
kepekaan diri dan kebutuhan defens terhadap probing
pemeriksa. Sebelum disadari, ia bercerita tentang karakter
yang sesuai dengan dirinya.
Lanjutan …………………………………….

Dalam kasus TAT, material yang ambigu terdiri dari satu set
kartu yang menggambarkan sosok manusia dalam
berbagai setting dan situasi. Subjek diminta untuk
menceritakan sebuah cerita kepada penguji tentang setiap
kartu yang mencakup elemen-elemen berikut: peristiwa
yang ditunjukkan dalam gambar; apa yang mengarah
padanya; apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh karakter
dalam gambar; dan hasil dari peristiwa tersebut.
Kekhususan TAT

Mampu memunculkan kecenderungan dasar yang


terhambat, yang tidak ingin atau tidak dapat diterima
subyek.

Banyak psikolog tidak menyebutnya sebagai tes karena


dalam suatu proyeksi, tidak ada jawaban yang salah.
Istilah yang dirasa lebih tepat adalah teknik, begitu juga
untuk pengukuran proyektif lainnya.
Kegunaan
Menginterpretasi kelainan tingkah laku, penyakit psikosomatik,
neurosa, dan psikosa dalam studi yang komprehensif tentang
kepribadian.

Perbedaan TAT dengan Rorschach


(1) TAT digunakan dengan stimulus yang lebih terstruktur dan
(2) mempersyaratkan respon verbal yang terorganisasi dan
kompleks,
(3) TAT didasari oleh interpretasi dengan metode kualitatif dan
(4) mengukur kondisi di sini dan saat ini (“here and now”) dari
kehidupannya dan bukan struktur dasar kepribadian.
TAT sering diberikan kepada individu sebagai
Penggunaan bagian dari baterai, atau kelompok, tes yang
dimaksudkan untuk mengevaluasi kepribadian.
TAT Dianggap efektif dalam memperoleh informasi
tentang pandangan seseorang tentang dunia
dan sikapnya terhadap diri sendiri dan orang
sebagai lain.
Saat orang-orang mengungkapkan melalui
berbagai kartu cerita dan bercerita tentang
Individual gambar, mereka mengungkapkan harapan
assessment mereka akan hubungan dengan teman sebaya,
orang tua atau figur otoritas lainnya, bawahan,
dan kemungkinan pasangan romantis.
Selain menilai isi cerita yang diceritakan subjek,
penguji mengevaluasi sikap subjek, nada suara,
postur tubuh, keragu-raguan, dan tanda-tanda lain
dari respon emosional terhadap gambar cerita
tertentu.
 Misalnya, seseorang yang merasa cemas dengan
gambar tertentu mungkin mengomentari gaya artistik
gambar tersebut, atau berkomentar bahwa dia tidak
menyukai gambar tersebut; ini adalah cara untuk
menghindari bercerita tentangnya.
TAT sering digunakan dalam penilaian individu calon
pekerja di bidang yang membutuhkan keterampilan
tingkat tinggi dalam berurusan dengan orang lain
dan / atau kemampuan untuk mengatasi tekanan
psikologis tingkat tinggi — seperti penegakan hukum,
posisi kepemimpinan militer, kementerian agama,
pendidikan, layanan diplomatik, dll.
• Meskipun TAT tidak boleh digunakan dalam diagnosis dari gangguan mental,
namun TAT sering kali diberikan kepada individu yang telah didiagnosis
gangguan mental untuk mencocokkan dengan jenis psikoterapi yang paling
sesuai dengan kepribadian mereka.

• TAT dapat diberikan berulang kali kepada individu sebagai cara untuk
mengukur kemajuan dalam psikoterapi atau, dalam beberapa kasus, untuk
membantu terapis memahami mengapa pengobatan tampaknya terhenti
atau diblokir.

• Terakhir, TAT terkadang digunakan untuk tujuan forensik dalam


mengevaluasi motivasi dan sikap umum orang-orang yang dituduh
melakukan kejahatan dengan kekerasan.
Riset-riset
TAT biasanya digunakan dalam penelitian yang berkaitan
dengan human personality, lebih sering tentang kebutuhan
berprestasi, ketakutan akan kegagalan, permusuhan dan agresi,
dan objek-objek yang berkaitan dengan relasi interpersonal

"Object relations" is a phrase used in psychiatry and psychology to


refer to the ways people internalize their relationships with others
and the emotional tone of their relationships.
• Penelitian-penelitian yang menggunakan TAT biasanya
digunakan untuk menyelidiki berbagai topik yang berbeda,
termasuk sejauh mana orang secara emosional terlibat dalam
hubungan dengan orang lain; kemampuan mereka untuk
memahami kompleksitas hubungan manusia; kemampuan
mereka untuk membedakan antara sudut pandang mereka
tentang suatu situasi dan perspektif orang lain yang terlibat;
kemampuan mereka untuk mengontrol impuls agresif; masalah
harga diri; dan masalah identitas pribadi.
Sejarah TAT
Pertama kali dikembangkan oleh Henry Murray, Christiana Morgan, dan
koleganya di Harvard Psychological Clinic tahun 1935. Pada versi awal,
Morgan mendapat urutan pertama sebagai penulis, tapi pada versi
berikutnya namanya didrop.

Ide dasar dari TAT sebenarnya berasal dari salah seorang mahasiswa
Murray yang anaknya sedang sakit dan menghabiskan waktunya dengan
menggunting gambar di majalah dan membuat cerita.

Ia berpikir apakah cara ini dapat digunakan sebagai salah satu metode
dalam terapi yang mengungkap fantasi dari klien.
Tokoh-tokoh dalam
TAT
Christiana Drummond (née
Councilman) Morgan was
associated with the Harvard
Psychological Clinic during
the time that the Thematic
Apperception Test was being
developed. She was born in
Boston, Massachusetts, on
October 6, 1897, and died in
Denis Bay, Saint John, Virgin
Islands, on March 14, 1967.
Henry A. Murray
•   Born in New York City, Henry A. Murray had an impressive
collection of initials after his name by 1927; he earned an A.B.
(with a major in history) from Harvard in 1915, an M.D. from
Columbia in 1919, an M.A. in biology from Columbia in 1920,
and a Ph.D. from Cambridge in 1927. Murray (1940, pp.
152–"153) reminisced about his budding fascination with the
mental life of others, including his colleagues and medical
patients at Columbia:
TAT dikembangkan ………………….
untuk mengeksplorasi dinamika kepribadian yang mendasarinya,
seperti konflik internal, dorongan dominan, minat, dan motif.
Secara khusus, TAT menilai motif yang mencakup kebutuhan akan
pencapaian, kekuatan, keintiman, dan kemampuan memecahkan
masalah.

Setelah Perang Dunia II, TAT diadopsi secara lebih luas oleh
psikoanalis dan dokter untuk mengevaluasi pasien yang
mengalami gangguan emosi. Kemudian, di tahun 1970-an,
Gerakan Potensi Manusia mendorong para psikolog untuk
menggunakan TAT untuk membantu klien mereka memahami diri
mereka sendiri dengan lebih baik dan merangsang pertumbuhan
pribadi.
Lanjutan ……………..
Saat ini, TAT banyak digunakan sebagai alat untuk penelitian di
sekitar bidang psikologi seperti mimpi, fantasi, pemilihan jodoh dan
apa yang memotivasi orang untuk memilih pekerjaan mereka.
Kadang-kadang digunakan dalam konteks psikiatri untuk menilai
pemikiran yang tidak teratur, dalam ujian forensik untuk
mengevaluasi tersangka kejahatan atau untuk menyaring kandidat
untuk pekerjaan dengan stres tinggi.
Teori Kepribadian Murray

Murray menekankan perilaku pada


dasar-dasar biologis, sosial, dan
pengaruh lingkungan. Ia juga aware
terhadap interaksi individu dengan
lingkungan. Interaksi ini mengenai
bagaimana manusia dipengaruhi oleh
lingkungan eksternal dan bagaimana
kumpulan kebutuhan, sikap, dan nilai
yang unik mempengaruhi reaksi
mereka terhadap lingkungan.
Teori needs Murray

Murray membedakan needs atas:


1. primary / viscerogenic needs bersifat innate
pada tiap individu dengan karakteristik
fisiologis : kebutuhan terhadap air, udara,
makanan, seks, dan urinasi.
2. secondary / psychogenic needs didapatkan
selama proses perkembangan psikologis :
kebutuhan afiliasi, dominan, autonomy.
Lanjutan ……………….

Dalam teorinya, Murray juga mengungkap tentang beta dan alpha press. Hal
inilah yang melandasi munculnya TAT.

Beta press mengarah pada persepsi dan interpretasi individu terhadap spesifik
aspek di lingkungan, sedangkan alpha press adalah kondisi lingkungan yang
sebenarnya/kondisi objektif.

Tingkah laku kebanyakan merupakan hasil dari beta press yang melibatkan
pemaknaan subyektif terhadap lingkungan.

Perbedaan atau diskrepansi yang sangat besar antara pemaknaan subyektif


dan kondisi riil, merupakan gambaran penyimpangan sistem berupa delusi,
yang terjadi pada salah satunya penderita paranoid.

Anda mungkin juga menyukai