1.behavior Based Safety Terkini
1.behavior Based Safety Terkini
(BBS)
1
LATAR BELAKANG
Corporate Enabler Academy
ZERO
BUDAYA SELAMAT ACCIDENT
DIPAKSA TERPAKSA BISA TERBIASA (KARAKTER) (BAHAGIA)
CONTOH :
Hamka kecil yang disiram air oleh orang tuanya di waktu subuh
Dipaksa oleh Camera Otomatis di traffic light
Dipaksa oleh CCTV
Dipaksa oleh Gadget (HP, Tablet, dll)
dll
• Menurut Notoatmodjo :
Bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar organisme (orang), namun
dalam memberikan respon sangat tergantung pada
karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang
bersangkutan
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal 8
Corporate Enabler Academy
• Faktor Eksternal :
Meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non-fisik
PENGERTIAN BBS
Sebuah pendekatan untuk keselamatan yang berfokus
pada perilaku pekerja sebagai penyebab terbesar
terjadinya kecelakaan dan cedera yang berhubungan
dengan pekerjaan, selain itu BBS merupakan aplikasi
sistematis dari riset psikologi tentang perilaku
manusia pada masalah keselamatan (safety) ditempat
kerja yang memasukkan proses umpan balik secara
langsung dan tidak langsung.
PROSES BBS
KONSEKUENSI
KONSEKUENSI DIBAGI MENJADI DUA, YAITU :
1. Konsekuensi Positif
Contoh : - Safety Briefing / Safety Induction
- Bekerja sesuai Prosedur dan Instruksi
Kerja
2. Konsekuensi Negatif
Contoh : - Merokok di Area mudah terbakar
- Tidak menggunakan APD saat bekerja
High Risk
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal 15
Corporate Enabler Academy
KONSEKUENSI
(Penguatan/Memperkuat)
Adalah konsekuensi yang meningkatkan
probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.
Istilah reinforcement mengacu pada peristiwa-
peristiwa yang memperkuat perilaku.
Ada 2 macam Reinforcement (Penguatan) :
1. Reinforcement Positif
2. Reinforcement Negatif
REINFORCEMENT POSITIF
Reinforcement positif adalah peristiwa
menyenangkan dan diinginkan, peristiwa ramah,
yang mengikuti sebuah perilaku.
Contoh : Manajemen akan memberikan penghargaan
atau penilaian lebih kepada para pekerja yang mau
mengunakan APD dan melaksanakan prosedur kerja saat
melaksanakan pekerjaan.
REINFORCEMENT NEGATIF
Reinforcement negatif adalah peristiwa (atau
persepsi dari suatu peristiwa) yang tidak
menyenangkan dan tidak diinginkan, ini juga
memperkuat perilaku.
Contoh : Makin banyak karyawan menggunakan APD
meskipun tidak nyaman dan terdapat sanksi-sanksi dalam
penilaian kinerja perusahaan, supaya dapat meredakan
ketakutan mereka terhadap kecelakaan. Usaha
mengurangi ketakutan itulah yang menguatkan
pemakaian APD
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal 19
PUNISHMENT
Corporate Enabler Academy
(Hukuman)
Hukuman (punishment) adalah suatu konsekuensi
negatif yang menekan atau melemahkan perilaku.
Contoh : Manajemen memberikan surat peringatan atau
memberikan nilai jelek terhadap kinerja pegawai yang
tidak konsisten menggunakan APD atau melaksanakan
perilaku tidak aman dalam bekerja. Dengan adanya
hukuman maka perilaku yang tidak aman diharapkan
dapat dihentikan.
(Pengabaian)
Merupakan pengabaian terhadap suatu perilaku
(baik yang diinginkan maupun yang tidak
diinginkan)
Contoh : Pekerja yang konsisten menggunakan APD atau
melaksanakan prosedur tidak diberikan penghargaan
(penguatan positif) atau sebaliknya ketika pekerja merasa
tidak nyaman mengunakan APD atau prosedur kerja tidak
dilakukan proses pembelajaran kembali / sosialisasi
(penguatan negatif) atau dinilai jelek dalam penilaian
kinerja (sebagai Punishment)
• Tata ruang
Pengamat akan mengevaluasi area kerja dan
mendokumentasikan perilaku serta kondisi kritis atau
berbahaya dan hambatan untuk keselamatan kerja.
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal 28
Langkah - langkah
Uraikan pekerjaan menjadi empat perilaku kritis /
berbahaya, yaitu :
• Pengunaan Peralatan dan Perlengkapan
pengamat perlu mengetahui alat-alat dan peralatan yang
sesuai yang akan digunakan saat melakukan tugas ini.
Mereka juga harus memahami bagaimana alat-alat yang
akan digunakan dengan aman.
• Perlindungan
pengamat akan menentukan apakah karyawan tersebut
melaksanakan tugas dengan cara yang akan melindunginya
dari benda jatuh, paparan bahan kimia, terjatuh dari
ketinggian, tersengat listrik dll
OBSERVATION METHODOLOGY
(METODE OBSERVASI)
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui
pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat
dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
TUJUAN OBSERVASI
Untuk memperoleh berbagai data konkret secara
langsung di lapangan atau tempat penelitian.
2. Rating Scale
merupakan instrumen untuk mencatat gejala menurut tingkatan-
tingkatannya
3. Anecdotal Record
merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti mengenai kelakuan-kelakuan
luar biasa yang ditampilkan oleh responden
4. Mechanical device
merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti mengenai kelakuan-kelakuan
luar biasa yang ditampilkan oleh responden
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal 38
LANGKAH – LANGKAH OBSERVASI
1. Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan.
1. KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat
menentukan keberhasilan program k3 di
perusahaan. Berhasil tidaknya komunikasi
tergantung dari cara yang digunakan oleh seorang
pemimpin perusahaan (tidak hanya manajemen
puncak tetapi sampai ke tingkat supervisor sesuai
peran dan tanggung jawab masing-masing).
2. KETELADANAN
Keteladanan pimpinan dalam praktek K3 dapat
memantulkan efek yang positip, berupa kesadaran dan
kedisiplinan dalam mematuhi peraturan K3. Dilain pihak
terjadi efek negatip bila ternyata perilaku pimpinan tidak
memberikan contoh yang mempunyai aplikasi terhadap
K3, misalnya meskipun setiap saat selalu memberikan
pesan-pesan akan pentingnya K3, tetapi pada prakteknya
pemimpin tidak memakai APD ditempat yang seharusnya
memakai APD atau merokok ditempat yang terdapat
larangan untuk tidak merokok, dsb.
3. MOTIVASI K3
5. PENGETAHUAN TENTANG K3
Pengetahuan bisa diperoleh secara alami maupun secara
terencana melalui pendidikan.
Pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu :
a. Mengetahui, kemampuan utk mengingat / diingatkan kembali
b. Memahami, kemampuan utk menjelaskan secara benar obyek yg
dikethui
c. Aplikasi, kemampuan utk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.
d. Analisis, kemampuan utk menjabarkan suatu materi/obyek
kedalam komponen tetapi masih dlm struktur organisasi tersebut.
e. Sintesis, kemampuan untuk menggabungkan bagian-bagian
kedalam suatu bentuk tertentu yang baru
f. Evaluasi, kemampuan utk melakukan penilaian thd obyek tertentu.
6. SIKAP MENGENAI K3
Contoh:
Seseorang yang telah memiliki keyakinan akibat negatif bila merokok
ditempat yang terdapat bahan kimia, didalam dirinya ada norma
subyektif tentang bahaya merokok maka dia akan membatalkan
niatnya untuk merokok di tempat yang berbahaya. Dengan
demikian akan timbul perilaku untuk tidak merokok di tempat
berbahaya.
TERIMAKASIH
Soeroyo asmoeri
Lkl – pln pst