Anda di halaman 1dari 32

PERKUATAN JEMBATAN

Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan,


Perumahan dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah
2021
Tujuan Pembelajaran

1. Kompetensi dasar yang diharapkan mampu melaksanakan perkuatan jembatan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan
2. Indikator keberhasilan belajar
• Mampu memahami gambaran umum mengenai perkuatan jembatan
• Mampu memahami gambaran umum mengenai Analisis Load Rating
• Mampu menerapkan tata cara perkuatan struktur bangunan atas jembatan
• Mampu menerapkan tata cara perkuatan struktur bangunan bawah jembatan
Out Line Pembelajaran

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
2. KONSEP PERKUATAN JEMBATAN
3. PENGANTAR ANALISIS PENILAIAN BEBAN JEMBATAN (LOAD RATING)
4. PERKUATAN STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
5. PERKUATAN STRUKTUR BANGUNAN BAWAH JEMBATAN
KONSEP PERKUATAN JEMBATAN
Umum
Pemeriksaan Struktur
1. Survei Pendahuluan
Data penunjang ini meliputi antara lain:
• Data dan informasi penanganan pemeriksaan / perbaikan yang telah dilakukan sebelumnya
• As built drawing
• Data lalu lintas
• Data lainnya yang dianggap perlu
2. Survei Lapangan
a. Pemeriksaan Visual
b. Pengukuran dan Pengujian
• Pemeriksaan mutu beton
• Pemeriksaan karbonasi
• Tulangan dan selimut beton dengan alat covermeter
• Pemeriksaan retak dengan alat pundit (UPV) dan crack meter
• Pengujian getaran jembatan
• Uji beban (Loading Test)
• Pengujian Laboratorium
• Evaluasi dan Analisis data
• Penentuan alternatif penanganan
PENGANTAR ANALISIS
PENILAIAN BEBAN JEMBATAN
(LOAD RATING)
Umum

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya Penurunan kondisi kinerja


jembatan, maka perlu dilakukan evaluasi komponen jembatan terhadap
pembebanan-pembebanan tertentu secara berkala sehingga jembatan dapat
berfungsi optimal, aman,nyaman,dan lancar dengan masa layan yang maksimal
atau lebih panjang.

Untuk analisis penilaian beban jembatan tersedia manual “Penentuan bridge load
rating untuk jembatan eksisting” berdasarkan SE Menteri PUPR Nomor : 03/SE/M/2016
dan “Panduan Teknis Evaluasi Struktur Jembatan untuk Dispensasi Penggunaan Jalan
yang Memerlukan Perlakuan Khusus” berdasarkan SE Dirjen Bina Marga Nomor :
04/SE/Db/2020.
Load Rating

Load rating adalah pengukuran kapasitas jembatan terhadap beban


yang bekerja dengan nilai faktor rating dasar (rating factor,RF)

Rating Factor

Load rating adalah pengukuran kapasitas jembatan terhadap beban


yang bekerja dengan nilai faktor rating dasar (rating factor,RF)
Analisis Struktur

1. Metode Sederhana
digunakan jika kondisi struktur memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Lebar jembatan tetap.
• Kondisi perletakanadalah ekivalen dengan perletakan garis, keduanya pada ujung
bangunan atas dan pada perletakan antara(jika jembatan terdiri dari beberapa
bentang).
• Untuk bangunan atas yang berupa pelat dan bangunan atas dengan pelat di atas
gelagar, sudut kemiringan tidak melebihi 20 o.
• Bangunan atas yang mempunyai gelagar memanjang dan pelat lantai
kantilever,bagian kantilever tidak melebihi 60% jarak antar gelagar dan tidak
melebihi 1,8meter.
2. Metode Analisis Lanjut
yang perlu dilakukan dengan metode analisis lanjut adalah :
• Jarak antar gelagar dan bentang jembatan berada di luar rumus distribusi beban
yang ada.
• Perletakannya mempunyai sudut yang bervariasi.
• Jembatan lengkung.
• Jembatan yang mempunyai factor penilaian yang rendah.
• Beban khusus yang mempunyai jarak roda yang tidak standar serta konfigurasi
gandar yang bervariasi.
Penilaian Beban Desain

Penilaian beban desain adalah penilaian tingkatan pertama jembatan pada beban sesuai pedoman
pembebanan untuk jembatan dengan menggunakan dimensi dan karakteristik jembatan pada saat
diperiksa.

Penilaian Beban Khusus

Penilaian beban khusus berguna untuk memeriksa keamanan dan kemampuan jembatan
dalam meninjau kelayakan lewatnya kendaraan di atas batas berat yang diizinkan
Persamaan Umum Rating Factor (RF)

Persamaan umum berikut harus digunakan dalam menentukan penilaian beban setiap
komponen dari sambungan yang bergaya tunggal (seperti gaya aksial, lentur, atau geser)
Batas kekuatan dan faktor beban untuk penilaian beban
Faktor Kondisi (φc)
Faktor sistem(φs) untuk struktur baja
Faktor sistem(φs) untuk struktur beton bertulang
Pembatasan Beban

Pembatasan beban yang dapat melalui jembatan harus sesuai dengan peraturan
atau kebijakan setempat.
Kegiatan penilaian beban dan inspeksi adalah kegiatan berkaitan aktivitas tenaga
ahli, sedangkan beban jembatan adalah keputusan kebijakan yang dibuat oleh
pemilik jembatan.
Prosedur Penilaian Beban Terhadap Kapasitas Jembatan
PERKUATAN STRUKTUR
BANGUNAN ATAS JEMBATAN
Umum

Perkuatan (strengthening ) dan Penambahan komponen (retrofititng ) diperlukan


apabila :
• Bangunan atas jembatan tidak memenuhi salah satu atau kedua kriteria
utama yaitu Kekuatan dan kekakuan struktur. 
• Terjadi perubahan fungsi jalan pada jembatan.
Perencanaan Perkuatan

Berdasarkan alternatif tersebut selanjutnya dilakukan perencanaan perkuatan


dengan tahapan sebagai berikut:
1. Konsep perbaikan/perkuatan
a. Pemilihan material
b. Pemilihan teknik perbaikan/ perkuatan
c. Estimasi dimensidan kekakuan elemen tambahan
d. Perilaku struktur
2. Analisis struktur
Merupakan analisis yang dilakukan terhadap struktur yang ada yang diperkuat
dengan elemen tambahan terhadap beban rencana dan kekuatan elemen-
elemen struktur
3. Lingkup Kerja dan Priorita
Penentuan lingkup pekerjaan dan prioritas perlu diuraikan untuk kepentingan
pelaksanaan dan pengoptimalan pekerjaan
4. Gambar Detail
Seluruh rencana perbaikan/perkuatan dinyatakan dengan jelas dalam gambar
detail, termasuk jenis material yang digunakan, batas daerah rencana
perbaikan/perkuatan
5. Rencana Kerja dan Spesifikasi
Hal-hal yang perlu dijelaskan antara lain:
a. Pemilihan material
b. Umum
c. Alat bantu dan akses lapangan
d. Pembersihan
e. Perbaikan/perkuatan
f. Perlindungan permukaan
g. Material yang digunakan
6. Estimasi Biaya
Volume pekerjaan (Bill of Quantity) serta Rencana Anggaran Biaya perlu
disusun untuk keperluan kontrak pekerjaan
Pelaksanaan Perbaikan/Perkuatan
Beberapa metode perkuatan jembatan yang dapat diaplikasikan adalah sebagai
berikut :
• Perkuatan Dengan Memperbesar Penampang
• Pendistribusian Beban Dengan Balok Melintang/ Diafragma
• Penambahan Elemen Struktur
• Prategang Eksternal (Pe)
• Steel Plate Bonding
• Perkuatan dengan Fiber Reinforced PLastic (FRP)
• Perubahan Sistem Struktur
PERKUATAN STRUKTUR
BANGUNAN BAWAH JEMBATAN
Umum

• Umumnya kerusakan pangkal jembatan, atau pilar, atau pondasi disebabkan


oleh gerusan aliran sungai yang terjadi selama periode tertentu dan
keruntuhannya tidak terjadi secara tiba-tiba
• Kerusakan bangunan bawah jembatan bisa juga dilihat dari aspek struktur yang
berkaitan dengan bahan seperti adanya kerusakan beton dan juga dari aspek
geoteknik seperti adanya pergerakan vertikal,atau pergerakan horizontal, atau
pergerakan berputar
Kepala Jembatan

Beberapa metode perkuatan pada struktur kapala jembatan adalah sebagai


berikut:
1. Perlindungan kepala jembatan terhadap pergerakan horisontal
a. Perlindungan kepala pilar dari pergerakan horizontal dengan reinforced
concrete strut
b. Perlindungan kepala pilar terhadap pergerakan horisontal akibat tekanan
tanah
c. Perkuatan kepala jembatan dengan penambahan pelat pada fondasi tiang
d. Perlindungan kepala pilar dari pergerakan horisontal dengan angker Stabilisasi
kepala jembatan dengan metode angker tanah, sangat tidak merekomendasi
adanya kegiatan disekitar tanah timbunan jalan pendekat, hal tersebut sangat
mempengaruhi kinerja dari angker tanah.
e. Penambahan katahanan terhadap gelincir pada kepala pilar dengan
memberikan footing pada fondasi digunakan untuk kepala jembatan yang
baru. Dengan adanya fondasi telapak yang miring dan adanya rib dapat
meningkatkan tahanan gelincir pada kepala jembatan
2. Mereduksi gaya horisontal
a. Mereduksi tekanan tanah
b. Menghilangkan tekanan dari tanah timbunan jalan pendekat sehingga kepala jembatan
berfunsi sebagai pilar dan pembuatan konstruksi kepala jembatan baru dan penambahan
bentang bar .

Pilar
Metode perkuatan yang dapat diaplikasikan adalah:
1. Reinforced Concrete Jacketing yaitu Penambahan penampang dengan Jaket beton
bertulang
2. Fiber Reinforced Plastic (FRP) jacketing yaitu jaket dengan bahan komposit yang
terbuat dari bahan fiber yang dikombinasikan dengan bahan epoxy resin
3. Steel Jacketing
Fondasi
Metode perbaikan kerusakan pada fondasi tersebut adalah dengan:
1. Pemasangan sheet pile di sekeliling fondasi kemudian air di pompa keluar, dan
pekerjaan perbaikan kemudian dilakukan.
2. Pemasangan sheet pile di sekeliling fondasi, kemudian pengecoran beton dengan
menggunakan peralatan tremie.

Perkuatan fondasi memiliki 2 prinsip dasar yaitu:


1. Metode perkuatan yang lansung dilakukan pada fondasi
a. Perkuatan fondasi dengan perbesaran penampang pasif,
b. Perkuatan fondasi dengan perbesaran penampang aktif, l
c. Perkuatan dengan menambah tiang fondasi.
2. Metode perkuatan tidak langsung dengan perkuatan pada tanah dasar
a. Perbaikan daya dukung tanah dengan sheet pile, Perbaikan daya dukung tanah
dengan grouting bahan sementious
Terimakasih
“Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan,
Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah”

Anda mungkin juga menyukai