Modul 4 - Perkuatan Jembatan
Modul 4 - Perkuatan Jembatan
1. Kompetensi dasar yang diharapkan mampu melaksanakan perkuatan jembatan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan
2. Indikator keberhasilan belajar
• Mampu memahami gambaran umum mengenai perkuatan jembatan
• Mampu memahami gambaran umum mengenai Analisis Load Rating
• Mampu menerapkan tata cara perkuatan struktur bangunan atas jembatan
• Mampu menerapkan tata cara perkuatan struktur bangunan bawah jembatan
Out Line Pembelajaran
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
2. KONSEP PERKUATAN JEMBATAN
3. PENGANTAR ANALISIS PENILAIAN BEBAN JEMBATAN (LOAD RATING)
4. PERKUATAN STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
5. PERKUATAN STRUKTUR BANGUNAN BAWAH JEMBATAN
KONSEP PERKUATAN JEMBATAN
Umum
Pemeriksaan Struktur
1. Survei Pendahuluan
Data penunjang ini meliputi antara lain:
• Data dan informasi penanganan pemeriksaan / perbaikan yang telah dilakukan sebelumnya
• As built drawing
• Data lalu lintas
• Data lainnya yang dianggap perlu
2. Survei Lapangan
a. Pemeriksaan Visual
b. Pengukuran dan Pengujian
• Pemeriksaan mutu beton
• Pemeriksaan karbonasi
• Tulangan dan selimut beton dengan alat covermeter
• Pemeriksaan retak dengan alat pundit (UPV) dan crack meter
• Pengujian getaran jembatan
• Uji beban (Loading Test)
• Pengujian Laboratorium
• Evaluasi dan Analisis data
• Penentuan alternatif penanganan
PENGANTAR ANALISIS
PENILAIAN BEBAN JEMBATAN
(LOAD RATING)
Umum
Untuk analisis penilaian beban jembatan tersedia manual “Penentuan bridge load
rating untuk jembatan eksisting” berdasarkan SE Menteri PUPR Nomor : 03/SE/M/2016
dan “Panduan Teknis Evaluasi Struktur Jembatan untuk Dispensasi Penggunaan Jalan
yang Memerlukan Perlakuan Khusus” berdasarkan SE Dirjen Bina Marga Nomor :
04/SE/Db/2020.
Load Rating
Rating Factor
1. Metode Sederhana
digunakan jika kondisi struktur memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Lebar jembatan tetap.
• Kondisi perletakanadalah ekivalen dengan perletakan garis, keduanya pada ujung
bangunan atas dan pada perletakan antara(jika jembatan terdiri dari beberapa
bentang).
• Untuk bangunan atas yang berupa pelat dan bangunan atas dengan pelat di atas
gelagar, sudut kemiringan tidak melebihi 20 o.
• Bangunan atas yang mempunyai gelagar memanjang dan pelat lantai
kantilever,bagian kantilever tidak melebihi 60% jarak antar gelagar dan tidak
melebihi 1,8meter.
2. Metode Analisis Lanjut
yang perlu dilakukan dengan metode analisis lanjut adalah :
• Jarak antar gelagar dan bentang jembatan berada di luar rumus distribusi beban
yang ada.
• Perletakannya mempunyai sudut yang bervariasi.
• Jembatan lengkung.
• Jembatan yang mempunyai factor penilaian yang rendah.
• Beban khusus yang mempunyai jarak roda yang tidak standar serta konfigurasi
gandar yang bervariasi.
Penilaian Beban Desain
Penilaian beban desain adalah penilaian tingkatan pertama jembatan pada beban sesuai pedoman
pembebanan untuk jembatan dengan menggunakan dimensi dan karakteristik jembatan pada saat
diperiksa.
Penilaian beban khusus berguna untuk memeriksa keamanan dan kemampuan jembatan
dalam meninjau kelayakan lewatnya kendaraan di atas batas berat yang diizinkan
Persamaan Umum Rating Factor (RF)
Persamaan umum berikut harus digunakan dalam menentukan penilaian beban setiap
komponen dari sambungan yang bergaya tunggal (seperti gaya aksial, lentur, atau geser)
Batas kekuatan dan faktor beban untuk penilaian beban
Faktor Kondisi (φc)
Faktor sistem(φs) untuk struktur baja
Faktor sistem(φs) untuk struktur beton bertulang
Pembatasan Beban
Pembatasan beban yang dapat melalui jembatan harus sesuai dengan peraturan
atau kebijakan setempat.
Kegiatan penilaian beban dan inspeksi adalah kegiatan berkaitan aktivitas tenaga
ahli, sedangkan beban jembatan adalah keputusan kebijakan yang dibuat oleh
pemilik jembatan.
Prosedur Penilaian Beban Terhadap Kapasitas Jembatan
PERKUATAN STRUKTUR
BANGUNAN ATAS JEMBATAN
Umum
Pilar
Metode perkuatan yang dapat diaplikasikan adalah:
1. Reinforced Concrete Jacketing yaitu Penambahan penampang dengan Jaket beton
bertulang
2. Fiber Reinforced Plastic (FRP) jacketing yaitu jaket dengan bahan komposit yang
terbuat dari bahan fiber yang dikombinasikan dengan bahan epoxy resin
3. Steel Jacketing
Fondasi
Metode perbaikan kerusakan pada fondasi tersebut adalah dengan:
1. Pemasangan sheet pile di sekeliling fondasi kemudian air di pompa keluar, dan
pekerjaan perbaikan kemudian dilakukan.
2. Pemasangan sheet pile di sekeliling fondasi, kemudian pengecoran beton dengan
menggunakan peralatan tremie.