Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
 Pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya dilakukan dan
dikembangkan di seluruh dunia dengan berbagai macam istilah.
Pendidikan kewarganegaraan pertama kali diperkenalkan sejak
tahun 1790. Di Indonesia Pendidikan kewarganegaraan dimulai
pada tahun 1957 yang dikenal dengan istilah civics.
Penerapannya sebagai pelajaran di sekolah-sekolah dimulai pada
tahun 1961 dan kemudian berganti nama menjadi
kewarganegaraan pada tahun 1968.
 Kata kewarganegaraan dalam bahasa Latin disebut civicus,
selanjutnya kata civicus diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi
kata civic yang berarti warga negara atau kewarganegaraan.
 Mata kuliah ini sering juga disebut civic education, citizenship
education, bahkan ada yang menyebutkan sebagai democracy
education.
 Secara umum pengertian Pendidikan Kewarganegaraan tersebut
adalah ilmu yang membicarakan hubungan antara manusia
dengan manusia dalam perkumpulan-perkumpulan yang
terorganisasi (organisasi sosial, ekonomi, politik) dengan
individu-individu dan dengan negara.
Belajar tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya
adalah belajar tentang keindonesiaan, belajar untuk menjadi
manusia yang berkepribadian Indonesia, membangun rasa
kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia. Oleh karena itu,
seorang lulusan perguruan tinggi sebagai bagian dari masyarakat
Indonesia yang terdidik perlu memahami tentang Indonesia,
memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan
Indonesia, dan mencintai tanah air Indonesia.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan dirumuskan dalam bentuk visi, misi dan
kompetensi

Visi

Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi


adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam
pengembangan dan penyelenggaraan program studi,
guna mengantarkan mahasiswa sebagai generasi
penerus bangsa memantapkan kepribadiannya
sebagai manusia seutuhnya yang memiliki visi
intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan
dan cinta tanah air dan bangsanya.
MISI

Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk


membantu mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa
memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu
mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta
tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan
bermoral.
Landasan hukum adanya Pendidikan Kewarganegaraan
adalah:

1. Undang-undang Dasar 1945, pada pembukaan UUD 1945 khususnya alinea kedua dan keempat yang
memuat cita-cita, tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaannya. Pasal 27 (1), pasal 30 (1)
dan pasal 31 (1

2. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara

3. Undang-undang Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara
Republik Indonesia (Juncto UU Nomor 1 tahun 1988), khususnya pasal 18 (a) dan pasal 19 (2).

4. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa serta Kepmendiknas Nomor 45/U/2002 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi.

5. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006,
memuat tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan
Tinggi.
MATERI KULIAH

a. Identitas Nasional
b. Negara dan Konstitusi
c. Hak dan Kewajiban Warga Negara
d. Demokrasi Indonesia
e. Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia
f. Geopolitik dan Wawasan NusantaraIntegrasi Nasional
g. Geostrategi Indonesia dan Ketahanan Nasional
h. Good and Clean Governance
i. Otonomi Daerah
j. Civil Society
A. Pengertian Identitas Nasional

Apabila Anda pergi ke luar negeri, apa yang membedakan anda dengan orang
luar? Apa ciri atau penanda anda yang bisa dikenali bahwa anda adalah orang
Indonesia? ciri atau penanda yang dapat membedakan anda itu dapat disebut
sebagai identitas. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang
memiliki pengertian harfiah ciriciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat
pada seseorang atau sesuatu yang membedakan dengan yang lain.
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan
bangsa lain. Berdasarkan pengertian yang demikian, maka setiap bangsa
akan memiliki identitas sendiri sesuai dengan keunikan, ciri, sifat serta
karakter dari bangsa tersebut.
IDENTITAS NASIONAL

Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa Dengan memahami


identitas bangsa diharapkan akan memahami jati diri bangsa
sehingga menumbuhkan kebanggaan terhadap bangsanya sendiri.
Karakter berasal dari bahasa latin “kharakter, kharassein atau
kharax”, dalam bahasa Prancis “caractere” dalam bahasa Inggris
“character”. Dalam arti luas karakter berarti sifat kejiwaan, akhlak,
budi pekerti, tabiat, watak yang membedakan seseorang dengan
orang lain.
B. Identitas Nasional Sebagai Karakter
Bangsa

 Dengan memahami identitas bangsa diharapkan akan


memahami jati diri bangsa sehingga menumbuhkan
kebanggaan terhadap bangsanya sendiri. Karakter berasal
dari bahasa latin “kharakter, kharassein atau kharax”,
dalam bahasa Prancis “caractere” dalam bahasa Inggris
“character”. Dalam arti luas karakter berarti sifat
kejiwaan, akhlak, budi pekerti, tabiat, watak yang
membedakan seseorang dengan orang lain.
Karena Pancasila digali dari pandangan hidup
bangsa, maka Pancasila dapat dikatakan sebagai
karakter sesungguhnya bangsa Indonesia. Ada
beberapa nilai-nilai pembentuk karakter bangsa
Indonesia, yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial dan tanggung jawab.
C. Proses Berbangsa dan Bernegara

 Bangsa Indonesia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa


adalah bagian dari umat manusia memiliki kebebasan dan
juga sebagai makhluk sosial yang senantiasa
membutuhkan orang lain. Oleh karena itu dalam upaya
untuk merealisasikan harkat dan martabatnya secara
sempurna, maka manusia membentuk suatu persekutuan
hidup dalam suatu wilayah tertentu serta memiliki suatu
tujuan tertentu. Manusia membentuk suatu persekutuan
hidup yang disebut sebagai bangsa, dan bangsa yang hidup
dalam suatu wilayah tertentu serta memiliki tujuan
tertentu disebut sebagai negara
D. Unsur-unsur Identitas Nasional

 Unsur identitas nasional merupakan hal-hal yang


membentuk suatu identitas nasional. Indonesia
sendiri merupakan suatu bangsa majemuk,
artinya Indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa, bahasa dan budaya. Unsur pembentuk
identitas nasional, meliputi suku bangsa, agama,
kebudayaan dan bahasa.
 Unsur-unsur identitas nasional tersebut dapat dirumuskan
pembagiannya menjadi 3 bagian, sebagai berikut. a. Identitas
fundamental: yaitu Pancasila yang merupakan falsafah bangsa, dasar
negara, dan ideologi negara b. Identitas instrumental: berisi UUD 1945
dan tata perundangannya, bahasa Indonesia, lambang negara, bendera
negara, lagu kebangsaan “ Indonesia Raya“ c. Identitas alamiah:
meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalam suku,
bahasa, budaya dan agama serta kepercayaan (agama).
E. Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional

Robert de Ventos, dikutip Manuel Castelles dalam bukunya “The Power of


Identity” (Suryo, 2002), munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai
hasil interaksi historis ada 4 faktor penting, yaitu:
1. Faktor primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan yang
sejenisnya.
2. Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,
lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam
kehidupan bernegara.
3. Faktor penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang
resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional
4. Faktor reaktif, pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan
identitas nasional bangsa Indonesia yang telah berkembang dari masa
sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan
bangsa lain.
F. Fungsi Identitas Nasional

 Di era globalisasi saat ini menjadi


tantangan tersendiri untuk identitas
nasional, oleh karena itu sebagai bangsa
yang baik, identitas nasional tetap harus
dijaga.
 Sebagai sarana pemersatu bangsa
G. Globalisasi dan Identitas Nasional

Era globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-


nilai budaya bangsa Indonesia. Era globalisasi
tersebut mau tidak mau, suka tidak suka, telah
datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada.
Nilai-nilai tersebut dapat bersifat positif maupun
yang bersifat negatif. Semua ini merupakan
ancaman, tantangan dan sekaligus sebagai
peluang bagi bangsa indonesia untuk berkreasi dan
berinovasi di segala aspek kehidupan.
 Dengan adanya globalisasi identitas hubungan masyarakat antara
suatu negara yang lain menjadi semakin tinggi.
 Dengan demikian kecenderungan munculnya kejahatan yang
bersifat transnasional menjadi semakin sering terjadi. Kejahatan-
kejahatan tersebut antara lain terkait dengan masalah narkotika,
pencucian uang, peredaran dokumen keimigrasian palsu dan
terorisme.
 Masalah-masalah tersebut berpengaruh terhadap nilai-nilai
budaya bangsa yang selama ini dijunjung tinggi mulai memudar.

Anda mungkin juga menyukai