Anda di halaman 1dari 34

PERANAN PENTING GIZI

UNTUK KESEHATAN REPRODUKSI


REMAJA PUTRI

AYU NILAMSARI
2022
APA HUBUNGAN GIZI DAN
KESEHATAN REPRODUKSI ????????

PERANAN PENTING NYA ?????


MASALAH GIZI PADA SETIAP SIKLUS KEHIDUPAN
DI INDONESIA
LANSIA

- GIZI LEBIH
IBU HAMIL - PTM
REMAJA DAN
- ANEMIA 37.1%
USIA -KEK: 22.4%
PRODUKTIF -KONSUMSI ENERGI
KEK : > 30%
-ANEMIA: > 15% DAN PROTEIN < 70%
AKG: 70% - 80% IBU MENYUSUI
-KURANG KONSUMSI
SAYUR DAN BUAH: > - IMD : 49%
90% - Pemberian ASI
- BBLR : 10.2% Eksklusif: 42%
- WASTING: 12.1%
ANAK
- UNDRWEIGHT: 19.6%
SEKOLAH
- STUNTING: 37.2%
- STUNTING: 31% – 35% - OVERWEIGHT: 11.9%
- WASTING: 8.9% - 10.1%
- KEGEMUKAN: 1.4% - 2.5% BAYI DAN
- USIA PERTAMA KALI MEROKOK : 4.8% BALITA
Perilaku gizi dan Kesehatan memiliki peranan yang
sangat penting
Seseorang berperilaku sehat akan memiliki prinsip
untuk berperilaku makan yang sehat juga.

KESADARAN REMAJA & WUS untuk pola makan


sehat masih sangat rendah.

Ada kecenderungan remaja untuk makan di luar


rumah yaitu di tempat2 bergengsi dg pilihan menu
yg tdk memenuhi asas Gizi Seimbang.
Ex : fast foods atau junk foods
Beberapa Zat Gizi yg berperan
dlm kesehatan reproduksi
PROTEIN  Dpt merangsang produksi H.Estrogen saat
Menstruasi  dpt mengurangi kram menstruasi
LEMAK  Wanita dg asupan lemak omega3 rendah
cenderung mengalami dysmenorea
VITAMIN  kekurangan vitamin & mineral dpt memfasilitasi
terjadinya dysmenorea
ZAT BESI  mencegah anemia
KALSIUM  memiliki peranan untuk mengurangi gejala
dysmenorea
SENG / ZINC  asupan Zn dpt mengurangi kram menstruasi
MAGNESIUM  asupan Mg dpt mengurangi kram menstruasi
Contoh makanan sumber zat gizi
PROTEIN  hewani (daging, ayam, ikan) & nabati
(kacang2an sprti kedelai)
LEMAK  asam lemak omega3 tinggi (ikan tuna &
salmon)
VITAMIN  buah2an, sayur2an, ikan, telur & susu
ZAT BESI  hati, daging, kacang2an & sayur2an
KALSIUM  susu & olahan susu, ikan & kacang2an
SENG / ZINC  protein hewani (daging, hati, ayam,
telur, kerrang, salmon ) & kacang2an
MAGNESIUM  sayuran hijau, kacang2an dan biji2an
minuman kekinian
ANEMIA
Suatu kondisi rendahnya kadar Hb dibandingkan
dengan kadar normal, yang menunjukkan
kurangnya jumlah sel darah merah yang
bersirkulasi. Akibatnya jumlah oksigen yang
diangkut ke jaringan tubuh berkurang.
Klasifikasi Anemia menurut Kelompok Umur
Anemia (mg/dl)
Non
Ringan Sedang Berat
Populasi Anemia
(mg/dl)
Anak 6 – 59 bulan 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
Anak 5 – 11 tahun 11.5 11,0 – 11,4 8,0 – 10,9 < 8,0
Anak 12 – 14 tahun 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
Perempuan tidak hamil 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
(≥ 15 tahun)
Ibu hamil 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
Laki-laki ≥ 15 tahun 13 11,0 – 12,9 8,0 – 10,9 < 8.0

Sumber: WHO, 2011


Tanda-tanda Anemia

• Wajah, terutama kelopak


mata dan bibir tampak pucat

Kurang nafsu makan


Lesu dan lemah
Cepat lelah
Sering pusing dan
mata berkunang-kunang
KONSUMSI PANGAN

INFEKSI DAN PENYAKIT KRONIS

PENYEBAB LAINNYA
POLA KONSUMSI MASYARAKAT
DIDOMINASI PANGAN NABATI (NON HEME)

RENDAHNYA KONSUMI ZAT GIZI MAKRO > 50%


REMAJA (13 – 18 TAHUN)

DEFISIT ENERGI DAN DEFISIT PROTEIN


INFEKSI DAN PENYAKIT KRONIS
SERTA PENYEBAB LAINNYA
 TBC
 KEHILANGAN DARAH AKIBAT INFEKSI PARASIT
(MALARIA)
 KEBUTUHAN MENINGKAT KARENA MASA
PERTUMBUHAN
 MENSTRUASI
DAMPAK ANEMIA GIZI
AKIBAT LEBIH LANJUT
Remaja Anemia

Akan memperparah anemia saat hamil


 Resiko mengalami keguguran
Perdarahan saat melahirkan
Melahirkan Bayi BBLR
Penyebab kematian ibu melahirkan
karena perdarahan : 32 % (profil kes
2012)
DAMPAK LANJUT:

Cenderung menjadi dewasa yang pendek 


melahirkan bayi yang kecil;
Bayi dg BBLR memiliki risiko tinggi menderita:
PTM (Obesitas, Penyakit Jantung, Hipertensi,
dan Diabetes)
Gangguan kecerdasan  prestasi rendah
Pendidikan rendah  status ekonomi rendah

Ref: Chandrakant L. The Lancet Series and Indian Perspective


Indian Pediatrics, Volume 45, April 17, 2008.
Intervensi Gizi Spesifik

1. Ibu hamil 6. Lansia


• Konseling gizi
 Suplementasi besi folat • Pelayanan gizi
 PMT ibu hamil KEK Lansia
2.Ibu Menyusui 

Penanggulangan kecacingan
Suplemen kalsium
5. Remaja & Usia
Kepada ibu menyusui
Promosi menyusui / ASI produktif
Eksklusif
Konseling Menyusui
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
3.Bayi & Balita


Pemantauan pertumbuhan
Suplemen vitamin A
4. Usia sekolah
 Pemberian garam iodium
 PMT / MPASI • Penjaringan
 • Bln Imunisasi Anak Sekolah
Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi
(Taburia) • Upaya Kes Sekolah
 • PMT anak sekolah
Zink untuk manajemen diare
• Promosi MJAS di sekolah
 Pemberian obat cacing
25
25
Cara Mencegahan dan Penanggulangan Anemia
pada Remaja Putri

A. Pedoman Gizi Seimbang


1. Mengonsumsi aneka ragam pangan
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat badan
normal
B. Fortifikasi Makanan
Contoh bahan makanan yang difortifikasi adalah tepung terigu dan beras dengan
zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2.
C. Suplementasi TTD
Pemberian TTD pada rematri dan WUS melalui suplementasi yang mengandung
sekurangnya 60 mg elemental besi dan 400 mcg asam folat.
Pemberian suplementasi ini dilakukan di beberapa tatanan yaitu fasyankes,
institusi pendidikan dan tempat kerja.
Terapkan Pola Hidup BerGizi seimbang

1. Piring berisi sajian makanan : makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, dan buah-
buahan (porsi seimbang) untuk kebutuhan tubuh;
2. Minum air putih;
3. Batasi gula, garam dan minyak/lemah;
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan
Sumber Zat Besi
Pencegahan & Penanggulangan Anemia Gizi
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi
sebaiknya TTD dikonsumsi bersama dengan
buah-buahan sumber vit.C dan sumber protein
hewani.
Hindari konsumsi TTD besamaan dengan teh dan
kopi, tablet kalsium dosis tinggi, obat sakit maag

Apabila ingin mengonsumsi makanan dan


minuman yang dapat menghambat penyerapan
zat besi, sebaiknya dilakukan 2 (dua) jam
sebelum atau sesudah mengonsumsi TTD
PENUTUP
Pencegahan dan penanggulangan anemia
pada Remantri perlu dilakukan secara
berkesinambungan untuk menciptakan
SDM yang berkualitas

Peningkatan status kesehatan dan gizi


merupakan tanggung jawab bersama
antara orang tua dan keluarga serta
perlunya dukungan dari LP dan LS
34

Anda mungkin juga menyukai