Anda di halaman 1dari 39

LAMPIRAN II

PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN


SMK3
(Interpretasi Kriteria)
Lampiran II,

1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen


2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
4. Pengendalian Dokumen
5. Pembelian dan Pengendalian Produk
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
166 7. Standar Pemantauan
Kriteri 8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
a
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
10. Pengumpulan dan Penggunaan Data
11. Pemeriksaan SMK3
12. Pembangunan Keterampilan dan Kemampuan
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen :
1. Kebijakan K3
2. Tanggung jawab dan wewenang untuk
bertindak
3. Tinjauan dan Evaluasi
4. Keterlibatan dan konsultasi dengan tenaga
kerja
Elemen 1, Hal yang harus dilihat

1.1. Kebijakan K3
 Kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal, ditandatangani,
berisi tujuan dan sasaran serta komitmen
untukpeningkatan K3
 Disusun melaui konsultasi dg wakil pekerja,
dikomunikasikan kepada seluruh tenaga kerja, tamu,
rekanan
 disusun kebijakan khusus
 Ditinjau ulang secara berkala untuk menilai relevansinya
dengan perubahan dan per-UU
Elemen 1, Hal yang harus dilihat

1.2. Tanggung Jawab dan wewenang Untuk Bertindak


 PJ dan wewenang mengambil tindakan dan pelaporan K3
ditetapkan, diinformasikan dan didokumentasikan, sesuai per-UU
 Pimpinan unit kerja ber tanggungjawab atas kinerja K3
 Pengusaha menjamin secara penuh terlaksananya SMK3
 Petugas kondisi darurat mendapatkan pelatihan
 Mendapatkan saran-saran dari para ahli K3
 Kinerja K3 msauk dalam laporan tahunan
Elemen 1, Hal yang harus dilihat
1.3. Tinjauan dan Evaluasi

 Rapat tinjauan manajemen membahas 4 siklus harus dilakukan,


dicatat, dikomunikasikan
 Hasil RTM dimasukkan dalam perencanaan tindakan manajemen
 RTM dilakukan berkala untuk menilai efektifitas SMK3.

1.4. Keterllibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja

 Terjadwal, didokumentasikan dan disebarkan


 Terdapat prosedur konsultasi perubahan yang berimplikasi K3
 Pembentukan P2K3: disahkan, ketua pimpinan puncak, sekretaris
AK3, pertemuan teratur dan disebarkan, melaporkan kegiatan,
dibentuk kelompok-kelompok dari wakil PJ K3 di tempat kerjanya
dan diberi pelatihan, didokumentasikan, diinformasikan.

• Catatan / rekaman K3 terkait harus disimpan


PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

2. Pembuatan dan pendokumentasian Rencana K3


2.1 Rencana strategi K3
2.2 Manual SMK3
2.3 Peraturan perundangan dan persyaratan lain
bidang K3
2.4 Informasi K3
Elemen 2, Pembuatana dan Pendokumentasian
Rencana K3, hal yang harus dilihat

2.1. Rencana K3
 Ditetapkan prosedur HIRAC
 Dilakukan HIRAC oleh yang berkompeten
 Disusun rencana/program K3 (menetapkan sasaan K3 secara SMART
(didasarkan atas hasil HIRAC)

2.2. Manual SMK3


 berisi kebijakan, tujuan, prosedur, Instruksi kerja, formulir dan
penetapan tanggung jawab & wewenang setiap level,
 Manual K3 harus mudah didapat/diakses oleh semua personil
 Bila diperlukan dibuat juga manual khusus: produk, proses, tempat
kerja tertentu.
Elemen 2, Pembuatana dan Pendokumentasian
Rencana K3, hal yang harus dilihat

2.3. Perarutan Per-UU dan persyaratan lain di bidang K3


 Dibuat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi, memperoleh,
memelihara, dan memahaminya
 Penetapan PJ untuk memelihara dan distribusi terbaru
 Dimasukkan dalam prosedur dan petunjuk kerja
 Perubahan per-UU dan persyaratn lain digunakan sebagai acuan revisi
prosedur/petunjuk kerja.

2.4. Informasi K3
Informasi K3 disebarluaskan kepada seluruh tenaga kerja, tamu,
kontraktor, pelanggan, dan pemasok

• Catatan / rekaman K3 terkait harus disimpan


PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

3. Pengendalian perancangan dan peninjauan


kontrak
3.1 Pengendalian perancangan
3.2 Penilaian kontrak
Elemen 3, Pengendalian Perancangan & Peninjauab
Kontrak, hal yang harus dilihat

3.1. Pengendalian perancangan

 ditetapkan prosedur terdokumentasi yang mempertimbangkan HIRAC pada


tahap perencanaan dan modifikasi.
 Petugas yang kompeten melakukan verifikasi pemenuhan aspek K3
sebelum digunakan
 Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang berimplikasi K3
diidentifikasi, didikumentasikan, ditinjau oleh petugas berwenang sebelum
pelaksanan/

3.2. Tinjauan Kontrak


 Untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko bagi tenaga kerja, lingkungan
bahkan masyarakat dimana prosedur digunakan saat memasok
barang/jasa dalam suatu kontrak.
 Dilakukn HIRAC saat tinjauan kontrak, dilakukan oleh petugas kompeten,
memastikan bahwa pemasok dapat memenuhi persyaratan K3 bagi
pelanggan.

• Catatan / rekaman K3 terkait harus disimpan


PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

4. Pengendalian dokumen
4.1 Persetujuan, pengeluaran dan
pengendalian dokumen
4.2 Perubahan dan modifikasi dokumen
Elemen 4, Pengendalian Dokumen

4.1. Persetujuan, pengeluaran, pengendalian

 Ada identifikasi status, wewenang, tanggal terbit, tanggal


modifikasi/revisi
 Ada daftar penerima distribusi
 Dokumen edisi terbaru disimpan, dokumen usang disingkirkan dari
penggunaan, diberi tanda khusus

4.2. Perubahan dan modifikasi dokumen

 Terdapat sistem pembuatan dan persetujuan perubahan / revisi,


terdapat alasan perubahan (tertera dalam dokumen/status revisi),
 Terdapat prosedur pengendalian atau daftar selueuh dokumen yang
mencantumkan status terkinii (daftar induk dokumen)

• Catatan / rekaman K3 terkait harus disimpan


PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3
5. Pembelian dan pengendalian produk
5.1 Spesifikasi pembelian barang dan jasa
5.2 Sistem verifikasi barang dan jasa yang telah
dibeli
5.3 Pengendalian barang dan jasa yang dipasok
pelanggan
5.4 Kemampuan telusur produk
Elemen 5, Pembelian dan Pengendalian Produk , bukti yang harus
dilihat

5.1 Spesifikasi pembelian barang dan jasa

Prosedur terdokumentasi memeprsyaratkan aspeke K3


Spek pembelian barang/jasa dipersyaratkan
Penentuan persyaratan aspek K3 sudah dikonsultasikan dengan
tenaga kompeten sebelum keputusan pembelian
Kebuthna pelatihan, APD, dan perubahan prosedur
dipertimbangkan
Persyaratan K3 dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam
seleksi.

5.2 Sistem verifikasi barang dan jasa yang telah dibeli


 Ada inspeksi kesesuaian spek saat barang / jasa datang
Elemen 5, Pembelian dan Pengendalian Produk , bukti yang harus
dilihat

5.3 Pengendalian barang dan jasa yang dipasok pelanggan


Barang/jasa yang dipasok pelanggan diidentifikasi potensi
bahaya dan risikonya sebelum digunakan,
Catatan dipelihara

5.4 Kemampuan telusur produk


Bahan/material yang digunakan dalam produksi diidentifi-
kasi pada seluruh tahapan jika potensi masalah K3
Ditetapkan prosedur terdokumentasi untukpenelususan
produk terjual, jika ada potensi K3 dalm penggunaannya

• Catatan / rekaman K3 terkait harus disimpan


PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
6.1 Sistem kerja
6.2 Pengawasan
6.3 Seleksi dan penempatan personil
6.4 Area terbatas
6.5 Pemeliharaan, perbaikan dan perubahan sarana
produksi
6.6 Pelayanan
6.7 Kesiapan untuk menangani keadaan darurat
6.8 Pertolongan pada kecelakaan
6.9 Rencana dan pemulihan keadaan darurat
Elemen 6, Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3, bukti
yang harus dilihat

 Manajemen risiko untuk seluruh proses kerja dan dilakukan review


secara berkala.

 Sistem ijin kerja untuk pekerjaan berisiko tinggi

 SOP dan IK terdokumentasi dan mamatuhi peraturan, standar,


ketentuan teknis.

 Kompetensi petugas (manajemen risiko & penyusunan SOP/IK)

 APD (tersedia, layak & laik pakai, sesuai standar, digunakan dengan
benar) Permenaker 08/2010

 Record/catatan
Elemen 6, Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3, bukti yang
harus dilihat

 Pengawasan pelaksanaan SOP/IK dan sesuai risiko tugas

 Pengawas terlibat dalam manajemen risiko, konsultasi, penye-


lidikan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja.

 Seleksi & penempatan petugas sesuai persyaratan kesehatan dan


ketrampilan teknis.

 Pemetaan daerah bahaya dan pengendaliannya

 Penyediaan fasilitas & Layanan untuk kebutuhan fisik pekerja sesuai


standar.

 Rambu keselamatan dan tanda pintu darurat di tempat kerja sesuai


peraturan dan standar.

 Record/catatan
Elemen 6, Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3, bukti
yang harus dilihat

 Sistem pemeliharaan termasuk penjadualan (alat pengaman),


sistem recordnya, sertifikasi alat,
 kompetensi petugas. (ref: Permenaker tentang kewajiban
sertifikasi sarana produksi).
 Prosedur permintaan perbaikan dan serah terima hasil
perbaikan/ pemeliharaan.
 prosedur Penandaan alat yang sudah tidak aman digunakan
LOTO (lock out, tag out)
 Sistem pelayanan kepada pelanggan (memenuhi persyaratan
standar dan peraturan).
 Evaluasi pemenuhan aspek K3 untuk sub kontraktor.

 Records//catatan
Elemen 6, Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3

 Identifikasi keadaan darurat,


 prosedur tanggap darurat, sudah termasuk prosedur pemulihan
 Simulasi dan hasil evaluasi atas simulasinya
 Petugas dilatih khusus, instruksi dan hubungan,
 pemeriksaan, penempatan alat tanggap darurat,
 Kompetensi petugas tanggap darurat
 Ref peraturan : Per no 04/1980, Kepmen 186/1999
 Sistem P3K (Permenaker 15 tahun 2008)

 Record/catatan
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

7. Standar pemantauan
7.1 Pemeriksaan bahaya
7.2 Pemantauan dan pengukuran lingkungan kerja
7.3 Peralatan pemeriksaan/inspeksi, pengukuran dan
pengujian
7.4 Pemantauan kesehatan tenaga kerja
Elemen 7, Standar Pemantauan, bukti yang harus
dilihat

7.1. Inspeksi K3
 Jadual inspeksi, pelaksanaan inspeksi, check list inspeksi
 Kompetensi tim inspeksi serta keterlibatan
 Inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja di tempat
tersebut
 Laporan berisi rekomendasi perbaikan dan dibahas
dalamrapat P2K3
 Ditetapkan penanggungjawab tindakan perbaikan
 Tindakan perbaikan dipantau efektifitasnya

• Catatan / rekaman K3 terkait harus disimpan


Elemen 7, Standar Pemantauan, bukti yang harus
dilihat

7.2. Pengukuran lingkungan kerja

 Pengukuran dilaksanakan teratur,


 Mengacu pada PER No.5/2018 tentang K3 Lingkungan Kerja
 Pengukuran oleh AK3 Lingkungan atau PJK3
 Pelaporan dan tindak lanjut (tindakan koreksi &
pemantauannya) hasil pengukuran

7.3. Pemeliharaan dan Kalibrasi alat periksa


 Ada prosedur terdokumentasi untuk identifikasi, kalibrasi,
pemeliharaan, dan penyimpanan alat pemeriksaan aspek K3
 Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh karyawan atau pihak luar
yang kompeten an berwenang.

• Catatan / rekaman K3 terkait harus disimpan


Elemen 7, Standar Pemantauan, bukti yang harus dilihat

7.4. Pemantauan Kesehatan

 Dilakukan pemantauan kesehatanuntuk di area bahaya


kesehatan tinggi.
 Dilakukan identidikasi keadaan dimana pemeriksaan
kesehatan perlu dilakukan
 Dilakukan oleh dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja yang
ditunjuk oleh Dirjen
 Menyediakan pelayanakan kesehatan (klinik) : dokter dan
parmedis sudah hiperkes.
 Catatan pemantauan kesehatan dibuat sesuai per-UU.

 Ref peraturan : Per 02/1980, 01/1979, 01/1976, 3/1982, per


03/1986)
• Catatan / rekaman K3 terkait harus disimpan
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

8 . Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan


8.1 Pelaporan bahaya
8.2 Pelaporan kecelakaan
8.3. Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan
8.4. Penanganan Masalah
Elemen 8, Pelaporan dan Perbaikan
Kekurangan

8.1 Pelaporan bahaya


Terdapat prpsedur pelaporan bahaya K3 dan diketahui oleh
tenaga kerja

8.2 Pelaporan kecelakaan


 Terdapat prpsedur terdokumentasi yang menjamin semua
keelakaan kerja, PAK, kebakaran, peledakan, dan kejadain
berbahaya lainnya dilaporkan, dicatat sesuai per-UU
Elemen 8, Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan

8.3. Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan


 Terdapat prosedur untuk pemeriksan dan pengkajian kecelakaan
dan PAK
 Dilakukan oleh AK3 atau pihak lain yang kompeten
 Berisi sebab, akibat, rekomendasi/saran, dan jadwal perbaikan
 Sudah ditetapkan PJ perbaikan
 Hasil perbaikan diinfokan kepada tenaga kerja di tempat
kejadian
 Dilakukan pemantauan atas pelaksanaan perbaikan,
didokumentasikan, dan diinfokan kepda seluruh tenaga kerja.
8.4. Penanganan Masalah
 Terdapat prosedur penanganan masalah K3 yang timbul, sesuai
peraturan perundangan

• Catatan / rekaman K3 terkait harus disimpan


PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3
9. Pengelolaan material dan perpindahanya
9.1 Penanganan secara manual dan mekanis
9.2 Sistem pengangkutan, penyimpanan, dan
pembuangan
9.3 Pengendalian bahan kimia berbahaya
Elemen 9, Pengelolaan Material dan Perpindahannya,
bukti yang harus dilihat
9.1. Penanganan secara manual dan mekanis

 Disusun HIRAC untuk penanganan manual maupun mekanik


termasuk prosedur dan
 HIRAC diuat oleh petugas kompeten
 Prosedur untuk menangani & mencegah tumpahan,
kerusakan & kebocoran)
 Ditetapan prosedur penanganan bahan: pencegahan
kerusakan, tumpahan, dan kebocoran

9.2. Sistem Pengangkutan, Penyimpanan, Pembuangan


 Terdapat prosedur bahwa bahan disimpan dan dipindahkan
secara aman
 Terdapat prosedur persyaratan bahan yang dapat rusak atau
kadaluarsa
 Prosedur pembuangan secara aman sesuai per-UU

• Catatan / rekaman K3 terkait harus disimpan


Elemen 9, Pengelolaan Material dan Perpindahannya,
bukti yang harus dilihat

9.3. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)

 Terdapat prosedur terdokumentasi pananganan BKB


(penyimpanan, pemindahan) seuai per-UU
 Terdapat LDKB atau MSDS
 Ada sistem pemberian label
 Ada sistem pemberian rambu
 Penanganan BKB oleh petugas kompeten dan berwenang.

• Catatan / rekaman K3 terkait harus disimpan


PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

10. Pengumpulan dan pengunaan data


10. Catatan K3
10. Data dan laporan K3
Elemen 10, Pengumpulan dan Penggunaan Data,
bukti yang harus dilihat

10.1 Catatan K3

 Prosedur pengendalian catatan K3


(prosedur identifikasi, pengumpulan, pengarsipan,
pemeliharaan, penyimpanan, dan penggantian catatan,
kerahasiaan)
 Dibuat Daftar catatan di tiap-tiap bagian yang
mengendalikan (daftar induk catatan)
 Dibuat daftar dan sistem up date per-UU terkait K3
 Pemeliharaan catatan kompensasi kecelakaan, rehabilitasi
kesehatan

10.2. Data dan Laporan K3

 Data dikumpulkan dan dianalisa


 Pembuatan laporan kinerja K3 dan penyebarannya
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

11. Pemeriksaan SMK3


11. Audit internal SMK3
Elemen 11, Audit SMK3, bukti yang harus dilihat

 Sistem untuk melakukan audit internal


(prosedur, penunjukan tim, program)

 Distribusi laporan audit

 Tindakan perbaikan temuan audit dan


pemantauan efektivitasnya

 Kompetensi petugas (tim auditor)

 Records/catatan
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3
12. Pengembangan keterampilan dan kemampuan
12.1 Strategi pelatihan
12.2 Pelatihan bagi manajemen penyelia
12.3 Pelatihan bagi tenaga kerja
12.4 Pelatihan pengenalan dan pelatihan bagi
pengunjung dan kontraktor
12.5 Pelatihan keahlian khusus
Elemen 12, Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan,
bukti yang harus dilihat

 Hasil analisa kebutuhan pelatihan K3 untuk jenis


pelatihan yang dipersyaratkan perundangn (misal
sertifikasi operator), competency gap
 Program pelatihan berdasarkan pekerjaan, level
struktural dan tingkat pendidikan.
 Provider pelatihan (Ref Permen 04/95)
 Fasilitas dan sumber daya
 Sistem pencatatan pelatihan
 Evaluasi program pelatihan
 Pelatihan pengenalan tenaga kerja baru, mutasi,
apabila ada perubahan proses atau sarana produksi
 Pelatihan penyegaran bagi setiap tenaga kerja apabila
diperlukan.
Elemen 12, Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan

 Pelatihan untuk kontraktor dan pengunjung

 Pelatihan untuk memenuhi persyaratan peraturan (ref


Permen 02/1982, 05/1985, 01/1988, 09/2010)

 Records/catatan
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN ANDA

Sucofindo International Certification Services


Graha Sucofindo Lt. B-1
Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34
Jakarta 12780
Phone : (021) 7983666 # 2605/2102 (Marketing) or Hendri Farabi :
0811886853
Email Address : customerservice.sics@sucofindo.co.id or
hfarabi@sucofindo.co.id

Anda mungkin juga menyukai