Anda di halaman 1dari 25

Program Pekarangan Pangan Lestari

(P2L) :
Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan
upaya untuk meningkatkan ketersediaan, aksesbilitas
dan pangan rumah tangga sesuai dengan
kebutuhan pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan
Aman B2SA) serta berorientasi meningkatkan pendapatan
rumah tangga.
PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH TANGGA :

Pemanfaatan lahan
• Tempat bermain
pekarangan baik di daerah
• Tempat rekreasi pedesaan maupun
perkotaan bisa mendukung
• Sumber pangan ketahanan pangan nasional
dengan memberdayakan
dan juga sebagai potensi pangan lokal yang
sumber dimiliki masing-masing
daerah.
pendapatan.
Fungsi pekarangan secara umum
berdasarkan komoditi budidaya :
• Sumber pangan keluarga,
seperti sayur-sayuran, umbi-
umbian, buah-buahan serta
ternak dan ikan.
• Sumber obat-obatan atau apotik
hidup.
• Sumber
bumbu, rempah
masakan.
• Sumber pupuk organik. 
• Sumber keindahan/Estetika.
Teknik budidaya tanaman
(Pada kesempatan ini kita akan langsung fokus pada
cara budidaya cabai)
Budidaya cabai yang baik dan benar

3.
Penanaman
2. 4.
Persiapa Pemeliharaan
n Lahan

1. 5.
Pembibitan Pemanenan
Persemaian :
1. Pembibitan  Persemaian dibuat dalam bedengan/ rak yang
diberi naungan plastik trasparan.
 Buat campuran media semai 2 ember tanah
 ± 1 ember pupuk kandang, kompos, arang
sekam, pupuk NPK 80-100 gr dihaluskan, lalu
ditambah dolomit 100-200 gr dan Trichoderma
100 gr,/ 1 tutup btl/liter, M21 atau EM4 1 tutup btl/liter
kemudian diaduk rata. Media tanam ini bisa
dijadikan sekitar 300-400 polybag.
 Benih ditanam dalam polybag/ plastik semai
ukuran 4x6 cm, dibuat lubang semai 0.5 cm
Syarat Lokasi Persemaian : dan ditutup tanah halus atau abu.
1. Tempat Bersih  Bibit dapat dipindah ke lapang setelah 20- 25
2. Tersedia Sumber Air hari.
3. Mudah Dalam Pengawasan
CARA PEMBUATAN MEDIA TANAM (SOP) :

• Hari pertama : 2 Ember Tanah Hitam + 1 ember Kompos +


200gr Dolomit, diaduk rata ditutup dan didiamkan satu malam
• Hari kedua : M21 : 1 tutup btl/1 ltr air, disiram rata, ditutup
kembali.
• Hari ketiga : Trikoderma : 1 tutup btl/1 ltr air, disiram rata,
ditutup kembali.
• Hari ketiga : NPK 100 gr, TSP 100 gr, KCL 50 gr, aduk rata
dan tutup rapat selama 7 – 10 hari.
Cara menyemai cabe agar tanaman
cepat tumbuh :
 Siapkan tempat penyemaian seperti, polybag.
 Masukkan tanah dan pupuk kandang yang memiliki
perbandingan 3:1.
 Lindungi polybag dari hujan dan sinar matahari selama 1
minggu.
 Gunakan benih unggul, rendam bibit cabe dalam air hangat
selama 3 jam.
 Setelah itu, letakkan bibit cabe pada polybag dan tutupi
kembali dengan tanah kira-kira kedalamannya 1 cm.
 Tunggu hingga benih cabe berkecambah, kurang lebih 4
minggu
Langkah kerja penyemaian :
1. Tanah yang sudah difermentasi selama 7 – 10 hari, sudah
dapat dipakai untuk media semai dan media tanam
2. Media tanam yang sudah jadi dibuat ke dalam baki/ tray
semai, diratakan lalu dibuat larikan
3. Setelah itu, benih diletakan didalam larikan, kemudian
ditutup tipis dengan tanah
4. Disiram lembab, lalu ditutup dengan plastik hitam.
5. Setelah 5 hari, diamati apakah benih sudah tumbuh
6. Jika sudah tumbuh, tutup dibuka dan semaian bibit disiram
pagi/sore hari dengan kondisi lembab.
7. Setelah umur 30 hari, bibit sudah dapat dipindahkan ke
polybag besar yang sudah disiapkan sebelumnya.
8. Isi Polybag dengan media tanah sebanyak ¾
Pemindahan Bibit Pada Pot Besar
 Sirami bibit yang hendak dipindah terlebih dahulu
 Lakukan pemindahan pada sore hari untuk menghindari
tanaman layu di terik matahari pada siang hari
 Gali lubang tanam pada tiap pot besar kemudian tanam
bibit cabe pada lubang tersebut
 Segera lakukan penyiraman begitu bibit selesai di tanam
 Lakukan penyulaman pada satu minggu pertama. Ganti
tanaman cabe yang mati atau perkembangannya tidak
normal
Perawatan Tanaman Cabe dalam Pot / polybag
 Pemupukan susulan :

 0 HST saat bibit dipindah dari semaian ke polybag besar


 15 HST pemupukan NPK 800 gr, dilarutkan kedalam 100 liter air.
Disiram ke tanaman 300 ml larutan pupuk tsb. ( 1 gelas aqua)
 22, 29, 36 & 43 HST pemupukan NPK 1200 gr, dilarutkan
kedalam 100 liter air. Lalu disiramkan ke cabai.
 50, 60, 70, 80, 90, 100 HST pemupukan NPK Grower 1500
dilarutkan kedalam 100 liter air. Lalu disiramkan ke cabai.
 Diusahakan sebulan sekali penambahan kompos sebanyak 1
genggam ke dalam polybag.
 Pemberian Ajir : Pemberian ajir dilakukan sekitar 5 hari
setelah tanam agar tidak melukai akar tanaman nantinya.
Gunakan bambu atau kayu dengan panjang kurang lebih
70 cm sebagai ajir.
 Perempelan daun : daun-daun di bawah cabang utama
sebaiknya dirempel pada saat tajuk tanaman telah optimal
(menutupi diameter polybag). Perempelan daun ini
dilakukan minimal pada umur 60-70 HST di dataran
rendah dan 80 HST di dataran tinggi.
PENYIRAMAN

 Lakukan penyiraman dua kali sehari yaitu, pagi


dan sore hari agar kelembapannya terjaga.
 Apabila matahari terlalu terik, siramlah setiap hari.
 [Penyiraman baik pada saat persemaian maupun
masa perawatan tidak boleh terlalu basah atau
terlalu kering]
PENGENDALIAN HAMA
PENYAKIT

• Berbagai macam hama dan penyakit yang


menyerang tanaman cabai pada pertanaman
antara lain: virus kuning, antraknose, busuk
batang, busuk daun, thrips, dan lalat buah.
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI SERTA
PENGENDALIANYA

Kutu Kebul Penyakit Virus Kuning


Sumber Foto : Sumber Foto
https://belajartani.com/terbukti-3-teknik-dan-cara- Http://wartabepe.staff.ub.ac.id/2012/07/03/pojok-
pengendalian-kutu-kebul-secara-efektif-dan efisien/ pertanian-penyakit-virus-kuning-pada-cabai/

Tingkat Serangan Musim Kemarau Fase vegetatif dan generatif (daun)


Pengendalian Kimia
Bahan aktif abamektin : Demolisch 18 EC.,Agrimec18 EC, Promectin 60 EC
Bahan aktif imidaklropid : Confidor 5 WP
Sumber Foto
https://www.kampustani.com/penyebab-daun-cabe-keriting-dan-cara-mengatasinya/

Tingkat Serangan Musim Kemarau Fase Vegetatif dan generatif (Daun)

Pengendalian Kimia
Insektisida : bahan aktif abamektin : Agrimec 18 EC, Promectin 60 EC, Paket Keriting
(samite, winder, raiden) Demolisch 18 EC.
Insekstisida lainnya : Pegasus 500 SC,Confidor
5 WP, Curacron 500 EC, Destan 400 EC, Regent
Sumber Foto
https://pertanian.gunungkidulkab.go.id/berita-275/
waspada-serangan-lalat-buah-pada-tanaman-cabai.html Sumber Foto
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84899/Cara-
Mengatasi-Hama-Lalat-Buah-pada-Tanaman-Cabai /

Peralihan Musim Fase Generatif (Buah)


Pengendalian Kimia
Insekstisida :Bahan aktif Profenofos : Curacron 500 EC
Sumber Foto Sumber Foto
https://benihpertiwi.co.id/mengatasi-serangan-hama- https://maxindonesia.com/hindari-ulat-grayak-
ulat-pada-cabai/
dengan-cara-ini/

Peralihan Musim Fase Vegetatif & Generatif (Daun dan Buah)


Pengendalian Kimia
Insektisida:Promectin 60 EC, Sanmex 287 SC , Curacron 50 EC, Destan 400 EC,
Matador 25
Sumber Foto
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/
Sumber Foto
84152/Pengenalan-Penyakit-Antraknosa-Pada-Cabai-
https://bumikita.id/artikel/detail/Tuntas-Mengendalikan-
Antaknosa-Pada-Cabai Dan-Cara-Pengendaliannya/

Tingkat Serangan : Musim Hujan. Lahan Lembab dan basah


Penyebab : Cendawan atau jamur
Fase kritis : Masa vegetatif (ranting, cabang, daun) dan generatif (buah)
Pengendalian Kimia : Fungisida
 Bahan Aktif klorotalonil : Daconil 75 WP
 Bahan aktif:Propineb Antracol 70 WP
 Bahan Aktif Mankozeb : Dithane M.45 WP, Bion – M 1/48 WP
Sumber Foto
:http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/72
615/Penyakit-Layu-Pada-Tanaman-Cabai/

Tingkat Serangan : Kemarau dan hujan


Penyebab : Cendawan atau jamur
Pemicu : Pupuk N (Za, Urea), Unsur Mn dan FE terlalu tinggi
Kekurangan Pupuk Kandang (Tidak Matang < Kekurangan
Kalsium (Ca)
Fase kritis : Masa vegetatif (ranting, cabang, daun)
Pengendalian Kimia
Layu Jamur : Fungisida & Layu Bakteri : Bakterisida
Perlakuan Trichoderma SP, Gliocladium Spp (pada saat aplikasi pupuk dasar)
Sumber Foto https://plantix.net/id/library/plant-
diseases/100085/chilli-cercospora-leaf-spot

Penyebab : Jamur/Cendawan
Fase Kritis : vegetatif dan generatif. (daun)
Tingkat serangan :hujan terus menerus, pergantian musim/peralihan musim
Pengendalian :
Fungsida : Bahan aktif (BA) Klorotalonil (Daconil 75 WP,)
BA : Difenokonazol  Amistartop 325 SC, BA : Profinep : Antracol 700 WP
Penyebab :
1. Tanaman Kekeringan
2. Serangan Hama (Thrips, Tungau dan Aphids)
3. Tanah Terlalu Lembab/Basah
4. Tanaman Tidak Mendapatkan Cahaya atau ternaungi
5. Kelebihan/Kekurangan Pupuk Nitrogen (N)
6. Kekurangan Pupuk Kalsium
7. Serangan penyakit antraknosa atau serangan virus
kuning

Insektisida :
Bahan aktif abamektin : Agrimec 18 EC, Promectin 60 EC,
Paket Keriting (samite, winder, raiden) Demolisch 18 EC.
Fungisida
Sumber Foto :
https://tipspetani.com/penyebab-dan- Bahan Aktif klorotalonil : Daconil 75 WP, Bahan
cara-mengatasi-pangkal-bunga-cabe- aktif:Propineb Antracol 70 WP, Bahan Aktif Mankozeb :
rontok-berguguran/ Dithane M.45 WP, Bion – M 1/48 WP

Sumber Foto : https://mitrabertani.com/artikel/detail/Inilah-Beberapa-


Penyebab-Bunga-Rontok-dan-Cara-Mengatasinya
MASA PANEN

• Buah cabai bisa mulai dipanen setelah 70 - 75 hst. Biasanya


masih sedikit yang merah.
• Lakukan interval panen sekitar 5-7 hari. Pada panen yang
selanjutnya jumlah cabai yang memerah akan semakin
banyak dan biasanya puncak panen akan didapat pada panen
ke 5 hingga ke 7. Selanjutnya ukuran buah cabai akan
semakin mengecil, karena itu perlu dilakukan pemupukan
ulang menjelang pada masa panen berikutnya.
EP

Anda mungkin juga menyukai