Anda di halaman 1dari 50

MASALAH GIZI DI PROVINSI RIAU

EVALUASI INDIKATOR KESEHATAN


IBU,ANAK DAN GIZI DI PROVINSI RIAU
YANELIZA, SKM M.Kes
KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Disampaikan pada ”PERTEMUAN EVALUASI LINTAS SEKTOR KESEHATAN
IBU DAN ANAK TERMASUK MASALAH GIZI TINGKAT PROVINSI RIAU”
CAKUPAN PROGRAM GIZI KIA
SEMESTER I 2023
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA GIZI KIA SEMESTER
I THN.2023 Tahun 2023
No Indikator Renstra
Target Target Provinsi Cak. Smt I Cak. Smt I
Nasional (Abs ) (Persentase)
1. Angka Kematian Ibu (AKI) 194 Penurunan <2% 47
2. Angka Kematian Bayi (AKB) 17,6 Penurunan <2% 251
3. Prevalensi Stunting 16 16 4.848 3,57
4. Prevalensi Wasting 7,3 7,3 3.299 2,43
5. Persentase ibu bersalinan di Fasilitas Kesehatan 95 95 39.761 28,8
6. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) 11,5 11,5 549 9,66
7. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
55 55 2.032 48,15
Ekslusif
8. Persentase balita yg dipantau pertumbuhan dan
85 85 154.038 24,03
perkembangannya
9. Persentase ibu hamil yg mendapatkan pemeriksaan
80 80 33.752 23,34
kehamilan 6 kali (ANC) 6 kali
10. Persentase bayi yg mendapatkan pelayanan kesehatan 93 93 42.333 32,2
11. Persentase Puskesmas yg melaksanakan pembinaan ke
80 80 213 89,5
sekolah 4 kali setahun
12. Persentase remaja putri yg mengkonsumsi TTD 75 75 0 0
INDIKATOR RPJMN GIZI KIA SEMESTER I
TAHUN 2023 Tahun 2023
No Indikator Renstra Target Target Provinsi Cak. Smt I Cak. Smt I
Nasional (Abs ) (Persentase)
1. Angka Kematian Ibu (AKI) 194 Penurunan <2% 47
2. Angka Kematian Bayi (AKB) 17,6 Penurunan <2% 255
3. Angka Kematian Neonatal 11,6 Penurunan <2% 245
4. Prevalensi Stunting 16 16 4.848 3,57
5. Prevalensi Wasting 7,3 7,3 3.299 2,43
6. Cakupan Persalinan di Fasilitas Kesehatan 95 95 39.761 28,8
7. Cakupan Kunjungan Antenatal K4 92 92 46.090 31,87
8. Cakupan Kunjungan Neonatal 92 92 21.009 18,74
9. Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) 11,5 11,5 549 9,66
10. Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat ASI
55 55 2.032 48,15
Ekslusif
11. Persentase balita yg dipantau pertumbuhan dan
80 80 154.038 24,03
perkembangannya
12. Jumlah balita yg mendapatkan suplementasi gizi mikro 240.000 901 0,14
13. Persentase keb/kota melaksanakan survailans gizi 100 100 0 0
CAPAIAN INDIKATOR SPM DALAM PELAYANAN
KESEHATAN IBU DAN ANAK SEMESTER I THN.2023
NO INDIKATOR SPM TARGET Cakupan SMT I Cakupan SMTI
(Jumlah Absolut) (Persentase)
1 Pelayanan 100 % 42.960 29,71
kesehatan ibu hamil
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 100% 36.901 26,73

3 Pelayanan 100 % 40.634 30,91


kesehatan bayi baru lahir
4 Pelayanan kesehatan balita 100 % 141.991 22,15
5 Pelayanan kesehatan pada usia 100 % - -
pendidikan dasar
TREND MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK
DI PROVINSI RIAU
Sumber Data : Maternal Perinatal Death
Notification (MPDN) dan KOMDATKEMAS
INDIKATOR KINERJAUTAMAPROGRAMKESEHATANKESEHATANIBUDANANAK
PROVINSIRIAUTAHUN2022

2021 2022 2023 ( TM I)


NO INDIKATOR
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

-38,5% (terjadi
peningkatan kasus 36,6% ( terjadi
< 2% dari 129 kasus penurunan dari 180
1. Persentase Penurunan 180 < 2% 47
Kematian Ibu menjadi 180 kasus) < 2% 114 kasus thn 2021 menjadi
114 kasus di tahun
2022)

13 % ( terjadi
< 5% -9,4% (terjadi 508 penurunan dari 584
2. Persentase Penurunan
584 peningkatan dari kasus di thn 2021 < 5% 251
Kematian Bayi 534 kasus menjadi < 5% menjadi 508 kasus thn
584 kasus) 2022)

-9,1 % (terjadi 12,2 % ( terjadi


penurunan dari 621
3. Persentase Penurunan
< 2% 621 peningkatan dari
< 2% 545 kasus thn 2021 menjadi
< 2%
255
Kematian Balita 569 kasus menjadi
621 kasus) 545 kasus thn 2022)

7
INDIKATORKINERJAKEGIATANPEMBINAANGIZIDANKIA PROV.RIAUTAHUN2022

2021 2022
NO INDIKATOR
Target Realisasi Target Realisasi

Indikator Baru Revisi Renstra


Persentase ibu hamil yang mendapatkan
1 2020 -2024 60 60,15
pemeriksaan kehamilan 6 kali (ANC 6x)

Indikator Baru Revisi Renstra


Persentase bayi yang mendapatkan
2 2020 -2024 91 82,49
pelayanan kesehatan

Persentase puskesmas yang Indikator Baru Revisi Renstra


3 melaksanakan pembinaan ke sekolah 4 2020 -2024 70 91,45
kali setahun
Indikator Baru Revisi Renstra
Persentase remaja putri yang
4 2020 -2024 54 22,83
mengkonsumsi tablet tambah darah

Komdat Kesmas dan Sigizi Terpadu per 25 Januari 2023 8


Jumlah Kematian Ibu per Kab/Kota
Prov.Riau Tahun 2022
20

16
Jumlah
Kematian Ibu
Prov.Riau 114
11
10 10 10

8
7
6 6
5 5

Dumai Pku Plw Rohul Siak Inhil Bkls Kuans Mer Rohil Inhu Kpr
Proporsi Penyebab Kematian Ibu Berdasarkan
Penyebab Provinsi Riau Tahun 2022

32%
37%

Perdarahan
Hipertensi
Infeksi
Gang.Met
Jantung
4% lain2
21%
2% 4%
Jumlah Kematian Bayi per Kab/Kota
Prov.Riau Tahun 2022
85

Jumlah
62 63 Kematian Bayi
60
Prov.Riau 508

40 41 41

26 27 28
22

13

Plw Rohul Rohil Mer Kpr Pku Inhil Kuans Bkls Siak Inhu Dumai
Proporsi Kematian Bayi Berdasarkan Penyebab
Provinsi Riau Tahun 2022

Lain2; 29.1
BBLR; 31.5

Diare; 2.4
Pneomo
nia; 2.4
Kond.Peri Asfiksia; 24.4
natal; 1.8
Covid-19;
0.2
Kel.Kong;
6.9 Infeksi;
0.8
TN; 0.6
Jumlah Kematian Balita per Kab/Kota
Prov.Riau Tahun 2022
94

Jumlah
71 Kematian
65 Balita
60
Prov.Riau 545

44 45
40

29 31 31
22
13

Plw Rohul Kpr Mer Rohil Pku Inhil Kuans Bkls Inhu Siak Dumai
Proporsi Kematian Balita Berdasarkan Penyebab
Provinsi Riau Tahun 2022

Lain2; 29.1
BBLR; 31.5

Diare; 2.4
Pneomo
nia; 2.4
Kond.Peri Asfiksia; 24.4
natal; 1.8
Covid-19;
0.2
Kel.Kong;
6.9 Infeksi;
0.8
TN; 0.6
Cakupan Pelayanan Pada Ibu Hamil K1 ( Kunjungan
Pertama) per Kab/Kota Prov.Riau Tahun 2022
139.00

99.79 Target Prov.Riau


97.14 97.00 96.48 95.29 93.82 93.52
89.51
92.53 95 %
85.81
79.81
70.65

Dumai Bkls Kpr Rohil Kuans Plw Kepri Pku Inhu Inhil Siak Rohul RIAU
Cakupan Pelayanan Antenatal K4 ( Kunjungan 4 Kali)
per Kab/Kota Prov.Riau Tahun 2022
131.22

Target Prov.Riau
94.68 90 %
91.62 91.47 90.86 89.50 88.94 88.89 87.34
78.31 75.61 75.40 73.75

Dumai Rohil Bkls Mer Kuans Pku Kpr Plw Inhu Inhil Rohul Siak RIAU
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil Antenatal K6
( Kunjungan 6 Kali) per Kab/Kota Prov.Riau Tahun
2022
131.22

Target Prov.Riau
91.87 60 %
87.4

73.75
64.65 62 61.48 60.1465430426781
58.55
53.22
49.82

26.2
17.38

Du Rohil Mer Siak Kpr Kuans Bkls Pku Plw Inhu Rohul Inhil RIAU
mai
Kualitas Pelayanan Pada Ibu Hamil
Prov.Riau Tahun 2022

133,223
125,760 128,568
119,886

89,977

55,927 56,085
48,858

6,530

Bumil Bumil Fe 1 Fe 3 Diperiksa Diperiksa Test HIV Test Hep.B Test IMS
Kontak K1 Kontak K4 HB Lila
Cakupan Pelayanan Pada Neonatus KN 1 per Kab/Kota
Prov.Riau Tahun 2022
99.7
96.8
94.2
90.8 89.8 89.4 89 88.4 86.7
83.8
79.8
Target Prov.Riau
90 %
63.6
56.4

Mer Dumai Kpr Siak Plw Inhu Pku Rohil Bkls Kuans Rohul Inhil RIAU
Cakupan Pelayanan Pada Neonatus KN Lengkap
per Kab/Kota Prov.Riau Tahun 2022

96.11
93.4 92.5
90 89.1 89.1 88.3
82.8 82.68 Target Prov.Riau
78.5
90 %
63.7
54.8
51

Mer Dumai Kpr Siak Inhu Plw Rohil Bkls Pku Kuans Rohul Inhil RIAU
CAKUPAN
PROGRAM GIZI
KIA
SEMESTER I 2023
DATA CAPAIAN PROGRAM PELY KESRPO CATIN
DI PROVINSI RIAU TH 2022
Catin terdaftar di KUA dan Lembaga Agama Lainnya

Catin Perempuan
Jumlah Pasangan Catin Dilayani Catin Perempuan
Wilayah Dengan Kekurangan
Catin terdaftar di Kespro Dengan Anemia
Gizi
KUA dan Lembaga
Agama Lain ABS % ABS % ABS %

KAMPAR 1.335 1.330 99,63% - 0,00% - 0,00%


INDRAGIRI HULU 5.711 4.579 80,18% 59 1,29% 109 2,38%
BENGKALIS 7.218 6.104 84,57% 48 0,79% 127 2,08%
INDRAGIRI HILIR 81.154 81.154 100,00% 62 0,08% 135 0,17%
PELALAWAN 3.665 1.582 43,17% 11 0,70% 4 0,25%
ROKAN HULU 4.184 1.675 40,03% 24 1,43% 17 1,01%
ROKAN HILIR 10.090 1.133 11,23% 3 0,26% 1 0,09%
SIAK 4.404 4.393 99,75% 13 0,30% 14 0,32%
KUANTAN SINGINGI 5.431 5.310 97,77% 38 0,72% 16 0,30%
KEPULAUAN MERANTI 2.122 2.122 100,00% 223 10,51% 87 4,10%
KOTA PEKANBARU 6.163 538 8,73% 4 0,74% 3 0,56%
KOTA DUMAI 2.293 2.152 93,85% 2 0,09% - 0,00%
TOTAL 133.770 112.072 83,78% 487 0,43% 513 0,46%
Sumber : data Komdat 2022
DATA CAPAIAN PROGRAM PELY KB
DI PROVINSI RIAU TH 2022

PUS

Wilayah Peserta KB Aktif Metode KB Aktif


Peserta
KB Baru A
ABS % Kondom Pil Suntik AKDR Implan MOW MOP MAL B
S
KAMPAR - - 0,00% - - - - - - - -
INDRAGIRI HULU - 44.257 58,03% 1.411 8.864 24.451 1.972 6.942 507 35 75
BENGKALIS 3.602 55.678 57,40% 2.298 10.933 35.819 1.031 4.573 907 117 -
INDRAGIRI HILIR - 125.495 102,05% 2.098 24.181 57.132 13.999 1.795 130 1 -
PELALAWAN - 71.144 77,64% 2.785 13.872 19.915 5.810 8.871 785 45 -
ROKAN HULU - 63.460 49,94% 5.949 19.694 27.899 2.396 4.787 1.153 122 1.582
ROKAN HILIR - 77.008 61,18% 6.607 25.116 41.551 84 1.966 100 30 -
SIAK 1.508 38.620 44,62% 1.186 9.044 22.129 817 2.197 640 26 -
KUANTAN SINGINGI 54.935 16.733 30,46% 458 3.084 9.483 1.307 2.003 318 40 51
KEPULAUAN MERANTI 1.062 24.312 75,26% 615 3.917 16.452 424 1.906 334 110 554
KOTA PEKANBARU - - 0,00% - - - - - - - -
KOTA DUMAI 22.863 44.658 83,82% 5.058 15.654 18.029 1.890 3.763 264 - -
TOTAL 83.970 561.365 45,98% 28.465 134.359 272.860 29.730 38.803 5.138 526 2.262
Sumber : data Komdat 2022
DATA CAPAIAN PROGRAM PELY KB
DI PROVINSI RIAU TH 2022
P U S

Peserta KB Pasca Peserta


Wilayah Metode KB Pasca Persalinan (KBPP) Metode KB Pasca Keguguran
Persalinan (KBPP) KB Pasca
Kegugura
ABS % Kondom Pil Suntik AKDR Implan MOW MOP MAL n Kondom Pil Suntik AKDR Implan MOW MOP

KAMPAR - 0,00% - - - - - - - - - - - - - - - -
INDRAGIRI HULU 0,00% 42 490 2.196 48 374 7 1 218 29 - - - - - - -
BENGKALIS 3.602 37,03% 168 499 2.256 148 405 122 4 - - - - - - - - -
INDRAGIRI HILIR 4.491 0,00% 1.736 974 3.492 67 89 5 - - - 1.929 889 3.144 58 80 118 1
PELALAWAN 2.918 29,02% 169 333 415 44 180 - - 4 - - - - - - - -
ROKAN HULU 8.191 74,87% 807 2.509 3.712 246 539 34 1 344 - - - - - - - -
ROKAN HILIR 14.964 110,42% 1.156 3.066 4.426 46 559 40 - - 55 - - - - - - -
SIAK 1.508 18,40% 49 325 708 87 113 3 - - - - - - - - - -
KUANTAN SINGINGI 271 5,40% 4 40 162 4 10 10 4 51 - - - - - - - -
KEPULAUAN MERANTI 1.504 55,19% 34 211 914 13 159 23 - 150 79 - - - - - - -
KOTA PEKANBARU - 0,00% - - - - - - - - - - - - - - - -
KOTA DUMAI 7.375 91,04% 862 2.094 3.226 118 538 42 - 495 - - - - - - - -
TOTAL 44.824 59,44% 5.027 10.541 21.507 821 2.966 286 10 1.262 163 1.929 889 3.144 58 80 118 1

Sumber : data Komdat 2022


Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Prov.Riau Tahun 2022

Persentase bayi yang mendapatkan pelayanan


No Kabupaten Bayi Baru Lahir kesehatan

ABS %
1 KUANTAN SINGINGI 5.239 4.502 85,93%
2 INDRAGIRI HULU 7.917 7.056 89,12%
3 INDRAGIRI HILIR 11.189 6.950 62,11%
4 PELALAWAN 11.231 10.014 89,16%
5 SIAK 10.203 8.173 80,10%
6 KAMPAR 16.714 13.662 81,74%
7 ROKAN HULU 15.358 10.941 71,24%
8 BENGKALIS 10.299 9.326 90,55%
9 ROKAN HILIR 14.496 12.939 89,26%
10 KEPULAUAN MERANTI 2.749 2.643 96,14%
11 KOTA PEKANBARU 19.613 16.958 86,46%
12 KOTA DUMAI 5.887 5.075 86,21%
 RIAU 130.895 108.239 82,69%
Cakupan Pelayanan Balita yang Dipantau Pertumbuhan dan Perkembangannya
di Prov. Riau Tahun 2022

Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan


perkembangannya
No Kabupaten Balita

ABS %

1 KUANTAN SINGINGI 25.616 13.967 54,52%


2 INDRAGIRI HULU 38.709 27.315 70,56%
3 INDRAGIRI HILIR 54.707 31.871 58,26%
4 PELALAWAN 54.912 41.123 74,89%
5 SIAK 49.887 33.758 67,67%
6 KAMPAR 81.724 47.455 58,07%
7 ROKAN HULU 75.094 36.903 49,14%
8 BENGKALIS 50.358 36.310 72,10%
9 ROKAN HILIR 70.879 12.642 17,84%
10 KEPULAUAN MERANTI 13.440 10.292 76,58%
11 KOTA PEKANBARU 95.890 69.859 72,85%
12 KOTA DUMAI 28.785 17.277 60,02%
 RIAU 640.001 378.772 59,18%
Persentase Puskesmas Yang Melaksanakan Pembinaan ke sekolah 4 kali
setahun di Prov.Riau Thn.2022

Persentase puskesmas yang melaksanakan


No Kabupaten Puskesmas pembinaan ke sekolah 4 kali setahun

ABS %
1 KUANTAN SINGINGI 25 25 100%
2 INDRAGIRI HULU 20 0 0%
3 INDRAGIRI HILIR 28 28 100%
4 PELALAWAN 14 14 100%
5 SIAK 15 15 100%
6 KAMPAR 31 31 100%
7 ROKAN HULU 22 22 100%
8 BENGKALIS 18 18 100%
9 ROKAN HILIR 20 20 100%
10 KEPULAUAN MERANTI 10 10 100%
11 KOTA PEKANBARU 21 21 100%
12 KOTA DUMAI 10 10 100%
RIAU 234 214 91,45%
Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah
di Provinsi Riau Tahun 2022
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
Membina
Membina posyandu bayi/anak/remaja Membina
NO  KABUPATEN Penjaringan Kelas 1,7
yang memiliki kegiatan terlantar di rumah Lapas/Rutan/Lembaga
dan 10
kesehatan remaja singgah/panti/LKSA/LPK Anak/LPKA/LPAS
S
ABS % ABS % ABS % ABS %
1 KAMPAR - 0,00% - 0,00% - 0,00% - 0,00%
2 INDRAGIRI HULU - 0,00% - 0,00% - 0,00% - 0,00%

3 BENGKALIS 18 100,00% 18 100,00% 18 100,00% - 0,00%

4 INDRAGIRI HILIR - 0,00% - 0,00% - 0,00% - 0,00%

5 PELALAWAN - 0,00% - 0,00% - 0,00% - 0,00%

6 ROKAN HULU - 0,00% - 0,00% - 0,00% - 0,00%

7 ROKAN HILIR 20 100,00% 20 100,00% - 0,00% - 0,00%

8 SIAK 15 100,00% - 0,00% - 0,00% - 0,00%

9 KUANTAN SINGINGI 24 100,00% 24 100,00% 24 100,00% 24 100,00%


10 KEPULAUAN MERANTI 10 100,00% 10 100,00% - 0,00% 1 10,00%

11 KOTA PEKANBARU 20 95,24% 1 4,76% - 0,00% - 0,00%

12 KOTA DUMAI 10 100,00% - 0,00% - 0,00% - 0,00%

  RIAU 117 57,92% 73 36,14% 42 20,79% 25 12,38%


TREND MASALAH GIZI
DI PROVINSI RIAU

Sumber Data : Sigizi Terpadu (RPJMN & Renstra –


Indikator Kinerja Gizi – Rekap Status Gizi Balita
(Tarikan tanggal 20 per bulan)
MASALAH GIZI BALITA
• PEMANTAUAN (1)
TUMBUH
KEMBANG BALITA 
% BALITA DIPANTAU
pertumbuhan &
PERTUMBUHANNYA perkembangan agar dpt
PER BULAN DI RIAU TAHUN menemukan lebih dini
2023 gangguan tumbuh kembang
78.04 balita  diintervensi segera
80
67.41
70 62.21 60.15 agar hasil lebih baik.
55.26
60 • Pemantauan tumbuh
50
kembang yg tdk optimal 
40
30
masalah gizi balita tdk
20
terpantau, tdk mendapat
10 intervensi shg berkembang
0
JAN FEB MAR APR MEI
menjadi masalah gizi kronis
yg lebih sulit pemulihannya
Sumber : Laporan IKG per Bulan
% entry data pengukuran ke ePPGBM menurut sasaran balita setahun :
JAN 41,7% FEB 40,2% MAR 30,4% APR 23,5% MEI 20,8%
Sumber : Laporan RPJMN
MASALAH GIZI BALITA (2)
TREN JUMLAH BALITA TIDAK NAIK
BERAT BADAN (WEIGHT FALTERING) WEIGHT FALTERING salah satu
PER BULAN DI RIAU TAHUN 2023
faktor risiko utk menjadi STUNTING,
bila terjadi terus menerus dan tdk ada
50,000 46,051 intervensi.
45,000

40,000
Umumnya penyebab berat badan tidak
34,392
32,127 naik pada anak sering dihubungkan
35,000 31,712
30,000
29,126 hanya dgn pola asuh dan pengetahuan
25,000
Ibu, namun kenyataannya banyak faktor
20,000
lain : DUKUNGAN LINGKUNGAN
15,000 SEKITAR : KELUARGA, KADER, TOKOH
10,000 MASYARAKAT SERTA PEMBUAT
5,000 KEBIJAKAN  YANG DIBUTUHKAN
- DALAM PROSES PENINGKATAN BERAT
JAN FEB MAR APR MEI BADAN UNTUK MENCEGAH STUNTING
MASALAH GIZI BALITA (3)
TREND JUMLAH BALITA UNDERWEIGHT TREND JUMLAH BALITA WASTING
PER BULAN DI RIAU TAHUN 2023 PER BULAN DI RIAU TAHUN 2023
14,000 10,000
8,979
12,629
12,000
8,000

10,000 6,720 6,756


9,091 8,691 6,000
8,000
7,698 5,300
4,858
6,000
6,362
4,000

4,000

2,000
2,000

-
-
JAN FEB MAR APR MEI JAN FEB MAR APR MEI
MASALAH GIZI BALITA (4)
TREND JUMLAH BALITA GIZI TREND JUMLAH BALITA
BURUK STUNTING
PER BULAN DI RIAU TAHUN 2023 14,000
PER BULAN DI RIAU TAHUN 2023
1,600 12,853
1,432
1,400 12,000

1,200 1,142 10,000


8,709
1,000 919 7,981
8,000 7,164
800 738 5,888
615 6,000
600
4,000
400

200 2,000

- -
JAN FEB MAR APR MEI JAN FEB MAR APR MEI
TREND JUMLAH BUMIL ANEMIA

MASALAH BUMIL (5)


PER BULAN DI RIAU TAHUN 2023
1,200 1,100
1,024
1,000 867 925
800 674
600
400
200
BUMIL yg anemia dan
- menderita kekurangan
JAN FEB MAR APR MEI
energi kronis (KEK) 
mempengaruhi kesehatan
TREND JUMLAH BUMIL KURANG ENERGI
KRONIK (KEK) PER BULAN DI RIAU TAHUN
janin dlm kandungan 
2023 bayi lahir dgn BBLR, bila
659
700
600
587 545 558 602 tidak bisa tumbuh kejar,
500 bayi BBLR kemungkinan
400
300 besar akan menderita
200
100
STUNTING
0
JAN FEB MAR APR MEI
MASALAH GIZI BALITA DI PROVINSI RIAU

Mencegah stunting dpt


dilakukan dgn mengatasi
masalah gizi balita :

1. PWS (Pemantauan Wilayah


Setempat) dan umpan balik
laporan scr berjenjang
2. Pemantauan pertumbuhan
balita setiap bulan
3. Intervensi segera balita dgn
masalah gizi utk mencegah
masalah gizi kronis yg
menyebabkan STUNTING

Total balita dipantau


pertumbuhan : 123.178 balita
KAITAN MASALAH GIZI dan STUNTING

Kekurangan nutrisi pada balita 


konsekuensi jangka pendek dan jangka
panjang. Dampak jangka pendek 
peningkatan morbiditas dan mortalitas
pd anak usia balita : infeksi, gangguan
perkembangan perilaku dan gangguan
kognitif, termasuk STUNTING.
TANTANGAN
UPAYA YANG Untuk mencapai penurunan prevalensi
TIDAK
Stunting 16% tahun 2023 dan 14%
OPTIMAL 
PENYEBAB
tahun 2024, maka :
MASALAH 1.Capaian indicator spesifik harus
GIZI BALITA adequat
TERMASUK 2.Melakukan Pemantauan Wilayah
STUNTING Setempat (PWS) rutin dan umpan balik
TIDAK terhadap temuan masalah gizi balita
AKAN (weight faltering, underweight, gizi
SELESAI kurang dan gizi buruk) secara
berjenjang
3.Intervensi segera masalah gizi balita
TANTANGAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING
DI RPJMN 2020-2024 TARGET
24,4% 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Capaian Prevalensi
Stunting di Indonesia 27,7% 24,1% 21,1% 18,4% 16% 14%
(SSGI, 2021)
• Tahun 2021, target penurunan stunting sebesar 21,1% belum
tercapai karena prevalensi stunting masih 24,4%
37.2 Tren Stunting Balita 2013-2019 dan Target 2024 • Untuk mencapai 14% di tahun 2024, masih perlu penurunan
Rata-rata prevalensi stunting sebesar 24,4% - 14% = 10,4% dalam 3 tahun
30.8 Penurunan
• Target penurunan stunting per tahun sampai 2024 harus lebih besar
dari 10,4%/3 tahun = 3,13% pertahun
25.84
1,3 % /tahun Target 2024:
27.67
19.00
1,7 % /tahun Penurunan 2X lipat dari Tren
14
3,1 % /tahun Saat Ini
Perlu Kerja Keras
24,4
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Capaian Series3 Bussiness as Usual


Skenario Kebijakan Target 14% (2024)
Benchmark Tren % Penurunan Stunting di Negara Lain*

2%/tahun (2005-2015) 0,8%/tahun (2000-2015)


Peru Vietnam *World Bank (2017)

38
Prevalensi Stunting Nasional (%)
40 37.2
36.8 35.6
35
30.8
30 27.7
24.4
25
21.6
20 17.8

15 14

10

0 2007 2010 2013 2018 2019 2021 2022 2023 Target 2024

Prevalensi Balita Stunted Nasional (%)

• Prevalensi Balita Stunted pada tahun 2022 sebesar 21,6 % (sumber data: SSGI),
2
• Rata-rata penurunan nasional 1,4% per tahun (baseline 2013)
Prevalensi Balita Stunted Provinsi Riau (%)
40
36.8
35
30 27.4
25 23.95
22.3
20 17
15 14

10
5
0
2013 2018 2019 2021 2022 Target 2024
Prevalensi Balita Stunted Provinsi Riau (%)

• Prevalensi Balita Stunted pada tahun 2022 sebesar 17% (sumber data: SSGI)
• Target RPJMD Riau tahun 2024 = 14% (dengan rata-rata penurunan 2,67% per tahun)
SURAT EDARAN KEMENKES TTG PELAKSANAAN PEMBINAAN
KADER DAN POSYANDU BIDANG KESEHATAN TAHUN 2023
Surat Edaran No : HK.02.02/B/732/2023 tentang
Pelaksanaan Pembinaan Kader dan Posyandu Bidang
Kdesehatan Tahun 2023
1. Dinkes dan Puskesmas membina posyandu utk memberikan layanan
kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerja
2. Dinkes dan Puskesmas melakukan koordinasi dgn Pokjanal/Pokja
Posyandu utk mendapat dukungan Kepala Desa/Lurah menugaskan kader
membantu upaya promotive dan preventif di pustu
3. Dinkes dan Puskesmas membina kader dan posyandu ; bahan bacaan,
pelatihan, penilaian keterampilan dasar kader posyandu dan tanda
apresiasi bagi kader dan posyandu berprestasi (jambore kader)
4. Dinkes provinsi dan kab/kota mengembangkan Posyandu Champion sbg
Center of Excelent (CoE) tiap wilker Puskesmas
5. Pencatatan pelaporan pembinaan kader dan posyandu dilaporkan
berjenjang melalui Microsite Promkes Komdat Kesmas.
6. Pembiayaan pembinaan kader dan posyandu menggunakan dana APBN,
APBD, APBDesa dan sumber lain.
Dinas Kesehatan
Provinsi Riau

Gizi buruk dan Stunting tidak saja OPD dan Instansi Lintas Sektor
dipandang sebagai masalah Kesehatan,
tetapi juga berdampak negative terhadap
kualitas dan kapasitas sumber daya Organisasi Profesi Kesehatan
manusia. Permasalahan multideminsional
ini perlu strategi komprehensif :

Institusi Pendidikan
SINERGITAS
LINTAS SEKTOR Fasilitas Kesehatan

Masyarakat

CSR dan LSM


TANTANGAN
Prevalensi Stunting Tahun 2022 = 17% Target Prevalensi Stunting Provinsi Riau
Masih Terdapat 5 Kab dengan Prevalensi Stunting Tahun 2022-2024
> RIAU : INHIL, SIAK, ROHUL, KUANSING Menurut Kabupaten/Kota
dan MERANTI Kabupaten/Kota
SSGI Target Target Target
2021 2022 2023 2024
Kuantan Singingi 22.4 19.07 16.11 13.09
28.5

Indragiri Hulu 23.6 19.87 16.61 13.34


22.0
22.0

Indragiri Hilir 28.4 24.06 20.23 16.35


17.8
17.5

Pelalawan 21.2 17.28 13.98 10.87


17.0
16.8
16.7
14.7
14.5
Siak 19.0 15.85 13.12 10.45

12.8
11.2
Kampar 25.7 21.53 17.91 14.32

8.4
Rokan Hulu 25.8 20.54 16.24 12.34
Bengkalis 21.9 18.56 15.61 12.62
Rokan Hilir 29.7 24.82 20.59 16.42
Kepulauan Meranti 23.3 19.90 16.87 13.75
KUANSING

PELALAWAN
PEKANBARU

BENGKALIS
MERANTI

KAMPAR
ROHUL
SIAK

ROHIL

DUMAI
INHIL

INHU
RIAU

Kota Pekanbaru 11.4 9.54 7.93 6.34


Kota Dumai 23.0 19.37 16.18 13.00
Riau 22.3 18.86 15.59 12.38
Sumber : SSGI 2022 Sumber : RAN PASTI, 2021
INTERVENSI PROGRAM/KEGIATAN/ANGGARAN
PRIORITAS PENCEGAHAN STUNTING

Intervensi yang ditujukan kepada anak


INTERVENSI GIZI dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan
SPESIFIK (HPK).
(berkontribusi 30%) Kegiatan ini umumnya DILAKUKAN
OLEH SEKTOR KESEHATAN.

Intervensi yang ditujukan melalui berbagai


INTERVENSI GIZI kegiatan pembangunan DILUAR
SENSITIF SEKTOR KESEHATAN.
(berkontribusi 70%) Sasarannya adalah masyarakat umum,
tidak khusus untuk 1.000 HPK
HAMBATAN DAN UPAYA PENYELESAIAN
DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN
KESEHATAN IBU, ANAK DAN MASALAH
GIZI
NO KEGIAT HAMBATAN UPAYA PENYELESAIAN
AN
1. Koordinasi Belum optimalnya kordinasi lintas program dan lintas sektor Melakukan rapat koordinasi secara, membuat tim kerja mulai
LS/LP dimana kegiatan belum terintegrasi dalam upaya percepatan dari level provinsi hingga ke desa
penurunan AKI-AKB dan masalah gizi masyarakat

2. Peningkatan Masih belum semua nakes yang memberikan pelayanan KIA Meningkatkan kapasitas nakes dan non nakes (kader) yang
Kapasitas terlatih sesuai kompetensi yg semestinya dimiliki memberikan pelayanan KIA mulai di Posyandu, Polindes,
Nakes Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit

3. Pemantauan Masih banyak nakes yg belum memahami DO, banyaknya aplikasi Sosialisasi terkait DO Capaian Program, Pendampingan dan
dan Evaluasi yang harus diinput oleh petugas puskesmas yg sebenarnya datanya monitoring secara berkala kepada petugas secara berjenjang
serta pelaporan beririsan ( perlu bridging) sehingga pengiriman laporan tidak tepat mulai dari Kab/Kota,Puskesmas dan bidan desa terkait
waktu penginputan data program

4. Fasilitasi dan Tidak semua perangkat daerah di level desa yang mendukung Sosialisasi dan Advokasi kepada pejabat pengambil kebijakan
Pembinaan upaya percepatan penurunan AKI-AKB dan Masalah Gizi untuk mendapat dukungan regulasi maupun dukungan
Pemerintah anggaran dlm upaya percepatan penurunan AKI-AKB dan
Daerah Masalah Gizi Masyarakat
HARAPAN
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan dlm upaya percepatan penurunan
AKI/AKB dan masalah gizi dgn peningkatan kapasitas nakes, pemenuhan sarana
dan prasarana di fasyankes
Sistem pencatatan dan pelaporan yang terpadu antar program melalui satu aplikasi
yang dapat diakses bersama oleh nakes yang memberikan pelayanan dan dapat
dipantau admin Pusat,Prov,Kab/Kota dan Puskesmas
Meningkatnya koordinasi lintas program dan lintas sektor,monitoring secara
terpadu, analisis bersama permasalahan yg ada dan penyusunan perencanaan yg
terintegrasi secara tim
Adanya regulasi di Tingkat Provinsi, Kab/Kota,Kecamatan, Kelurahan sampai desa
terkait upaya percepatan penurunan AKI-AKB dan masalah Gizi Masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai