Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN KONSTRUKSI

NETWORK
PLANNING-
CRITICAL PATH
METHOD (CPM)

Pertemuan : 25 & 26
Semester : VI
Oleh : muji rifai
CRITICAL PATH METHOD (CPM)
 Teknik ini dikembangkan terutama untuk proyek-proyek
konstruksi di mana waktu pelaksanaan jelas (awal dan
akhir dianggap diketahui).
 Teknik ini menawarkan pilihan mengurangi waktu
aktivitas dengan menambah lebih banyak pekerja dan
atau sumber daya, biasanya dengan kenaikan biaya. Jadi,
CPM memungkinkan pertukaran waktu dan biaya untuk
berbagai kegiatan proyek
 Teknik ini dapat mengetahui jalur lintasan kritis dari
suatu pekerjaan/proyek
CPM MEMBANTU MENJAWAB PERTANYAAN YANG SERING
MUNCUL DALAM PENGERJAAN PROYEK, SEPERTI:

 Berapa total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan


proyek tersebut?
 Kapan tanggal mulai dan selesai yang dijadwalkan untuk
setiap kegiatan tertentu?
 Manakah aktivitas-aktivitas yang penting dan harus
diselesaikan tepat sesuai jadwal agar proyek itu tidak
terlambat dalam penyelesaiannya.
 Berapa lama aktivitas-aktivitas yang “tidak penting” dapat
ditunda sebelum menyebabkan keterlambatan dalam
keseluruhan proyek?
PRINSIP PENDEKATAN

Hubungan antara peristiwa (event) dan kegiatan (activity)

Peristiwa terdahulu Peristiwa berikutnya


Kegiatan
i j
Durasi/
Kurun waktu
Metode Jalur Kritis adalah salah satu metode yang menggambarkan rangkaian
kegiatan atau pekerjaan suatu proyek secara grafis.
Ketentuan dalam CPM : Kegiatan atau pekerjaan (activity) digambarkan dengan
anak panah (activity on arrow)
Contoh :
Pekerjaan 1
A EETi B EETi
EETi
1 2 3 LETi
LETi LETi
4 14
Kejadian (event) Kejadian (event)
Kejadian (event)
Durasi kegiatan atau peristwa dituliskan pada batang anak
panah
 Durasi kegiatan A (dA) = 4 hari
 Durasi kegiatan B (dB) = 14 hari
 Ekor anak panah merupakan awal kegiatan dan ujung panah
merupakan akhir kegiatan
Awal atau akhir suatu kegiatan/pekerjaan disebut kejadian/peristiwa
(event/node) dan digambarkan dengan lingkaran/node.

EETi
bentuk Node =i
LETi

Kejadian (event)
Node pada ujung anak panah menggambarkan akhir suatu kegiatan.
Contoh:
 Awal kegiatan A adalah node 1
 Akhir kegiatan A adalah node 2
 Pangkal anak panah menggambarkan awal suatu kegiatan

EETi A EETi
1 LETi
2 LETi
durasi

Kejadian (event) Kejadian (event)


Penulisan peristiwa (node) dan kegiatan (arrow)
EET = Earliest Event Time (waktu paling awal suatu event)
Nomor
Kejadian
LET = Latest Event Time (waktu paling akhir suatu event)

Nomor 0 A 7
Kejadian 1 2
0 7 7

Hubungan ketergantungan antar kegiatan atau pekerjaan adalah


hubungan akhir pekerjaan ke awal pekerjaan (Finish to Start).
Contoh : akhir kegiatan A = awal kegiatan B.
Kejadian (Event)
Jenis-jenis kejadian (event):
1. Earliest Event Time (EET), adalah waktu atau saat suatu kejadian
paling cepat dapat terjadi.
2. Latest Event Time (LET), adalah waktu atau saat suatu kejadian
paling lambat harus terjadi
TERMINOLOGI CRITICAL PATH METHOD

EES : Earliest Start Time adalah waktu paling awal suatu kegiatan
EEF : Earliest Finish Time adalah waktu selesai paling awal suatu
kegiatan
LES : Latest Allowable Start Time adalah waktu paling akhir suatu
kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara
keseluruhan
LEF : Latest Allowable Finish Time adalah waktu paling akhir suatu
kegiatan boleh selesai tanpa memperlambat penyelesaian
proyek
D : adalah durasi dari suatu kegiatan.

9
MODEL KEGIATAN (ACTIVITY)
Model kegiatan adalah suatu kegiatan (activity) yang diawali dan
diakhiri oleh suatu kejadian (event).

ES A EF
i j
LS dA LF

Selain durasi (d), model kejadian memiliki informasi:


1. Earliest Event Start (EES), adalah waktu atau saat suatu kegiatan
paling cepat dapat dimulai.
2. Earliest Event Finish (EEF), adalah waktu atau saat suatu kegiatan
paling cepat dapat diselesaikan, dimana EEF = EET + D
3. Latest Event Start (LES), adalah waktu atau saat suatu kejadian
paling lambat harus dimulai.
4. Latest Event Finish (LEF), adalah waktu atau saat suatu kejadian
paling lambat harus diselesaikan, LEF = LES + D
HUBUNGAN KETERGANTUNGAN

CPM hanya memiliki satu hubungan ketergantungan, yaitu:


Finish to Start (FS), artinya setiap kegiatan baru dapat
dimulai setelah kegiatan sebelumnya selesai (tidak boleh
overlap).
Akibatnya:
Bila ada 2 atau lebih kegiatan yang menghubungkan 2
node yang sama maka durasi kegiatan paralel tersebut
harus sama.
A
dA
ES EF
i LS
j LF

B
dB
Maka dA harus sama dengan dB
KEGIATAN DUMMY
Bila terdapat kegiatan 2 kegiatan yang durasinya berbeda namun
menghubungkan 2 node yang sama, maka dibutuhkan kegiatan
dummy. Kegiatan dummy digambarkan dengan anak panah
yang garisnya putus-putus.
Contoh: Kegiatan pemasangan plafond (d=3) didahului oleh
kegiatan pemasangan instalasi listrik (d=1) dan pemasangan rangka
plafond (d=3)

Pasang rangka
3
Pasang plafond
1 3
3
Instalasi listrik Dummy
2
1 0

Kegiatan dummy adalah kegiatan fiktif atau kegiatan yang


mempunyai durasi nol yang berfungsi untuk membantu
ketergantungan logis antar kegiatan.
PENYUSUNAN CPM

1. Identifikasi kegiatan, dapat dilakukan melalui rencana kerja


dan rencana anggaran biaya pekerjaan.
2. Perhitungan produktivitas dan estimasi durasi tiap kegiatan.
3. Analisis ketergantungan antar kegiatan.
4. Menggambarkan jaringan kerja berupa panah seluruh
kegiatan dan node seluruh kejadian.
5. Melakukan analisis (perhitungan) dengan dua cara:
a. Perhitungan ke depan
b. Perhitungan ke belakang
6. Penentuan jalur kritis (critical path)
MENGGAMBARKAN JARINGAN KERJA BERUPA PANAH
SELURUH KEGIATAN DAN NODE SELURUH KEJADIAN

B11 B12
5 6
7 8
C1
1
A1 A2 A3
1 2 3 4 8 9
1 2 2
C2
1
B21 B22
7
10 10
PERHITUNGAN CPM
a. Perhitungan ke depan.
Dilakukan untuk mengetahui EET dari kejadian atau ES dan EF
dari masing-masing kegiatan.
Perhitungan dimulai dari kegiatan paling awal dengan
mengambil harga nol dan diteruskan ke depan dengan
menjumlahkannya dengan durasi kegiatan berikutnya hingga
kegiatan terakhir. Jika terdapat dua atau lebih durasi menuju
pada node yang sama, maka ambil angka yang terbesar.
b. Perhitungan ke belakang.
Dilakukan untuk mengetahui LET dari kejadian atau LS dan LF
dari masing-masing kegiatan.
Perhitungan dimulai dari kegiatan terakhir dengan mengambil
harga LET kegiatan terakhir sama dengan EET-nya, diterus-kan
ke depan dengan mengurangkannya dengan durasi tiap kegiatan
hingga kegiatan paling awal. Jika terdapat dua atau lebih durasi
PERHITUNGAN KE DEPAN

B11 12 B12 20
5 6
7 8
C1
1
0 A1 1 A2 3 A3 5 25 26
1 2 3 4 8 9
1 2 2
C2
1
B21 15 B22
7
10 10

Net work planning dengan Earliest Event Time ( EET )


PERHITUNGAN KE BELAKANG

B11 B12
5 6
7 17 8 25
C1
1
0 A1 A2 A3 26
1 2 3 4 8 9
0 1 1 2 3 2 5 25 26
C2
1
B21 B22
7
10 15 10

Net work planning dengan Latest Event Time ( LET )


WAKTU AMBANG (FLOAT)
Jenis-jenis waktu ambang (float) dalam CPM adalah:
1. Total Float (TF). Adalah berapa lama suatu kegiatan boleh terlambat tanpa
mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Bila TF suatu kegiatan terpakai maka
TF kegiatan lainnya mungkin berubah.
TFij = LETj – EETi – dij = LFij – ESij – dij
2. Free Float (FF). Adalah berapa lama suatu kegiatan boleh terlambat tanpa
mempengaruhi TF kegiatan sesudahnya.
FFij = EETj – EETi – dij = EFij – ESij – dij
3. Independent Float (IF). Adalah berapa lama suatu kegiatan boleh terlambat
tanpa mempengaruhi TF kegiatan sebelum dan sesudahnya.
IFij = EETj – LETi – dij = EFij – LSij – dij
4. Start Float (SF). Adalah waktu ambang pada awal kegiatan.
SF = LS – ES
5. Finish Float (FiF). Adalah waktu ambang pada akhir kegiatan.
FF = LF – EF
Note: Bila waktu ambang < 0 maka dianggap 0.
JALUR KRITIS

Jalur kritis atau jalur kegiatan pekerjaan kritis adalah jalur yang
menggambarkan semua kegiatan pada kondisi kritis atau pada akhir
suatu kegiatan harus dimulai kegiatan berikutnya (tidak memiliki
toleransi keterlambatan atau waktu ambangnya sama dengan nol).
Bila kegiatan kegiatan kritis mengalami keterlambatan maka keseluruhan
proyek akan mengalami keterlambatan.
Suatu kegiatan disebut kritis jika:

EETi = LETi
EETj = LETj
Total Float (TF) = 0.
PERHITUNGAN EET DAN LET DENGAN LINTASAN KRITIS

B11 12 B12 20
5 6
7 17 8 25
C1
1
0 A1 1 A2 3 A3 5 25 26
1 2 3 4 8 9
0 1 1 2 3 2 5 25 26
C2
1
B21 15 B22
7
10 15 10

Net work planning dengan Lintasan kritisnya


Istilah-istilah:
 Jalur kritis: jalur yang terdiri dari rangkaian kegiatan dalam
lingkup proyek, yang bila terlambat akan menyebabkan
keterlambatan proyek secara keseluruhan.
 Float adalah tenggang waktu suatu kegiatan tertentu yang non
kritis dari proyek.

Bilamana semua kegiatan pada jalur bersangkutan dimulai seawal


mungkin.
 Free Float : Waktu mulai paling awal dari kegiatan berikutnya
dikurangi waktu selesai paling awal dari kegiatan dimaksud.
(FF sebelum = ES sesudah – EF sebelum)

Interference float (IF) = Total Float dikurangi free float. (IF = TF –


FF).

Total Float:
- jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan boleh
ditundah, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian secara
22
keseluruhan.
- Waktu selesai paling akhir, dikurangi waktu selesai paling awal
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
LATIHAN:
 Sebuah perusahaan kontraktor akan membangun
sebuah rumah. Aktivitas, uraian aktivitas, dan estimasi
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membuat
rumah dituliskan dalam tabel dibawah ini
Aktivitas Deskripsi Aktivitas Lamanya Aktivitas
Pendahulu (minggu)
A Desain rumah - 3

B Membuat pondasi A 2
C Pesan bahan bangunan A 1
D Bangun rumah B, C 3
E Pilih cat B, C 1
F Pilih karpet E 1
G Penyelesaian pekerjaan D, F 1

Anda mungkin juga menyukai