Hidrologi Drainase
Hidrologi Drainase
ANALISA HIDROLGI
PRESIPITASI
Evaporasi Transpirasi Evaporasi
ALIRAN PERMUKAAN
INFILTRASI MUKA AIR
KAPILER
Inter Flow
TANAH SUNGAI
• Pengertian Hidrologi.
Hidrologi adalah bidang pengetahuan yang mempelajari
kejadian-kejadian serta penyebab aliran permukaan di
permukaan bumi. Curah hujan (presipitasi), dan infiltrasi
adalah dua komponen variable hidrologi yang sangat
berpengaruh pada proses terjadinya aliran permukaan dari
Daerah Tangkapan Air.
• Konsep Model Matematik
Model matematik digunakan pada analisis aliran permukaan
atau debit banjir yang diturunkan dari input dan output pada
wilayah dibatasi oleh batas alam maupun buatan suatu
Daerah tangkapan Air atau Daerah Aliran Sungai, seperti
gambar berikut.
KONSEP MODEL HIDROLOGI
(it)
Hujan It
Input (it)
t
Batas Sistim
Pembagian DAS Permukaan DAS
Aliran Banjir Qt
(Qt)
MODEL .
1. merupakan integrasi dari seluruh elemen dan semua proses hidrologi
2. diperlukan untuk analisis, perancangan, perkiraan jangka panjang,
real time forecasting.
3. simulasi transformasi hujan menjadi aliran sungai/saluran.
Model Empirik
Rumus yang digunakan dalam metode ini umumnya
diturunkan dengan mencoba mencari hubungan antara debit
dengan parameter fisik DAS dan data klimatologi (data hujan)
Kestlin (1894)
𝑄 = 16 ∝ 𝐴
Creager
−0.840 ൯
𝑄 = 𝐶. 𝐴൫0.894 𝐴
Model Empirik
0.6667
𝐿𝑐𝑎 −0.1667
𝑄 = 67.080 𝐴 ൬
𝐿. ൰
𝑆
rumus Rational
𝑄 = 𝐶 .𝐼 .𝐴
Model Statistik
1 n
a. Mean atau harga tengah, X X i
n i 1
n
n
2
X X i / n
i
2
b. Simpangan baku, S
i 1 i 1
n 1
S
c. Koefisien variansi, Cv
X
X
n n
3
d. Asimetri (skewness), Cs X
n 1n 2S 3 i 1
i
X
n2 n
4
e. Kurtosis , Ck X
n 1n 2n 3S 4 i 1
i
MACAM-MACAM MODEL HIDROLOGI
Model Statistik
a. Distribusi Normal
1. Skewness Cs 0,00
2. Kurtosis Ck = 3,00
3. Prob X ( X - S) = 15,87%
4. Prob X X = 50,00%
5. Prob X ( X + S) = 84,14%
1. Cs 3 Cv
2. Cs > 0
c. Distribusi Gumbel
Model Statistik
a. Uji Chi-Kuadrat
k Ef i Of i 2
2
i 1 Ef i
DK K P 1
Uji ini dilakukan dengan mencari nilai selisih probabilitas tiap varian X
menurut distribusi teoritik, yaitu i. Nilai i terbesar harus lebih kecil dari i kritik
yang dapat dicari pada tabel nilai kritik untuk uji Smirnov-Kolmogorov
MACAM-MACAM MODEL HIDROLOGI
HSS Snyder
HSS SCS
HSS Nakayasu
HSS Gama-I
Dan lain-lain
1 2B
2A Rating curve
Analisis
frekuensi
Hidrograf
banjir
rancangan
ANALISIS DATA HUJAN
CURAH HUJAN
WILAYAH
Cara Isohit
A1
A2
A3
d0 A4
d1
d2
d3
Tinggi curah hujan rata-rata d4
d0, d1, …. dn = garis tinggi curah hujan yang sama (kontur curah hujan)
A1, A2, …. An = luas daerah antara dua kontur curah hujan
CURAH HUJAN
WILAYAH
=
2 Curah hujan tiap pos d (mm) 156 164 174 168 662
Daerah Aliran
1 A1 c
a A = A1 + A2 + A3 + A4
b
A4
A2 4
2
d
A3 f
e
3
CURAH HUJAN WILAYAH
• Cara Theisen
Partial Series
Pemilihan data menurut metode ini adalah dengan
menentukan batas ambang minimal. Cara ini dipilih apabila
ketersediaan data kurang dari 10 tahun data
KURVA IDF
Talbot :
dengan :
I = intensitas curah hujan (mm/jam),
Sherman : T = lamanya curah hujan (menit),
a, b, n = tetapan yang tergantung pada besarnya kala ulang dan
lokasi.
Ishiguro :
KURVA IDF
1. Haspers (1951):
R
0,06t 60 0,008
120 t
2
260 R
q 60
Untuk durasi hujan 2 < t < 19 jam
R
q
3.6(t 1)
dengan :
t = durasi hujan dalam menit,
R = hujan harian rancangan dalam mm,
q = intensitas hujan dalam m3 / det / km2 , mm/jam.
1. Mononobe :
m
T R T 24
I 24
t
24 t
dengan :
I tT = intensitas curah hujan (mm/jam),
t = durasi hujan (jam),
m = 2/3,
T
R 24 = hujan maksimum dalam 24 jam untuk T kala ulang (mm/hari).
KURVA IDF
175
150
Intensitas Hujan-i (mm/jam)
125
Kala Ulang 5 Th
Kala Ulang 10 Th
75
50
25
0
0 20 40 60 80 100 120
Waktu-t (menit)
Waktu Konsentrasi (TC)
Tc t1 t 2 dengan :
Tc = Waktu konsentrasi (menit),
0 ,167
t1 = waktu inlet (menit),
2 nd t2 = waktu aliran (menit),
t1 3,28 Lo
Lo = jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (m),
3 s
L = panjang saluran (m),
nd = koefisien hambatan
L
t2 s = kemiringan daerah pengaliran,
60V V = kecepatan air rata-rata di selokan (m/s).
Waktu Konsentrasi (TC)