Anda di halaman 1dari 37

Indeks Pembangunan Statistik (IPS)

Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS)

Tim Penilai Badan 27 EPSS Pusat Jakarta, 12 Juni 2023


1 PENDAHULUAN

Photo by Jason Cooper on Unsplash


EVALUASI PENYELENGGARAAN STATISTIK SEKTORAL

Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral

adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh


mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai atau seberapa besar
perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu dan
proses penilaiannya secara sistematis melalui verifikasi dan klarifikasi
informasi yang dapat dilanjutkan dengan validasi informasi terhadap
hasil Penilaian Mandiri untuk mengukur tingkat
kematangan Penyelenggaraan Statistik Sektoral.

3
LATAR BELAKANG

Program Nasional
1 Penguatan tata kelola data pemerintah
untuk menghasilkan data yang akurat,
mutakhir, terpadu, dapat
dipertanggungjawabkan, mudah diakses
Reformasi dan dibagi-pakaikan antar Instansi
Birokrasi Nasional Pemerintah.

2 Penguatan Sistem Statistik Nasional (SSN)


melalui penyelenggaraan statistik dasar,
Satu Data statistik sektoral, dan statistik khusus untuk
Indonesia menghasilkan data statistik berkualitas.

Sistem Statistik 3
Pencapaian sasaran RB Nasional “Birokrasi
yang bersih dan akuntabel” melalui
Nasional pembangunan data pemerintah untuk
digunakan dalam penyusunan kebijakan
berbasis data/fakta.

4
TUJUAN EPSS

Mengukur capaian kinerja penyelenggaraan Satu Data


1 Indonesia dan data statistik sektoral pada Instansi Pusat
dan Pemerintah Daerah

Mendapatkan satu ukuran terpenuhinya prasyarat


2 penyelenggaraan SDI dan statistik

Digunakan untuk menyusun strategi pembinaan data


3 statistik oleh BPS pada Instansi Pusat dan Pemerintah
Daerah

5
MANFAAT DAN OUTCOME EPSS

MANFAAT OUTCOME

• Memberikan informasi tentang kinerja • Statistik berkualitas akan


penyelenggaraan statistik sektoral meningkatkan kepercayaan publik
• Menjadi dasar pembinaan statistik • Pemanfaatan data untuk pengambilan
sektoral khususnya penetapan kebijakan dan pengukuran
prioritas dan target pembinaan keberhasilan pembangunan nasional
• Meningkatkan pembangunan statistik • Pemanfaatan data oleh masyarakat,
• Terwujudnya statistik berkualitas dari akademisi, sektor swasta dan
lembaga internasional, untuk dapat
segi penyelenggaraan dan produknya
berkontribusi dalam pembangunan
nasional (POLEKSOSBUDHANKAM)
6
RUANG
Cakupan LINGKUP
IPS PENILAIAN

Target Penilaian
1. Tingkat Pusat: Kementerian dan Lembaga
Fokus penilaian: unit kerja
2. Tingkat Daerah: Pemda Provinsi dan Kab/Kota
yang telah ditetapkan
dengan peraturan yang
berlaku dan/atau ditunjuk Domain yang dinilai
1. prinsip-prinsip SDI
menjadi Walidata
Cakupan dan
penilaian IPS terdiri
2. penyelenggaraan statistik sektoral guna
dari Instansi
Produsen Pusat
Data dan
di Instansi menghasilkan data berkualitas
Pemerintah Daerah
Pusat dan Pemerintah 3. proses bisnis statistik
Daerah 4. kelembagaan
5. sistem statistik nasional

7
2 Tahapan EPSS

Photo by Jason Cooper on Unsplash


PENJELASAN
Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS)
Statistik
data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan
antar unsur dalam penyelenggaraan statistik.

Statistik Sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi pemerintah tertentu dalam rangka penyelenggaraan
tugas-tugas pemerintah dan tugas pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi pemerintah yang bersangkutan.

Kegiatan Statistik Sektoral TPI memilih maksimal dua Kegiatan Statistik Sektoral Kegiatan Statistik Sektoral yang Kegiatan Statistik Sektoral Kegiatan Statistik Sektoral yang
yang termasuk dalam EPSS kegiatan statistik sektoral yang dinilaikan adalah 1. masih dalam rencana & yang dilakukan oleh pihak dilakukan oleh Instansi Pusat,
2023 adalah kegiatan terbaik untuk dinilaikan pada kegiatan statistik yang belum dilaksanakan, atau ketiga, namun K/L/Pemda namun sebagian proses
statistik sektoral yang EPSS sebagai representasi menghasilkan data yang 2. baru mulai berjalan pada memegang data, dapat dilakukan di daerah (misalnya
dilaksanakan maksimal dua ‘seluruh produsen data’. bersifat kontinu dan saat penilaian menyajikan dan menganalisis pengumpulan data), maka
tahun sebelumnya Apabila hanya satu kegiatan digunakan untuk maka tidak dapat dinilaikan serta mengatur keterkaitan termasuk kegiatan statistik
(N-2). yang dinilaikan, maka tingkat perencanaan, pelaksanaan, dalam EPSS antar unsur dalam sektoral di Instansi Pusat.
kematangan maksimal yang evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan statistik, Namun jika Daerah juga
dapat diberikan adalah level 2 pembangunan nasional maka dapat dicatat sebagai memiliki data dari kegiatan
(terkelola). kegiatan statistik sektoral di tersebut, melakukan
K/L/Pemda tersebut. pengolahan, penyajian dan
analisis, maka dapat dicatat
juga sebagai kegiatan statistik
sektoral di daerah.
Ada 3 (tiga) cara pengumpulan data statistik sektoral:
1. Survei,
2. Kompilasi Produk Administrasi (Kompromin), dan
3. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

9
[JUDUL SLIDE
PENILAIAN SATU BARIS]
EPSS

1 Penilaian Mandiri
penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai
Internal pada Evaluasi Penyelenggaraan Statistik
Penilaian Dokumen 2 Sektoral Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah.
penilaian berdasarkan dokumen Penilaian
Mandiri yang dilakukan oleh Tim Penilai
Badan untuk verifikasi informasi.
3 Penilaian Interviu
penilaian dengan melakukan tanya-jawab
antara Tim Penilai Badan dengan Tim Penilai
Penilaian Visitasi 4 Internal untuk klarifikasi informasi.
penilaian dengan melakukan pengamatan
langsung oleh Tim Penilai Badan pada
lokus penilaian untuk validasi informasi.

10
10
[JUDUL SLIDE
METODE SATU BARIS]
PELAKSANAAN PENILAIAN

Penilaian Mandiri Penilaian Interviu


• dilakukan TPI • dilakukan TPB • dilakukan TPB
• nilai tingkat kematangan • tanya-jawab ke TPI • finalisasi
• penjelasan dan/atau Responden • konsolidasi
• bukti pendukung • catatan atas klarifikasi hasil • analisis nilai tingkat
Penilaian Dokumen kematangan
• rapat pleno penilaian
Harmonisasi

Penilaian Dokumen Penilaian Visitasi

• dilakukan TPB • dilakukan TPB


• verifikasi dokumen • kunjungan ke Instansi Pusat dan
• catatan atas dokumen Pemda
• validasi hasil penilaian dokumen
dan/atau penilaian interviu
• catatan atas validasi
11
11
• TPI mereviu isian • Perubahan isian serta
Alur Pelaksanaan operator tambahan penjelasan
• Persetujuan
Penilaian dan bukti dukung
dan submit

• Nilai IPS yang


• Supervisor diajukan

• Operator
Pembentukan TPI Instansi Pusat dan • Desk Evaluation
Pemerintah Daerah dari unsur: • TPI mengisi LKE beserta, oleh TPB
1. Wali Data dan/atau Wali Data Pendukung penjelasan & bukti dukung
2. Produsen Data
3. Koordinator Forum Data
Dengan Susunan • Hasil Evaluasi
4. Penanggungjawab
5. Ketua • Rapat Panel TPB
6. Anggota (termasuk supervisor dan operator)

• TPI merumuskan/ • TPI mengumpulkan • Field Evaluation oleh • Keputusan


menganalisis nilai bukti dukung & TPB
penjelasan • Visitasi & Wawancara
• Validasi Bukti Dukung &
Ground Check

• Laporan
• Penetapan TPI • Catatan Evaluasi
• Pelaporan TPI ke Tim • Rekomendasi
Pelaksana EPSS Pusat • Nilai IPS Final
• Pendaftaran Akun untuk
Login Aplikasi • Admin BPS 12
TIM PENILAI

Penilai adalah seseorang yang melakukan penilaian atas


Penyelenggaraan Statistik Sektoral.

Tim Penilai Internal (TPI) adalah sekelompok Penilai yang terdiri dari
pejabat/pegawai di lingkungan Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah.

Tim Penilai Badan (TPB) adalah sekelompok Penilai yang terdiri atas
pegawai aparatur sipil negara dan/atau tenaga ahli dari Badan yang
menyelenggarakan kegiatan evaluasi.

Penilai
. sebagai anggota TPI ada yang disebut sebagai
. Operator dan Supervisor
. .
.
Penilai sebagai anggota TPB biasa disebut juga sebagai .
Asesor
13
3 METODOLOGI

Photo by Jason Cooper on Unsplash


STRUKTUR PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN

Domain-Aspek-Indikator

Domain
✔ Merupakan area pelaksanaan
Sebuah domain terdiri dari Penyelenggaraan Statistik Sektoral yang
beberapa aspek, dan sebuah dinilai

aspek terdiri dari satu atau Aspek


beberapa indikator ✔ Merupakan area spesifik pelaksanaan
Penyelenggaraan Statistik Sektoral yang
dinilai

Indikator
✔ Merupakan informasi spesifik dari
aspek pelaksanaan Penyelenggaraan
Statistik Sektoral yang dinilai

15
KONSEP MODEL TINGKAT KEMATANGAN

Proses penyelenggaraan statistik sektoral telah dilakukan peningkatan kualitas


secara berkesinambungan berdasarkan hasil reviu dan evaluasi

Proses penyelenggaraan statistik sektoral telah dilakukan secara terpadu dan Optimum
telah berkontribusi pada kinerja organisasi.
Kinerja penyelenggaraan statistik sektoral dapat diukur melalui kegiatan Terpadu dan
reviu dan evaluasi pada setiap proses Terukur
Proses penyelenggaraan statistiksektoral sudah dilakukan sesuai dengan
fungsi manajemen yang sesuai pedoman/standar dan Terdefinisi
diterapkan pada semua unit kerja dalam organisasi
Terkelola
Proses penyelenggaraan statistik sektoral sudah dilakukan sesuai dengan
fungsi manajemen dan diterapkan pada setiap unit kerja dalam
organisasi Rintisan
Proses penyelenggaraan statistik sektoral dilakukan tanpa perencanaan
dan sewaktu-waktu

16
KRITERIA TINGKAT
[JUDUL SLIDE KEMATANGAN
SATU BARIS]

Tingkat 1. RINTISAN

Telah mengetahui kebutuhan proses tata kelola Penyelenggaraan


Statistik Sektoral namun, pelaksanaannya masih bersifat
sementara (ad-hoc), yaitu dilaksanakan berdasarkan kepentingan
sesaat atau sewaktu-waktu, tidak terorganisasi dengan baik, tidak
dipantau, dan hasilnya tidak dapat diprediksi

Pimpinan memiliki inisiatif untuk melaksanakan proses tata kelola


Penyelenggaraan Statistik Sektoral, tetapi pegawai tidak mengetahui
tanggung jawab yang harus dilakukan

Kebijakan internal sebagai landasan pelaksanaan proses tata kelola Rintisan


Penyelenggaraan Statistik Sektoral mungkin belum ada atau
masih dalam bentuk konsep sehingga belum dapat diterapkan

17
KRITERIA TINGKAT
[JUDUL SLIDE KEMATANGAN
SATU BARIS]

Tingkat 2. TERKELOLA

K/L/Pemda melaksanakan proses tata kelola Penyelenggaraan


Statistik Sektoral dengan dasar-dasar manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi) yang telah didefinisikan dan
didokumentasikan. Namun, setiap unit organisasi
melaksanakan proses tata kelola Penyelenggaraan Statistik
Sektoral tersebut berdasarkan persepsi, pemahaman, dan
penerapan manajemen masing-masing

Pimpinan belum mengarahkan dan mengendalikan Terkelola


keterpaduan antar unit organisasi dalam melaksanakan proses
tata kelola Penyelenggaraan Statistik Sektoral

18
KRITERIA TINGKAT
[JUDUL SLIDE KEMATANGAN
SATU BARIS]

Tingkat 3. TERDEFINISI

Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah melaksanakan proses tata


kelola Penyelenggaraan Statistik Sektoral dengan standar
manajemen

Semua unit organisasi yang terkait pada pelaksanaan proses tata


kelola Penyelenggaraan Statistik Sektoral telah melaksanakan
proses tata kelola dengan cara yang sama Terdefinisi

Pimpinan mampu mengendalikan keterpaduan antar unit


organisasi dalam melaksanakan proses tata kelola Penyelenggaraan
Statistik Sektoral. Namun, keselarasan antar proses tata kelola
Penyelenggaraan Statistik Sektoral masih menjadi kendala karena
belum diintegrasikannya antar proses tata kelola Penyelenggaraan
Statistik Sektoral

19
KRITERIA TINGKAT
[JUDUL SLIDE KEMATANGAN
SATU BARIS]

Tingkat 4. TERPADU DAN TERUKUR

Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah melaksanakan proses tata


kelola Penyelenggaraan Statistik Sektoral secara terpadu dengan
proses tata kelola Penyelenggaraan Statistik Sektoral lain yang Terpadu dan
terkait dan telah menentukan serta melaksanakan mekanisme Terukur
pengukuran kinerja dari proses-proses tata kelola Penyelenggaraan
Statistik Sektoral terkait

Kinerja Penyelenggaraan Statistik Sektoral dapat diukur melalui


kegiatan reviu dan evaluasi pada setiap proses

20
KRITERIA TINGKAT
[JUDUL SLIDE KEMATANGAN
SATU BARIS]

Tingkat 5. OPTIMUM

Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan peningkatan Optimum


kualitas proses tata kelola Penyelenggaraan Statistik Sektoral
secara berkesinambungan melalui pelaksanaan evaluasi
berdasarkan pengukuran kinerja

Proses tata kelola Penyelenggaraan Statistik Sektoral telah


mengatur mekanisme perbaikan berkelanjutan

21
[JUDUL SLIDE
STRUKTUR SATUTINGKAT
PENILAIAN BARIS]KEMATANGAN

Pada setiap struktur penilaian yaitu domain,


aspek, dan indikator diberikan BOBOT Pemberian Nilai Bobot
sesuai dengan tingkat prioritas dan
kepentingan
Bobot pada Domain
1 ✔ Digunakan dalam penghitungan nilai
indeks komposit yaitu nilai IPS

Bobot pada Aspek


Dasar Penetapan Bobot 2 ✔ Digunakan dalam penghitungan nilai
indeks domain IPS
Metode Hybrid:
- berdasarkan data hasil ujicoba instrumen
- berdasarkan expert adjustment hasil kajian Bobot pada Indikator
3 ✔ Digunakan dalam penghitungan nilai
indeks aspek IPS
✔ Memiliki bobot relatif untuk
penghitungan nilai IPS

22
Hasil Penilaian 2023 merupakan
representasi perkembangan kondisi
penyelenggaraan statistik sektoral
KOMPONEN PENYUSUN INSTRUMEN EVALUASI Output EPSS:
1. Indeks Pembangunan Statistik
2. Indeks Domain
saat ini (5 domain, 19 aspek, 38 indikator) 3. Indeks Aspek

25%
28% 25% 25% 25%

21% 16% 21% 21%


24% 21%

19% 32% 26% 21% 21%

35% 35%
17% 30%

34% 33% 33%


12%

*beberapa indikator bersifat umum/general (tidak harus terkait dengan kegiatan statistik yang dinilaikan) 23
STRUKTUR PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN - I
28%
• Dasar pemilihan indikator relevan dengan tugas BPS sebagai
1. Prinsip SDI Pembina Data dalam Perpres 39 Tahun 2019
• Bisa digunakan sebagai indikator kinerja dan capaian
pelaksanaan SDI untuk seluruh KLD
Kode Referensi •
Standar Data
Metadata Statistik
Interoperabilitas
dan/atau Data
Manfaat dari indikator ini sebagai ukuran pemenuhan dari Perpres
Statistik Data 39 Tahun 2019
Induk
25% 25% 25% 25% • Menjadi ukuran Pembinaan Statistik oleh BPS kepada KLD dalam
Tingkat Kematangan Tingkat Kematangan upaya pemenuhan prinsip SDI
Tingkat Kematangan Tingkat Kematangan
Penerapan Standar Penerapan
Penerapan Penerapan Kode
Data Statistik (SDS) Interoperabilitas
Metadata Statistik Referensi
Data
100% - Bobot aspek 100% - Bobot aspek 100% - Bobot aspek 100% - Bobot aspek
7% - Bobot relatif 7% - Bobot relatif 7% - Bobot relatif 7% - Bobot relatif

Untuk mendapatkan ukuran capaian kinerja KLDI


... (Walidata / Produsen Data) dalam pemenuhan
prinsip-prinsip Satu Data Indonesia.

24
STRUKTUR PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN - II

24%

2. Kualitas Data Dasar pemilihan indikator di


Domain-2 mengadopsi NQAF,
namun dimodifikasi dengan
kemampuan KLD (khususnya
Aktualitas & Keterbandingan &
Relevansi Akurasi
Ketepatan Waktu
Aksesibilitas
Konsistensi OPD) dalam pemenuhan indikator

21% 16% 21% 21% 21% Ukuran ini diasumsikan dapat


Tingkat Kematangan Tingkat Kematangan Tingkat Kematangan digunakan, karena kegiatannya
Tingkat Kematangan Ketersediaan Data Tingkat Kematangan
Relevansi Data Penjaminan Keterbandingan Data
Terhadap Pengguna
Penilaian Akurasi Data
Aktualitas Data untuk Pengguna Data dipraktikan oleh OPD
34% - Bobot aspek 50% - Bobot aspek
60% - Bobot aspek 100% - Bobot aspek 50% - Bobot aspek 1,71% - Bobot relatif 2,52% - Bobot relatif
3,02% - Bobot relatif 3,84% - Bobot relatif 2,52% - Bobot relatif

Tingkat Kematangan
Untuk mendapatkan ukuran capaian
Tingkat Kematangan Tingkat Kematangan
Proses Identifikasi Pemantauan Akses Media Tingkat Kematangan
Konsistensi Statistik
kinerja KLDI ( Walidata / Produsen
Ketepatan Waktu Penyebarluasan Data
Kebutuhan Data
Diseminasi Data) dalam proses menghasilkan
33% - Bobot aspek 50% - Bobot aspek
40% - Bobot aspek 50% - Bobot aspek 1,66% - Bobot relatif 2,52% - Bobot relatif Statistik yang Berkualitas ...
2,02% - Bobot relatif 2,52% - Bobot relatif
Tingkat Kematangan
Penyediaan Format
Data
33% - Bobot aspek
1,66% - Bobot relatif
25
STRUKTUR PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN - III
19%
3. Proses Bisnis
Statistik

Perencanaan Data Pengumpulan Data Pemeriksaan Data Penyebarluasan Data


Statistik Statistik Statistik Statistik
Mapping antara GSBPM dan Aspek
penyelenggaraan statistik dalam SDI
32% 26% 21% 21%
Tahapan Penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral
Tingkat Kematangan Tingkat Kematangan Tingkat Kematangan
Pendefinisian Proses Pengumpulan Tingkat Kematangan
Pengolahan Data
Kebutuhan Statistik Data/Akuisisi Data Diseminasi Data Statistik
Statistik
Statistik
33% - Bobot aspek 50% - Bobot aspek 100% - Bobot aspek
100% - Bobot aspek
2,01% - Bobot relatif 2% - Bobot relatif 3,99% - Bobot relatif
4,94% - Bobot relatif

Tingkat Kematangan Tingkat Kematangan


Desain Statistik Analisis Data Statistik

33% - Bobot aspek 50% - Bobot aspek


2,01% - Bobot relatif 2% - Bobot relatif

Tingkat Kematangan Untuk mendapatkan ukuran capaian kinerja KLDI (Walidata /


Penyiapan Instrumen
Produsen Data) dalam upaya menerapkan Bisnis Proses
34% - Bobot aspek
2,07% - Bobot relatif
Penyelenggaraan Kegiatan Statistik yang terstandar
(GSBPM) dan aspek penyelenggaraan SDI
26
STRUKTUR PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN - IV
17%
4. Kelembagaan
Dasar pemilihan indikator di
SDM yang Memadai Domain-4 untuk menilai
Profesionalitas Pengorganisasian Statistik
dan Kapabel tingkat kelembagaan
35% 30% 35% penyelenggara statistik serta
Tingkat Kematangan Penjaminan Tingkat Kematangan Penerapan Tingkat Kematangan Kolaborasi pelaksanaan tugas dalam
Transparansi Informasi Statistik Kompetensi SDM Bidang Statistik Penyelenggaraan Kegiatan Statistik kerangka SDI
25% - Bobot aspek 50% - Bobot aspek 25% - Bobot aspek
1,49% - Bobot relatif 2,55% - Bobot relatif 1,49% - Bobot relatif

Tingkat Kematangan Penjaminan


Tingkat Kematangan Penerapan Tingkat Kematangan
Netralitas dan Obyektivitas
Kompetensi SDM Bidang Penyelenggaraan Forum Satu Data
terhadap Penggunaan Sumber
Manajemen Data Statistik
Untuk mendapatkan ukuran capaian
Data Metodologi 25% - Bobot aspek
1,49% - Bobot relatif kinerja KLDI ( Walidata / Produsen Data)
25% - Bobot aspek 50% - Bobot aspek
1,49% - Bobot relatif 2,55% - Bobot relatif dalam tata kelola penyelenggaraan
Tingkat Kematangan Kolaborasi Statistik (Kelembagaan) di aspek
Tingkat Kematangan Penjaminan dengan Pembina Data Statistik
Kualitas Data Statistik Profesionalitas, SDM dan pelaksanaan
25% - Bobot aspek
25% - Bobot aspek tugas
1,49% - Bobot relatif
1,49% - Bobot relatif
...
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan Penjaminan Penyelenggaraan Pelaksanaan Tugas
Konfidensialitas Data Statistik Sebagai Wali Data
25% - Bobot aspek 25% - Bobot aspek
1,49% - Bobot relatif 1,49% - Bobot relatif

27
STRUKTUR PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN - V
12%
5. Statistik Nasional Dasar pemilihan indikator di Domain-5 untuk menilai
pemenuhan target pelaksanaan Sistem Statistik
Pemanfaatan Data Pengelolaan Standar Penguatan SSN Nasional oleh para penyelenggara kegiatan statistiK
Statistik Statistik Berkelanjutan
baik dasar dan sektoral
34% 33% 33%
Tingkat Kematangan Penggunaan Data Tingkat Kematangan Kepatuhan Tingkat Kematangan Perencanaan
Statistik Dasar untuk Perencanaan, Penerapan Rekomendasi Kegiatan Pembangunan Statistik
Monitoring, dan Evaluasi, dan atau Statistik
Penyusunan Kebijakan 33% - Bobot aspek
100% - Bobot aspek 1,31% - Bobot relatif
34% - Bobot aspek
3,96% - Bobot relatif
1,39% - Bobot relatif
Tingkat Kematangan Penyebarluasan
Tingkat Kematangan Penggunaan Data Statistik
Data Statistik Sektoral untuk
Perencanaan, Monitoring, dan 33% - Bobot aspek
Evaluasi, dan atau Penyusunan 1,31% - Bobot relatif
Kebijakan
33% - Bobot aspek Tingkat Kematangan Pemanfaatan Big
1,35% - Bobot relatif Data untuk Mendukung Statistik
Tingkat Kematangan Sosialisasi dan 34% - Bobot aspek
1,35% - Bobot relatif
Literasi Hasil Statistik
...
33% - Bobot aspek
1,35% - Bobot relatif
Untuk mendapatkan ukuran kinerja KLDI
(Walidata / Produsen Data) dalam
pemenuhan unsur-unsur SSN
28
PENGHITUNGAN
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
NILAI INDEKS ASPEK

dihitung berdasarkan penjumlahan dari penghitungan perkalian antara


nilai tingkat kematangan indikator dan bobot indikator

Nilai Indeks Aspek


merepresentasikan tingkat
kematangan pembangunan
statistik dan penyelenggaraan dimana:
Indeks Aspek-j adalah nilai indeks aspek ke-j
statistik sektoral pada suatu I adalah banyaknya indikator yang ada di aspek – j
aspek Bobot indikator ij adalah nilai bobot indikator ke–i pada aspek ke-j
Nilai indikator ij adalah nilai tingkat kematangan indikator ke-i pada aspek
ke-j

29
PENGHITUNGAN
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
NILAI INDEKS DOMAIN

dihitung berdasarkan penjumlahan dari penghitungan perkalian


antara nilai indeks aspek dan bobot aspek

Nilai Indeks Domain


merepresentasikan tingkat
kematangan pembangunan
statistik dan penyelenggaraan dimana:
Indeks Domain ke k adalah nilai indeks domain ke-k
statistik sektoral pada domain J = Banyaknya aspek yang ada di domain k
tertentu Bobot Aspek jk adalah nilai bobot aspek ke j pada domain ke-k
Nilai Aspek jk adalah nilai indeks aspek ke-j pada domain ke-k

30
PENGHITUNGAN
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
NILAI INDEKS PEMBANGUNAN STATISTIK (IPS)

dihitung berdasarkan penjumlahan dari penghitungan perkalian antara


nilai indeks domain dan bobot domain.

Nilai Indeks Komposit atau


Nilai IPS
merepresentasikan tingkat
kematangan pembangunan dimana:
statistik dan penyelenggaraan K adalah Banyaknya domain penilaian
statistik sektoral secara Bobot Domain k adalah nilai bobot domain ke-k
keseluruhan Nilai Domain k adalah nilai indeks domain ke-k

31
PREDIKAT PENILAIAN
[JUDUL SLIDE IPS
SATU BARIS]

Perbandingan nilai IPS dengan nilai indeks dari sejumlah K/L.


Kategori Nilai IPS
4,2 - 5,0 Istimewa
3,5 - <4,2 Memuaskan
2,6 - <3,5 Baik
1,8 - <2,6 Cukup
< 1,8 Kurang

pemakaian istilah untuk nilai IPS


mempertimbangkan keselarasan
dengan istilah pada indeks-indeks
lain agar mudah dibandingkan.

32
TATA CARA
4 DAN
KAIDAH PENILAIAN

Photo by Jason Cooper on Unsplash


TATA CARA
[JUDUL & KAIDAH
SLIDE SATUPENILAIAN
BARIS] EVALUASI
PENYELENGGARAAN STATISTIK SEKTORAL

Tata cara dan Kaidah Penilaian Evaluasi Penyelenggaraan Statistik


Sektoral mencakup:
Tata cara dan kaidah dalam
memberikan penjelasan terhadap 1. Tata cara dan kaidah penilaian mandiri bagi TPI
tingkat kematangan yang telah dipilih, 2. Tata cara dan kaidah penilaian dokumen bagi TPB
yang akan memberikan gambaran 3. Tata cara dan kaidah penilaian visitasi bagi TPB
kondisi pemenuhan terhadap kriteria (apabila pelaksanaannya diperlukan)
pada tingkat kematangan tersebut, 4. Tata cara dan kaidah penyusunan analisis kekuatan dan
kelemahan serta rekomendasi bagi TPB
sehingga penjelasan yang diberikan
5. Tata cara dan kaidah penyusunan hasil reviu bagi Tim
TPI dapat dipahami dengan baik.
Penjaminan Kualitas,

34
[JUDUL
TATA SLIDE
CARA SATU BARIS]
DAN KAIDAH PENILAIAN BAGI TPI

01 TPI melakukan entri penentuan tingkat kematangan pada radio


button (opsi pilihan) capaian.

TPI melakukan entri pengisian penjelasan dengan menguraikan.

02 Fakta dan Hasil Analisis berdasarkan kriteria tingkat kematangan


yang telah dicapai

03 TPI melampiran Data Pendukung yang relevan dan sesuai yang


dirujuk pada kalimat penjelasan

Catatan:
1. Dalam memberikan penjelasan, TPI Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah agar mengacu
minimal menyesuaikan kaidah yang telah ditentukan, sehingga memberikan kemudahan dan
kelancaran dalam proses penilaian.
2. Masing-masing Domain, memiliki karakteristik penilaian dan kriteria yang berbeda.
35
[JUDUL
TATA CARASLIDE SATUPENILAIAN
DAN KAIDAH BARIS] DOKUMEN BAGI TPB

Verifikasi dan validasi ● TPB melakukan verifikasi dan validasi terhadap

01 terhadap hasil penilaian


hasil penilaian mandiri dari TPI dengan
menentukan kembali tingkat kematangan pada
Catatan:
1. Dalam memberikan
mandiri dari TPI radio button (opsi pilihan)
penjelasan, TPB agar
● Melakukan entri pengisian penjelasan dengan
mengacu minimal
menguraikan Fakta dan Hasil Analisis, serta menyesuaikan kaidah yang
Fakta dan Hasil Analisis,
02 serta Justifikasi Hasil
Justifikasi Hasil berdasarkan kesesuaian kriteria
tingkat kematangan yang telah dicapai dengan
telah ditentukan
2. Dalam hal TPB tidak
lampiran Data Pendukung yang dirujuk oleh TPI
melakukan klarifikasi terhadap
Klarifikasi dan validasi indikator tersebut, maka
● TPB melakukan klarifikasi dan validasi terhadap
terhadap hasil penilaian penilaian dapat ditinggalkan
03 mandiri kepada TPI
hasil penilaian mandiri kepada TPI dengan
menentukan kembali tingkat kematangan pada
radio button (opsi pilihan) sesuai hasil interviu
3. TPB dapat melakukan
klarifikasi kepada TPI terhadap
melalui interviu indikator yang memerlukan
Fakta dan Hasil Analisis, ● TPB kembali melakukan entri pengisian perincian dan data dukung
penjelasan dengan menuliskan Fakta dan Hasil
serta Justifikasi Hasil tambahan
04 berdasarkan kesesuaian
Analisis, serta Justifikasi Hasil berdasarkan
kesesuaian hasil interviu terhadap kriteria tingkat
kematangan yang telah dicapai
hasil interviu

36
Terimawww.bps.go.id
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai