Pembuatan Pupuk Organik (Cair - Padat)
Pembuatan Pupuk Organik (Cair - Padat)
Oleh:
PITOYO
Latar Belakang
Kompos merupakan pelapukan dari bahan-
bahan organik berupa kotoran ternak/ fases,
sisa sisa bahan pertanian, sisa makanan
ternak dan sebagainya. Proses pelapukan
dipercepat dengan merangsang
perkembangan bakteri untuk menguraikan
bahan yang di komposkan, penggunaan
mokrobia tertentu mampu menaikan suhu
menjadi 60OC.Proses penguraian bahan
mengubah unsur hara yang terikat dalam
senyawa organik yang sukar diserap oleh
akar menjadi mudah di serap dan larut
menjadi senyawa organik yang
berguna bagi tanaman.
Manfaat dari Sapi
Manfaat Pupuk Organik
• Manfaat Pupuk Organik
- Pupuk organik sebagai katalisator tanah.
- Menumbuhkan Mikro Organisme tanah dan
bakteri penyubur tanah.
- Mengembalikan kesuburan tanah.
• Keuntungan Penggunaan Pupuk Organik
- Memperbaiki sifat fisik tanah.
- Memperbaiki sifat kimia tanah.
- Memperbaiki sifat biologi tanah.
Kelemahan Pupuk Organik
• Dibutuhkan pupuk organik dalam jumlah yang
besar pada tiap musim.
• Apabila proses tidak sempurna akan terjadi
hambatan pada penyerapan unsur hara oleh
akar tanaman.
Perbedaan Pupuk Organik, Kandang, Kimia
Jenis Pupuk
Perbedaan
Organik Kandang Kimia
Unsur Hara Lengkap Tidak tentu Satu unsur
Kandungan
Terkontrol Tidak terkontrol Tidak Ada
mikroba
Residu Bahan
Tidak ada Minimal Maksimal
Kimia
Pengaruh
Terhadap Tidak ada Tidak Ada Maksimal
Kerusakan Tanah
Syarat Bahan Untuk Pembuatan Pupuk Organik
• Bahan Organik.
• Tidak tercemar bahan kimia.
• Cocok untuk habitat mikroba TTT.
• Harga Murah.
• Ada bahan pengganti bila bahan baku habis.
CONTOH BAHAN DAN KANDUNGAN UNSUR
UNSUR (%)
JENIS
N P K Ca MG
SAPI 1,1 2,5 0,5 3 0,6
KUDA 1,6 3,5 4 1,2 -
KERBAU 0,6 2,25 0,4 - -
AYAM 1,5 9,45 0,4 3 0,6
TINJA 3,1 3,32 0,7 - -
AZOLA 3,5 1,25 2,5 0,1 0,5
SEKAM 0,8 0,2 - - -
CONTOH BAHAN DAN KANDUNGAN UNSUR
UNSUR (%)
JENIS
N P K Ca MG
LAMTORO 2,15 0,3 2,8 - -
LIMBAH 4,2 - - - -
TAHU
DARAH 11,0 1,25 - - -
KERING
BLOTONG 0,2 4,0 1,5 - -
KAMBING 1,5 0,66 2,5 - -
DOMBA 2,0 0,50 2,3 3,1 1,2
JERAMI 0,6 0,1 1,05 - -
TEPUNG 9,5 3 - 0,4 -
IKAN
ARANG - 0,9 4 2,5 2,1
SEKAM
PERANAN MIKROBA DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
BERSIFAT
SELULOTIK
PROTEOLITIK
SIFAT
KHUSUS LIPOLITIK
LIGNOLITIK
Prinsip Pembuatan Pupuk Organik
• Memanfaatkan aktifitas mikroba TTT dalam
memenuhi kebutuhan hidup dengan dampak
perubahan bahan menjadi lebih baik/
bermanfaat.
• Menurunkan c/n ratio dari bahan organik
menjadi sesuai dengan kebutuhan tanaman.
• Mematikan gulma.
• Menekan pertumbuhan mikroba TTT.
• Menekan pertumbuhan hama dan penyakit.
Bahan dan Alat
Bahan
• Kotoran Sapi : 1000 Kg
• Daun Gamal : Secukupnya (20-30 liter)
• Dolomit : 10 Kg
• Katul : 20 Kg
• Tetes : 1 Liter
• Arang Sekam : 400 Kg
• Bio Sub : 1 Liter
Alat
• Drum
• Kayu Pengaduk
• Sekop
• Ember
• Gayung
• Thermo Meter
• PH Meter
Cara Kerja
• Daun Gamal ditumbuk kemudian di peras sampai air
bening. (20 Liter) -> Bahan A
• Tetes ditambah air ±108 Liter. -> Bahan A
• Tambahkan Bio Sub 1 Liter dan air perasan Gamal, aduk
merata. -> Bahan A
• Kotoran Sapi, katul, dolomit, arang sekam di campur
merata. -> Bahan B
• Bahan A dituangkan pada bahan B, aduk merata.
• Masukan pada ruang ternaung, susun sampai ketinggian
maksimal.
• Pada hari ke 7 di balik, hari ke 14 di balik , hari ke 21 di
balik, hari 28 di ayak.
CONTOH BAKTERI YANG MAMPU MEMANFAATKAN SELULOSA (BAKTERI
SELULOTIK)
• Kwalitas Meningkat.
• Rasa Lebih Spesifik:
- Beras: harum, pulen, lebih empuk.
- Buah: lebih manis, kandungan bahan kimia
dalam keadaan minimal.
Tanah Yang Dipupuk dengan Pupuk Organik
Secara Berkelanjutan
1. Perlakuan I
• Jerami dipotong potong ± 5 cm.
• Tetes+Air+Biosub, di campur. Aduk sampai
rata, diamkan ± 30 menit
• Siramkan pada jerami lalu aduk sampai rata.
• Atur dalam ruang ternaung
Cara Kerja
2. Perlakuan II
• Minggu ke I nalik, Minggu ke II balik.
• Minggu ke III campur dengan bokashi jadi,
aduk rat, tutup dengan kepang.
• Minggu ke IV di balik.
• Minggu ke V di ayak.
3. Kemas
Kesalahan Dalam Pembuatan Pupuk Organik
Tambahkan bahan
Proses Aktifitas bakteri yang
yang kaya dengan
terganggu
dekomposisi nitrogen
lambat
Tambah pupuk basah
Terdapat bahan kimia
atau kering.
N terlalu tinggi
Terlalu padat