Anda di halaman 1dari 15

Loading...

K
E
L
O
M
P
O
SEJARAH PERADABAN ISLAM K

DINASTI BANI UMAYYAH V

Disusun Oleh:
1. Muhammad Yunus Kholis (201743501651)
2. Yeni Triana (201743501467)
3. Marno (201743501603)
4. Dian Eka Saputra (201743501572)
5. Salim Najib ()
Dinasti Bani Umayyah

Masa
Sejarah Singkat
Kejayaannya

Faktor
Kemundurannya
Sejarah Singkat

Bani Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama


setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 M di Jazirah
Arab dan sekitarnya (Ibu Kota di Damaskus); serta dari 756 sampai 1031 M di Cordoba.
Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah
pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan .
Para sejarawan membagi dinasti Umayyah ini menjadi dua, yaitu pertama dinasti
yang dirintis oleh Muawiyah bin Abi Sofyan yang berpusat di Damaskus dan yang kedua
dinasti Umayyah di Andalusia (Spanyol) yang pada awalnya merupakan wilayah
taklukan Umayyah di bawah pimpinan seorang gubernur pada masa khalifah Walid bin
Malik.
Perkembangan 1
Muawiyah bin Sofyan
(661-680 M) 8
Umar bin Abdul Aziz
(717-720 M)

Dinasti Bani Yazid bin Muawiyah Yazid bin Abdul Malik

Umayyah
2 (681-683 M) 9 (720-724 M)

Muawiyah bin Yazid 1 Hisyam bin Abdul Malik


Dinasti Umayyah berkuasa
3 (683-684 M) 0 (724-743 M)
hampir satu abad, tepatnya
selama 90 tahun, dengan empat
belas khalifah. Namun sebagian Marwan bin Al-Hakam 1 Walid bin Yazid
diantara mereka tidak mampu 4 (684-685 M) 1 (743-744 M)
menjalankan tugasnya sebagai
khalifah dengan baik mereka Abdul Malik bin 1 Yazid bin Walid
bukan hanya lemah tetapi juga 5 Marwan (685-705M) 2 (Yazid II) (744 M)
bermoral buruk.
Al - Walid bin Abdul 1 Ibrahim bin Malik
Berikut ini daftar nama Raja 6 3
Malik (705-715 M) (744 M)
pada masa Dinasti Umayyah:

Sulaiman bin Abdul 1 Marwan bin Muhammad


7 Malik (715-717 M) 4 (745-750 M)
Kejayaan Raja Muawiyah Bin Sofyan
Muawiyah bin Abi Sufyan sebagai khalifah pertama Dinasti Umayyah dalam membangun peradaban
Islam menitikberatkan pada pengembangan sistem pemerintahan. Usaha yang ditempuh oleh
Muawiyah bin Abi Sufyan sebagai berikut.
• Pembentukan Diwan al-Hijabah, yaitu sebuah lembaga yang bertugas memberikan pengawalan
kepada khalifah. Pembentukan lembaga ini didasari pengalaman sejarah pada masa Khulafaur
Rasyidin. Waktu itu khalifah yang tidak dikawal dibunuh para pemberontak. Dengan lembaga ini,
setiap orang yang akan menghadap khalifah mendapat pengawalan ketat.
• Pembentukan Diwan al-Barid atau dinas pos, yaitu sebuah lembaga yang mengurus surat-
menyurat.
• Pembentukan Diwan al-Khatim atau dinas stempel, yaitu sebuah lembaga yang memberikan
stempel setiap surat yang keluar.
• Pembentuk Sahibul Kharraj atau pemungut pajak, yaitu sebuah lembaga yang bertugas
memungut pajak yang berasal dari berbagai provinsi dan dikumpulkan melalui petugas, kemudian
dikirim ke pusat dan petugas ini bertanggung jawab kepada khalifah.
Kejayaan Raja Abdul Malik bin Marwan

Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan ini terjadiya beberapa pemberontakan
sehingga kekuasaan Dinasti Umayyah berada di ujung tanduk. Meskipun demikian, Abdul
Malik bin Marwan berhasil menyatukan kembali umat Islam yang bertikai. Berikut usaha-
usaha Khalifah Abdul Malik bin Marwan untuk membangun peradaban Islam.
• Menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara.
• Penggantian mata uang.
• Membentuk mahkamah agung.
Kejayaan Raja Al-Walid bin Abdul Malik
Kebijakan Dalam Negeri
Khalifah al-Walid bin Abdul Malik memberikan jaminan sosial dan pendidikan bagi anak yatim dan
penderita cacat. Khalifah al-Walid juga membangun jalan raya menuju Hijaz, yakni Mekah dan
Madinah. Di sekitar jalan raya digali sumur-sumur untuk kebutuhan masyarakat yang akan
memanfaatkan air bersih. Ia juga membangun Masjid Umawi di Damaskus yang dapat kita saksikan
sampai sekarang.

Kebijakan Luar Negeri


Kebijakan luar negeri yang ditempuh oleh Khalifah al-Walid bin Abdul Malik adalah penaklukan
wilayah kekuasaan Islam. Di antara wilayah yang berhasil ditaklukkan adalah Asia Tengah, Indo-
Pakistan (Anak benua India), Afrika Utara, dan Spanyol di Eropa.
Prestasi yang cukup menonjol dari al-Walid bin Abdul Malik adalah kemampuan mengatur militer
sehingga hampir sebagian dunia dapat dikuasainya, mulai dari Indus hingga Andalusia (Spanyol).
Kejayaan Raja Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz tidak lama memangku jabatan khalifah, tetapi ia berhasil membangun peradaban
Islam yang cukup gemilang. Ia berhasil memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Di
antara usahanya itu sebagai berikut.
• Menghapus kelas-kelas sosial antara muslim Arab dan mawali (muslim nonArab).
• Mengembalikan uang pensiun anak-anak yatim para pejuang Islam.
• Menghidupkan kerukunan dan toleransi beragama. Sebagai bukti diberikannya izin mendirikan
gereja bagi umat Kristen di Damaskus.
• Mengurangi beban pajak atas penganut Kristen Najran dari 2.000 keping menjadi 200 keping.
• Melarang pembelian tanah nonmuslim kepada umat Islam.
• Mewajibkan pembayaran kharraj (pajak tanah dan pertanian) kepada umat Islam dan jizyah
(pajak jiwa) kepada nonmuslim yang hidup di bawah kekuasaan Dinasti Umayyah.
• Membukukan hadis. Kebijakan ini diambil oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz atas pertimbangan
banyak ahli hadis yang gugur dalam berbagai peperangan, selain banyaknya hadis palsu yang
beredar.
Kejayaan Raja Hisyam bin Abdul Malik
Selama masa pemerintahannya, Hisyam bin Abdul Malik disibukkan untuk mengatasi konflik
dan perselisihan. Ia pun berupaya keras untuk mengembalikan persatuan dan kesatuan di
kalangan kaum muslimin. Tujuannya adalah agar negara menjadi aman dan tenteram.

Dengan kondisi negara yang aman masyarakat dapat menjalankan agamanya dengan baik.
Oleh karena itu, Hisyam bin Abdul Malik mengembangkan sikap toleransi yang tinggi
terhadap masyarakat Kristen dan Yahudi. Usaha ini diwujudkan dalam bentuk
memperbolehkannya umat Kristen membangun gereja dan sinagog bagi umat Yahudi.

Perkembangan peradaban Islam pada masa Hisyam bin Abdul Malik merupakan masa kritis
bagi Dinasti Umayyah, tetapi ia mampu mempertahankan. Hisyam berhasil membangun
sejumlah sumur yang banyak manfaatnya bagi musafir ke Mekah dan pembangunan pabrik
senjata di Afrika Utara.
Peninggalan
Peradaban
Islam
Era Dinasti
Umayyah
Masjid Agung Damaskus

Al-Walid bin Abdul Malik (al-Walid I) adalah seorang khalifah pencinta seni dan sastra serta
puisi. Untuk mengkaji Al-Qur’an dan hadis, ia membangun pusat-pusat kajian Islam di
Mekah, Madinah, basrah, dan Kufah. Ia juga membangun banyak masjid. Peninggalan al-
Walid I yang masih dapat disaksikan hingga sekarang adalah Masjid Agung Damaskus.
Peninggalan
Peradaban
Islam
Era Dinasti
Umayyah
Istana Amrah

Kemajuan di bidang seni rupa ini dapat dilihat pada dinding Qusair Amrah dan istana
mungil Amrah. bangunan ini merupakan sebuah istana musim panas yang terletak di
pegunungan, sebelah Timur Laut Mati sekitar 50 mil dari kota Amman, Yordania. Istana ini
dibangun oleh Khalifah al-Walid bin Abdul Malik secara spesial dirancang untuk tempat
peristirahatan pada musim panas dan waktu berburu sehingga tempat tersebut disebut
Peninggalan
Peradaban
Islam
Era Dinasti
Umayyah
Kubah as-Sakhra

Masjid baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina, yang terkenal dengan Kubah as-Sakhra.
Kubah as-Sakhra ini dibuat dari batu yang didirikan pada masa Khalifah Abdul Malik bin
Marwan pada tahun 691 M. bangunan ini merupakan peninggalan sejarah terindah pada
masa kejayaan Dinasti Umayyah. Selain itu, Abdul Malik juga membangun Masjidil Aqsa.
Masjidil Aqsa dibangun dengan seni arsitektur yang tinggi
Faktor Kemunduran Dinasti Umayyah
• Khalifah memiliki kekuasaan yang absolute. Khalifah tidak mengenal kompromi.
1
Menentang khalifah berarti mati
• Gaya hidup mewah para khalifah. Kebiasaan pesta dan berfoya-foya dikalangan istana,
2
menjadi faktor penyebab rendahnya moralitas mereka.
• Tidak adanya ketentuan yang tegas mengenai sistem pengangkatan khalifah. Hal ini
3
berujung pada perebutan kekuasaan diantara para calon khalifah.
• Banyaknya gerakan pemberontakan selama masa-masa pertengahan hingga akhir
4
pemerintahan Bani Umayyah.
• Pertentangan antara Arab Mudhariyah dan Arab Himariyah semakin meruncing, sehingga
5
mengalami kesulitan untuk mempertahankan persatuan serta keutuhan Negara.
• Banyaknya tokoh agama yang kecewa dengan kebijaksanaan para penguasa Bani
6
Umayyah, karena tidak didasari dengan syari’at Islam.
Thanks For Your Attention

Gunakan waktumu sebaik mungkin.


Tak ada yang harus disesali.
Waktu akan terus berganti dan hanya yang
terbaik, yang harus kita tuju.

Anda mungkin juga menyukai