Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PERSENTASI MENGENAI TINJAUAN UMUM

AUDITING DAN PERKEMBANGANNYA

MUHAMMAD ARIF AM
20192105081
SISTEM INFORMASI 710
PENGENALAN AUDIT

1. Definisi Audit: Audit adalah suatu proses sistematis dan objektif untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti dan memberikan umpan balik tentang tingkat kepatuhan suatu organisasi terhadap standar yang
ditetapkan.
2. Tujuan Audit: Tujuan audit adalah untuk memastikan bahwa organisasi memenuhi standar yang
ditetapkan dan bahwa proses dan sistem yang ada berfungsi dengan baik.
3. Jenis Audit: Ada beberapa jenis audit, seperti audit internal, audit eksternal, audit keuangan, audit
operasional, dan audit lingkungan.
4. Langkah-langkah Audit: Langkah-langkah audit meliputi perencanaan, pengumpulan bukti, evaluasi
bukti, penyusunan laporan, dan tindak lanjut.
5. Kualifikasi Auditor: Seorang auditor harus memiliki pendidikan dan pengalaman yang memadai, serta
harus memenuhi standar profesional dan etika yang ditetapkan oleh badan profesi audit.
6. Manfaat Audit: Manfaat audit meliputi peningkatan efisiensi dan efektivitas organisasi, identifikasi dan
pemecahan masalah, peningkatan transparansi dan akuntabilitas, dan peningkatan kepercayaan
publik.
7. Batasan Audit: Batasan audit meliputi jangkauan audit, bukti yang dikumpulkan, dan waktu yang
tersedia untuk melakukan audit.
PERKEMBANGAN AUDIT

1. Sejarah Audit: Audit sudah ada sejak zaman Romawi kuno, di mana auditor dipakai untuk memastikan
bahwa pemerintah memenuhi standar keuangan.
2. Perkembangan Audit Modern: Pada abad ke-19, audit mulai digunakan secara luas dalam dunia bisnis
dan keuangan. Standar audit profesional dan teknologi yang semakin canggih membantu memperkuat
posisi audit dalam organisasi.
3. Peningkatan Standar Audit: Standar audit berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan
ekonomi dan bisnis. Standar yang ditetapkan oleh badan profesi audit dan otoritas pemerintah
memastikan bahwa auditor memenuhi tingkat profesionalisme yang tinggi.
4. Penerapan Teknologi: Teknologi telah membantu mempercepat dan mempermudah proses audit. Alat
bantu audit seperti software audit dan sistem pemantauan real-time membantu auditor melakukan tugas
mereka dengan lebih efisien dan akurat.
5. Perkembangan Audit Forensik: Audit forensik adalah suatu bentuk audit khusus yang difokuskan pada
penyelidikan tindak kecurangan dan praktik bisnis tidak jujur. Perkembangan audit forensik membantu
memastikan integritas dan transparansi dalam organisasi.
6. Peran Audit dalam Mencegah Skandal Keuangan: Skandal keuangan seperti Enron dan WorldCom
memperlihatkan betapa pentingnya peran audit dalam mencegah tindak kecurangan dan memastikan
transparansi dalam organisasi.
AUDIT INTERNAL

1. Definisi Audit Internal: Audit internal adalah suatu proses yang dilakukan oleh staf organisasi sendiri untuk
mengevaluasi kepatuhan terhadap standar dan sistem yang ditetapkan.
2. Tujuan Audit Internal: Tujuan audit internal adalah untuk memastikan bahwa sistem dan prosedur dalam
organisasi berfungsi dengan baik, memastikan bahwa organisasi memenuhi standar yang ditetapkan, dan
membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
3. Batasan Audit Internal: Batasan audit internal meliputi jangkauan audit, bukti yang dikumpulkan, dan waktu
yang tersedia untuk melakukan audit.
4. Langkah-langkah Audit Internal: Langkah-langkah audit internal meliputi perencanaan, pengumpulan bukti,
evaluasi bukti, penyusunan laporan, dan tindak lanjut.
5. Kelebihan Audit Internal: Kelebihan audit internal meliputi biaya yang lebih rendah dibandingkan audit
eksternal, pemahaman yang lebih baik tentang organisasi dan sistem, dan kemampuan untuk memperbaiki
masalah secara cepat dan efisien.
6. Keterbatasan Audit Internal: Keterbatasan audit internal meliputi kurangnya objektivitas dan kemampuan
untuk mengatasi masalah yang mendasar.
7. Peran Audit Internal dalam Organisasi: Audit internal memainkan peran penting dalam memastikan bahwa
sistem dan prosedur dalam organisasi berfungsi dengan baik dan memenuhi standar yang ditetapkan.
FUNGSI DAN TUJUAN AUDIT INTERNAL

1. Fungsi Audit Internal: Audit internal memiliki fungsi untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap standar
dan sistem yang ditetapkan oleh organisasi, serta membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas
organisasi.
2. Tujuan Audit Internal: Tujuan audit internal adalah untuk memastikan bahwa sistem dan prosedur dalam
organisasi berfungsi dengan baik dan memenuhi standar yang ditetapkan, memastikan bahwa organisasi
memenuhi persyaratan yang berlaku, dan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
3. Membantu Memastikan Kepatuhan: Audit internal membantu memastikan bahwa sistem dan prosedur
dalam organisasi memenuhi standar yang ditetapkan, seperti standar akuntansi dan peraturan
pemerintah.
4. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas: Audit internal membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas
organisasi dengan memastikan bahwa sistem dan prosedur dalam organisasi bekerja dengan baik dan
efisien.
5. Mendeteksi dan Mengatasi Masalah: Audit internal membantu mendeteksi dan mengatasi masalah
sebelum mereka menjadi lebih besar dan membahayakan organisasi.
6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan: Audit internal membantu meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh organisasi kepada pelanggan dan masyarakat.
INDEPENDEN AUDIT INTERNAL

1. Objektivitas: Independensi adalah salah satu kualitas yang sangat penting dalam audit internal,
karena memastikan bahwa auditor internal memiliki pandangan objektif dan tidak terpengaruh
oleh pihak manapun dalam organisasi.
2. Mandat Resmi: Audit internal harus memiliki mandat resmi dan dukungan dari pimpinan
organisasi untuk memastikan independensi mereka.
3. Kualifikasi dan Pelatihan: Auditor internal harus memiliki kualifikasi dan pelatihan yang tepat
untuk memastikan bahwa mereka memahami dan dapat mengevaluasi sistem dan prosedur
dalam organisasi.
4. Penolakan: Auditor internal harus memiliki kemampuan untuk menolak tugas atau proyek jika
mereka merasa tidak independen.
5. Dukungan dan Riset: Auditor internal harus memiliki dukungan dan akses ke sumber daya dan
informasi yang diperlukan untuk melakukan tugas mereka dengan baik dan memastikan
independensi mereka.
LAPORAN INTERNAL AUDIT

1. Tujuan Laporan: Tujuan laporan audit internal adalah untuk menyampaikan hasil dari audit
internal kepada pimpinan organisasi dan pihak lain yang berkepentingan.
2. Isi Laporan: Laporan audit internal biasanya mencakup ringkasan dari hasil audit, rekomendasi
untuk perbaikan, dan tinjauan tentang kepatuhan terhadap standar dan sistem yang ditetapkan.
3. Format Laporan: Format laporan audit internal bisa berbeda-beda, tetapi harus mudah dipahami
dan memberikan informasi yang jelas dan lengkap.
4. Distribusi Laporan: Laporan audit internal harus didistribusikan kepada pimpinan organisasi dan
pihak lain yang berkepentingan seperti manajer dan auditor eksternal.
5. Tindak Lanjut: Tindak lanjut harus dilakukan berdasarkan rekomendasi dari laporan audit internal
untuk memastikan bahwa perbaikan dilakukan dan masalah dalam organisasi dapat diatasi.
AUDIT SISTEM INFORMASI

1. Tujuan Audit: Tujuan dari audit sistem informasi adalah untuk memastikan bahwa sistem
informasi yang digunakan oleh organisasi memenuhi standar dan memiliki kontrol yang efektif
untuk menjamin keamanan, akurasi, dan integritas informasi.
2. Area Audit: Area audit sistem informasi meliputi proses bisnis, teknologi informasi, keamanan
informasi, dan pengelolaan data.
3. Metodologi Audit: Metodologi audit sistem informasi meliputi pengujian, tinjauan dokumen, dan
wawancara dengan staf untuk memastikan bahwa sistem informasi memenuhi standar dan kontrol
yang efektif.
4. Laporan Audit: Hasil dari audit sistem informasi diterjemahkan ke dalam laporan yang memuat
rekomendasi untuk perbaikan dan tindak lanjut.
5. Implementasi Perbaikan: Setelah laporan audit diterima, organisasi harus mengimplementasikan
rekomendasi perbaikan untuk memastikan bahwa sistem informasi memenuhi standar dan
memiliki kontrol yang efektif.
TUJUAN AUDIT SISTEM INFORMASI

1. Memastikan keamanan informasi: Audit sistem informasi bertujuan untuk memastikan bahwa
informasi yang disimpan, diterima, dan diproses dalam sistem informasi aman dan terlindungi dari
akses yang tidak sah.
2. Mengidentifikasi masalah sistem: Audit sistem informasi membantu dalam mengidentifikasi
masalah yang mungkin terjadi dalam sistem informasi, seperti kesalahan data, kegagalan
hardware, atau masalah keamanan.
3. Meningkatkan efisiensi sistem: Audit sistem informasi membantu dalam meningkatkan efisiensi
sistem informasi dengan mengidentifikasi proses dan prosedur yang tidak efisien dan memberikan
rekomendasi untuk peningkatan.
4. Memastikan kesesuaian dengan regulasi: Audit sistem informasi memastikan bahwa sistem
informasi memenuhi persyaratan regulasi yang berlaku, seperti persyaratan privasi data dan
perlindungan informasi.
5. Meningkatkan kepercayaan dalam sistem: Audit sistem informasi membantu meningkatkan
kepercayaan dalam sistem informasi dengan memastikan bahwa sistem informasi memenuhi
standar dan prosedur yang ditetapkan.
COMPUTER AUDIT SOFTWARE (CAS) ATAU GENERALIZED
AUDIT SOFTWARE (GAS)

1. Definisi: CAS atau GAS adalah software yang digunakan untuk membantu auditor dalam
melakukan audit atas sistem informasi dan memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi standar
akuntansi dan keamanan.
2. Fungsi: CAS atau GAS membantu auditor dalam melakukan tugas seperti pengumpulan data,
analisis, dan pelaporan. Software ini juga membantu dalam mengevaluasi kontrol intern dan
memastikan bahwa data yang disimpan sesuai dengan standar akuntansi dan keamanan.
3. Kelebihan: Menggunakan CAS atau GAS dapat mempermudah pekerjaan auditor, mengurangi
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, dan memastikan bahwa audit dilakukan
dengan benar dan akurat.
4. Keterbatasan: Beberapa keterbatasan dari menggunakan CAS atau GAS adalah ketergantungan
pada software, dan keterbatasan dalam melakukan tugas yang tidak tercakup dalam software.
5. Contoh: Beberapa contoh dari CAS atau GAS adalah IDEA, Audit Command Language (ACL),
dan Computer-Assisted Audit Techniques (CAATs).
LANGKAH DASAR AUDIT SI

1. Perencanaan: Tentukan tujuan dan skop audit, buat rencana audit, dan tentukan sumber daya
yang dibutuhkan.
2. Studi Sistem: Pelajari sistem informasi dan prosedur yang ada, dan identifikasi area yang
memerlukan perhatian khusus.
3. Evaluasi Kontrol Intern: Evaluasi keamanan dan kontrol yang ada untuk memastikan bahwa
sistem informasi memenuhi standar akuntansi dan keamanan.
4. Pengumpulan Data: Kumpulkan data dan informasi yang relevan melalui observasi, wawancara,
dan pengujian sistem.
5. Analisis Data: Analisis data yang telah dikumpulkan dan evaluasi kontrol intern untuk menentukan
apakah sistem informasi memenuhi standar akuntansi dan keamanan.
6. Pelaporan: Buat laporan hasil audit dan diskusikan temuan dengan pihak yang berkepentingan.
7. Rekomendasi: Berikan rekomendasi untuk perbaikan sistem informasi jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai