Kasus anggaran

produksi

Nama kelompok
Cindy Lestari
Firdaus
Khoirul Anam
Nora
Pradja
Sukardi

Dosen Pembimbing : Zulhadi Halim, SE, M. Ak

Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka
waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif
orang lain.

Anggaran Produksi
Menurut Any Agus Kana (2003) anggaran produksi adalah penjabaran rencana
penjualan menjadi rencana produksi yang meliputi perencanaan tentang volume
produksi, kebutuhan persediaan, bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
kapasitas pabrik, Atau perencanaan volume barang yang harus diproduksi
perusahaan agar sesuai dengan volume penjualan yang telah dianggarkan.
 Tujuan Penyusunan Anggaran

1
Menunjang kegiatan penjualan,
sehingga barang dapat
disediakan sesuai dengan yang
telah direncanakan.
2
Menjaga tingkat persediaan
yang memadai, artinya tingkat
persediaan yang tidak terlalu
besar dan tidak terlalu kecil.

3
Mengatur produksi sedemikian
rupa sehingga biaya-biaya
produksi barang yang dihasilkan
akan seminimal mungkin.
Penyusunan anggaran
produksi
Langkah-Langkah dalam penyusunan anggaran
produksi antara Lain :

1. Tentukan tujuan 2. Identifikasi sumber 3. Hitung biaya sumber

daya yang daya
anggaran produksi diperlukan untuk
Anda. mencapai tujuan
Anda.

4. Tetapkan target 5. Tetapkan anggaran

produksi. produksi.
 Kebijaksanaan Persediaan
Kebijaksanaan persediaan adalah strategi penting dalam
menjaga kelangsungan bisnis anda. Dengan memiliki
kebijaksanaan persediaan yang baik, Anda dapat menghindari
kerugian akibat kekurangan persediaan atau biaya yang tidak perlu
akibat persediaan berlebih.
kebijaksanaan persediaan bukan hal yang mudah. banyak faktor
yang harus dipertimbangkan seperti perubahan permintaan pasar,
biaya penyimpanan, risiko kerusakan atau kehilangan, dan lain-
lain. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk memiliki strategi
yang tepat untuk mencapai kebijaksanaan persediaan yang
optimal.
Kebijaksanaan persediaan merujuk pada strategi pengelolaan
stok barang yang diterapkan sebuah perusahaan. Tujuannya untuk
memastikan bahwa perusahaan memiliki jumlah persediaan yang
tepat pada waktu yang tepat, sehingga dapat memenuhi permintaan
pelanggan tanpa harus menyimpan terlalu banyak persediaan yang
tidak dibutuhkan. Hal ini sangat penting bagi bisnis karena dapat
mempengaruhi biaya operasional dan keuntungan perusahaan..
 Contoh Kasus
PenyusunanAnggaran
sebuah perusahaan kecil yang ingin memperluas bisnisnya dengan membuka
cabang baru. Sebelumnya, perusahaan tersebut hanya memiliki satu toko di kota
kecil dan ingin membuka cabang di kota besar. Untuk itu, mereka perlu
menyusun anggaran yang tepat untuk mengalokasikan dana yang dimiliki.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan tujuan dari pembukaan
cabang baru. Apakah tujuannya untuk meningkatkan penjualan atau untuk
mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas?
Setelah itu, perusahaan harus membuat estimasi biaya yang
dibutuhkan untuk membuka cabang baru, seperti biaya sewa
tempat, biaya renovasi, dan biaya pengadaan barang dan
perlengkapan. Selain itu, perusahaan juga harus memperkirakan
pendapatan yang akan diperoleh dari cabang baru dalam jangka
waktu tertentu.
Dari estimasi biaya dan pendapatan yang telah dibuat, perusahaan
dapat menyusun anggaran dengan alokasi dana yang tepat dan realistis.
Dalam hal ini, perusahaan harus memastikan bahwa anggaran yang
disusun tidak terlalu ketat sehingga dapat mempengaruhi kualitas
pelayanan dan produk yang ditawarkan oleh cabang baru. Namun,
perusahaan juga harus memastikan bahwa anggaran tidak terlalu longgar
sehingga dapat berdampak negatif pada keuangan perusahaan secara
 Contoh Kasus
Penyusunan Anggaran Produksi
Contohnya, sebuah perusahaan sepatu ingin
membuat anggaran produksi untuk tahun depan.
Mereka menetapkan target produksi sebanyak
10.000 pasang sepatu dengan biaya produksi
sebesar Rp 500.000 per pasang. Dengan harga
jual sebesar Rp 1.000.000 per pasang, mereka
berharap dapat menghasilkan pendapatan
sebesar Rp 10 miliar dari penjualan sepatu
tersebut.
Contoh: Sebuah pabrik ingin meningkatkan
produksi mereka sebesar 20% pada tahun depan.
Untuk mencapai tujuan ini, mereka
membutuhkan tambahan 10 pekerja dan 50 ton
bahan baku. Biaya sumber daya ini diperkirakan
sebesar Rp 500 juta. Dengan target produksi
sebesar 120 ton, anggaran produksi mereka
adalah Rp 2,5 miliar.
.
Contoh Kasus
Kebijaksanaan Persediaan
Sebagai contoh, sebuah restoran perlu
mempertimbangkan kebijaksanaan persediaan ketika
memesan bahan makanan dari pemasok. Jika restoran
memesan terlalu banyak bahan makanan, maka mereka
akan memiliki terlalu banyak persediaan di tangan dan
mungkin harus membuang makanan yang kadaluarsa.
Di sisi lain, jika restoran memesan terlalu sedikit
bahan makanan, maka mereka mungkin kehabisan
stok saat pelanggan memesan menu tertentu, yang
dapat berdampak negatif pada reputasi restoran. Oleh
karena itu, dengan menerapkan kebijaksanaan
persediaan yang baik, restoran dapat memastikan
bahwa mereka memiliki jumlah persediaan yang tepat
pada waktu yang tepat dan dapat memenuhi
permintaan pelanggan dengan efisien.
TERIMA
KASIH