Anda di halaman 1dari 62

DIABETES MELITUS

SJAMSU UMAR
Subdevisi Geriatri Bagian/ SMF FK
Unsyiah/ RSUZA
PENDAHULUAN

Pengetahuan tentang penyakit yang


memberikan gambaran seperti diabetes
melitus telah diketahui dan dituliskan pada
1550 SM, yaitu dari papirus Mesir kuno yang
berhasil dibaca oleh sarjana Ebers dari
Jerman
Beratus-ratus tahun kemudian, orang baru
membuktikan bahwa urine penderita penyakit
itu terasa manis.

Gejala khas lain adalah gejala sering buang air


kecil dengan jumlah yang sangat banyak.
Itulah sebenarnya yang mendasari istilah diabetes
melitus. Diabetes artinya “air yang mengucur terus
menerus dari suatu saluran”, dan melitus
menyatakan “manis seperti madu”.

Beratus-ratus tahun kemudian, pada abad ke 17,


diketahui bahwa rasa manis itu karena adanya gula
dalam urine. Lalu pada abad ke 18 baru diketahui
bahwa pada penyakit itu, kadar gula di dalam darah
cukup tinggi.
Pada abad ke 19 diketahui bahwa penyebabnya
adalah masalah yang menyangkut zat yang
disebut insulin. Kemudian pada tahun 1912,
setelah lebih dari seratus tahun, akhirnya dapat
dibuat insulin untuk pengobatan.

Sebelum ditemukan pengobatan dengan


suntikan insulin (1922), diabetes merupakan
penyakit yang mengerikan dan cepat membawa
kematian. Sekarang diabetesi dapat hidup sehat.
GEJALA DIABETES

Pada waktu pankreas “sakit” dan kurang


menghasilkan insulin, atau pada waktu kerja insulin
dihambat, gula darah meningkat.

Tubuh akan memberikan beberapa gejala dan tanda


tersebut.

Ada beberapa macam gejala diabetes. Ada yang


termasuk “gejala klasik” , yaitu gejala khas diabetes,
dan yang tidak termasuk kelompok itu.
• Gejala Klasik Diabetes

• Poliuri
Jika kadar gula darah melebihi nilai ambang ginjal
(>180 mg/dl), gula akan keluar bersama urine.

Untuk menjaga agar urine yang keluar tidak


terlalu pekat, tubuh akan menarik air sebanyak
mungkin ke dalam urine sehingga volume urine
yang keluar banyak dan kencing pun menjadi
sering.
Polidipsi

Dengan banyaknya urine yang keluar, badan


akan kekurangan air atau kekeringan
(dehidrasi).

Untuk mengatasi hal tersebut, timbullah rasa


haus sehingga orang ingin selalu minum,
biasanya minuman yang dingin segar, banyak,
manis dan enak .
Ini akan sangat merugikan karena akan
membuat kadar gula semakin tinggi. Namun,
hal ini biasanya dilakukan pada waktu
seseorang belum mengetahui bahwa ia
menderita diabetes.
Polifagi

Pada penderita diabetes, insulin bermasalah.


Sehingga pemasukan gula kedalam sel-sel tubuh
kurang sehingga energi yang dibentuk pun kurang
akhirnya penderita merasa kurang tenaga.

Otak berfikir bahwa kurang energi itu karena


kurang makan sehingga tubuh berusaha
meningkatkan asupan makanan dengan
menimbulkan rasa lapar.
Akibatnya timbullah perasaan selalu ingin makan,
lalu makan terus, banyak dan yang enak-enak.

Berat badan menurun


Kekurangan insulin akan menyebabkan tubuh
tidak bisa mendapatkan energi yang cukup dari
gula.

Tubuh akan segera mengolah zat-zat lain dalam


tubuh untuk diubah menjadi energi. Zat tersebut
adalah lemak dan protein.
Bila hal tersebut berlangsung lama, penderita
akan tampak kurus dan berat badannya
menurun.

Penderita yang belum diobati akan berusaha


makan banyak tetapi badan malah menjadi
kurus. Sesudah diobati akan terjadi
kebalikannya: makan diatasi dan badan
menjadi gemuk lagi.
Gejala Lain

Gejala ini disebabkan oleh komplikasi yang


telah terjadi.

Diabetesi dewasa dan sudah berumur tidak


menunjukkan gejala klasik yang jelas, tetapi
akan menunjukkan gejala karena komplikasi
sperti; kesemutan di kaki, gatal-gatal, luka
tidak mudah sembuh dan gatal diselang
Tipe-tipe Diabetes
Berdasarkan sebab timbulnya, diabetes dibagi
dalam beberapa tipe, yang termasuk tipe
utama adalah : diabetes tipe-1 dan tipe-2

Diabetes tipe-1
Yaitu diabetes yang sakit pankreasnya
menyeluruh, sehingga tidak dapat
menghasilkan insulin.
Tipe 1 ini biasanya menyeranga anak-anak dan
remaja.

Dahulu, pernah disebut sebagai juvenile diabetes


(diabetes usia muda). Namun diabetes ini ternyata
juga dapat terjadi pada orang dewasa. Oleh karena
itu, sering disebut diabetes tipe 1.

Diabetesi tipe 1, untuk dapat bertahan hidup,


bergantung pada pemberian insulin dari luar,
biasanya dipakai istilah Insulin Dependent
Diabetes Melitus (IDDM).
Jumlah kejadiannya hanya 1-10% dari semua
penderita diabetes di dunia.

Di Indonesia, hanya kurang lebih sekitar 1%


dari semua diabetes.

Faktor penyebab infeksi virus atau reaksi


auto-imun (rusaknya sistem kekebalan tubuh),
yang merusak sel-sel penghasil insulin, yaitu
sel β pada pankreas secara menyeluruh.
Gejala tipe 1 biasanya timbul mendadak:
• Tiba-tiba cepat merasa haus
• Sering kencing (anak-anak jadi sering
ngompol)
• Badan mengurus
• lemah
• Apabila insulin tidak segera diberikan,
penderita dapat cepat tidak sadarkan diri,
disebut juga koma ketoasidosis atau koma
diabetik
Diabetes tipe 2
Dari seluruh penderita diabetes , jumlah
penderita diabetes tipe 2 adalah yang paling
banyak, yaitu 90-99%.

Diabetes tipe 2 bisa juga disebut diabetes Life


style karena penyebabnya selain keturunan,
yang utama adalah karena gaya hidup yang
tidak sehat.

Biasanya tipe ini mengenai orang dewasa.


Diabetes tipe 2 berkembang sangat lambat ,
bisa sampai bertahun-tahun.
Oleh karena itu, gejala dan tandanya sering
tidak jelas.

Diabetes tipe 2 biasanya memiliki riwayat


keturunan diabetes.
Diabetes tipe 2 tidak mutlak memerlukan
suntikan insulin karena masih menghasilkan
insulin:

Pertama, insulin tersebut msih diproduksi


tetapi jumlahnya tidak mencukupi.

Kedua, kerja insulin tidak efektif karena


adanya hambatan pada kerja isulin, atau
disebut resistensi insulin.
Sebenarnya resisitensi insulin ini mendahului
terjadinya penurunan produksi insulin.

Selama resistensi insulin belum diperbaiki,


pankreas harus bekerja menghasilkan insulin
sebanyak-banyaknya untuk dapat
menggempur resistensi tersebut agar gula
bisa masuk.
Obat yang diberikan pada diabetesi tipe 2:
• Untuk memperbaiki resistensi insulin
• Untuk membantu pankreas meningkatkan
kembali produksi insulin.

Faktor pemicu resistensi insulin:


• Kegemukan
• Kegenukan daerah perut
• Kurang bergerak
• Terlalu banyak makan
Diabetes gestasional

Adalah diabetes yang muncul pada masa


kehamilan, biasanya pada minggu ke 24 (bulan
ke 6).

Diabetes ini menghilang setelah melahirkan.


Apabila diabetes tidak menghilang atau pernah
menghilang lalu muncul kembali, keadaan ini
bisa disebut diabetes tipe 2 atau bisa disebut
diabetes gestasional.
Diabetes ini bila tidak dikendalikan dapat
berdampak buruk terhadap bayi dan ibu. Bayi
dapat tumbuh lebih besar dari besar normal
(makrosomia) yaitu lebih dari 4 kg atau
disebut bayi raksasa (giant baby).

Pengobatan diabetes jenis ini adalah dengan


pemberian suntikan insulin.
Diabates tipe Lain

Adalah diabetes yang tidak termasuk tipe 1


dan tipe 2, disebabkan oleh kelinan hormon-
hormon tertentu seperti yang muncul pada
penyakit kelebihan insulin.
Diagnosis Diabetes
Apabila seseorang tanpa gejala klasik, tetapi
gula darah sewaktunya sama atau lebih dari
200 mg/dl, dapat diduga diabetes. Untuk
kepastiannya, pemeriksaan harus diulang
dengan pemeriksaan TTGO.
Apakah semua kadar gula yang tinggi berarti
diabetes??
Ternyata :
 IFG (impaired fasting glucose) atau gula darah pusa
yang terganggu, yaitu gula darah setelah puasa 8-
10 jam, antara 100 mg/dl sampai kurang 126
mg/dl.

 IGT (impaired glucose tolerance) atau toleransi


glukosa terganggu (TGT), yaitu apabila pada TTGO ,
2 jam sesudah 75 gr glukosa, gula darah berada
antara 140 mg/dl sampai kurang dari 200 mg/dl.
TTGO (Tes Toleransi Gula Oral)

Puasa 10 jam sejak malam hingga pagi, saat


pagi darah diambil untuk diperiksa kadar
gulanya. Setelah itu pasien diberi minum
larutan 75 gr.
Sesudah 2 jam, darah diambil lagi dan
diperiksa lagi.
IFG dan IGT disebut kelompok pra-diabetes,
yaitu keadaan yang biasanya ditemukan
sebelum atau mendahului timbulnya diabetes.

Pasien pada golongan ini tidak sepenuhnya


diperlakukan seperti diabetesi. Akan tetapi
perlu menjaga makanan dan berolahraga agar
penyakitnya tidak berkembang menjadi
diabetes.
Apabila ada gejala klasik dengan kadar gula
darah sewaktu ≥200 mg/dl maka dianggap
penderita diabetes.

Gejala khas diabetes dan pemeriksaan


laboratorium menunjukkan adanya gula dalam
urine.
Diagnosis diabetes melitus dinyatakan pasti
apabila kadar gula darah sebagai berikut :

• Kadar gula darah sesudah puasa selama 8-10


jam ≥126 mg/dl
• Pada TTGO kadar gula darah 2 jam sesudah
minum 75 gr glukosa khusus ≥200 mg/dl
Komplikasi diabetes
Berdasarkan mulai timbulnya dan lama
perjalanannya, komplikasi diabetes dibagi 2:

• Mendadak (akut)
• Menahun (kronis)
Kronis:
Terdapat beberapa kelainan yang mendasari
komplikasi kronis yaitu:
a. Makroangiopati diabetik (kelainannya di
pembuluh darah besar)
b. Mikroangiopati diabetik (kelainan pada
pembuluh darah kecil-halus)
c. Neuropati diabetik (kelainannya terdapat
pada saraf)
Komplikasi Akut :
• Infeksi yang sulit sembuh
• Koma hiperglikemik (koma diabetik)
• Hipoglikemi dengan koma hipoglikemik

Komplikasi menahun:
Semua komplikasi diabetes disegani dan
ditakuti. Yang akut dapat mendadak
mengancam hidup. Yang kronis membuat hidup
menjadi tidak sehat, tersiksa karena gejala dan
pengobatan yang mahal.
Komplikasi kronis biasanya menampakkan diri
setelah 10-15 tahun sejak diagnosis diabetes.

Pada diabetes tipe 2 sering kali beberapa


komplikasi kronis sudah ada sewaktu pasien
pertama kali didiagnosis menderita diabetes.
 Komplikasi kronis yang disebabkan kelainan pembuluh
darah halus (mikroangiopati) dapat dimanifestasikan
pada organ-organ : mata (retinopati) dan ginjal
(nefropati).

 Komplikasi yang disebabkan kelainan pembuluh darah


besar (arterosklerosis) dapat berwujud sebagai
penyakit cardiovaskuler (PKV) pada organ jantung
(menyebabkan serangan jantung), otak (menyebabkan
stroke) dan pada tungkai bawah.

 Komplikasi yang disebabkan kelainan saraf disebut


neuropati.
 Komplikasi pada mata:
1. Retinopati
2. Katarak
3. Glaukoma

 Komplikasi pada ginjal


• Nefropati diabetik

Komplikasi pada saraf


• Neuropati pada tungkai dan kaki
• Neuropati pada saluran pencernaan
• Neuropati pada pembuluh darah tungkai dan kaki.
Masalah pada jantung dan otak
Disfungsi seksual
Komplikasi pada hati.
Pengobatan
Dalam mengobati diabetes kita tidak cukup
berurusan denga gula darah saja.
Keadaan dan komplikasi yang sudah terjadi
sedapat mungkin harus ditangani.

Bila gula darah dapat dikendalikan, komplikasi


tidak otomatis dapat sembuh. Tetapi paling
tidak komplikasi tidak akan bertambah parah.
Pada diabetes kelainan pertama yang menaikkan
gula darah adalah:
• gangguan pada pankreas
• Resistensi insulin.

Tujuan pengobatan diabetes


Mengapa diabetes harus diobati?
Diabets membuat orang merasa hidup tidak
sehat:
Lemas, lesu, tak bertenaga, dan kemampuan
kerja menurun.
Tujuan pengobatan diabetes:
1. Membuat orang merasa sehat dan bertenaga
kembali
2. Mencegah timbulnya komplikasi
3. Mengobati komplikasi yang sudah terjadi.

Untuk itu, baik sebelum maupun sesudah


timbul komplikasi, gul darah harus tetap
dikendalikan.
Pengobatan ini harus dilakukan dalam waktu
yang lama dan kontinyu berjadwal dan penuh
disiplin.

Empat pilar penanganan diabetes.


Ada 4 hal penting yang perlu dijelaskan agar
diabetesi dapat hidup sehat.
1. Edukasi
2. Pengaturan maan
3. Olahraga/ gerak badan
4. Obat: tablet atau insulin.
1. Edukasi

Pengobatan diabetes yang lama, teratur,


terjadwal, dan disiplin kadang-kadang akan
mengubah pola hidup, bahkan bisa
membosankan.

Penderita diabetes harus dibekali pengetahuan


tentang diabetes. Dokter dan tim medis harus
membuat mereka mengerti.
Selain mengobati, memberikan edukasi atau
penyuluhan merupakan program yang utama.
Penyuluhan harus dilakukan berulang-ulang
dan diingatkan terus menerus. Dalam edukasi
ini harus ditekankan pda penderita mengenai
perubahan pola makan, aktivitas fisik atau
olahraga.
2. Pengaturan makan

Pengaturan makan merupakan pilar


terpenting dalam pengobatan diabetes yang
terkenal dengan istilah “diet”.

Penderita harus mengenali makanan yang


menyebabkan gula darah tinggi dan berusaha
menghindari makanan tersebut. Minuman
boleh yang enak tetapi tidak bergula
Baik diabetesi tipe 1 maupun tipe 2 tetap
memerlukan semua zat gizi.

Pengaturan makan adalah merancang


sedemikian rupa makanan yang jumlahnya
sesuai dengan kebutuhan sehingga insulin
yang tersedia tercukupi.
Susunan gizinya sehat dan seimbang.
Penderita harus mengawasi jumlah dan
ukurannya, membatasi gula, lemak, kadang-
kadang juga membatasi konsumsi garam.

Suka atau tidak, diabetesi harus ikhlas


bekerjasama dengan dokter atau ahli gizi yang
mengatur pengaturan makan.

Diet untuk diabetesi diatur berdasarkan 3J:


jumlah, jenis dan jadwal.
Jumlah
Pada umumnya, pengaturan jumlah makanan
dibuat berdasarkan tinggi badan, berat badan,
jenis aktivitas, dan juga umur karena akan
dihitung dan ditentukan jumlah kalori untuk
masing-masing.

Jenis
a) Karbohidrat
gula murni
gula ini langsung diserap dalam darah.
Jadi dibatasi setelah 10% atau kurang

b) Gula kompleks
Gula kompleks memerlukan waktu sebelum
diserap dan meninggikan gula darah.
Pemyerapan bisa diperlambat oleh serat pada
sayuran. Beras ada yang memperlambat gula
darah: beras merahatau beras yang tidak
ditumbuk karena kulit beras banyak
mengandung serat.
c) Lemak
Membatasi lemak jenuh seperti yang terdapat
pada lemak hewani dan beberapa macam
makanan lain seperti minyak dari bahan
kelapa.

Batasi asupan kolesterol terutama pada hewani


terutama kuning telur dan jeroan hewan.
Kurangi pula makanan goreng-gorengan.
d) Buah –buahan dan sayuran

Buah-buahan dan sayuran banyak


mengandung serat. Serat penting dan bagus
untuk memperlambat penyerapan gula dan
juga untuk menjaga kebiasaan buang air besar
yang sehat dan teratur.
Jadwal
Jadwal adalah waktu-waktu makan yang tetap yaitu
makan pagi, siang dan malam termasuk
selingannya:

pukul 07.30 : makan pagi


Pukul 10.00 : makan selingan (kudapan)
Pukul 12.30 : makan siang
Pukul 15.00 : kudapan
Pukul 18.00 : makan malam
Pukul 21.00 : kudapan
3. Olahraga
Olahraga membatu pengendalian gula darah dan
berat badan. Telah kita ketahui baha gula
darah yang tinggi juga disebabkan oleh
resistensi insulin yang dicetuskan oleh
kegemukan. Apabila kegemukan dikurangi,
resistensi insulin juga berkurang.
Manfaat olahraga:
 Pemakaian energi meningkat. Jika disertai
dengan pengaturan makan, terjadilah
penurunan berat badan.
 Akan mengurangi rsistensi insulin sehingga
kerja insulin dapat diperbaiki
 Peredaran darah akan menjadi lebih lancar
dengan olahraga yang teratur.
4. Obat penurun gula

Jika sudah mengatur makan dan gula darah masih


belum terkendali, berarti harus minum obat.

Terapi farmakologik (obat-obatan) pada diabetes


tipe 2 terbagi menjadi:
 Obat-obatan untuk diminum (oral) yaitu tablet
atau pil yang disebut obat hipoglikemik oral
(OHO)
 Obat untuk disuntikkan, yaitu suntikan insulin.
 Obat Hipoglikemik Oral (OHO)

Pada obat oral terdapat beberapa macam obat


yang dikelompokkan menjadi:

Obat untuk memperbaiki jumlah insulin yang


kurang: membantu merangsang pankreas
untuk meningkatkan produksi insulin. Obatnya
adalah golongan sulfinilurea dan golongan
glimid.
Untuk memperbaiki hambatan terhadap kerja
insulin atau resistensi insulin pada sel-sel,
obatnya adalah yang mengurangi resistensi
insulin yaitu golongan Biguanid (metformin)
dan Tiazolidindion (TZD).

Ada obat yang memperlambat pencernaan


makanan menjadi glukosa yaitu golongan
inhibitor glukosidase dengan nama generik
Acarbose.
Pankreas punya sel βyang menghasilkan insulin dan
juga sel α yang menghasilkan glukagon.
Glukagon kerjanya berlawanan dengan insulin, jika
tidak menurunkan gula darah, tetapi justru
meningkatkan . Pada keadaan normal keduanya berada
dalam keadaan seimbang.

Pada diabetes tipe 2 selain sel β yang sakit, sel α


menghasilkan glukagon yang berlebih.

Obat yang diberikan untuk merangsang insulin dan


menekan glukagon adalah golongan inhibitor DPP-IV.
Perlu diingat, pengobatan dengan OHO hanya berlaku
untuk diabetes tipe 2. penderita diabetes tipe 1 harus
segera diberi suntikan insulin.

 Insulin
Untuk diabetes tipe 2, insulin biasanya diberikan dalam
berbagai kondisi:

 Apabila bermacam jenis OHO sudah digunakan sampai


dosis maksimum, tetapi gula darah tetap tidak
terkendali obat dganti insulin. Pergantian bertahap:
mula-mula ditambahkan dahulu baru diganti insulin.
Insulin diberikan sebagai obat pertama pada
diabetesi yang pada waktu datang berobat
berat badannya sudah turun drastis dalam
waktu singkat dengan gula darah yang tinggi.

Insulin juga diberikan pada diabetesi


menderita infeksi hebat atau menjalani
operasi besar

Pada komplikasi seperti gagal ginjal, gagal


jantung yang berat, insulin harus diberikan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai