Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 7

STUDI
KELAYAKAN
BISNIS
Perubahan cara berkomunikasi dan berinteraksi
01 FENY RAHMAH

NAMA F10312010

KELOMPOK 7 02 SITI NURHANI


F1031201020

03 LIBERTUS
F1031201027

04 PRISKA DEBY ANDRIA


F1031201028
ARTKEL YANG DI ANGKAT

ANALISIS STUDI ANALISIS KELAYAKAN


KELAYAKAN USAHA USAHA KOPI LUWAK DI BALI
PENDIRIAN HOME
INDUSTRY
Studi Kasus pada Home Industry
Cokelat “Cozy” Kademangan
Blitar)
Profil Usaha
ANALISIS STUDI Home Industry Cokelat “Cozy” merupakan usaha
KELAYAKAN USAHA baru yang didirikan dengan modal sendiri, yaitu
sebesar Rp10.000.000. Produk yang dihasilkan berupa
PENDIRIAN HOME cokelat bubuk sachet untuk minuman dan cokelat
INDUSTRY batang dengan berbagai macam varian rasa yang
beralamat di Lingkungan Jaten RT 01 RW 01
(Studi Kasus pada Home Industry Kelurahan Kademangan Kecamatan Kademangan
Kabupaten Blitar.
Cokelat “Cozy” Kademangan
Blitar)
Aspek Teknis dan
Produksi
“Aspek teknis merupakan suatu aspek yang
berkaitan dengan proses pembangunan fisik usaha
secara teknis dan pengoperasiannya setelah
bangunan fisik selesai dibangun” (Kamaluddin,
2004:27). Pembahasan dalam aspek teknis meliputi
penentuan lokasi proyek, perolehan bahan baku
produksi, serta pemilihan mesin dan jenis teknologi
yang digunakan untuk menunjang proses produksi.
Fokus Penelitian Metode Analisis
• Menganalisis lokasi produksi
• Lokasi produksi

• Bahan baku, bahan tambahan dan bahan • Menganalisis lokasi produksi


penolong.
• Menganalisis bahan baku, bahan tambahan
• Teknologi yang digunakan
dan bahan penolong.

• Proses produksi • menganalisis proses produksi.


• Lokasi Produksi
Tempat produksi usaha merupakan rumah tempat tinggal dari
pencetus ide sekaligus pemilik untuk menjalankan home
industry cokelat. Home Industry Cokelat “Cozy” beralamat di
Lingkungan Jaten RT 01 RW 01 Kelurahan Kademangan,
Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

• Bahan Baku, Bahan Tambahan, dan Bahan

Hasil Analisis Penolong


Bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi yaitu bubuk
cokelat dan cokelat blok. Bahan tambahan berupa gula, susu
atau creammer, crispy, blueberry, strawberry, dan mente. Bahan
penolong digunakan dalam proses pengemasan produk antara
lain aluminium foil, plastik dan stiker kemasan, serta lem.
Harga bahan baku bubuk berkisar antara Rp50.000 per
kilogram, sedangkan harga bahan baku cokelat blok berkisar
antara Rp50.000 sampai dengan Rp130.000 per kilogram.
Bahan tambahan berupa gula, susu atau creammer, dan berbagai
isi dari cokelat batang dibeli dengan harga mulai dari Rp10.000
hingga Rp110.000 per kilogram.
• Peralatan Produksi
Peralatan produksi berupa mesin penggiling
bubuk cokelat, mesin perekat plastik, kulkas,
kompor gas, panci, baskom, timbangan, cetakan
cokelat, dan gunting. Semua peralatan untuk
produksi dalam keadaan bagus dan bersih.
• Proses Produksi
• ·Bubuk Coklat > Pencampuran (Mix) > Pengemasan
• Coklat Blok > Pemanasan / Tim > Pencetakan >
Pengemasan
ANALISIS
KELAYAKAN
USAHA KOPI
LUWAK DI
BALI
Studi Literatur
Analisis • Perancangan Produk
• Perencanaan Kapasitas Produksi
Kelayakan Bisnis • Perencanaan Proses dan Fasilitas
Produksi

dari Aspek • Perencanaan Lokasi

Teknis
Analisis Kelayakan Usaha Kopi Luwak
dari Aspek Teknis

• Perancangan karakteristik kopi luwak


• Perencanaan kapasitas produksi kopi luwak
• Perencanaan proses dan fasilitas produksi kopi
luwak
• Perencanaan lokasi usaha kopi luwak
Analisis Kelayakan Aspek Teknis
Usaha Kopi Luwak

• Karateristik cita rasa dan kemasan kopi luwak yang


disesuaikan dengan minat konsumen, dan
diharapkan dapat menarik konsumen.
• Kapasitas produksi usaha kopi luwak sesuai target
penjualan yang telah direncanakan.
• Proses produksi dan fasilitas yang disediakan dapat
mendukung jalannya produksi kopi luwak.
• Terdapat lokasi untuk menjalankan usaha kopi
luwak. Lokasi terbaik berdasarkan hasil penilaian
lokasi yaitu Desa Blimbing, Tabanan dengan nilai
2.20.
Thanks
Ada pertanyaan?

silahkan tanya kepada kami! Semoga Anda


mempelajari sesuatu yang baru.

Anda mungkin juga menyukai