Anda di halaman 1dari 66

PENUMBUHAN, PENGEMBANGAN DAN

PENGUATAN KELEMBAGAAN PETANI DI


DAERAH IRIGASI

OLEH: SALMAN ELFARISI


PP MADYA PROVINSI SUMBAR
Disampaikan pada kegiatan Pelatihan bagi Staf Lapangan di Lokasi
IPDMIP yang dilaksanakan di UPTD BP3 pada tangga 26
Nopember 2018

DINAS TANAMAN PANGAN HOTIKULTURA DAN PERKEBUNAN


PROVINSI SUMATERA BARAT
Tujuan Pembelajaran Setelah berlatih peserta mampu menumbuhkan,
:
Umum (TIU) mengembangkan dan menguatkan kelembagaan petani di
Daerah Irigasi
Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran sesi ini peserta memahamipenumbuhan,
:
Khusus (TIK) pengembangan dan penguatan kelembagaan petanimelalui
aspek:
1. Manajemen Organisasi
2. Manajemen Keuangan Kelompok
3. Akuntabilitas Organisasi
4. Jejaring Kelompok

: Ceramah, diskusi kelompok dan penugasan dengan pendekatan


Metode
AKOSA
:
Media Power Point
:
Alat dan Bahan Laptop, LCD, ATK, Bahan Ajar
:
Waktu 8 x 45 menit (360 menit)
:
Proses Fasilitasi  
1. MANAJEMEN
ORGANISASI
APA ITU ORGANISASI ?
Sekelompok orang (dua atau lebih)
yang bekerja sama dengan
terorganisasi, dengan cara yang
terstruktur untuk mencapai tujuan.
Manfaatnya apa ?
Lebih Efektif dan Efisien
MANFAAT SPESIFIK

Organisasi Melayani masyarakat


Organisasi mencapai tujuan
Organisasi memberi Karir
Organisasi memelihara Ilmu pengetahuan
APA ITU MANAJEMEN ?

Mary Parker Follet :

“…the art of getting things done


trough the others..”
…seni mencapai sesuatu melalui orang lain…
DEFINISI UMUM

Manajemen adalah proses merencanakan,


mengorganisasi, mengarahkan, dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi dengan menggunakan
sumberdaya organisasi
KATA KUNCI

• Proses yg merupakan kegiatan yang


direncanakan
• Fungsi manajemen
• Melalui Aktivitas tersebut
• Sumberdaya Organisasi
1.1 PEMBENTUKAN KELOMPOK

• Sasaran anggota kelompok adalah para


“keluarga miskin, pemuda dan wanita
sebagai kepala keluarga” yang terdiri dari
petani pemilik, penyakap dan buruh tani,
yangberada di desa wilayah DI.
•  
• Penentuan keluarga miskin dilakukan oleh masyarakat
sendiri dengan PRA melalui teknik peringkat
kesejahteraan (wealth ranking), yaitu suatu teknik untuk
menemukan siapa yang benar-benar miskin dan siapa
yang benar-benar kaya di suatu desa atau di
masyarakat dari sudut pandang masyarakat sendiri.
• Pendamping menjelaskan kepada kelompok kegunaan
data KK miskin, yaitu ada kegiatan yang dikhusukan
untuk KK miskin tersebut untuk ditingkatkan
kapasitasnya sehingga meningkat kemampuannya.
• Kunci utama keberhasilan proses ini dan proses
selanjutnya dalam pengembangan masyarakat adalah
bahwa fasilitator harus sudah membaur dengan
masyarakat setempat, sehingga sudah tidak ada
pembatas antara fasilitator dan masyarakat. Masyarakat
sudah sangat mengenal dan mempercayai fasilitator,
demikian juga sebaliknya.Untuk mempermudah
pembauran ini seharusnya fasilitator sudah tinggal di
desa minimal dua minggu.
• Peserta diberitahu mengenai sasaran program,
kebutuhan akan kesatuan dan kebersamaan
(afinitas) antar anggota kelompok, dan dukungan
program terhadap kemandirian. Pertemuan ini
sebaiknya dibagi dalam beberapa kelompok kecil
sehingga para calon anggota kelompok memiliki
kesempatan untuk berpartisipasi lebih bebas.
• Poktan ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk
Petani dengan jumlah anggota antara 20 sampai dengan
30 orang Petani atau disesuaikan dengan kondisi
lingkungan masyarakat dan usahataninya;
• kegiatan Poktan yang dikelola berdasarkan kesepakatan
anggota, sesuai jenis usaha dan/atau unsur-unsur
subsistem agribisnis (pengadaan sarana produksi
Pertanian, budidaya/produksi, panen dan pasca panen,
pemasaran, pengolahan hasil Pertanian, dan lain-lain).
1.2 PERATURAN-PERATURAN
Kelompok difasilitasi agar menyadari tentang:
• Perlunya peraturan-peraturan dalam kelompok
• Perlunya meninjau peraturan-peraturan yang sudah ada
dalam kelompok
• Perlunya membuat kerangka peraturan–peraturan baru,
jika dibutuhkan
• Perlunya pemberian sangsi atau hukuman bagi
pelanggar peraturan
Peraturan dalam KELOMPOK mencakup:
• Keanggotaan
• Pertemuan
• Tabungan
• Pinjaman
• Kepengurusan
• Sangsi
• Kegiatan lainnya
•  
1.3 PERTEMUAN

• Pertemuan menetapkan dasar interaksi yang


berarti dan membantu kelompok dalam
melaksanakan kegiatannya.
• Rencana dan jadwal pertemuan yang telah
disepakati oleh kelompok, bagi PPL Pendamping
agar di jadikan rencana kerja kunjungan ke
lapangan sebagai program
Pertemuan rutin/mingguan adalah penting karena:
• Memberikan kesempatan bagi anggota kelompok sering berinteraksi
satu sama lain
• Mananamkan kedisiplinan
• Melakukan pemantauan rutin dan tindak lanjut proses pengembalian
pinjaman
• Memberikan kesempatan kepada anggota untuk membangun
kemampuan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi
• Mengadakan forum identifikasi, diskusi, dan mempelajari program-
program kegiatan masyarakat
1.4. PENINGKATAN KAPASITAS
• Peningkatan kapasitas dilakukan melalui pembelajaran kelompok, yaitu:
1. Konsep berkelompok
2. Pertemuan kelompok
3. Komunikasi
4. Kesatuan-afinitas
5. Membangun visi
6. Target kelompok
7. Aturan-aturan kelompok
8. Tanggungjawab anggota kelompok
9. Pembukuan dan audit kelompok
10. Kepemimpinan
11. Mengatasi konflik
12. Membuat konsensus dan keputusan kolektif
13. Simpan pinjam danpengaturan dana umum
14. Penilaian kelompok secara partisipatif.
15. Evaluasi kelompok
16. Federasi kelompok
17. Membangun Jaringan
18. Analisis Kesetaraan Jender
2. MANAJEMEN KEUANGAN KELOMPOK

2.1 Dana Umum dan Komponennya

• Dana Umum adalah segala dana yang dipindahkan masuk ke dalam


rekening Kelompok dari berbagai sumber yang berbeda untuk
mengembangkan kemandirian kelompok.
• Kegiatan simpan pinjam(KSP) kelompok adalah menghimpun dana dari
berbagai sumber yang berbeda yang dapat mengembangkan kemandirian
kelompok dalam menghimpun dana.
• Dana yang dihimpun merupakan dana umum, yang dapat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu:
- dana yang dibayarkan kembali dan tidak dibayarkan kembali.
• Komponen dana yang dibayarkan kembali adalah dana-dana yang harus
dikembalikan oleh Kelompok ke pihak luar, misal:
-tabungan anggota dan pinjaman yang diperoleh dari lembaga lain.
• Komponen-komponen dana yang tidak dibayarkan kembali mencakup
dana-dana yang dimiliki kelompok, misal:
- iuran keanggotaan, denda, biaya pelayanan, bunga bank yang diperoleh,
sumbangan dan hibah.
• Satu cara yang cepat untuk menghitung dana umum, yaitu
dengan menambahkan seluruh pinjaman yang tersisa dengan
pinjaman masing-masing anggota ditambah dengan uang
tunai dan saldo bank. Gambaran yang mendekati jumlah
dana umum dalam Kelompok dapat dihitung dengan:
• DANA UMUM = Pinjaman yang + Saldo tunai + Saldo Bank
Belum dilunasi Kelompok di Rek.kelompok
KIAT-KIAT YANG DAPAT DIKEMBANGKAN OLEH KELOMPOK UNTUK
MENJAMIN/MEMASTIKAN PENGELOLAAN DANA UMUM MENJADI EFEKTIF:

•Uang tidak dibiarkan menganggur di Bank, karena keuntungannya sangat


kecil dibandingkan jika uang ini dipinjamkan kepada anggota.
•Uang yang dipinjam dari Bank atau lembaga keuangan yang lain
berdasarkan kemampuan pengembalian kelompok.
•Uang dari dana umum tidak dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak
dibutuhkan
•Kelebihan uang diinvestasikan dengan perhitungan yang matang
•Semua transaksi berlangsung selama pertemuan sehingga dapat
menjamin adanya keterlibatan semua anggota dalam pengelolaan dana
umum.
2.1 TABUNGAN
• Perlu dibedakan antara “memaksa” orang untuk menabung, dan
“memaksa” orang untuk menginvestasikan tabungannya di
kelompok. Kebiasaan menabung di Indonesia terlalu kecil
dibanding dengan negara-negara lain. Tabungan biasanya
diwujudkan dalam bentuk barang atau hewan, sehingga pada waktu
kebutuhan mendesak barang atau hewan tersebut dapat dijual atau
dijaminkan untuk kredit. Cara tradisional tersebut banyak
digunakan secara individu, dalam kelompok dana dapat dihimpun
dari para anggota melalui kegiatan menabung.
• Dengan pola konsumsi yang meningkat, timbul kecenderungan
untuk segera membelanjakan uang yang
• PROGRAM mengembangkan kegiatan kelompok simpan pinjam yang
tujuannya untuk memupuk modal dari anggota Poktan, dengan
menanamkan kebiasaan untuk hidup hemat dan gerakan untuk
menabung secara teratur.
• Dana simpan pinjam kelompok tahap awal dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota yang mendesak atau penting,
seperti :
- untuk kesehatan,
- pendidikan dan konsumsi
- untuk jangka panjang dapat membiayai kebutuhan produksi dan
usaha anggota kelompok.
PRINSIP TABUNGAN KELOMPOK
• Tabungan adalah bagian dari pengeluaran bukan sisa dari
pengeluaran. Kebiasaaan menabung membuat anggota rajin
dalam pertemuan.
• Memberi kesempatan kepada anggota untuk meminjam.
• Jika ada anggota yang tdk menabung sebaiknya dikunjungi
untuk menanyakan alasan dan memberi motivasi pemecahannya
• Kelompok harus menjamin anggota tidak meminjam kepihak
lain untuk menabung.
• Keteraturan menabung dan peningkatan jumlah tabungan
merupakan indikator yang sehat
MANFAAT TABUNGAN BAGI ANGGOTA

• Membentuk sikap hemat dan menghilangkan sikap Boros


• Menyimpan dan mengembangkan Modal
• Menyiapkan hari depan yang lebih baik
• Memperoleh jasa atau bunga
• Dapat membantu orang lain
• Pengaturan ekonomi Rumah tangga
CARA MEMPERLANCAR SIMPANAN
ANGGOTA
• Tingkatkan komunikasi dan Informasi timbal baik antar pengurus
dan anggota
• Berikan jasa/bunga yang menarik dan kompetitif
• Berikan Bonus bagi anggota yang berprestasi
• Tingkatkan frekwensi dan kualitas pelayanan
• Aneka ragamkan jenis simpanan
• Tingkatkan kesadaran pengetahuan dan keterampilan anggota
/pengurus melalui pendidikan
• Tingkatkan pinjaman dan simpanan dengan perbandingan /ratio
tertentu
CARA MENGHIMPUN MODAL
SWADAYA
Cara Menghimpun Modal Kelompok Taeragantung pada kreativitas dan
Kemauan:
1. Jumputan atau Jumpitan
Iyuran anggota dalam bentuk barang, jenis dan jumlahnya tergantung
kesepakatan anggota ini dapat di uangkan.
2. Iyuran Tenaga
Pemanfaatan tenaga anggota dalam melaksanakan kegiatan, untuk keperluan
kelompok yang menghasilkan.
3. Simpanan/Tabungan Anggota
Menyisihkan sebagian pendapatan anggota secara sadar dan terencana.
Besarnya tergantung kesepakatan.
PELAKSANAAN TABUNGAN

• Menjelang panen, secara musyawarah ditetapkan


bentuk , besar, bunga tabungan dan dituangkan
dalam risalah pertemuan.
• Pada saat panen anggota menyetorkan tabungannya
kepada pengurus
PRINSIP PENGELOLAAN MODAL
KELOMPOK
a. PENGEMBANGAN USAHA
• Pengembangan Usaha dengan Modal Sendiri
• Setelah Usaha berjalan dan Prospek, Cari tambahan Modal
• Dapat Memperkecil Resiko
• Lebih cermat, Hati-hati dan bersungguh-sungguh
b. PENGELOLAAAN MODAL SECARA TRANSPARAN
• Laporan harus disampaikan secara periodik
• Laporan yang disampaikan harus yang benar tdak ada manipulasi
• Transparan meningkatkan kepercayaan anggota
c. MODAL TERUS BERKEMBANG

• Kelompok berupaya meningkatkan Modal dari Waktu ke Waktu


• Keungtungan yang diperoleh disisihkan menjadi Modal Usaha
• Kelompok beruapaya Mengembangkan Usaha
2.3. PINJAMAN
Pinjaman diberikan kepada anggota berdasarkan kriteria dan prosedur yang
telah diatur oleh kelompok. Berikut adalah kriteria yang dapat digunakan oleh
kelompok pemohon pinjaman terhadap kelompok:
• Kehadiran anggota yang teratur, minimal 90%.
• Menabung secara teratur
• Partisipasi dalam program kerja umum
• Partisipasi dalam urusan Kelompok.
• Tujuan penggunaan pinjaman dan tingkat kepentingannya
• Kemampuan pemohon untuk mengelola modal
• Kemampuan pemohon untuk mengembalikan
• Realisasi penggunaan dan tingkat pengembalian pinjaman sebelumnya.
• untuk menilai seberapa besar tanggung jawab seorang
PRINSIP SIMPAN PINJAM
• Masayarakat ekonomi lemah butuh kredit dalam jumlah
kecil, teratur, terus menerus
• Meminjam karena kebutuhan
• Kelompok dapat meminjam setiap saat
• Pengurus menyetujui atas dasar kebutuhan dan tingkat
kepentingan anggota
HAL-HAL PERLU DIPERHATIKAN:
• Kriteria tanggungjawab calon peminjam lebih penting
daripada ketersediaan dana.
• Berbagai permohonan pinjaman diprioritaskan dan
dituntaskan melalui proses pengambilan keputusan secara
kolektif dan dicatat dalam buku resolusi/keputusan/ notulen.
• Keputusan kelompok mencakup jumlah pinjaman yang
disetujui, penggunaan pinjaman, jadwal pengembalian,
tingkat bunga dan sangsi keterlambatan pengembalian.
• 
2.4 PEMBUKUAN
PEMBUKUAN KEUANGAN
Proses pencatatan semua transaksi keuangan secara kronologis dan
sistematis tujuannya adalah:
a. Tersedianya Informasi berupa uang kas , Modal, Hutang Piutang,
Ongkos2 yang dikeluarkan serta pendapatan
b. Untuk pertanggungjawaban keuangan kepada pengurus dan
anggota kelompok
c. Menghindari terjadinya kecurigaaan atau salah tafsir dari para
anggota kelompok.
MANFAAT PEMBUKUAN
• Alat Monitoring, Pengendalian dan Evaluasi perkembangan
keuangan kelompok
• Sebagai alat manajemen dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan kepercayaan Anggota
• Meningkatkan Profesionalisme dalam perencanaan dan pengelolaan
Modal
• Memberikan kepercayaan kepada luar yang ingin memberikan
bantuan Modal
LANGKAH2 PEMBUKUAN
• Mencatat semua transaksi pada bukuyang telah
dietentukan
• Mengelompokan semua transaksi untuk memudahkan
pelaporan
• Merangkum dan meringkas semua pembukuan setiap
minggu atau bulanan untuk memudahkan pelaporan
• Menyusun laporan yang menggambarkan penjelasan
keuangan dan pemanfaatannya
Semua detil yang berhubungan dengan persetujuan suatu pinjaman harus
didokumentasikan di kelompok. Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam
proses persetujuan suatu pinjaman:

1. Permohonan pinjaman dari anggota


2. Buku Notulen, yang mencatat keputusan apakah permohonan
disetujui atau tidak sehubungan dengan aturan dan persyaratan
pengembalian pinjaman
3. Persetujuan (pilihan) ________ Untuk penegasan kembali dan
4. Surat penegasan/Promes (pilihan) __ pengesahan persyaratan
5. Buku Cek, jika Kelompok sudah besar, untuk menerbitkan cek
pinjaman (ini lebih meyakinkan dan dipercaya dibandingkan
dengan pemberian tunai)
6. Buku Besar Pinjaman ___ Untuk mencatat pinjaman ke dalam
lembarbuku.
7. Faktur/kwitansi ___ anggota individu sebagaimana pada buku
8. Buku Kas _____ yang lain.
9. Buku Pas Anggota – yang memiliki bagian terpisah antara
pinjaman dan pengembalian.
3. AKUNTABILITAS ORGANISASI

IDE DASAR

• Ide dasar dari akuntabilitas adalah kemampuan seseorang atau


organisasi atau penerima amanat untuk memberikan jawaban
kepada pihak yang memberikan amanat atau mandat
• Bagi organisasi publik, siapa yang memberikan amanat / mandat?
• Anggota Kelompok??
3.1. Tanggung Jawab Anggota
Beberapa tanggung jawab anggota kelompok:

a. Pertemuan dan kegiatan kelompok


b. Tabungan dan pinjaman
c. Pengelolaan uang tunai dan dokumentasi
d. Kegiatan umum lainnya
3.2 PEMILIHAN & PERGANTIAN PENGURUS

Pemilihan dan pergantian pengurus (terutama ketua)


dalam kelompok adalah penting karena:
• Menciptakan kesempatan bagi semua anggota untuk mengembangkan
kualitas kepemimpinan melalui praktek
• Memungkinkan pembagian tanggung jawab
• Menjamin kelompok untuk tetap melaksanakan kegiatan dengan lancar
jika beberapa anggota tidak hadir
• Menciptakan kesempatan yang sama dalam kelompok
• Tidak memberikan kesempatan dominasi kepada sebagian kecil
anggota
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:
• Pemilihan dan pergantian serta kriteria pengurus kelompok
diserahkan kepada anggota.
• Semua anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi
pengurus, karena pengurus dapat dilatih dan pengurus akan
bergantian di antara anggota.
• Adalah penting untuk mengangkat calon pemimpin sekurang-
kurangnya enam bulan sebelumnya, sehingga mereka mempunyai
waktu untuk magang sebagai pemimpin dan belajar dari
pemimpin yang ada.
3.3 PENERAPAN SANGKSI

• Anggota kelompok menyusun sangsi–sangsi atas dasar


penyimpangan–penyimpangan terhadap peraturan–
peraturan kelompok dan atau kasus-kasus pengecualiannya.
• Yang perlu didiskusikan dalam kelompok adalah:
- membuat sangsi tanpa menyebabkan anggota
meninggalkan kelompok.
PERHATIAN:

• Sangsi adalah penting untuk memastikan bahwa


anggota kelompok tidak menganggap enteng
peraturan.
• Sangsi juga dapat dijatuhkan pada anggota yang
melanggar aturan sosialseperti mabuk atau tidak
menyekolahkan anaknya.
3.4 TRANSPARANSI
TEORI TENTANG TRANSPARANSI

• Pada dasarnya, alam demokrasi telah menyadari bahwa


terciptanya keterbukaan (transparency) informasi bagi
anggota kelompok berdampak positif bagi pelaksanaan
berlangsungnya sebuah organisasi.
• Transparansi akses informasi menjadi salah satu
penunjang kontrol anggota atas kinerja pengurus
kelompok
• Kelompok harus menjamin adanya transparansi
dalam kelompok. Semua anggota mengetahui apa
yang terjadi dalam kelompok terutama dalam hal
pengelolaan keuangan kelompok. Segala keputusan
diambil secara kolektif oleh semua anggota
kelompok.
4. JEJARING KELOMPOK

4.1 Pengertian Jejaring dalam Kelompok


•  Untuk menjamin kemandirian dan keberlanjutan
kelompok maka kelompok perlu manjalin
hubungan atau jaringan dengan kelompok atau
lembaga lain baik yang ada di dalam atau di luar
desa.
KEMITRAAN

• sebagai suatu bentuk persekutuan antar dua pihak atau lebih yang
membentuk satu ikatan kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau
tujuan tertentu sehingga dapat memperoleh manfaat dan hasil yang
lebih baik.
• merupakan kerjasama terpadu antara dua belah pihak atau lebih yang
serasi, sinergi, sistematis, terpadu dan memiliki tujuan
untukmenyatukan potensi bisnis dalam menghasilkan keuntungan yang
optimal.
JEJARING KERJA

• seni berkomunikasi antar orang yang satu dengan yang


lain,berbagi ide, informasi dan sumber daya untuk meraih
kesuksesanindividu atau kelompok.
• jalinan hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan.
Dalam arti kata lain, membangun networking haruslah
berlandaskan prinsip saling menguntungkan dan komunikasi
dua arah (dialogis).
JEJARING KERJA KELOMPOK

• membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling menguntungkan


dan komunikasi dua arah (dialogis).

• adalah sebuah proses membangun komunikasi atau hubungan, berbagi ide,


informasi dansumber daya atas dasar saling percaya (trust) dan saling
menguntungkan di antara pihak-pihak yang bermitra, yang dituangkan dalam
bentuk nota kesepahaman atau nota kesepakatan (MoU) guna mencapai
kesuksesan bersama yang lebih besar.
PERSYARATAN JEJARING KERJA DAN
KEMITRAAN

a. Ada dua pihak atau lebih organisasi;

b. Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan organisasi;

c. Ada kesepahaman atau kesepakatan;

d. Saling percaya dan membutuhkan;


e. Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar
TUJUAN MEMBANGUN JEJARING
KERJA

a.Meningkatkan partisipasi anggota kelompok

b.Peningkatan mutu dan kompetensi

c.Mensinergikan program

d.Meningkatkan sosialisasi, promosi, dan publikasi

e.Peningkatan akses

f.Pencitraan publik

g.Penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga


MANFAAT JEJARING KERJA

a. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya, maka efisiensi dapat ditingkatkan yang pada


akhirnya keuntungan dapat meningkat.
b. Tersedianya bahan baku yang relatif cukup.
c. Adanya jaminan pemasaran hasil yang pasti dengan harga yang layak sesuai dengan
kepastian.
d. Dalam hal tertentu terbantu dari segi permodalan, teknologi yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja usaha tani tersebut.
e. Meningkatkan penerimaan negara sebagai dampak dari peningkatan pendapatan pihak
yang melakukan jeraing kerja.
f. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja dengan berkembangnya usaha para pihak yang
melakukan jejaring kerja.
ASPEK JEJARING KERJA

a. Kelompok mitra

1). Petani

2). Kelompok Tani

3). Koperasi

4). Usaha Kecil


b. Perusahaan mitra

1)Perusahaan Menengah

2)Perusahaan Besar
ASPEK YANG MEMPENGARUHI
JEJARING KERJA

 Pertemuan yang cukup teratur

 Kedua pihak mendapat manfaat

 Ada tantangan yang dihadapi bersama

 Saling percaya
PRINSIP MEMBANGUN JEJARING
KERJA

• Kesamaan Visi-Misi Kemitraan


• Kepercayaan (trust).
• Saling Menguntungkan
• Efisiensi dan Efektifitas.
• Komunikasi timbal balik
• Komitmen yang Kuat
LANGKAH-LANGKAH DALAM
MEMBANGUN KEMITRAAN
• Identifikasi atau Pemetaan Objek Mitra
• Menggali dan Mengumpulkan Informasi.
• Menganalisis Informasi.
• Penjajagan Kerjasama
• Penyusunan Rencana Kerja
• Membuat Kesepakatan
• Penandatanganan Akad Kerjasama (MoU).
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
• Kelompok seharusnya mengetahui jumlah dan jenis
kelompok/lembaga yang ada di desa serta kegiatan utama dari
kelompok atau lembaga tersebut, baik yang dibentuk oleh proyek
atau program, lembaga sosial lainnya, atau oleh masyarakat (baik
kelompok lama atau baru).
• Kelompok juga dapat mengevaluasi lembaga/kelompok-kelompok
tersebut sesuai dengan kepentingan menurut persepsi kelompok,
sehingga kelompok mungkin dapat memadukan program-
programnya dengan kelompok/lembaga lain tersebut..
• Dalam hal penanaman modal,
kelompok difasilitasi untuk membuat
jaringan dengan lembaga formal
seperti bank, pemerintah dan badan
swasta lainnya
4.2. MEMBANGUN JEJARING YANG POTENSIAL

Strategi penting dalam pembangunan kapasitas kelompok


adalah:

1. Menghubungkan kelompok dengan lembaga keuangan


atau Bank dan menjaga bahwa hubungan ini akan terus
berlanjut
2. Memberikan dorongan kepada kelompok-kelompok
untuk membentuk asosiasi (gabungan beberapa
kelompok)
3. Membina tenaga sukarela (VCO=Voluntary Community
Organicer)/Penyuluh Swadaya sebagai kader dari
anggota kelompok atau di luar kelompok yang bertugas
mendampingi kelompok yang nantinya akan berperan
sebagai pendamping kelompok setelah peran
PROGRAM selesai.
PERHATIAN:

• Jaringan kelompok menjadi kuat jika kelompok


membentuk sebuah organisasi yang lebih besar
yang anggotanya adalah kelompok-kelompok
yang sepaham dengan kelompoknya
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
SEMOGASEKIAN
BERMANFAAT.....
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai