Menkeu 5.bank Syariah
Menkeu 5.bank Syariah
1
AKAD
PEMBIAYAAN
DPS
BUS &
& DSN
UUS
RIBA Dinar-Dirham
PRINSIP EKONOMI SYARIAH
MUDHARABAH
RAHN ISTISHNA’
MUQAYADDAH
QARDH IJARAH
Qardh
• “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak…”
(QS. Al-Baqarah: 245)
• Qardh adalah jenis pinjaman yang diberikan tanpa
mensyaratkan apapun, selain mengembalikan pinjaman
tersebut setelah jangka waktu tertentu
• Aplikasi qardh pada bank syariah antara lain adalah sebagai
berikut:
Pinjaman talangan haji
Pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah
Pinjaman kepada pengusaha kecil yang kekurangan dana tetapi
mempunyai prospek bisnis yang sangat baik
Pinjaman konsumtif jangka pendek untuk tujuan yang sangat
penting
Rahn
• “Nabi saw. pernah membeli makanan dengan berhutang dari
seorang Yahudi dan beliau menggadaikan baju besi
kepadanya.” (HR Bukhari)
• Rahn adalah menahan salah satu harta milik nasabah (rahin)
sebagai barang jaminan (marhun) atas hutang/pinjaman
(marhun bih) yang diterimanya
• Praktik rahn di Bank Syariah:
Gadai Emas
Agunan
Hiwalah
• “Menunda-nunda pembayaran hutang yang dilakukan oleh orang
mampu adalah suatu kezaliman. Maka, jika seseorang di antara kamu
dialihkan hak penagihan piutangnya (dihawalahkan) kepada pihak yang
mampu, terimalah” (HR. Bukhari).
• Hiwalah adalah perpindahan hutang dari tanggungan orang yang
berhutang (Muhil) kepada Muhal ‘Alaih (orang yang bertanggung jawab
setelah Hiwalah).
• Di dalam perbankan syariah, hiwalah digunakan pada:
Praktik credit card, di mana terjadi pengalihan penagihan hutang oleh
merchant dari pihak nasabah kepada pihak bank
Praktik anjak piutang, di mana bank membayarkan piutang nasabah di
muka kemudian menagih kepada pihak ketiga sejumlah yg tersebut di
perjanjian. Bank mendapat fee atas usahanya tersebut
Wakalah
• “… maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi
ke kota dengan membawa uang perakmu ini…” (QS. Al-Kahfi:
19)
• Wakalah adalah tindakan memberikan perwakilan atau kuasa
kepada pihak lain
• Atau dengan kata lain, meminjamkan diri (dalam bentuk jasa
keahlian, keterampilan, nama baik dsb) untuk melakukan
sesuatu atas nama orang lain
• Para ulama sepakat bahwa di dalam wakalah diperbolehkan
untuk mengambil fee (wakalah bil ujrah), bentuk inilah yang
lazim digunakan pada bank syariah
• Wakalah bil ujrah pada perbankan syariah antara lain adalah
pada praktik Letter of Credit (L/C), di mana bank menjadi wakil
importir untuk membayar kepada eksportir di luar negeri
Wadi’ah
• Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah
yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya…”. (QS. Al-Baqarah : 283)
• Wadi’ah adalah akad penitipan barang milik seseorang kepada pihak lain
untuk dijaga secara layak (sesuai kebiasaan)
• apabila ada kerusakan pada benda titipan, padahal benda tersebut sudah
dijaga sebagaimana layaknya, maka si penerima titipan tidak wajib
menggantinya, tapi apabila kerusakan itu disebabkan karena kelalaiannya,
maka ia wajib menggantinya
• Dengan demikian maka akad wadi’ah mengandung unsur kepercayaan
(amanah)
• Pada perbankan syariah, akad wadi’ah digunakan di dalam produk giro dan
tabungan
Kafalah
• “Rasulullah saw. telah dihadapkan kepadanya mayat seorang laki-
laki untuk dishalatkan. Rasullullah saw. bertanya, ‘Apakah ia
mempunyai warisan?’ Sahabat menjawab, ‘tidak’. Rasulullah
bertanya lagi, ‘Apakah ia mempunyai hutang?’ Sahabat menjawab :
‘Ya, sejumlah tiga dinar’. Rasulullah pun menyuruh para sahabat
untuk menyalatkannya ( tetapi beliau sendiri tidak ). Dalam pada itu
Abu Qatadah berkata : ‘Saya menjamin hutangnya ya Rasulullah’
Maka Rasulullah pun menyalatkan mayat tersebut.” ( HR. Bukhari )
• Kafalah adalah jaminan yang diberikan bahwa hutang seseorang
akan dibayar
• Kafalah dapat digunakan pada saat bank syariah menjamin
pembayaran suatu hutang atas nama nasabahnya (bank guarantee).
Dalam hal ini bank dapat mensyaratkan rahn terhadap nasabah
tersebut
• Dalam akad kafalah, penjamin (kafiil) dapat menerima fee
sepanjang tidak memberatkan
(Fatwa DSN-MUI no. 11/IV/2000)
Salam
27