Anda di halaman 1dari 27

BANK & LEMBAGA KEUANGAN

Fajar Nurmansyah SE.As.,M.Ec.


fajarnurmansyah88@yahoo.com
08159208583

1
AKAD
PEMBIAYAAN

DPS
BUS &
& DSN
UUS

RIBA Dinar-Dirham
PRINSIP EKONOMI SYARIAH

 Manusia merupakan Khalifah dan Pemakmur Bumi (QS Al Baqarah [2]:30)


 Setiap harta yang dimiliki terdapat bagian orang miskin (QS Adz Dzaariyaat
[51]:19)
 Dilarang memperoleh harta secara bathil, kecuali dengan perniagaan atas
dasar suka sama suka (QS An Nisaa [4]:29)
 Penghapusan praktek Riba (QS Al Baqarah [2]:275)
 Penolakan terhadap Penumpukan Kekayaan (QS. 59:7)
 Kekayaan merupakan amanah Allah dan tidak dimiliki secara mutlak
 Bebas berbisnis selama tidak melanggar ketentuan Syariah. Etika Bisnis:
 Jujur dan amanah (QS An Nisaa [4]:58)
 Adil (QS Al Maidaah [5]:8)
 Profesional/ihsan (QS. 67:2)
 Kerja sama (QS. 5:2)
 Sabar dan tabah (QS. 2:45)
KELEMBAGAAN BANK SYARIAH
• Sejarah bermula pada sebuah workshop tentang haramnya bunga bank
tahun 1991 yg merekomendasikan berdirinya bank berdasarkan prinsip
syariah
 Bank Muamalat
• BUS : Bank Umum Syariah
Bank Umum yang seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip
syariah
• UUS: Unit Usaha Syariah
Unit usaha bank konvensional yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah
• Penyesuaian BI terhadap sistem perbankan syariah:
– Direktorat Perbankan Syariah
– SWBI
– Dual Banking System
– Berbagai peraturan untuk mengakomodir keberadaan sistem perbankan
syariah
MAGHRIB
• MAysir
= Spekulasi
• GHarar
= Ketidakjelasan
• RIBa
= Penambahan tanpa adanya pengganti yg dibenarkan scr
syariah

Yang juga dilarang:


• Haram
• Tabzir (mubazir)
• Risywah (suap)
• Aniaya
AKAD
• Jenis-jenis akad:
– Akad Tijarah : Bisnis
– Akad Tabarru’ : Tolong menolong
• Pada dasarnya setiap bentuk muamalat hukumnya boleh, kecuali yg dilarang
oleh nash
– Pertimbangan mashlahah
– Untuk memelihara nilai keadilan
• Rukun & syarat terpenuhi
– Ijab qabul
Jelas, selaras & menyambung
– Pelaku akad
Mukallaf (berakal & dewasa), memiliki kewenangan terhadap obyek
– Obyek akad
Ada, sah menurut hukum & dapat diserahkan ketika akad
– Akibat hukum
Mengikat bagi para pelaku akad
• Khiyar
Mencari yang terbaik dari beberapa pilihan yang ada
PERAN ULAMA
• DSN
 Dewan Syariah Nasional
 Merupakan bagian dari MUI Pusat
 Kewenangan: Fatwa & Rekomendasi anggota DPS
• DPS
 Dewan Pengawas Syariah
 Berada pada struktur organisasi Bank Syariah
 Tugas:
 Pengawas penerapan aspek syariah pada Bank Syariah
 Meminta fatwa kepada DSN-MUI
• Fatwa
 Setiap produk Bank Syariah wajib mempunyai landasan fatwa
 Fatwa diusulkan Bank Syariah terkait melalui DPS dan dikeluarkan oleh
DSN-MUI
 Fatwa mengacu kepada al-Qur’an & Hadits, selain jg memiliki
pertimbangan sesuai kaidah ijtihad yg berlaku
DINAR-DIRHAM
• Dinar berbahan dasar emas
• Dirham berbahan dasar perak
• Kedua jenis uang ini digunakan pada zaman kekhalifahan
Rasulullah saw.
• Pada masa kini tidak ada lagi negara yg menggunakan dinar-
dirham dalam perekonomiannya
• Tetapi ada sekelompok kecil orang yang gemar menggiatkan
dinar-dirham di dalam perekonomiannya
• Bank Syariah sendiri tidak memberlakukan dinar-dirham, baik
sebagai standar maupun sebagai jenis mata uang yang dapat
dipertukarkan dalam jual beli mata uang yg lazim digunakan
USAHA BANK SYARIAH
BANK
SYARIAH

PENDANAAN JASA PEMBIAYAAN

GIRO DEPOSITO TABUNGAN WAKALAH JUAL BELI BAGI HASIL

WADIAH MUDHARABAH WADIAH KAFALAH MURABAHAH MUDHARABAH

MUDHARABAH MUDHARABAH HAWALAH SALAM MUSYARAKAH

MUDHARABAH
RAHN ISTISHNA’
MUQAYADDAH

QARDH IJARAH
Qardh
• “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak…”
(QS. Al-Baqarah: 245)
• Qardh adalah jenis pinjaman yang diberikan tanpa
mensyaratkan apapun, selain mengembalikan pinjaman
tersebut setelah jangka waktu tertentu
• Aplikasi qardh pada bank syariah antara lain adalah sebagai
berikut:
 Pinjaman talangan haji
 Pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah
 Pinjaman kepada pengusaha kecil yang kekurangan dana tetapi
mempunyai prospek bisnis yang sangat baik
 Pinjaman konsumtif jangka pendek untuk tujuan yang sangat
penting
Rahn
• “Nabi saw. pernah membeli makanan dengan berhutang dari
seorang Yahudi dan beliau menggadaikan baju besi
kepadanya.” (HR Bukhari)
• Rahn adalah menahan salah satu harta milik nasabah (rahin)
sebagai barang jaminan (marhun) atas hutang/pinjaman
(marhun bih) yang diterimanya
• Praktik rahn di Bank Syariah:
 Gadai Emas
 Agunan
Hiwalah
• “Menunda-nunda pembayaran hutang yang dilakukan oleh orang
mampu adalah suatu kezaliman. Maka, jika seseorang di antara kamu
dialihkan hak penagihan piutangnya (dihawalahkan) kepada pihak yang
mampu, terimalah” (HR. Bukhari).
• Hiwalah adalah perpindahan hutang dari tanggungan orang yang
berhutang (Muhil) kepada Muhal ‘Alaih (orang yang bertanggung jawab
setelah Hiwalah).
• Di dalam perbankan syariah, hiwalah digunakan pada:
 Praktik credit card, di mana terjadi pengalihan penagihan hutang oleh
merchant dari pihak nasabah kepada pihak bank
 Praktik anjak piutang, di mana bank membayarkan piutang nasabah di
muka kemudian menagih kepada pihak ketiga sejumlah yg tersebut di
perjanjian. Bank mendapat fee atas usahanya tersebut
Wakalah
• “… maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi
ke kota dengan membawa uang perakmu ini…” (QS. Al-Kahfi:
19)
• Wakalah adalah tindakan memberikan perwakilan atau kuasa
kepada pihak lain
• Atau dengan kata lain, meminjamkan diri (dalam bentuk jasa
keahlian, keterampilan, nama baik dsb) untuk melakukan
sesuatu atas nama orang lain
• Para ulama sepakat bahwa di dalam wakalah diperbolehkan
untuk mengambil fee (wakalah bil ujrah), bentuk inilah yang
lazim digunakan pada bank syariah
• Wakalah bil ujrah pada perbankan syariah antara lain adalah
pada praktik Letter of Credit (L/C), di mana bank menjadi wakil
importir untuk membayar kepada eksportir di luar negeri
Wadi’ah
• Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah
yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya…”. (QS. Al-Baqarah : 283)
• Wadi’ah adalah akad penitipan barang milik seseorang kepada pihak lain
untuk dijaga secara layak (sesuai kebiasaan)
• apabila ada kerusakan pada benda titipan, padahal benda tersebut sudah
dijaga sebagaimana layaknya, maka si penerima titipan tidak wajib
menggantinya, tapi apabila kerusakan itu disebabkan karena kelalaiannya,
maka ia wajib menggantinya
• Dengan demikian maka akad wadi’ah mengandung unsur kepercayaan
(amanah)
• Pada perbankan syariah, akad wadi’ah digunakan di dalam produk giro dan
tabungan
Kafalah
• “Rasulullah saw. telah dihadapkan kepadanya mayat seorang laki-
laki untuk dishalatkan. Rasullullah saw. bertanya, ‘Apakah ia
mempunyai warisan?’ Sahabat menjawab, ‘tidak’. Rasulullah
bertanya lagi, ‘Apakah ia mempunyai hutang?’ Sahabat menjawab :
‘Ya, sejumlah tiga dinar’. Rasulullah pun menyuruh para sahabat
untuk menyalatkannya ( tetapi beliau sendiri tidak ). Dalam pada itu
Abu Qatadah berkata : ‘Saya menjamin hutangnya ya Rasulullah’
Maka Rasulullah pun menyalatkan mayat tersebut.” ( HR. Bukhari )
• Kafalah adalah jaminan yang diberikan bahwa hutang seseorang
akan dibayar
• Kafalah dapat digunakan pada saat bank syariah menjamin
pembayaran suatu hutang atas nama nasabahnya (bank guarantee).
Dalam hal ini bank dapat mensyaratkan rahn terhadap nasabah
tersebut
• Dalam akad kafalah, penjamin (kafiil) dapat menerima fee
sepanjang tidak memberatkan
(Fatwa DSN-MUI no. 11/IV/2000)
Salam

• “Barangsiapa melakukan salaf (salam), hendaklah ia


melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang
jelas, untuk jangka waktu yang diketahui.” (HR Bukhari)
• Merupakan suatu bentuk jual beli (bai’) di mana barang yang
diperjualbelikan belum ada, sehingga barang diserahkan
secara tangguh, sementara pembayaran dilakukan di muka
• Transaksi salam muncul karena pihak penjual membutuhkan
modal kerja untuk menghasilkan barang yang dibutuhkan,
yang bersumber dari pembayaran di muka oleh pembeli
• Dengan demikian maka salam dapat dipraktikkan pada
pembiayaan
Istishna’
• Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan
tertentu yang disepakat antara pemesan (pembeli =
mustashni’) dan penjual (pembuat = shani’)
(Fatwa DSN-MUI no. 6/IV/2000)
• Istishna’ sama dengan salam di mana barang dipesan terlebih
dahulu dengan ciri-ciri khusus, hanya saja, pembayaran salam
di awal sekaligus, sedangkan istishna’ dapat di awal, di tengah
maupun di akhir
• Istishna’ pada bank syariah adalah akad pembiayaan, biasanya
diaplikasikan di dalam pembiayaan konstruksi atau
manufaktur
Ijarah (Sewa)
• “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: ‘Ya bapakku ambillah
ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena Sesungguhnya
orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita)
ialah orang yang Kuat lagi dapat dipercaya.’” (QS. Al-Qashash: 26)
• Akad yang dilandasi oleh adanya perpindahan manfaat, baik
manfaat pada barang maupun pada tenaga kerja
• Salah satu jasa perbankan syariah yang menggunakan akad ini
adalah safe deposit box, di mana bank menyewakan jasa penitipan
barang kepada nasabah
(Fatwa DSN-MUI no. 24/III/2002)
• Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)
Pada akhir periode peminjaman terdapat kemungkinan
perpindahan kepemilihan atas objek ijarah
Murabahah

• Merupakan suatu bentuk jual beli di mana penjual


menyebutkan jumlah keuntungan yang diperolehnya
• Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan ataupun
tanpa pesanan
• Dalam murabahah melalui pesanan, penjual boleh meminta
pembayaran hamish ghadiyah, yaitu uang tanda jadi ketika
ijab-qabul
Musyarakah / Syirkah
• “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Aku pihak ketiga
dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak
mengkhianati yang lainnya.’” (HR Abu Dawud dan Hakim)
• Musyarakah adalah semua bentuk usaha yang melibatkan dua
pihak atau lebih di mana masing-masing pihak secara bersama-
sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang
berwujud maupun tidak berwujud
• Sumber daya tersebut berupa: dana, skill, hak paten, reputasi,
kepemilikan, peralatan dan sebagainya
• Selain itu, di dalam musyarakah juga terdapat kesepakatan
mengenai pembagian keuntungan dan risiko yang akan
ditanggung masing-masing pihak
Mudharabah / Qiradh
• “Dari Syu’aib, Rasulullah bersabda: ‘Tiga perkara yang di dalamnya
terdapat keberkahan: menjual dengan pembayaran secara
angsuran, muqaradah (mudharabah) dan mencampur gandum
dengan tepung untuk keperluan rumah dan tidak untuk dijual.” (HR
Ibnu Majah)
• Mudharabah merupakan salah satu bagian dari musyarakah
• Definisi: Suatu bentuk kerja sama di mana pemilik modal (shahibul
maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola
(mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan
• Apabila terjadi kerugian yang bukan disebabkan karena kelalaian
mudharib maka seluruhnya ditanggung oleh shahibul maal
• Di dalam perbankan syariah mudharabah dapat diterapkan sebagai
akad pembiayaan maupun akad tabungan / deposito
Sharia Credit Card
• Menggunakan 3 akad:
– Ijarah
Bank menyewakan jasa kepada nasabah
– Kafalah
Bank menjadi penjamin nasabah, sehingga nasabah dapat
melakukan transaksi tidak secara tunai
– Qardh
Bank memberi talangan atas transaksi yg dilakukan nasabah,
kemudian nasabah melunasinya ke pihak bank
Referensi
• Fatwa DSN-MUI
• Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik,
Gema Insani Press
• Berbagai sumber lainnya
TERIMA KASIH

Fajar Nurmansyah SE.As.,M.Ec.


fajarnurmansyah88@yahoo.com
08159208583

27

Anda mungkin juga menyukai