Budidaya Tanaman Jahe
Budidaya Tanaman Jahe
officinale)
Dr. SUPRIYONO
Jahe merah
Kegunaan jahe
1. Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak,
pemberi aroma dan rasa pada makanan dan berbagai
minuman
2. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak
wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan
jahe, sirup
3. Jahe bisa digunakan sebagai pestisida alami
4. Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah
sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda
kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh
keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti
rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung
dan getah empedu.
Untuk meredakan
masuk angin
Kandungan gizi dalam setiap 100 g rimpang
jahe segar
NO KANDUNGAN GIZI PROPORSI (BANYAKNYA)
1 Kalori 51,00 kal
2 Protein 1,50 g
3 Lemak 1,00 g
4 Karbohidrat 10,10 g
5 Kalsium 21,00 mg
6 fosfor 39,00 mg
7 Zat besi 1,60 mg
8 Vitamin A 30,00 SI
9 Vitamin B 0,02 mg
10 Vitamin C1 4,00 mg
11 Air 86,20 g
12 Bagian yan dapat dimakan 97,00 %
Penyiapan bibit
Penyiapan lahan
Penanaman
Pemeliharaan tanaman
Penyiapan bibit
1. Cara I
a. Patahkan rimpang menjadi potongan dengan
panjang 3 – 7 cm
b. Jemur potongan rimpang selama ½ - 1 hari
c. Siapkan larutan bakterisida
d. Kemas rimpang dalam karung
e. Rendam rimpang selama kurang lebih 5 menit
f. Jemur kembali rimpang hingga kering
g. Kecambahkan rimpang pada peti kayu yang disusun
secara berlapis dan tiap lapis di taburi abu dapur atau
sekam
h. setelah 2 – 4 minggu angkat rimpang yang telah
mempunyai berkecambah sepanjang 3 – 5 cm
2. Cara II
a. Siapkan gubug berukuran 10 x 8 m
b. Buat bedengan – bedengan di dalam gubug dari
jerami setebal 3 cm
c. Susun rimpang jahe diatas bedengan jerami tersebut
sampai ketebalan 10 cm, kemudian tutup lagi dengan
jerami demikian seterusnya hingga 4 lapis dan paling
atas ditutup dengan jerami
d. penyiraman dilakukan setiap hari dan sesekali
disemprot dengan fungisida
e. Setelah 2 minggu biasanya rimpang sudah bertunas,
pilih bibit agar tidak terbawa bibit berkualitas rendah.
Bibit hasil seleksi itu dipatahkan dengan setiap
potongan memiliki 3-5 mata tunas
Penyiapan lahan
1. Bersihkan lahan dari rumput – rumput liar,
semak, dan kerikil
2. Mengolah lahan sedalam 30 cm hingga gembur
3. Kering anginkan tanah selama 2 minggu
4. Buat bedengan dengan ukuran lebar 60 – 70
cm, tinggi 25 – 30 cm, panjang menyesuaikan
lahan dan jarak antar bedeng 30 – 40 cm
5. Taburkan sekam padi sebanyak 5 ton/Ha
6. Taburkan pupuk kandang sebanyak 5ton/Ha
kemudian mencampurkannya dengan tanah
lapisan atas
Penanaman
1. Buat lubang tanam berupa alur – alur sedalam 10 –
15 cm
2. Tanam bibit jahe pada lubang tanam yang tersedia
sedalam 3 – 5 cm
3. Timbun lubang tanam yang telah ditanami bibit jahe
dengan tanah
4. Buat alur dangkal sejauh 10 cm dari lubang tanam baik
alur melingkarmaupun arah panjang mengikuti
bedengan
5. Taburkan pupuk dasar berupa pupuk SP – 36 dengan
dosis 150 – 400 kg/Ha
6. Menghamparkan mulsa jerami atau sekam padi setebal
3 – 5 cm pada permukaan tanah
Pemeliharaan tanaman
1. Pengairan
• 3 – 5 hari skali (fase vegetatif)
• dilakukan dengan cara dileb selama 15 menit
2. Penyulaman
• penyulaman dilakukan maksimal 15 hst
3. Penyiangan
• dilakukan secara kontinyu
4. Pembumbunan
• dilakukan pada saat jahe berumur 4 – 6
minggu, 8 – 10 minggu, 10 – 12 minggu
5. Pemupukan
NO JENIS PUPUK DOSIS (Kg/Ha) WAKTU DAN DOSIS PEMBERIAN
1 P. Kandang 20.000 – 30.000 Sebelum atau saat tanam
2 Urea (N) 400 – 800 a. Pada umur 4 – 6 mst
sebanyak ¼ dosis
b. Pada umur 8 – 10 mst
sebanyak 1/3 dosis
c. Pada umur 10 – 12 mst
sebanyak sisa dosis