Titik Ekivalen Dan Titik Akhir Titrasi - Kelompok 7 - Xi Ka 2
Titik Ekivalen Dan Titik Akhir Titrasi - Kelompok 7 - Xi Ka 2
Shofiyah
02 Akhiyatul Khamidah 32
Sementara itu, “titik akhir titrasi” mengacu pada titik ketika indikator
mengubah warna larutan pada saat titrasi.
1. Perubahan Warna
Perubahan warna merupakan metode yang paling umum dalam
menentukan titik ekivalen serta titik akhir titrasi. Perubahan warna ini
terjadi jika kita menggunakan indikator larutan seperti pada titrasi asam
basa ataupun titrasi redoks.
2. Indikator pH
Dalam titrasi asam basa, titik ekivalen dicapai ketika mol asam dan mol
basa yang bereaksi adalah sama. Artinya bahwa reaksi penetralan yang
terjadi pada titrasi tersebut telah berlangsung secara sempurna.
Reaksi penetralan yang sempurna tentunya menghasilkan pH netral atau
pH mendekati netral sehingga ketika kita menggunakan indikator pH
entah itu indikator universal ataupun indikator pH elektrik, maka kita
akan mendapatkan pH 7 atau mendekati 7 pada saat titik ekuivalen
titrasi.
3. Endapan
Ketika kita melakukan titrasi pengendapan, maka reaksi dari titrasi
tersebut akan menghasilkan suatu endapan yang tidak larut dalam
larutan. Hal itu dapat pula digunakan dalam menentukan titik ekuivalen
titrasi. Endapan tersebut dapat menjadi indikator kita dalam menentukan
titik ekuivalen titrasi.
4. Konduktansi
Konduktansi didefinisikan sebagai potensi suatu zat untuk
menghantarkan listrik. Konduktansi adalah ukuran seberapa mudah arus
listrik (yaitu aliran muatan) dapat melewati suatu material.
5. Spektroskopi
Spektroskopi merupakan pengukuran menggunakan sinar dengan
gelombang tertentu yang ditembakkan ke suatu zat.
Perubahan yang dapat diamati di titik ekuivalen
Suatu titrasi dikatakan telah selesai dengan sempurna jika telah dicapai titik
ekivalen. Untuk mengetahui tercapainya titik ekuivalen tersebut diperlukan
adanya suatu indikator. Dengan penambahan indikator, maka akan dapat
diketahui perubahan apa yang terjadi setelah proses titrasi. Perubahan itu
biasanya berupa perubahan warna dan perubahan kekeruhan dari larutan
yang dititrasi.
Ketika titrasai sudah dimulai, maka reduktor dalam sampel semakin lama
akan semakin berkurang pada TE (Titik Ekivalen). reduktor akan tepat
habis bereaksi dengan larutan standar (oksidator). Sesaat setelah TE
terlewati (1-2 tetes) kelebihan larutan standar (oksidator) akan
mengoksidasi indicator yang digunakan dalam titrasi sehingga saat
indikator dalam keadaan teroksidasi oleh larutan standar terjadilah
perubahan warna yang menunjukkan kondisi titik akhir titrasi.
TITIK AKHIR TITRASI
Adalah titik dimana terjadi perubahan secara visual yang jelas (biasanya
perubahan warna atau kekeruhan) pada indikator yang menunjukkan titik
ekuivalen reaksi antara zat yang dianalisis (titrat) dan larutan standar yang
digunakan (titran).
Pada umumnya, titik ekuivalen lebih dahulu dicapai lalu diteruskan dengan
titik akhir titrasi. Ketelitian dalam penentuan titik akhir titrasi sangat
mempengaruhi hasil analisis pada suatu senyawa. Kebanyakan pada proses
titrasi, titik ekivalen ini tidak dapat diamati. Oleh karena itu perlu bantuan
senyawa lain yang dapat menunjukkan kapan titrasi harus dihentikan.
Senyawa ini dinamakan indikator.
PERBEDAAN TITIK EKIVALEN DAN TITIK AKHIR
TITRASI