Anda di halaman 1dari 18

Pertemuan-4

MANAJER DAN LINGKUNGAN


EKSTERNAL ORGANISASI

1
 Organisasi berada dalam sebuah lingkungan
 Lingkungan dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat organisasi
 Kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya,
lingkungan akan mendorong perubahan pada organisasi.
 Manajer perlu mempertimbangkan unsur-unsur dan kekuatan lingkungan
Eksternal dalam setiap kegiatan. Manajer harus mengidentifikasi,
menganalisa, mengevaluasi, mengdiagmosa dan bereaksi terhadap kekuatan
lingkungan, baik berupa kesempatan, risiko maupun ancaman yang
mempunyai pengaruh pada operasi organisasi. Lingkungan Eksternal
Organisasi yang menjadi tanggungjawab manajer :
Faktor-faktor lingkungan eksternal  Lingkungan Eksternal Mikro,
Lingkungan Eksternal Makro, Organisasi dan Lingkungan ,Tanggung Jawab
Sosial Manajer.

2
Faktor-faktor lingkungan Eksternal
Lingkungan ekternal terdiri atas unsur-unsur diluar organisasi, yang
sebagian besar tidak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam
pembuatan keputusan oleh manajer. Organisasi mendapatkan
masukan-masukan yg dibutuhkan seperti bahan baku, dana tenaga
kerja danenergi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan
menjadi produk dan jasa, dan kemudian memberikan sebagai
keluaran kepada lingkungan eksternal.

LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO


LINGKUNGAN EKSTERNAL MAKRO

3
Lingkungan Eksternal Mikro
Komponen lingkungan eksternal mikro yang paling penting adalah
sbb
• Para Pesaing
• Langganan yg harus di layani
• Pasar Tenaga Kerja
• Lembaga-lembaga keuangan
• Supplier dan Perwakilan Pemerintah.

Lingkungan Eksternal Makro


Lingkungan eksternal makro mempengaruhi organisasi dengan
dua cara. Pertama kekuatan-kekuatan diluar tersebut
mempengaruhi suatu organisasi secara langsung atau tidak
langsung melalui unsur lingungan mikro.
Faktor-faktor lingkungan eksternal makro :
• Teknologi
• Ekonomi, Politik
• Sosial dan dimensi internasional

4
Organisasi dan Lingkungan.
Lingkungan ekstern mempengaruhi manajer-manajer berpariasi
menurut tipe dan tujuan organisasi. Hal ini berbeda diantara posisi-
posisi dan fungsi-fungsi dalam suatu organisasi dan bahkan antara
tingkatan-tingkatan hirarki didalam organisasi.
Informasi tentang lingkungan makro dapat diperoleh dari berbagai
sumber yakni ; laporan-laporan dan dari data statistik pemerintah,
publikasi bisnis, journal perdagangan, laporan bank, para manajer dll.

5
Perusahaan

Daerah Daerah
dampak dampak
lingkungan lingkungan
makro tugas

Lingkungan tugas
Lingkungan makro : (mikro): Pesaing,
Politik, Ekonomi, Kreditor, Pelanggan,
Sosial, Teknologi Saluran Distribusi,
Pasar Tenaga Keja,
Supplier

6
Pemilik Kepuasan dengan
hasil finansial
Kelompok Lingkungan
Dalam
Kepuasan kerja,
Pekerja imbalan dll

Pelanggan Kualitas produk

Rekanan Pembayaran
Kelompok Lingkungan Kreditor Kredibilitas/bonafiditas
Luar
Masyarakat Keterlibatan sosial
Pemerintah Kesadaran akan
tanggung jawab
organisasi
7
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
MANAJER
(Corporate Social Responsibility)

8
Tanggung jawab sosial berari adalah bentuk kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan
yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma
masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk
tanggung jawab sosial lainnya.

Dengan demikian manajer sekarang dituntut untuk


mengimplementasikan etika berusaha, terutama dalam hubungannya
dengan stake holder.

9
Tanggung jawab sosial berkaitan erat dengan peran keuntungan dan
prestasi sosial

Peran keuntungan bagi perusahaan menjadi sangat penting, artinya


perusahaan harus mendapat keuntungan yang cukup, sehingga memadai
untuk mempertahankan kepercayaan dan dukungan dari pemegang
saham dan kreditur
Prestasi sosial organisasi, ukuran prestasi adalah menjadi sangat sulit
untuk didefinisikan mengingat masing-masing organisasi / perusahaan
mempunyai visi dan misi nya sendiri-sendiri dan begitu banyak serta
beragamnya tuntutan dan kepentingan yang pasti akan berbeda antar
satu organisasi/perusahaan dengan organisasi/perusahaan lainnya.
Namun ada pihak lainnya yang memiliki kepentingan untuk menilai
prestasi (sosial) perusahaan

10
 Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial
cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial
 Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan
terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk
menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial .
 Strategi Akomodatif
Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan
perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan
sekitar akan hal tersebut
 Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari
tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan,
maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.

11
 Manfaat bagi Perusahaan
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah

 Manfaat bagi Masyarakat


Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan
perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution.

 Manfaat bagi Pemerintah


Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal
tanggung jawab sosial.

12
Nilai dan Etika
Manajemen

13
Ada 5 faktor yang mempengaruhi keputusan-
keputusan pada masalah etika yaitu :
1. Hukum
2. Peraturan-peraturan pemerintah
3. Kode etik industri dan perusahaan
4. Tekanan-tekanan sosial
5. Tegangan antara standar perorangan dan
kebutuhan organisasi merumitkan tugas manajer

14
1. Hukum  memberi batasan standar etika, misalnya tidak menayangkan iklan
yang menipu
2. Peraturan-peraturan pemerintah  Tidak memproduksi barang yang
membahayakan masyarakat.
3. Kode etik industri dan perusahaan  ada batasan apa yang bisa dan tidak bisa
dilakukan oleh perusahaan
4. Tekanan-tekanan sosial  Jika perusahaan melakukan tindakan yang
merugikan masyarakat/lingkungan, masyarakat bisa melakukan protes atau
memboikot hasil produknya atau diajukan ke pengadilan
5. Tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi menjadi
kompkleks/rumit

15
 Nilai (Values) sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang
mempengaruhi cara pandang, cara berfikir dan perilaku dari seseorang.
 Nilai Personal atau Personal Values pada dasarnya merupakan cara
pandang, cara pikir, dan keyakinan yang dipegang oleh
seseorangsehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya
 Nilai Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai instrumental. Nilai
terminal pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berfikir
seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang didorong oleh motif
dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai instrumental adalah pandangan dan
cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala keadaan dan diterima
oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus diperhatikan dan
dijalankan.

16
 Konflik intrapersonal pada dasarnya terjadi umumnya di dalam individu
dan antar individu.
 Konflik individu-organisasi pada dasarnya merupakan konflik yang
terjadi pada saat nilai yang dianut oleh individu berbenturan dengan
nilai yang harus ditanamkan oleh perusahaan
 Konflik antar Budaya pada dasarnya merupakan konflik antar individu
maupun antara individu dengan organisasi yang disebabkan oleh adanya
perbedaan budaya diantara individu yang bersangkutan atau juga
organisasi yang bersangkutan

17
 Penggunaan obat-obatan terlarang
 Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
 Konflik Kepentingan
 Pengawasan Kualitas atau Quality Control
 Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
 Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
 Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
 Pemecatan tenaga kerja
 Polusi Lingkungan
 Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
 Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
 Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan
pemegang kebijakan.
 dan lain sebagainya

18

Anda mungkin juga menyukai