Anda di halaman 1dari 16

MANAJEME

N KASUS
PADA
SISTEM
REPRODUK
Kelompok 11:

SI
1. Nanda Aries Shanty
2. Yuliyatun Aulia
Kanker payudara
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang
menyerang organ payudara, dimana sel dalam payudara
membelah dan tumbuh diluar kendali. Kanker ini
merupakan salah alah satu jenis kanker yang paling
banyak diderita oleh masyarakat, khususnya wanita.

Berdasarkan jenis penyakitnya, kanker payudara paling


banyak dialami di Indonesia yaitu sebanyak 65.858
kasus. Jumlah ini setara 16,6% dari total kasus penyakit
kanker di tanah air.
Gejala kanker payudara

Terdapat Keluar cairan Benjolan di


Tekstur berubah
benjolan kuning ketiak

Warna berubah Bentuk puting Keluar darah Terdapat lesung


berubah
Faktor risiko penyebab kanker
payudara
● Merokok dan terpapar asap rokok (perokok pasif)
● Pola makan yang buruk (tinggi lemak dan rendah serat, mengandung
zat pengawet/ pewarna)
● Haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun.
● Menopause (berhenti haid) setelah umur 50 tahun.
● Melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun.
● Tidak pernah menyusui Anak.
● Pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh
kelainan tumor jinak atau tumor ganas.
● Di antara anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara
Pengobatan dan tips merawat pasien kanker
payudara

● Operasi Konservasi Payudara untuk ● Dampingi Pasien saat pemeriksaan dan


pengobatan
Kanker Payudara Invasif
● Jadi pendengar yang baik
● Terapi Radiasi ● Ajak pasien tetap aktif bersosialisasi
● Atur waktu untuk melakukan kegiatan
● Kemoterapi
favorit bersama pasien
● Terapi Hormon ● Berikan semangat kepada pasien
● Terapi Bertarget
● Operasi
Kanker serviks
Kanker serviks merupakan tumor ganas primer yang
berasal dari kanalis servikalis dan atau porsio.
Kanker ini akan mengenai epitel serviks, dimana sel
epitel akan mengalami penggandaan dan berubah
secara patologi anatomi. Sifat sel yang ganas dapat
mengalami penyebaran ke organ – organ lain
melalui jalur limfe dan vascular. Kanker serviks
adalah salah satu kanker yang paling mematikan di
dunia.

Menurut Setiawati (2014) kanker serviks 99,7%


disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV)
onkogenik yang menyerang rahim. Kanker serviks
merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam leher
rahim (serviks), yaitu bagian terendah dari rahim
yang menempel pada puncak vagina.
Gejala kanker serviks

Perdarahan pervagina
Nyeri panggul
abnormal

keputihan trias
Faktor risiko kanker
serviks
● Perilaku seksual
● Aktivitas seksual dini
● Smegma
● Perempuan yang merokok
● Paritas
● Tingkat sosial ekonomi
● HIV
● Riwayat terpapar infeksi menular
seksual (IMS)
● Pengunaan kontrasepsi hormonal
Pengobatan kanker serviks

operasi penanganan
pengangkatan kanker serviks
sebagian atau stadium akhir,
seluruh organ yaitu radioterapi
rahim, dan/atau
radioterapi, atau kemoterapi.
kombinasi 21 Terkadang,
keduanya. operasi juga
Sectio caesarea
Sectio cAESAREA
Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan
dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta
berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009). Menurut Mochtar
(2011) sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan
membuat sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau
vagina atau disebut juga histerotomia untuk melahirkan janin dari
dalam rahim. Tindakan operasi sectio caesarea dilakukan untuk
mencegah kematian janin maupun ibu yang dikarenakan bahaya
atau komplikasi yang akan terjadi apabila ibu melahirkan secara
pervaginam (Sukowati et al, 2010). Menurut World Health
Organization (WHO) angka persalinan dengan Sectio Caesarea
sekitar 10 - 15% dari semua proses persalian (WHO, 2015). Di
Indonesia angka persalinan dengan sectio caesarea mencapai 9,8%.
Indikasi sectio caesarea

Plasenta previa sentralis dan lateralis (posterior)

Plasenta previa adalah kondisi plasenta menutupi jalan lahir.


Pada kondisi normal, plasenta atau ari-ari terletak dibagian
atas rahim. Akan tetapi, ada kalanya plasenta berada di segmen
bawah sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembuaan
jalan lahir. Umumnya dialami pada masa-masa hamil tua yaitu
28 minggu ke atas. Sampai saat ini penyebabnya belum
diketahui. Tanda-tanda perdarahan karena plasenta previa
biasanya perdarahan pertama tidak banyak. Baru selanjutnya
teradi perdarahan hebat sampai perlu diwaspadai karena bisa
menyebabkan kematian ibu maupun janin (Wardoyo, 2007).
Faktor – faktor sectio caesarea

1. Usia
3 Ketuban pecah dini

2 Ibu dengan riwayat


persalinan 4 Rasa takut
kesakitan
sebelumnya dengan
operasi Caesarea
Dampak dari
sc
Dampak dari dilakukan operasi Caesarea tidak hanya
berdampak pada angka kesakitan ibu tetapi juga
merugikan janin. Dampak operasi Caesarea pada ibu
dapat meliputi infeksi, perdarahan yang meningkat,
pembentukan gumpalan darah, komplikasi pasca
operasi, waktu pemulihan pasca persalinan yang
lebih lama (Mundy, 2004). Dampaknya pada bayi
misalnya saja terjadi waktu operasi yang terlalu
lama. Akibatnya, anestesi yang semula hanya
CREDITS: This presentation template was created by
ditujukan buat si ibu, bisa mempengaruhi janin.
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
Sehingga bayi & images
infographics yang bydilahirkan
Freepik. tidak langsung
menangis.
Pencegahan sc

Yang harus dilakukan ibu semasa kehamilan adalah


melakukan antenatal care sedini mungkin sejak diketahui
bahwa ibu sedang hamil sebab tujuan dari antenatal care itu
sendiri adalah mengurangi komplikasi antenatal,
mempersiapkan mental ibu dalam menghadapi persalinan,
mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, supaya
persalinan berlangsung aman, kesehatan bayi optimal, dan
mengurangi prematuritas, stiil birth serta kematian neonatal.
Dengan banyaknya kejadian persalinan Sectio Caesarea di
rumah sakit swasta yaitu lebih dari 30% dari toleransi
kejadian untuk rumah sakit swasta, maka perlu dilakukan
penelitian tentang beberapa faktor terjadinya persalinan
Sectio Caesarea.
Thank
you!
Selalu jagalah kesehatanmu.
Karena penyakit bisa datang dari
mana, siapa dan kapan saja.

Anda mungkin juga menyukai