Anda di halaman 1dari 32

Formasi adalah jumlah dan susunan

pangkat PNS yang diperlukan oleh


suatu satuan organisasi negara untuk
mampu melaksanakan tugas pokok
dalam jangka waktu tertentu
Tujuan ditetapkannya formasi adalah
agar satuan organisasi Negara
mempunyai jumlah dan mutu/kualitas
pegawai yang memadai sesuai dengan
beban kerja dan tanggung jawab pada
masing-masing satuan organisasi.
PENYUSUNAN FORMASI

 Formasi masing-masing satuan organisasi negara


disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan
penyediaan pegawai
 Pejabat Pembina Kepegawaian menyusun formasi
masing-masing satuan organisasi Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah selambat-lambatnya akhir
bulan januari setiap tahun anggaran.
 Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan analisis
terhadap :
• Jenis pekerjaan
• Sifat pekerjaan
• Beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang PNS
• Prinsip pelaksanaan pekerjaan
• Peralatan yang tersedia
Formasi PNS secara Nasional setiap tahun anggaran
ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di
Bidang PAN setelah memperhatikan pendapat
Menteri Keuangan dan pertimbangan Kepala BKN.
Formasi PNS Pusat adalah Formasi bagi PNS yang bekerja
pada suatu satuan organisasi Pemerintah Pusat. Setiap tahun
anggaran ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di
Bidang PAN setelah mendapat pertimbangan tertulis dari
Kepala BKN.

Formasi PNS daerah adalah formasi bagi PNS yang bekerja pada suatu
satuan organisasi Pemerintah Daerah. Setiap tahun anggaran ditetapkan
oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan
tertulis dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang PAN,
berdasarkan pertimbangan tertulis dari Kepala BKN.
FORMASI PNS TAHUN 2006
Keputusan MENPAN No.KEP/169/M.PAN/10/2006 Tgl 4 Okteober 2006

NO PERUNTUKAN JUMLAH KETERANGAN


Jumlah Keseluruhan 325.000

1 Tambahan Formasi 275.000 Seluruhnya untuk mengangkat


PNS Daerah dengan Tenaga Honorer yang telah masuk
prioritas Guru, tenaga Data Base dan memenuhi
Kesehatan dan Tenaga ketentuan PP No. 48 Tahun 2005
lainnya
2 Tambahan Formasi 50.000 a. Sejumlah 40.000 untuk
PNS Pusat mengangkat Tenaga Honorer
yang telah masuk Data Base
dan memenuhi ketentuan PP
No. 48 Tahun 2005
b. Sejumlah 10.000 untuk tenaga
Ikatan Dinas dan pemenuhan
kekurangan pegawai pada
instansi tertentu
Pengadaan CPNS adalah proses atau kegiatan
untuk mengisi formasi yang lowong dimulai dari
perencanaan, pengumuman, pelamaran,
penyaringan, penetapan kelulusan, penetapan NIP
sampai dengan pengangkatan sebagai CPNS, baik
yang berasal dari pelamar umum maupun dari
tenaga honorer.
TUJUAN PENGADAAN
 Untuk mendapatkan CPNS yang :
• Profesional
• Jujur
• Bertanggung jawab
• Netral
• Kompeten
DASAR HUKUM
1. UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana
telah diubah dengan UU No. 43 Tahun 1999.
2. PP Nomor 97 Tahun 2000 Tentang Formasi PNS sebagaimana telah
diubah dengan PP Nomor 54 Tahun 2003
3. PP Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan PNS sebagaimana telah
diubah dengan PP Nomor 11 Tahun 2002
4. PP No. 48 Tahun 2005 Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi
PNS
5. Keputusan Kepala BKN Nomor 11 Tahun 2002 Tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 Jo. PP Nomor
11 Tahun 2002
6. Surat Men-PAN Nomor B/110/M.PAN/6/2005 Perihal Kebijakan Umum
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran 2005
7. Peraturan Kepala BKN No. 22 Th. 2005 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan CPNS Tahun 2005
PRINSIP PENGADAAN CPNS
 Pengadaan CPNS dilakukan atas dasar prinsip
netral, obyektif, akuntabel, bebas KKN dan
terbuka, yang dilaksanakan sbb:
• Tiap WNI yang memenuhi syarat dapat mengikuti
seleksi
• Diumumkan secara luas
• Dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab PPK
• Tidak dipungut biaya
• Seleksi diadakan secara obyektif, transparan
• Hasil ujian diolah dengan media komputer
• Penetapan peserta yang lulus diumumkan secara
terbuka oleh PPK
KEGIATAN PENGADAAN CPNS
 PERENCANAAN,PENGUMUMAN,PERSYARATAN,PELAMARAN
• Perencanaan
 Penjadwalan Kegiatan
 Perhitungan biaya
 Memperhatikan pegawai pelimpahan/penarikan, mahasiswa Ikatan Dinas,
Tenaga medis yang telah selesai PTT)
• Pengumuman dilakukan terbuka, seluas-luasnya, selambat-lambatnya
15 hari sebelum tanggal penerimaan lamaran
• Persyaratan
• Pelamaran
 PENYARINGAN
• Pemeriksaan Administratif
• Panitia Ujian
• Materi Ujian
• Pemanggilan Pelamar
• Ujian
• Pengumuman Prlamar yang Diterima
 PENGANGKATAN
• Pengangkatan sebagai CPNS
• Pengangkatan sebagai PNS
PERENCANAAN
 Perencanaan pengadaan Pegawai Negeri Sipil, antara
lain meliputi :
• Penjadwalan kegiatan, antara lain meliputi :
 Inventarisasi lowongan jabatan yang telah
ditetapkan dalam formasi serta syarat
jabatannya
 Pengumuman akan dilaksanakannya pengadaan
PNS
 Penyiapan materi ujian

 Penyiapan sarana dan prasarana yang


diperlukan
 Pelamaran

 Pelaksanaan penyaringan

 Pengangkatan menjadi CPNS sampai


pengangkatan menjadi PNS
• Penghitungan biaya
 Dalam perencanaan pengadaan PNS selain harus
memperhitungkan penyediaan anggaran gajinya, juga
sekaligus diperhitungkan biaya yang diperlukan untuk
menyelenggarakan pengadaan PNS.
 Perencanaan pengadaan PNS dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian.
 Pengadaan PNS hanya diperkenankan
dalam batas formasi yang telah ditetapkan
dengan memprioritaskan :
• Pegawai pelimpahan / penarikan dari
Departemen / LPND / Pemerintah
Daerah yang kelebihan pegawai
• Siswa / mahasiswa ikatan dinas setelah
lulus dari pendidikannya
• Tenaga medis dan paramedis yang telah
selesai melaksanakan masa bakti
sebagai pegawai tidak tetap
PENGUMUMAN
 Setiap kegiatan pengadaan pegawai harus
diumumkan seluas-luasnya melalui media
masa yang tersedia dan atau bentuk
lainnya yang mungkin digunakan sehingga
kegiatan tersebut diketahui umum.
Disamping itu untuk memberikan
kesempatan yang luas kepada setiap WNI
untuk mengajukan lamaran, juga
memberikan lebih banyak kemungkinan
bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah untuk memilih calon PNS yang
cakap dalam melaksanakan tugas yang
akan dibebankan kepadanya.
 Pengumuman tersebut harus dilakukan
selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari
sebelum tanggal penerimaan lamaran.
Dalam pengumuman tersebut dicantumkan
antara lain:
• Jumlah dan jenis jabatan yang lowong
• Kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan
• Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap
pelamar
• Alamat dan tempat lamaran ditujukan
• Batas waktu pengajuan lamaran
• Waktu dan tempat seleksi
• Dll
PERSYARATAN
Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar adalah :
 Warga Negara Indonesia. Apabila diragukan tentang kewarganegaraan seorang pelamar,
maka harus dimintakan bukti kewarganegaraannya, yaitu Putusan Pengadilan Negeri yang
menetapkan ybs sebagai warga negara.
 Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan setinggi-tingginya 35 (tiga
puluh lima) tahun.
 Usia seorang pelamar ditentukan berdasarkan tanggal kelahiran yang tercantum
dalam STTB/Ijazah yang digunakan sebagai dasar pengangkatan.
 Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana
kejahatan. Dalam ketentuan ini tidak termasuk bagi mereka yang dijatuhi hukuman
percobaan
 Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak
dengan hormat sebagai PNS / anggota TNI / anggota Kepolisian Negara atau
diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Swasta
 Tidak berkedudukan sebagai calon/ Pegawai Negeri
 Seorang yang berkedudukan sebagai Calon/PNS, Calon/Anggota TNI dan
Calon/Anggota Kepolisian Negara tidak dapat diterima untuk menjadi CPNS
 Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian, dan ketrampilan yang diperlukan
 Berkelakuan baik, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari
Kepolisian setempat
 Sehat jasmani dan rohani, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Dokter.
 Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah NKRI atau Negara lain yang ditentukan oleh
pemerintah
 Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan, termasuk syarat khusus yang
ditentukan instansi ybs.
Pengangkatan CPNS pada prinsipnya tidak boleh
melebihi usia 35 (tiga puluh lima) tahun.
Pengangkatan sebagai CPNS dapat dilakukan bagi
yang melebihi usia 35 (tiga puluh lima) tahun
dengan ketentuan :
 Telah mengabdi kepada instansi pemerintah baik
pusat maupun daerah sekurang-kurangnya 5
tahun secara terus menerus sebelum PP 11
Tahun 2002 ditetapkan tanggal 17 April 2002
 Masih melaksanakan tugas pada instansi
tersebut
 Pengangkatan tersebut dilakukan berdasarkan
kebutuhan khusus dan dilakukan secara selektif
serta tidak boleh melebihi usia 40 (empat puluh)
tahun
PELAMARAN
 Setiap pelamar harus mengajukan surat
lamaran yang ditulis dengan tulisan tangan
sendiri ditujukan kepada pejabat pembina
kepegawaian instansi yang bersangkutan,
yang dilampiri :
• Foto copy STTB/ Ijazah yang disyahkan oleh
pejabat yang berwenang
• Kartu tanda pencari kerja dari Dinas Tenaga
Kerja
• Pas photo menurut ukuran dan jumlah yang
ditentukan
PENYARINGAN

 Pemeriksaan Administratif
 Panitia Ujian
 Materi Ujian
 Pemanggilan Pelamar
 Ujian
 Pengumuman Pelamar Yang
Diterima
Pemeriksaan Administratif
 Setiap surat lamaran yang diterima diperiksa
dan diteliti sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan dalam pengumuman.
Pemeriksaan tersebut dilakukan secara
fungsional oleh pejabat yang diserahi urusan
kepegawaian. Surat lamaran yang tidak
memenuhi syarat dikembalikan kepada
pelamar disertai dengan alasan-alasannya,
sedangkan yang memenuhi syarat disusun
dalam daftar untuk memudahkan
pemanggilan.
Panitia Ujian
 Untuk melaksanakan ujian penyaringan, pejabat pembina
kepegawaian dengan surat keputusan membentuk panitia
ujian yang terdiri sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dengan
susunan :
• seorang ketua merangkap anggota
• seorang sekretaris merangkap anggota dan
• seorang anggota

 Tugas panitia adalah :


• menyiapkan dan mengumpulkan bahan ujian
• menentukan pedoman pemeriksaan dan penilaian ujian
• menentukan tempat dan jadwal ujian
• menyelenggarakan ujian
• memeriksa dan menilai hasil ujian
• menyampaikan hasil ujian kepada pejabat pembina kepegawaian
yang disusun berdasarkan nilai tertinggi sampai yang terendah
• membuat laporan secara tertulis kepada pejabat kepegawaian
Materi Ujian
 Materi ujian disusun sedemikian rupa sehingga pelamar
yang akan diterima benar – benar mempunyai kecakapan,
keahlian dan ketrampilan yang diperlukan. Adapun materi
ujian meliputi :
• Test kompetensi, yang disesuaikan dengan kebutuhan
persyaratan jabatan. Tes Kompetensi meliputi :
 Pengetahuan Umum
 Bahasa Indonesia
 Kebijaksanaan Pemerintah
 Pengetahuan Teknis, yaitu pengetahuan yang diperlukan untuk
jabatan yang bersangkutan atau syarat jabatan
 Pengetahuan lainnya
 Penyusunan materi ujian harus didasarkan pada persyaratan
jabatan yang dibutuhkan
• Psikotes, yang disesuaikan dengan kebutuhan persyaratan
jabatan dan kemampuan instansi masing-masing. Psikotes
dilakukan untuk mengetahui kepribadian, minat dan bakat
bagi pelamar.
Pemanggilan Pelamar
 Pelamar yang memenuhi syarat,
dipanggil secara tertulis untuk
mengikuti ujian penyaringan.
Pemanggilan dilakukan secara
fungsional oleh pejabat yang diserahi
tugas urusan kepegawaian. Untuk
menghindari keterlambatan atau tidak
diterimanya surat panggilan tersebut,
maka disamping pemanggilan
dilakukan secara tertulis, juga
dilakukan dengan pengumuman
melalui media massa.
Ujian
 Dalam rangka menjamin obyektifitas
penyelenggaraan ujian penyaringan penerimaan
pegawai, maka ujian penyaringan dilaksanakan
secara tertulis. Apabila diperlukan, dapat
diadakan ujian lisan berupa wawancara, yang
merupakan pelengkap dari ujian tertulis. Bagi
pelamar yang akan mengisi lowongan tertentu,
diadakan ujian ketrampilan, seperti operator
komputer, pengemudi dsb.
 Selain ujian tertulis, ujian lisan dan ujian
ketrampilan, bagi pelamar yang akan mengisi
jabatan tertentu dapat diadakan ujian
kepribadian (psikotes)
Pengumuman Pelamar Yang
Diterima
 Pejabat Pembina Kepegawaian setelah menerima daftar
nama dan nomor serta nilai ujian peserta dari Panitia Ujian,
menetapkan pelamar yang dinyatakan diterima berdasarkan
urutan nilai tertinggi sesuai dengan jumlah lowongan dan
kualifikasi pendidikan yang tersedia.
 Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat lain
mengumumkan nomor peserta ujian yang ditetapkan
diterima melalui media massa dan bentuk lainnya. Selain itu
kepada pelamar yang diterima disampaikan pemberitahuan
secara tertulis melalui surat tercatat. Dalam pengumuman
dan surat pemberitahuan tersebut, diinformasikan kapan,
dimana, kepada pejabat mana, dan batas waktu untuk
melapor bagi pelamar yang diterima. Apabila pelamar yang
dipanggil sampai batas waktu yang ditentukan tidak
melapor, maka dianggap mengundurkan diri. Batas waktu
melapor sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari kerja
terhitung mulai tanggal dikirimkannya surat pemberitahuan
tersebut.
PENGANGKATAN
 Pengangkatan Sebagai CPNS
 Golongan Ruang
 Penghasilan
 Masa Percobaan
 Pengangkatan Menjadi PNS
Pengangkatan Sebagai CPNS
 Pelamar yang ditetapkan diterima, wajib melengkapi dan menyerahkan
kelengkapan administrasi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian atau yang
ditunjuk olehnya. Apabila salah satu kelengkapan administrasi tidak dapat
dipenuhi, maka yang bersangkutan tidak dapat diangkat sebagai CPNS.
 Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat/ Daerah menyampaikan daftar
pelamar yang dinyatakan lulus ujian penyaringan dan ditetapkan diterima
untuk diangkat sebagai Calon PNS kepada Badan Kepegawaian Negara
untuk mendapat Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil.
 Berdasarkan Nomor Identitas (NIP) PNS yang bitetapkan BKN, Pejabat
Pembina Kepegawaian menetapkan keputusan pengangkatan menjadi
Calon PNS. Pengangkatan Calon PNS dilakukan dalam tahun anggaran
berjalan dan penetapannya tidak boleh berlaku surut. Yang dimaksud
dengan tahun anggaran yang berjalan yaitu berdasarkan formasi yang
ditetapkan tahun anggaran yang bersangkutan. Penetapan berlakunya
pengangkatan calon PNS pada bulan berjalan yang bersangkutan tersebut,
yaitu pada tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah pemberian NIP.
Dalam hal pemberian NIP dilakuakn pada bulan terakhir tahun anggaran
berjalan, maka pengangkatan sebagai Calon PNS berlaku mulai tanggal 1
bulan terakhir tahun anggaran yang bersangkutan.
 Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan sejak diterimanya surat
keputusan pengangkatan CPNS, yang bersangkutan wajib melapor pada
satuan organisasi dan melaksanakan tugasnya.
TUJUAN PENGADAAN
 Untuk mendapatkan CPNS yang :
• Profesional
• Jujur
• Bertanggung jawab
• Netral
• Kompeten
PENGADAAN CPNS
PP 48/2005

Peserta seleksi Terdiri dari :


 Tenaga Honorer
 Dokter yang telah/sedang PTT atau
Dokter honorer daerah
 Pelamar Umum
Pengertian Tenaga Honorer

Adalah Seseorang yang diangkat oleh Pejabat


Pembina Kepegawaian atau Pejabat lain
dalam pemerintahan untuk melaksankan
tugas tertentu pada Instansi Pemerintah atau
yang penghasilannya menjadi beban APBN
atau APBD.
TENAGA HONORER
USIA DAN MASA KERJA TENAGA HONORER SELEKSI
Usia setinggi-tingginya 46 th dan masa kerja 20 th atau Seleksi Administrasi,
lebih secara terus menerus. disiplin, integritas,
kesehatan dan
kompetensi
Usia setinggi-tingginya 46 th dan masa kerja 10 th atau Selain seleksi
lebih sampai dengan kurang dari 20 th secara terus Administrasi, disiplin,
menerus. integritas, kesehatan dan
kompetensi juga wajib
Usia setinggi-tingginya 40 th dan masa kerja 5 th atau
menjawab daftar
lebih sampai dengan kurang dari 10 th secara terus
pertanyaan mengenai
menerus.
tata kepemerintahan
Usia setinggi-tingginya 35 th dan masa kerja 1 th atau yang baik
lebih sampai dengan kurang dari 5 th secara terus
menerus.
Pengangkatan Tenaga Honorer memprioritaskan yang berusia paling tinggi
dan/atau mempunyai masa kerja lebih banyak
Tenaga Honorer yang telah selesai atau
sedang melaksanakan tugas sebagai PTT
atau tenaga honorer pada Unit Pelayanan
Kesehatan Pemerintah dapat diangkat
sebagai CPNS setelah melalui seleksi
Administrasi, disiplin, integritas, kesehatan
dan kompetensi tanpa memperhatikan
masa kerja sebagai tenaga honorer dengan
ketentuan :
• Usia maksimum 46 tahun
• Bersedia bekerja pada Unit Pelayanan
Kesehatan terpencil sekurang-kurangnya 5
tahun.

Anda mungkin juga menyukai