Anda di halaman 1dari 21

KONSTELASI GLOBAL

PASCA PERANG DINGIN


A. Berakhirnya Perang
Dingin
B. Perubahan Konstelasi
Global
C. Munculnya Organisasi
Internasional Sebagai
Bentuk Ikatan Regional
dan Global
Berakhirnya Perang Dingin

Runtuhnya Uni Sovyet


Proses Unifikasi Jerman

Perang Dingin mulai berakhir ketika Uni


Sovyet berniat mengalihkan energi mereka
untuk menyelesaikan konfrontasi dan
masalah internal negara. Uni Sovyet juga
mengurangi kekuatan senjata mereka di
Eropa Timur dan menarik pasukannya dari
Afghanistan pada tahun 1989.
Runtuhnya Uni Sovyet
7 November 1917, Kekaisaran Rusia digulingkan oleh Partai
Bolsehvik (Komunis) yang dipimpin oleh Vladimir Lenin.

Pemimpin Uni Sovyet (1917 – 1991)


1917 – 1929 Vladimir Lenin
1929 – 1953 Joseph Stalin
1953 – 1955 Georgy Malenkov (kolektif)
1955 – 1964 Nikita Khrushchev
1964 – 1982 Leonid Ilich Brezhnev
Yuri Andropov
1982 – 1985 Konstantin Chernenko

1985 – 1991 Mikhail Gorbachev


Runtuhnya Uni Sovyet
 Dalam buku “Perestroika: New Thinking for Our Country
and World”, Mikhail Gorbachev menjelaskan tentang
Glasnot dan Perestroika yang merupakan konsep
pembaharuan bagi Uni Sovyet.

PERESTROIKA GLASNOT
(Restrukturisasi) (Keterbukaan)
Dalam bidang ekonomi, Glasnot merupakan aspek kunci
perestroika dilakukan dengan cara dari kebijakan Gorbachev tahun
mengurangi kekuasaan ekonomi 1985 untuk mengubah dan
yang terpusat dan membuka merevitalisasi berbagai sistem di
kesempatan yang besar bagi sektor Uni Sovyet.
swasta sampai ke tingkat lokal Glasnot dipakai untuk
(liberalisasi ekonomi). memperkenankan dan mendorong
Dalam bidang politik, perestroika diskusi yang lebih terbuka dan
tercermin adalam perubahan UUD kritis terhadap kehidupan politik
(1988) dan Pemilu DPR (1989) dan kultural Uni Sovyet.
Runtuhnya Uni Sovyet
19 Agustus 1991, terjadi kudeta yang dilakukan oleh kelompok
konservatif, yaitu: Marsekal Dimitri Yazow (Menhan), Jend.
Vladimir Kruchkov (KGB), dan Boris Pugo (mendagri). Setelah
2 hari kudeta berhasil digagalkan.
Akibat Kudeta, dukungan rakyat terhadap kepemimpinan
Gorbachev jatuh ke tangan Boris Yaltsin.
24 Agustus 1991, Gorbachev mengundurkan diri dari jabatan
Sekjen Partai Komunis.
Oktober 1991, semua Republik Sovyet, kecuali Rusia dan
Kazakhstan menyetakan merdeka dari Uni Sovyet.
8 Desember 1991, pemimpin Rusia, Ukraina, dan Belarusia
menyatakan Uni Sovyet telah mati, dan mereka membentuk
CIS (Commonwealth of Independent States). CIS kemudian
didukung oleh Azerbaijan, Armenia, Kazakhstan, Kirgistan,
Turksmenistan, dan Uzbekistan.
25 Desember 1991, Gorbachev mengundurkan diri sebagai
Presiden Uni Sovyet.
Runtuhnya Uni Sovyet
 Walaupun ditentang oleh kelompok konservatif,
glasnot telah memunculkan kebebasan dalam
bidang sastra, pendidikan dan intelektual untuk
lebih berani mengkritik pemerintah.
 Akibat glasnot, muncul kelompok independen
yang memberikan konstribusi bagi gerakan
nasional di Uni Sovyet dan bagi runtuhnya
pemerintahan Komunis di Eropa Tengah dan
Timur.
 Perestroika yang diterapkan oleh Gorbachev di
bidang ekonomi ternyata tidak berjalan dengan
baik. Kesalahan manajemen dan korupsi yang
merajalela telah menghambat pertumbuhan
ekonomi. Masyarakat mengalami kekurangan
makanan, perumahan, dan kebutuhan pokok
yang lain.
Proses Unifikasi Jerman
 Pada akhir 1980-an, rezim Komunis dan ekonomi di Eropa
Timur menunjukkan tanda-tanda yang buruk dan Reformasi
Demokrasi mulai banyak dilakukan.
 9 November 1989, Setelah demonstrasi terus terjadi, Jerman
Timur pun runtuh dan Tembok Berlin terbuka.
 28 November 1989, Kanselir Jerman Helmut Kohl
menyerahkan “rencana 10 pasal” tentang penyatuan Jerman
secara bertahap.
 13 Februari 1989, Konferensi di Ottawa diadakan untuk
menggariskan formula “dua plus empat”.
 Mei – September 1990, dilakukan pertemuan “Dua plus
Empat” (Jerman Barat, Jerman Timur, AS, Uni Sovyet,
Inggris dan Perancis).
 3 Oktober 1990, secara resmi dinyatakan Jerman bersatu ke
seluruh bersama.
Perubahan Konstelasi Global
 Perkembangan di Bekas
Negara Yugoslavia
 Apartheid di Afrika Selatan
 Munculnya Pola Utara –
Selatan
 Perubahan Tatanan Politik
di Kawasan Eropa Timur
Perkembangan di Bekas Negara
Yugoslavia
Masalah utama dalam mendirikan negara Yugoslavia
adalah konflik antara ide pembentukannya dengan beragam
perbedaan etnik dan agama antarbangsa di dalamnya,
yaitu: Katolik Roma & Kroasia
berhuruf Latin Slovenia
Kristen Orthodok & Serbia
berhuruf Cyrilik Montenegro
Macedonia
Islam Bosnia

Pada masa Joseph Broz Tito berkuasa, ia berhasil meredam


gejolak etnik di Yugoslavia. Ia membentuk pemerintahan
pusat yang kuat namun setiap negara dibebaskan untuk
memiliki pemerintahan sendiri.
Perkembangan di Bekas Negara
Yugoslavia
Mei 1980, Tito meninggal dan Yugoslavia kemudian
menghadapi krisis ekonomi yang melemahkan
pemerintahan pusat.
Tahun 1980-an, Ketegangan etnik dan rasial serta
kekerasan kembali muncul akibat perebutan
kekuasaan antar-republik.
25 Juni 1991, Slovenia dan Kroasia menyetakan
kemerdekaan.
April 1992, terjadi perang etnik antara Serbia,
Kroasia, dan Bosnia herzegovina yang ditandai oleh
genosida (pembunuhan massal) yang luar biasa.
27 April 1992, Serbia dan Montenegro menyatakan
diri sebagai Republik Federal Yugoslavia dengan
mengakui kemerdekaan 6 negara lain.
Apartheid di Afrika Selatan
Apartheid merupakan kebijakan pemisahan secara rasial di
Afrika Selatan yang dilatarbelakangi oleh Imperialisme bangsa
Belanda yang kemudian digantikan oleh bangsa Inggris.
 1910, Inggris membentuk Uni Afrika Selatan serta membentuk
parlemen yang anggotanya dibatasi hanya untuk orang kulit
putih.
 1913, diundangkan Natives Land Act yang melarang
kepemilikan tanah oleh orang kulit hitam. UU ini ditentang oleh
Africa National Congress (ANC) yang berdiri pada tahun 1912.
 1948, Apartheid kembali diperkenalkan oleh Perdana Menteri
pertama Afrika Selatan, Daniel Francois Malan.
 1950, Group Areas Act diundangkan yang menentukan
pemukiman terpisah bagi setiap kelompok rasial.
 Juni 1976, ribuan pelajar di Suweto mengadakan demonstrasi
dalam rangka menuntut perubahan sistem pendidikan apartheid
yang diskriminatif. Demonstrasi ini berakhir dengan tewasnya
ratusan pelajar akibat ditembaki oleh polisi kulit putih.
Apartheid di Afrika Selatan
♠ Dunia internasional kemudian mulai melakukan tindakan
terhadap Afrika Selatan. Diantaranya dengan membentuk
Komite khusus menentang apartheid (1962), penyeruan
embargo senjata (1963), pembentukan dana PBB untuk
korban apartheid (1965), menskors Afrika Selatan dari
Majelis Umum PBB (1974) dan menyatakan apartheid
sebagai kejahatan kemanusiaan (1980-an)
♠ 1961, Nelson Mandela memimpin demonstrasi besar-besaran
menentang apartheid.
♠ 1962, Nelson Mandela dipenjara.
♠ 11 Januari 1990, Nelson Mandela dibebaskan.
♠ 12 Mei 1990, pemerintah berunding dengan ANC.
♠ 13 November 1993, para pemimpin kulit hitam dan kulit
putih berhasil menyusun RUUD baru.
♠ 26-29 April 1994, diadakan Pemiluyang diikuti berbagai ras.
Nelson Mandela terpilih menjadi presiden Afrika Selatan.
Munculnya Pola Utara – Selatan

Terjadinya Perang Dingin menciptakan dikotomi Timur-


Barat yang kemudian memunculkan regionalisme dalam
hal ekonomi dan hankam di berbagai kawasan dunia.
Kondisi kemenangan Liberalisme pasca Perang Dingin,
menimbulkan dua hal mendasar, yakni:
 Liberalisme mengharuskan adanya kerjasama
antarnegara.
 Kebijakan ekonomi setiap negara harus berorientasi
ekspor.
Pasca Perang Dingin, dikotomi Timur-Barat digantikan
dengan pola Utara – Selatan. Secara geopolitik, utara
adalah kumpulan negara-negara maju, sedangkan
selatan adalah negara-negara miskin dan berkembang.
Perubahan Tatanan Politik di
Kawasan Eropa Timur
 Pasca Perang Dingin, muncul era demokratisasi yang
ditandai 2 kecenderungan utama, yaitu: proses kemerdekaan
negara-negara bekas Komunis dan keterbukaan aktor-aktor
negara terhadap arus informasi dan komunikasi.
 Runtuhnya kekuatan Uni Sovyet di Eropa Timur antara lain
dipicu oleh Brezhnev Doctrine (1968), yang menyatakan Uni
Sovyet mempunyai hak untuk mengintervensi urusan dalam
negeri negara-negara Komunis lainnya.
 Kerasnya pemerintahan Uni Sovyet dalam menyikapi
negara-negara Komunis di Eropa Timur terlihat pada reaksi
yang dimunculkan oleh Hongaria, Rumania, Polandia, dan
Albania.
 Konsep Glasnot dan Perestroika yang dimunculkan
Gorbachev menimbulkan dampak yang signifikan dalam
mengubah kondisi politik di kawasan Eropa Timur.
Munculnya Organisasi Internasional Sebagai
Bentuk Ikatan Regional dan Global

GNB (Gerakan Non Blok)


ASEAN (Association of
South East Asian Nations)
OKI (Organisasi
Konferensi Islam)
GNB (Gerakan Non Blok)
Gerakan Non Blok merupakan gerakan negara-negara
yang bersikap netral pada saat Perang Dingin yang
digagas dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung,
1955.
16 September 1961, Diadakan KTT GNB pertama di
Beograd, Yugoslavia.
Tujuan GNB adalah memelihara perdamaian dan
keamanan internasional serta mengusahakan
terwujudnya tata ekonomi dunia baru dan
mengusahakan kerja sama di segala bidang dalam
rangka mewujudkan pembangunan ekonomi dan
sosial.
GNB masih diperlukan untuk memperjuangkan tata
dunia yang lebih adil. Hal ini disebabkan mayoritas
anggota GNB adalah negara berkembang.
Penggagas Gerakan Non Blok
(GNB)
Presiden Soekarno Indonesia

Presiden Joseph Broz Tito Yugoslavia

Presiden Gamal Abdul Nasser Mesir

PM. Pandit Jawaharlal Nehru India

Sekou Toure Guinea

PM. Kwame Nkrumah Ghana


ASEAN
(Association of South East Asian Nations)
 ASEAN didirikan melalui Deklarasi Bangkok
(Thailand) pada tanggal 8 Agustus 1967.
 27 November 1971, Di Kuala Lumpur ditandatangani
Deklarasi ZOPFAN (Zone of Peace Freedom and
Neutrality)
 ASEAN adalah merupakan organisasi regional yang
bersifat bebas dalam hal keanggotaannya. Sifat
keanggotaan sepenuhnya berdasarkan kesadaran dan
sukarela dari masing-masing negara.
 Deklarasi Bangkok menyatakan bahwa ASEAN
didirikan dengan tujuan antara lain untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta
pengembangan kebudayaan sebagai dasar bagi Asia
Tenggara yang makmur dan damai
Penandatangan
Deklarasi Bangkok
Adam Malik Indonesia
Tun Abdul Razak Malaysia

Narsisco Ramos Filipina

S. Rajaratnam Singapura

Thanat Khoman Thailand


OKI (Organisasi Konferensi Islam)
OKI berdiri pada 1969 yang dilatarbelakangi oleh
peristiwa pembakaran Masjid Al-Aqsha di Palestina
oleh Israel pada tanggal21 agustus 1969.
Raja Hasan dari Maroko menyerukan kepada para
pemimpin dunia Arab dan Islam untuk menuntut
pertanggungjawaban Israel. Hal ini diikuti oleh Abdul
Haliq Hasanah, Sekjen Liga Arab.
OKI bertujuan pokok untuk meningkatkan solidaritas
Islam dan mengkonsolidasikan kerja sama
antarnegara anggota, serta mengkoordinasikan usaha-
usaha untuk melindungi tempat-tempat suci dan
mendukung perjuangan rakyat Palestina
OKI (Organisasi Konferensi Islam)
Lima Prinsip OKI
Mengakui persamaan mutlak antara negara-negara
anggota.
Menghormati hak dalam menentukan nasib sendiri.
Menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas
wilayah setiap negara.
Menyelesaikan setiap persengketaan yang mungkin terjadi
melalui tata cara damai.
Tidak menggunakan ancaman maupun kekerasan terhadap
integritas wilayah, kesatuan nasional, atau kemerdekaan
politik suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai