Konstelasi Global
Konstelasi Global
PERESTROIKA GLASNOT
(Restrukturisasi) (Keterbukaan)
Dalam bidang ekonomi, Glasnot merupakan aspek kunci
perestroika dilakukan dengan cara dari kebijakan Gorbachev tahun
mengurangi kekuasaan ekonomi 1985 untuk mengubah dan
yang terpusat dan membuka merevitalisasi berbagai sistem di
kesempatan yang besar bagi sektor Uni Sovyet.
swasta sampai ke tingkat lokal Glasnot dipakai untuk
(liberalisasi ekonomi). memperkenankan dan mendorong
Dalam bidang politik, perestroika diskusi yang lebih terbuka dan
tercermin adalam perubahan UUD kritis terhadap kehidupan politik
(1988) dan Pemilu DPR (1989) dan kultural Uni Sovyet.
Runtuhnya Uni Sovyet
19 Agustus 1991, terjadi kudeta yang dilakukan oleh kelompok
konservatif, yaitu: Marsekal Dimitri Yazow (Menhan), Jend.
Vladimir Kruchkov (KGB), dan Boris Pugo (mendagri). Setelah
2 hari kudeta berhasil digagalkan.
Akibat Kudeta, dukungan rakyat terhadap kepemimpinan
Gorbachev jatuh ke tangan Boris Yaltsin.
24 Agustus 1991, Gorbachev mengundurkan diri dari jabatan
Sekjen Partai Komunis.
Oktober 1991, semua Republik Sovyet, kecuali Rusia dan
Kazakhstan menyetakan merdeka dari Uni Sovyet.
8 Desember 1991, pemimpin Rusia, Ukraina, dan Belarusia
menyatakan Uni Sovyet telah mati, dan mereka membentuk
CIS (Commonwealth of Independent States). CIS kemudian
didukung oleh Azerbaijan, Armenia, Kazakhstan, Kirgistan,
Turksmenistan, dan Uzbekistan.
25 Desember 1991, Gorbachev mengundurkan diri sebagai
Presiden Uni Sovyet.
Runtuhnya Uni Sovyet
Walaupun ditentang oleh kelompok konservatif,
glasnot telah memunculkan kebebasan dalam
bidang sastra, pendidikan dan intelektual untuk
lebih berani mengkritik pemerintah.
Akibat glasnot, muncul kelompok independen
yang memberikan konstribusi bagi gerakan
nasional di Uni Sovyet dan bagi runtuhnya
pemerintahan Komunis di Eropa Tengah dan
Timur.
Perestroika yang diterapkan oleh Gorbachev di
bidang ekonomi ternyata tidak berjalan dengan
baik. Kesalahan manajemen dan korupsi yang
merajalela telah menghambat pertumbuhan
ekonomi. Masyarakat mengalami kekurangan
makanan, perumahan, dan kebutuhan pokok
yang lain.
Proses Unifikasi Jerman
Pada akhir 1980-an, rezim Komunis dan ekonomi di Eropa
Timur menunjukkan tanda-tanda yang buruk dan Reformasi
Demokrasi mulai banyak dilakukan.
9 November 1989, Setelah demonstrasi terus terjadi, Jerman
Timur pun runtuh dan Tembok Berlin terbuka.
28 November 1989, Kanselir Jerman Helmut Kohl
menyerahkan “rencana 10 pasal” tentang penyatuan Jerman
secara bertahap.
13 Februari 1989, Konferensi di Ottawa diadakan untuk
menggariskan formula “dua plus empat”.
Mei – September 1990, dilakukan pertemuan “Dua plus
Empat” (Jerman Barat, Jerman Timur, AS, Uni Sovyet,
Inggris dan Perancis).
3 Oktober 1990, secara resmi dinyatakan Jerman bersatu ke
seluruh bersama.
Perubahan Konstelasi Global
Perkembangan di Bekas
Negara Yugoslavia
Apartheid di Afrika Selatan
Munculnya Pola Utara –
Selatan
Perubahan Tatanan Politik
di Kawasan Eropa Timur
Perkembangan di Bekas Negara
Yugoslavia
Masalah utama dalam mendirikan negara Yugoslavia
adalah konflik antara ide pembentukannya dengan beragam
perbedaan etnik dan agama antarbangsa di dalamnya,
yaitu: Katolik Roma & Kroasia
berhuruf Latin Slovenia
Kristen Orthodok & Serbia
berhuruf Cyrilik Montenegro
Macedonia
Islam Bosnia
S. Rajaratnam Singapura