Ucod
Ucod
Ucod
DPJP
Perawat Apoteker
• Team Leader
• Koordinasi & Fisio Ahli
Review Asuhan terapis Pasien, Gizi
• Mengintegrasikan Keluarga
asuhan pasien Radio Analis
grafer
Lainnya
CONTOH:
1. I. (a) Abses paru
(b) lobar pneumonia
II. -
Pilih: Lobar pneumonia (J18.1)
I. (a) Pericarditis
(b) Uremia dan pneumonia
Pilih: Uremia.
Pada kasus ini ada 2 (dua) urutan
diagnosis yang dinyatakan sebagai
pemicu pericarditisnya:
- pericarditis akibat uremia
- pericarditis akibat pneumonia
Pilih penyebab yang disebut pertama
(Uremia)
Penentuan penyebab dasar kematian
KEMATIAN (DEATH)
• Mati adalah berhentinya secara permanen
semua fungsi vital tubuh = akhirnya su-
atu kehidupan.
• Indikator klasik mati adalah: berhentinya secara
permanen fungsi jantung, dan paru.
Pada banyak kasus ini menjadi pa-
tokan dokter mendiagnosis suatu
kematian pasiennya.
• Alternatif lain : Kematian otak (brain death)
yang didefinisikan sebagai berhentinya se-
mua fungsi seluruh otak yang ireversibel ter-
KEMATIAN (DEATH)
• Seseorang
.
dinyatakan meninggal
secara legal apabila sirkulasi darah dan
fungsi paru sudah berhenti ir-
reversible atau bila kriteria brain
death terpenuhi.
• Diagnosis kematian dalam batasan
normal adalah
bila individu terkait :
– tidak dalam pertolongan ventilator,
– pernapasan spontannya sudah
berhenti,
– detak jantung berhenti, dan
– pupil mata melebar tidak bereaksi
terhadap cahaya.
Definisi Kematian juga tercantum dalam
undang-undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang ke-
sehatan, pasal 117 yang berbunyi :
“ Seseorang dikatakan mati apabila fungsi
sistem jantung, sirkulasi, dan sistem
pernafasan terbukti telah berhenti se-
cara permanen, atau apabila ada ke-
matian batang otak telah da-
pat dibuktikan ”.
Thanatologi
Forensik Entomologi