Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN KASUS

SYOK ANAFILATIK

PEMBIMBING :
dr. Charles Likamto Sp.A
DISUSUN OLEH:
dr. I Gede Sugiana Karaeng
IDENTITAS PASIEN

• Nama : By. Ny. S


• Umur : 12 Th 4 Bulan 11 hari
• Alamat : Rejo Binangun
• Jenis kelamin : Laki-Laki
• Agama : Kristen
• Tanggal masuk RS : 10-Maret-2023
Keluhan Utama:
Riwayat Penyakit Sekarang Muntah

Pasien datang ke IGD RSUD Ragab Begawe Caram diantarkan oleh kedua orang tuanya
dengan keluhan anak tampak lemas dan muntah pada pagi sebelum ke RS pasien
sempat di bawa ke puskes dan sudah di beri obat dan tidak ada perbaikan. Muntah
dirasakan mulai dari ±1 hari sebelum datang ke RS, muntah di alami pasien setiap kali
setelah makan, muntah sebanyak makanan yang di makan oleh pasien, selain itu juga di
keluhkan batuk ± 3 SMRS batuk sudah di rasa hilang tinbul sejak beberapa bulan yang
lalu.

BAB dan BAK dalam batas normal.


Riwayat Penyakit Dahulu Dan Riwayat
Pengobatan

Pasien tidak pernah mengalami sakit yang memerlukan terapi obat jangka
panjang, ataupun pengobatan secara intensif.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Menurut ibu pasien pertambahan berat badan pasien terbilang kurang


tidak seperti teman sebayanya karna pasien susah untuk makan dan
memilih untuk jajan makanan ringan di banding makan nasi
PEMERIKSAAN FISIK
Saat tiba di IGD
Keadaan Umum Dan Tanda Vital
Data Antopometri
Keadaan umum : Tampak Sakit
Sedang, Tonus baik Berat badan : 25 kg

Vital Sign :
Frekuensi nadi : 80x/menit
Respirasi rate : 20 x/menit
Temperatur : 36.3oC
Saturasi Oksigen : 96 %
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum Dan Tanda Vital


Data Antopometri
Keadaan umum : Tampak Sakit berat,
Tonus baik Berat badan : 25 kg
Vital Sign :
Frekuensi nadi : 25x/menit
Respirasi rate : 28 x/menit
Temperatur : 35.3oC
Saturasi Oksigen : 95 % udara
ruangan dengan nasal kanul 2 LBM
Nasal Kanul 100%
Status Genealisata
Kepala
•Bentuk : Mesocephalic
•Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, mata cekung -/-, air mata -/- sedikit
•Hidung : bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada epistaksis
•Telinga : Bentuk normal, simetris kanan dan kiri, discharge -/-, serumen minimal
•Mulut : sianosis(-), gusi berdarah (-), lidah kotor di bagian tengah (-)
•Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang

Leher : trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba, kelenjar submandibula, supra-
infra clavicula dan cervical tidak teraba
Thorax
Pulmo
•Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi interkostal (-)
•Palpasi : vokal fremitus sama kanan dan kiriPerkusi : suara sonor
pada lapang paru
•Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak ada suara tambahan ronkhi -/-,
Wheezing -/-
Jantung
-Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
-Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC 4 linea midklavikula sinistra
-Perkusi : pekak
-Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 murni, gallop (-), bising (-).
Abdomen
•Inspeksi : Supel, Lesi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
•Palpasi : hepar tidak teraba, lien tidak teraba,
tidak didapatkan defance muscular
•Perkusi : pekak sisi (-), pekak alih (-) timpani

Ekstremitas Ekstremitas
Saat tiba pertama kali di IGD Saat 1 Jam di IGD
Akral hangat, edema(-), CRT < 3 detik Akral dingin , edema(-), CRT > 3 detik

Kulit: Turgor kembali cepat Kulit: Turgor kembali Lambat


Pemeriksaan penunjang

Hasil Nilai normal Unit


Darah Lengkap
Hemoglobin 13,3 13-17 g/dL
Leukosit 14.500 5000-10.000 /µL
Eritrosit 4,92 4-5 Juta/µl
Hematokrit 39 38-47 %
Trombosit 536.000 150.000-400.000 /µL
MCV 79 71-86 fL
MCH 27 25-29 pg
MCHC 35 31-36 g/dL
Pemeriksaan penunjang
Hasil Nilai normal Unit
Hitung jenis
Netrofil 77 50-70 %
Limfosit 13 20-40 %
Monosit 10 2-8 %
Hasil Nilai normal Unit
Natrium 127 136-145 nmol/L
Kalium 4,8 3,4-5,0 nmol/L
Chloride 1.10 0,96-1,36 nmol/L
Diagnosis masuk

•Observasi Vomitus Tanpa Dehidrasi


•Bakterial Infeksi
Penatalaksanaan
Saat sebelum Syok

• O2 Ruangan
• IVFD RL 625 cc / jam selama 3 jam
• Lanjutkan D5 ½NS 1600 cc 24 jam
• IV Omeprazole 1x20 mg
• IV Ondansetron 3x4 mg
• IV ceftriaxone 2x1gr
• Secralvat Syr 3x5cc
• Puyer batuk 3x1Pulv (CTM,Codein,Ambroxol,MPS,Termenza)
Kronologi Pasien Mengalami Syok
• Pasien di laporkan oleh Ibunya bahwa pasien mengalami sesak,
berkeringat dan kaki tangan dingin beberapa saat setelah
meminum obat puyer batuk
Penatalaksanaan Saat Pasien Syok
• Konsul dengan dr. Wira Sp.An
ADVICE
• Stop pemberian Obat sebelumnya
• O2 Nasal Kanul 3 LpM (jika terjadi gagal Napas edukasi)
• Guyus Rl 750 cc
• Bolus 1 Ampul Dexa
• Inj metronidazole 3x250 mg
• Inj Ceftriaxone
• Pantau TTV Pasien
• Pasang Monitor
Catatan perkembangan saat di IGD
Subject
keluhan anak tampak lemas, mual muntah disangkal. Pasien tampak sesak nafas (+), batuk (-), akral dingin.
Pasien masih dapat minum dan makan dengan porsi kecil.
Objective
Objective
01.30 wib
04.30 wib
Keadaan Umum Dan Tanda Vital
Keadaan Umum Dan Tanda Vital
Keadaan umum : Gerak aktif, Tonus Cukup
Keadaan umum : Gerak aktif, Tonus Cukup
Frekuensi nadi :25x/menit
Frekuensi nadi :50x/menit naik turun terkadang 35x/menit
Respirasi rate : 30 x/menit
Respirasi rate : 24 x/menit
Tekanan darah : 97/70 mmHg terpantau Monitor
Tekanan darah : 99/68 mmHg terpantau Monitor
Temperatur : 35.1oC
Temperatur : 35.5oC
Saturasi Oksigen : 99 % dengan nasal kanul 3 LpM
Saturasi Oksigen : 99 % dengan nasal kanul 3 LpM
Pasien Tampak Gelisah
Pasein sudah lebih tenang tidak gelisah
Objective
02.30 wib Objective
Keadaan Umum Dan Tanda Vital 05.30 wib
Keadaan umum : Gerak aktif, Tonus Cukup Keadaan Umum Dan Tanda Vital
Frekuensi nadi :27x/menit naik turun terkadang 30x/menit Keadaan umum : Gerak aktif, Tonus Cukup
Respirasi rate : 26 x/menit Frekuensi nadi :50x/menit naik turun terkadang 35x/menit
Tekanan darah : 98/72 mmHg terpantau Monitor Respirasi rate : 24 x/menit
Temperatur : 35.5oC Tekanan darah : 97/71 mmHg terpantau Monitor
Saturasi Oksigen : 99 % dengan nasal kanul 3 LpM Temperatur : 35.5oC
Pasien tampak sudah lebih tenang tidak gelisah Saturasi Oksigen : 99 % dengan nasal kanul 3 LpM
Pasein sudah lebih tenang tidak gelisah
Objective
06.30 wib
Keadaan Umum Dan Tanda Vital
Keadaan umum : Gerak aktif, Tonus Cukup
Tekanan Darah :
Frekuensi nadi :50x/menit naik turun terkadang 35x/menit
Respirasi rate : 24 x/menit
Tekanan darah : 97/70 mmHg terpantau MonitorTemperatur : 36.1oC
Saturasi Oksigen : 99 % dengan nasal kanul 3 LpM
Pasein sudah lebih tenang tidak gelisah

Objective
07.30 wib
Keadaan Umum Dan Tanda Vital
Keadaan umum : Gerak aktif, Tonus Cukup
Tekanan Darah :
Frekuensi nadi :83x/menit naik turun terkadang 52x/menit
Respirasi rate : 26 x/menit
Tekanan darah : 97/70 mmHg terpantau Monitor
Temperatur : 36.1oC
Saturasi Oksigen : 99 % dengan nasal kanul 3 LpM
Pasein sudah lebih tenang tidak gelisah
Advice dari DPJP SP.A
• S/ muntah (+) Syok (+)
• O/ Kesadaran Compos mentis
• Hr 40-50x/Menit
• Td 90/60MMhg
• RR 30x/menit
• Paru Vesikular(+/+), Rhoki (-/-) Whezing (-)
• Cor Bunyi jantung 1 dan 2 Regular, Galop (-), Mur mur (-)
• Abdomen Supel BU (+)
• Extremitas Akral Hangat.

• A/ Syok Anafilaktik, Observasi Vomitus, Sepsis • IV Omeprazole 1x

• O/ O2 Nasal Kanul 1-2 LpM • Iv Ondansetron 3x3mg


• IVFD D5½ NS 1,6 L/24 jam RL RL250 cc/ • Iv Diphenhydramin 3x20 mg
• Ceftazidime 3x 1,25 gram
• PO syr 1x 1 ½ tablet
• IV paracetamol 4x300mg
• Iv 4x3mg
• Diet 3x ½ porsi
Air putih ad libitum
• Titrasi Epineprin IM 0,25 mg
Hasil cek elektrolit Ulang

Hasil Nilai normal Unit


Natrium 129 136-145 nmol/L
Kalium 4,0 3,4-5,0 nmol/L
Chloride 1.05 0,96-1,36 nmol/L
Diagnosis Akhir

• Syok Anafilaktik,
• Observasi Vomitus,
• Sepsis
TINJAUAN PUSTAKAAN
Definisi
FISIOLOGI
= X
KONTRAKTILITAS
+ HEART RATE
PRELOAD

DIAMETER
PEMBULUH DARAH
+
AFTERLOAD
Klasifikasi
Tanda syok
ETIOLOGI
Tatalaksana SYOK secara umum
ABC
AIRWAY
manuver jalan nafas
BREATHING
pemberian O2, ventilasi tekanan positif
CIRCULATION
pemasangan akses IV, resusitasi cairan, obat-obatan
Airway
Posisi syok ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI

300 - 500 cc
darah dari kaki
pindah ke
sirkulasi sentral
Syok Kardiogenik

• Etiologi
• Disfungsi sistolik : miokard infark, kardiomiopati, hipertensi
pulmonal
• Disfungsi diastolik : kardiomiopati, hipertrofi ventrikel
• Disritmia : Bradiaritmia, takiaritmia
• Gangguan struktur : stenosis, regurgitasi, ruptur septal
Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik
= X
KONTRAKTILITAS ↓↓↓
HEART RATE

TERAPI :
INOTROPIK
(DOBUTAMIN,DOPAMIN)

RATE CONTROL
Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik
= X
PRELOAD
↓↓↓

TERAPI :
CAIRAN
(KRISTALOID)
Syok Distributif
FISIOLOGI
= X
VASODILATASI 
SVR ↓↓↓
PRELOAD
↓↓↓ +
AFTERLOAD ↓↓↓

TERAPI :
CAIRAN,
VASOPRESSOR
(ADRENALIN,
Syok Obstruktif
FISIOLOGI
= X
TEKANAN
INTRATORAKAL
↑↑↑
PRELOAD
↓↓↓

TERAPI :
DEKOMPRESI
(NEEDLE THORAKOSTOMY, PUNGSI
PERICARDIAL)
JENIS SYOK
HIPOVOLEMIK DISTRIBUTIF OBSTRUKTIF CARDIOGENIK

MENINGKAT
(NORMAL PADA MENINGKAT /
NADI MENINGKAT MENINGKAT
SYOK MENURUN
NEUROGENIK)

MENINGKAT /
JVP MENURUN MENURUN MENINGKAT
MENURUN

TD MENURUN MENURUN MENURUN MENURUN


HANGAT
KULIT DINGIN (SYOK BERAT : DINGIN DINGIN
DINGIN)

CRT LAMBAT LAMBAT LAMBAT LAMBAT


Panduan Tatalaksana Syok
Menurut Pedoman Pelayana Medis
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
 Pertahankan jalan nafas, berikan oksigen (FiO2 100%), bila perlu berikan
tunjangan ventilator.
 Pasang akses vaskular secepatnya (60-90 detik), lalu berikan cairan kristaloid
20 ml/ kg berat badan dalam waktu kurang dari 10 menit. Nilai respons
terhadap pemberian cairan dengan menilai perubahan denyut nadi dan
perfusi jaringan. Respons yang baik ditandai dengan penurunan denyut nadi,
perbaikan perfusi jaringan dan perbaikan tekanan darah bila terdapat
hipotensi sebelumnya.
 Pasang kateter urin untuk menilai sirkulasi dengan memantau produksi urin.
 Penggunaan koloid, dalam jumlah yang terukur, dapat dipertimbangkan
untuk mengisi volume intravaskular.
 Pemberian cairan resusitasi dapat diulangi, bila syok belum teratasi, hingga
volume intravaskular optimal. Target resusitasi cairan: Capillary refill kurang
dari 2 detik
 Kualitas nadi perifer dan sentral sama
 Akral hangat
 Produksi urine > 1 ml/kg/jam
 Kesadaran normal

Pemberian cairan resusitasi dihentikan bila penambahan
volume tidak lagi mengakibatkan perbaikan hemodinamik,
dapat disertai terdapatnya ronkhi basah halus tidak nyaring,
peningkatan tekanan vena jugular atau pembesaran hati
akut.

Periksa dan atasi gangguan metabolik seperti hipoglikemi,
hipokalsemi dan asidosis. Sedasi dan pemasangan ventilator
untuk mengurangi konsumsi oksigen dapat dipertimbangkan.

Bila syok belum teratasi, lakukan pemasangan vena sentral. Bila tekanan vena
sentral kurang dari 10 mmHg, pemberian cairan resusitasi dapat dilanjutkan
hingga mencapai 10 mmHg.
 Bila syok belum teratasi setelah langkah no. 8, berikan dopamine 2-10
µg/kg/menit atau dobutamine 5-20 µg/kg/menit.

Syok belum teratasi setelah langkah no. 9, berikan epinephrine 0,05-2
µg/kg/ menit, bila akral dingin (vasokonstriksi) atau norepinephrine
0,05-2 µg/kg/menit, bila akral hangat (vasodilatasi pada syok
distributif). Pada syok kardiogenik dengan resistensi vaskular tinggi,
dapat dipertimbangkan milrinone yang mempunyai efek inotropik dan
vasodilator. Dosis milrinone adalah 50 µg/kg/ bolus dalam 10 menit,
kemudian dilanjutkan dengan 0,25-0,75 µg/kg/menit (maksimum 1,13
µg/kg/hari)
• Bila syok masih belum teratasi setelah langkah no. 10, pertimbangkan
pemberian hidrokortison, atau metil-prednisolon atau dexamethason,
terutama pada anak yang sebelumnya mendapat terapi steroid lama
(misalnya asma, penyakit-autoimun dll.). Dosis hidrokortison dimulai dengan
2 mg/kg, setara dengan metil prednisolon 1.3 mg/kg dan dexamethason 0,2
mg/kg.

Bila syok masih belum teratasi, dibutuhkan pemasangan pulmonary artery
catheter (PAC) untuk pengukuran dan intervensi lebih lanjut. Inotropik dan
vasodilator digunakan untuk kasus dengan curah jantung rendah dan resistensi
vaskular sistemik tinggi. Vasopressor untuk kasus dengan curah jantung tinggi dan
resistensi vaskular sistemik rendah. Inotropik dan vasopressor untuk kasus dengan
curah jantung rendah dan resistensi vaskular sistemik rendah (dosis inotropik,
vasopressor dan vasodilator dapat dilihat pada tabel 4). Saat ini telah tersedia
berbagai alat diagnostik untuk mengukur parameter hemodinamik sebagai
alternatif pemasangan pulmonary artery catheter. Target terapi

Bila syok belum teratasi setelah langkah no. 8, berikan dopamine 2-10
µg/kg/menit atau dobutamine 5-20 µg/kg/menit.
 Bila syok belum teratasi setelah langkah no. 9, berikan epinephrine 0,05-2
µg/kg/ menit, bila akral dingin (vasokonstriksi) atau norepinephrine 0,05-2
µg/kg/menit, bila akral hangat (vasodilatasi pada syok distributif). Pada syok
kardiogenik dengan resistensi vaskular tinggi, dapat dipertimbangkan
milrinone yang mempunyai efek inotropik dan vasodilator. Dosis milrinone
adalah 50 µg/kg/ bolus dalam 10 menit, kemudian dilanjutkan dengan 0,25-
0,75 µg/kg/menit (maksimum 1,13 µg/kg/hari)

Bila syok masih belum teratasi setelah langkah no. 10, pertimbangkan pemberian
hidrokortison, atau metil-prednisolon atau dexamethason, terutama pada anak
yang sebelumnya mendapat terapi steroid lama (misalnya asma, penyakit-
autoimun dll.). Dosis hidrokortison dimulai dengan 2 mg/kg, setara dengan metil
prednisolon 1.3 mg/kg dan dexamethason 0,2 mg/kg
 Bila syok masih belum teratasi, dibutuhkan pemasangan pulmonary artery
catheter (PAC) untuk pengukuran dan intervensi lebih lanjut. Inotropik dan
vasodilator digunakan untuk kasus dengan curah jantung rendah dan resistensi
vaskular sistemik tinggi. Vasopressor untuk kasus dengan curah jantung tinggi dan
resistensi vaskular sistemik rendah. Inotropik dan vasopressor untuk kasus dengan
curah jantung rendah dan resistensi vaskular sistemik rendah (dosis inotropik,
vasopressor dan vasodilator dapat dilihat pada tabel 4). Saat ini telah tersedia
berbagai alat diagnostik untuk mengukur parameter hemodinamik sebagai
alternatif pemasangan pulmonary artery catheter. Target terapi:
 Cardiac Index >3,3 dan <6 L/Menit/M2
 Perfusion Pressure (Mean Arterial Pressure - Central Venous Pressure) Normal (<1 Tahun 60 Cm H2o; > 1 Tahun: 65 Cm
H2o)
 Saturasi Vena Sentral (Mixed Vein) > 70%
 Kadar Laktat < 2 Mmol/L
 Bila kadar laktat tetap >2 mmol/L, saturasi vena sentral <70% dan hematokrit <30%, dapat dilakukan tranfusi packed
red cells disertai upaya menurunkan konsumsi oksigen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai