Anda di halaman 1dari 13

KONSELING KESEHATAN

Dosen Pengampu:
Riska Andriani, M.Pd.
01 Pengertian

02 Ruang Lingkup

03 Batasan Wewenang

04 Karakteristik Mental Yang Sehat

05 Prinsip-Prinsip Mental Hygiene

06 Fungsi Mental Hygiene

07 Perbedaan Mental Hygiene dan


Mental Health
01 Pengertian Konseling Kesehatan

Konseling:
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah
yang dihadapi oleh klien. (Prayitno, 2015:105)

Kesehatan:
WHO (1948) Kesehatan itu sendiri adalah berasal dari kata sehat yaitu adalah suatu
keadaan berupa kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara penuh dan bukan
semata-mata berupa absensinya penyakit atau keadaan lemah tertentu untuk dapat
mewujudkan kesejahteraan hidup. (Suarya, 2016:12)

Koseling Kesehatan:
“Konseling kesehatan merupakan upaya bantuan yang diberikan oleh seorang ahli yaitu konselor
yang berkaitan dengan kesehatan klien baik fisik, mental maupun sosial untuk mencapai kondisi
sejahtera sehingga tujuan konseling dapat tercapai yaitu terentaskannya KES-T menuju
KES.”
02 Ruang Lingkup

Konseling Kesehatan Klien di Sekolah


Konseling kesehatan klien di sekolah adalah suatu upaya pemberian bantuan (pelayanan)psikis
yang dilakukan oleh guru pembimbing atau konselor berkaitan dengan kesehatan klien di
sekolah (siswa) untuk mencapai hidup sehat yaitu kondisi sejahtera, baik secara fisik,
mental, maupun sosial yang bermuara pada tercapainya tujuan akhir dari konseling yaitu dari
KES-T menjadi KES.

Konseling Kesehatan Reproduksi


Konseling kesehatan reproduksi adalah proses pemberian bantuan dari kepada seorang
individu atau sekelompok orang yang memiliki masalah kesehatan reproduksi.
Ruang Lingkup Lanjutan…
Konseling Kesehatan Klien di Rumah Tangga
Konseling keluarga/rumah tangga adalah usaha membantu individu anggota keluarga untuk
mengaktualisasikan potensinya atau mengantisipasi masalah yang dialaminya, melalui sistem kehidupan
keluarga, dan mengusahakan akan terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri individu yang akan
memberi dampak positif pula terhadap anggota keluarga lainnya.

Konseling Kesehatan Klien di Lingkungan Kerja


Konseling kesehatan di lingkungan kerja adalah upaya pemberian bantuan yang dilakukan konselor yang
bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental,
maupun sosial, dengan usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta penyakit umum.
Ruang Lingkup Lanjutan…

Konseling Kesehatan Klien di Masyarakat


Konseling kesehatan klien di masyarakat adalah proses bantuan psikis yang
dilakukan seorang konselor berkaitan dengan kesehatan klien di masyarakat
untuk mencapai sehat yaitu kondisi sejahtera, baik secara fisik, mental,
maupun sosial yang bermuara pada tercapainya tujuan akhir dari konseling
yaitu KES ataupun KES-T.
03 Batasan Wewenang
Batasan wilayah kerja wewenang konselor
dalam konseling kesehatan adalah
pemberian bantuan kepada klien baik
secara individu maupun kelompok agar
dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan keluarga, sekolah, tempatkerja,
dalam kehidupan politik, hukum serta
kehidupan beragama.

Pada dasarnya semua hal yang berkaitan


denga. n upaya pencapaian perkembangan
hidup sehat pada siswa merupakan
wilayah kerja Bimbingan Konseling, kecuali
hal berikut:
1. Magic
2. Kriminalitas
3. Narkotika
4. Abnormal (sakit jiwa)
5. Penyakit Akut
04 Karakteristik Mental Yang Sehat
Menurut Syamsu Yusuf LN (2008:12-13) sebagai berikut:
Dapat menyesuaikan diri
Memanfaatkan potensi semaksimal mungkin
Terhindar dari gangguan jiwa
Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain

Menurut WHO (dalam Mental Hygiene 2008:13) sebagai berikut:


Mampu belajar dari pengalaman
Mudah beradaptasi
Lebih senang memberi dari pada menerima
Lebih senang menolong dari pada ditolong
Mempunyai rasa kasih sayang
Memperoleh kesenangan dari hasi lusahanya
Menerima kekecewaan untuk dipakai sebagai pengalaman
Berpikir positif
05 Prinsip-Prinsip Mental Hygiene

Prinsip Prinsip berdasarkan Prinsip berdasarkan


berdasarkan pada hubungan pada hubungan
hakikat manusia dengan manusia dengan
manusia lingkungan Tuhan
06 Fungsi Mental Hygiene
Preventif (pencegahan)
Menerapkan prinsip-prinsip yang menjamin
mental yang sehat, seperti hal nya physical
hygiene memelihara fisik yang sehat contoh :
istirahat yang memadai dan memperoleh
kasih sayang dan rasa aman.

Amelioratif (perbaikan)
Upaya memperbaiki kepribadian dan
meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri,
sehinga gejala-gejala tingkah laku dan
mekanisme pertahanan diri dapat
dikendalikan.

Suportif (pengembangan)
Upaya mengembangkan mental yang sehat
atau kepribadia, sehingga seseorang
mampu menghindari kesulitan-kesulitan
psikologis yang mungkin dialaminya.
Mental yang sakit ditandai dengan
beberapa ciri, yaitu:
Kecemasan /
kegelisahan dalam Perasaan mudah Sikap agresif
menghadapi tersinggung (pemarah)
kehidupan (anxiety)

Sikap kurang mampu Memiliki gejalapsikosomatis


menghadapi kenyataan (sakit yang disebabkan oleh
secara realistik gangguan psikis karena stress)
(tidak Tidak beriman kepada Tuhan,
sabar/gegabah)
07 Perbedaan
Mental Hygiene dan Mental Health :

Merujuk kepada pengembangan dan 1. Bagai mana kita memikirkan, merasakan,


aplikasi seperangkat prinsip-prinsip dan melakukan berbagai situasi kehidupan
praktis yang diarahkan kepada yang kita hadapi sehari-hari
pencapaian dan pemeliharaan 2. Bagaimana kita memandang diri sendiri,
psikologis manusia yang sehat dan kehidupan sendiiri, dan orang lain
pencegahan dari kemungkinan 3. Bagaimana kita mengevaluasi berbagai
timbulnya kerusakan
mental atau alternatif dan mengambil keputusan.
maladjusment.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai