Anda di halaman 1dari 18

Manajemen dan

lingkungan
AMELLIA TRI YANTI_2310222068
Peran lingkungan dan organisasi

Lingkungan menurut Robbins dan Coulter (1999) adalah lembaga-lembaga


atau kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan secara potensial
mempengaruhi kinerja organisasi

Menurut Sukriah (2009), organisasi berada dalam sebuah lingkungan yang


dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat organisasi. Kegiatan
organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan
mendorong perubahan pada organisasi.

Contohnya yaitu, lingkungan yang strategis dan memiliki sumberdaya dan


minat yang baik akan menjadi faktor pendorong dalam usaha itu sendiri,
karena dapat meningkatkan penjualan dan memudahkan mencari bahan pokok
untuk usaha. Jika lingkungan tidak tepat, maka itu bisa menjadi penghambat
suatu usaha.
Lingkungan Internal dan Eksternal

Lingkungan Internal

Menurut Purwanti dan Fattah (2011), lingkungan internal adalah tempat manajer
bekerja yang mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan
fasilitas fisik.
Menurut Margaretta (2012), lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-
kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol
oleh manajemen.

Lingkungan internal meliputi:

ryawan
Pekera/ka Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Lingkungan Internal dan Eksternal

Lingkungan Eksternal

Menurut Astuti (2011), lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang
potensial mempengaruhi kinerja organisasi

Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi


pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur organisasi, maka lingkungan
eksternal penting untuk selalu dipantau dan dianalisis. Tetapi lingkungan eksternal
secara keseluruhan sangat sulit untuk dianalisis, karena lingkungan eksternal sangat
kompleks dan saling terkait satu sama lain (Dewi, 2005).

Ada dua komponen lingkungan eksternal :

us
gan Khus Lingkungan Umum
Lingkum
Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal terdiri dari atas unsur-unsur yang berada diluar


organisasi, dibagi menjadi 2, yaitu :

o Lingkungan eksternal mikro (khusus)


Menurut Anton (2011), lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung
terhadap organisasi.

Para Pesaing
Pemahaman terhadap lingkungan persaingan yang dihadapi akan membantu organisasi mengetahui
posisi persaingannya sehingga organisasi mampu mengoptimalkan operasionalnya sehingga organisasi
dapat memahami arena, sifat persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing.

anan
Para Langg
Untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan harus menganalisis profil
langganan pada masa sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi pasar
aga Kerja
Pasar Ten
Tenaga kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena dengan memiliki tenaga kerja yang trampil
perusahaan dapat melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien dan mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan perusahan lain.

uangan
Lembaga Ke
Untuk memperluas usahanya perusahaan memerlikan adanya tambahan modal dari pihak lain
yaitu lembaga-lembaga keuangan seperti perbangkan, perusahaan investasi, asuransi dan pasar
modal.

Para Suplier
Untuk memproduksi barang dan jasa perusahaan sangat memerlukan peran suplier yaitu untuk
menyadiakan behan baku, bahan penolong, energi, peralatan dan input lain yang mendukung
proses produksi.

rintah
Instansi Peme
Kebijakakan instansi pemerintah sangat berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dalam
banyak hal, seperti peraturan-peraturan, syarat-syarat berdirinya perusahaan, untuk melindungi
masyarakat dan lingkungan.
Lingkungan Eksternal

o Lingkungan eksternal makro ( umum)


Menurut Sukriah (2009), lingkungan umum pada lingkungan organisasi merupakan kondisi
eksternal yang luas yang dapat mempengaruhi organisasi serta berpengaruh secara tidak langsung
terhadap kinerja organisasi.

Menurut Astuti (2011), lingkungan eksternal makro meliputi berbagai faktor :

Kondisi ekonomi Kondisi demografi

Kondisi politik dan hukum


Teknologi

Kondisi sosial budaya Globalisasi


Tanggung Jawab Sosial
dan Etika Manajemen
Tanggung Jawab Sosial

Menurut Commision of the European Communities,2001, tanggung jawab


sosial sebagai aktifitas yang berhubungan dengan kebijakan kebijakan lembaga
untuk mengintegrasikan penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam
operasi bisnis mereka dan interaksi dengan stakeholder.

Menurut Carrol tanggung jawab sosial yaitu dari sudut pandang strategis ,
suatu lembaga bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosial bagi
masyarakat dimana bisnis menjadi bagiannya.
Manfaat
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Manfaat bagi Perusahaan


Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah

Manfaat bagi Masyarakat


Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan
perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution.

Manfaat bagi Pemerintah


Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung
jawab sosial.
Strategi Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

 Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung menolak
atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial

 Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan
penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung
jawab sosial .

 Strategi Akomodatif
Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan perusahaan dikarenakan
adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut

 Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk
memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan
terbangun.
Etika Manajemen

Dalam bahasa Yunani " Ethos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan

Etika adakah pandangan , keyakinan dan nilai akan sesuatu yang baik
dan buruk, benar dan salah (Griffin)

Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi


yang memenuhi kriteria etika.
Nilai Personal sebagai standar Etika

Nilai (Values) pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang mempengaruhi cara pandang, cara
berfikir dan perilaku dari seseorang.

Nilai Personal atau Personal Values pada dasarnya merupakan cara pandang, cara pikir, dan
keyakinan yang dipegang oleh seseorang sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya

Nilai Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai instrumental. Nilai terminal pada dasarnya
merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang
didorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai instrumental adalah pandangan dan cara
berfikir seseorang yang berlaku untuk segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai
sesuatu yang memang harus diperhatikan dan dijalankan.
Penelitian Empiris mengenai
Nilai Terminal dan Nilai Instrumental

Responden dari 220 manajer beranggapan Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa
bahwa nilai-nilai terminal yang perlu untuk nilai-nilai instrumental yang perlu dimiliki adalah
dimiliki adalah o penghargaan terhadap pribadi
o kejujuran o keamanan dan kesejahteraan keluarga pekerja
o tanggung jawab o kebebasan dan kemerdekaan
o kapabilitas o dorongan untuk meraih sesuatu
o ambisi o kebahagiaan
o independensi
Konflik Nilai

Konflik intrapersonal pada dasarnya terjadi umumnya di dalam individu dan antar individu.

Konflik individu-organisasi pada dasarnya merupakan konflik yang terjadi pada saat nilai yang
dianut oleh individu berbenturan dengan nilai yang harus ditanamkan oleh perusahaan

Konflik antar Budaya pada dasarnya merupakan konflik antar individu maupun antara individu
dengan organisasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan budaya diantara individu yang
bersangkutan atau juga organisasi yang bersangkutan
Model Penilaian Etika
(Griffin,2002)
Pengumpulan Data mengenai tindakan atau kegiatan yang dilakukan

Apakah tindakan atau kegiatan yang dilakukan memenuhi 4 kriteria dalam etika :
Manfaat : Apakah tindakan tersebut memberikan manfaat dan kepuasan bagi semua pihak ?
Pemenuhan Hak : Apakah tindakan yang dilakukan menjamin terpenuhinya dan terpeliharanya
hak-hak dari semua pihak ?
Keadilan : Apakah tindakan yang dilakukan adil bagi semua pihak ?
Pemeliharaan : Apakah tindakan yang dilakukan konsisten dengan tanggung jawab pemeliharaan
dalam berbagai hal ?
Mengelola etika dan Tanggung Jawab Sosial

Kode Etik
Pernyataan resmi dari nilai nilai yang dianut oleh perusahaan yang berkaitan dengan persoalan etika dan
sosial
Struktur Etis
Mewakili beragam sistem posisi dan program yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk
menerapkan perilaku beretika
Pelatihan Etika
Program pelatihan untuk membantu para pegawai dalam menghadapi persoalan etika dan nilai nilai
Whistle-Blowing
Penyingkapan yang dilakukan seseorang pegawai atas praktik praktik ilegal,moral,atau tidak sahtyang
dilakukan organisasi
Kasus Bisnis tentang etika dan tanggung jawab sosial
Sebagai manajer sekarang menyadari bahwa memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial adalah
sama pentingnya dengan memperhatikan pengeluaran, keuntungan, dan pertumbuhan bisnis
THANKS

Anda mungkin juga menyukai