Kelompok 3 - ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA
Kelompok 3 - ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA
Kehilangan merupakan sebuah perasaan pada diri individu yang diakibatkan dari peristiwa tidak adanya suatu
hal dari yang sebelumnya ada. Peristiwa ini dapat berupa kematian, perceraian, bencana alam, kecelakaan,
PHK, dan sebagainya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kehilangan
1. Arti dari kehilangan
2. Sosial budaya
3. Kepercayaan atau spiritual
4. Jenis kelamin
5. Status sosial ekonomi
6. Kondisi fisik dan psikologi individu
Tradition of Excellenc
Tipe-Tipe Kehilangan
4. Kehilangan lingkungan
• Kehilangan jenis ini dapat diartikan dengan terpisahnya individu dari
lingkungan yang sangat dikenal termasuk dari kehidupan latar belakang
keluarga dalam waktu satu periode atau bergantian secara menetap
Berduka merupakan suatu respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang dimanifestasikan
adanya perasaan sedih, cemas, sesak nafas, susah tidur dan lain-lain. Berduka merupakan satu respon
yang normal yang merupakan akibat dari kejadian kehilangan.
• Fase IV
Pada fase ini individu akan mulai menekan seluruh perasaan yang negatif dan
bermusuhan terhadap almarhum. Jika merasa bersalah dan sangat menyesal karena
kurangnya perhatian di masa lalu terhadap almarhum
• Fase V (Kehilangan yang tidak dapat dihindari)
Pada fase ini individu harus mulai meyadari arti kehilangan. Hal ini bertujuan pada fase
ini seseorang sudah dapat menerima kondisinya dan kesadaran baru dapat berkembang
Tradition of Excellenc
Menurut Worden (2018) dalam proses grief terdapat 4 tugas yang harus diselesaikan
selama proses berduka, antara lain:
Tugas 4: Untuk Mencari dan Mempertahankan Hubungan dengan Almarhum Selagi Maju Terus
dalam Kehidupan
Tugas keempat adalah guna mencari cara mengingat almarhum selagi memulai perjalanan sisa
kehidupan individu tersebut. Tugas konselor pada tugas ini adalah membantu individu yang
berduka dalam mencari tempat yang sesuai untuk elmarhum tinggal dalam kehidupan
emosionalnya, dimana sebuah tempat yang mengizinkan bagi yang berduka untuk melanjutkan
hidup secara efektif di dunia (Worden, 2018)
Menurut Schulz (1978) proses berduka meliputi 3 tahap, yaitu: Tradition of Excellenc
1. Fase awal
Fase awal akan terjadi pada beberapa minggu dan pada fase ini seseorang akan menunjukkan reaksi
syok, tidak yakin, tidak percaya, perasaan dingin, perasaan kebal, dan bingung.
2. Fase pertengahan
Fase pertengahan biasanya akan dimulai pada minggu ketiga dan akan ditandai dengan adanya
perilaku obsesif (perilaku yang terus mengulangulang peristiwa kehilangan)
3. Fase pemulihan
Pada fase ini biasanya akan terjadi pada tahun pertama kehilangan. Individu akan memutuskan untuk
tida mengenang masa lalu dan akan melanjutkan kehidupannya. Individu juga akan sudah mulai
berpartisipasi dengan kegiatan awalnya
Tradition of Excellenc
ASUHAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS KLIEN iii. Sosiokultural
Nama panggilan : Ny D Klien maih percaya dengan diagnose dukun. Hal tersebut
Umur/TTL : 28 Tahun dibuktikan dengan klien sempat bertanya kepada Tradition of Excellenc
dukun
Jenis kelamin : Perempuan mengenai kondisinya dan dukun mengatakan bahwa klien
Agama : Islam tidak hamil tetapi ada yang hidup di dalam rahimnya.
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga b. Faktor Presipitasi
Suku bangsa : Sunda i. Sifat
Status marital : - Tidak terkaji
ii. Sumber
Alamat lengkap :- Internal : klien merasa merasa cemas dengan
keadaanya karena baru pertama kali mengalami
RIWAYAT KESEHATAN kejadian ini sedangkan kehamilan kedua ini di tunggu
tunggu oleh kien dan pasanganya untuk memberikan
a. Faktor Predisposisi anak pertamanya adik.
i. Biologis Eksternal : tidak terkaji
Ibu mengalami intra uterine fetal death (iufd) iii. Waktu
Klien mengalami cemas saat klien sadar bahwa
ii. Psikologis janinnya tidak bergerak selama beberapa hari.
Ibu sangat mengharapkan kehadiran anak keduanya untuk iv. Jumlah
memberikan adik kepada anak pertamanya. Tidak terkaji
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Tidak terkaji
d. Keluhan saat ini Tradition of Excellenc
Klien cemas dengan kondisinya dikarenakan janin pad arahimnya tidak bergerak dalam beberapa hari terakhir.
e. Pengobatan sebelumnya
Tidak terkaji
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Klien tampak lemah, kesadaran kompos mentis
Tanda tanda vital :
a. Tekanan darah : 120/80 mmhg
b. Nadi : 80x/menit
c. Pernafasan : 22x/menit
d. Suhu : 36,70OC
e. Berat badan : 54,5 kg
f. Tinggi badan : 155 cm
Analisis Data Tradition of Excellenc
Tradition of Excellenc
Rencana Asuhan Keperawatan
Tradition of Excellenc
Tradition of Excellenc
Tradition of Excellenc
Tradition of Excellenc
Implementasi dan Evaluasi
Tradition of Excellenc
Tgl/ No. Implementasi Evaluasi Nama/
Jam Dx Paraf
4-04- 1. 1. Membina hubungan saling percaya S : Klien mengatakan sudah muali ikhlas
2021 • Menyapa klien dengan ramah, baik verbal dan non verbal atas kematian bayinya dan tidak
09.00 • Perkenalkan diri dengan sopan menyangka bahwa bayinya sudah
WIB • Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai meninggal, klien mengatakan mampu
klien. mengindentifikasi faktorfaktor yang dapat
• Menjelaskan tujuan pertemuan berpengaruh terhadap kehilangan
• Memberikan perhatian kepada klien, memperhatik an
kebutuhan dasar klien O : Pasien tampak tenang setelah
2. Mendengarkan ucapan dengan empati mengungkapakan perasaannya dan
3. Memberikan respon yang tidak bersifat menghakimi mampu melakukan teknik relaksasi
4. Membantu klien untuk latihan pengendalian kehilangan
5. Membantu klien mengenal penyebab kehilangan A : Repon berduka klien di tahap Fase
6. Membantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat tawar menawar (Bargaining) , rasa sedih
berpengaruh terhadap kehilangan dan cemas klien berkurang setelah
7. Membantu klien untuk meningkatkan pikiran positif melakukan teknik relaksasi
8. Mengajarkan teknik relaksasi
P : Masalah belum teratasi, lanjutkan
intervensi dan libatkan keluarga/suami
sebagai sosial support
Implementasi dan Evaluasi
Tradition of Excellenc
Tgl/ Jam No. Dx Implementasi Evaluasi Nama/
Paraf
5-04- 2021 1. 1. Menyapa kembali klien dengan ramah dan baik S : klien mengatakan berusaha ikhlas dan
09.00 WIB 2. Mengadakan kontak mata, sering dan singkat secara mungkin ini yang terbaik bagi dirinya. Klien
bertahap mengatakan merasa lebih tenang.
3. Menanyakan perasaan klien
4. Mendorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan O : wajah klien nampak lebih segar, rileks
perasaannya dan didampingi oleh suami. Klien dapat
5. Memotivasi klien untuk mengikuti aktivitas kelompok menjawab pertanyaan perawat dengan
dan kegiatan yang klien sukai lebih santai
6. Memberikan klien pujian setiap kali klien melakukan
kegiatan dengan benar A :respon berduka klien memasuki tahapan
bargaining
Kehilangan adalah perasaan pada diri individu yang diakibatkan dari peristiwa
tidak adanya suatu hal dari yang sebelumnya ada. Peristiwa ini dapat berupa
kematian, perceraian, bencana alam, kecelakaan, PHK, dan sebagainya.
Kehilangan dapat terjadi kepada objek yang bersifat aktual, dipersepsikan, atau
sesuatu yang diantisipasi. Tahapan kehilangan yakni denial, anger, bergaining,
depresi dan acceptance. Sedangkan berduka adalah suatu respon emosi yang
diekspresikan terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan
sedih, cemas, sesak nafas, susah tidur dan lain-lain. Berduka merupakan satu
respon yang normal yang merupakan akubat dari kejadian kehilangan. Berduka
dapat dikategorikan menjadi 2 tipe yakni berduka diantisipasi dan berduka
disfungsional.
DAFTAR PUSTAKA Tradition of Excellenc
Apriliza, G. (2022). Pengaruh Kematian Orangtua Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Di Jorong
Simarasok Kecamatan Baso. PESHUM: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora, 1(2), 48-54.
Dwiartyani, A.,Aliah B., dan Hanifah A. 2021. Gambaran Proses Grieving Pada Dewasa Awal yang
Mengalami Kehilangan Anggota Keluarga Akibat Virus Covid-19. Jurnal Psikologi Prima. Vol. 04 (01)
Nurhalimah. (2016). Keperawatan Jiwa. Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta Selatan
Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry, Patricia A. Stockert, Amy Hall. 2017. DASAR DASARA
KEPERAWATAN, Vol 2, 9th Indpnesia ke-9. Singapore. Elsevier dengan APINI dan AIPVIKI
Sari, R., Tintin S., dan Iceu A. 2020. Gambaran Fase Berduka Pada Pasien Stroke di Wilayah
Kerja Puskesmas Pembangunan. Jurnal Keperawatan Komprehensif. Vol. 6(2)
Yusuf, A., Rizky F., dan Hanik Endang. 2014. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta Selatan
Tradition of Excellenc
TERIMA KASIH