Anda di halaman 1dari 16

VEREENIGDE

OSSTINDISCHE
COMPAGNIE (VOC)
Kolonialisme Imperealise Bangsa Eropa di
Indonesia
 Keberhasilan ekspedisi Van Neck dan Van Warwick pada tahun
1600an dalam merebut hegemoni perdagangan rempah-rempah
di Ambon dan Kepulauan Banda dari Portugis menjadi gerbang
pembuka bagi pedagang Belada lainnya.
 Tingkat penawaran melebihi permintaan, sehingga harga rempah-
rempah menjadi jatuh dan rugi
Pembentukann Vereenigde Oostindische Compagnie
(VOC)
Persaingan perdagangan dengan Portugis dan Inggris serta persaingan
tidak sehat antar sesama pedangang Belada memperparah jatuhnya
harga rempah-rempah.
Tujuan dibentuknya VOC:
Menghindari terjadinya persaingan tidk sehat antar pedagang Belanda
Emperkuat posisi Belanda dalam bersaing dengan negara lain. Ex.
IEC
Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara
Membantu pemerintah Bbelanda yng sedang berjuang melawan
pendudukan Spanyol
HAK OKTROI (Hak Istimewa VOC)
Menjadi wakil sah pemerintah Belanda di Asia
Melakukan monopoli perdagangan
Mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri
Mengadakan perjanjian serta mengumumkan perang
Menjalankan kekuasaan kehakiman
Memungut pajak
Memiliki Angkatan perang sendiri
Menyenggarakan pemerintahan sendiri
Kebijakan VOC di Nusantara (1602-1799)
Memberlakukan dua jenis pajak rakyat:
1. Contingenten: pajak wajib berup hasil bumi yang langsung
dibayarkan ke VOC
2. Verplichte Leverentie: penyerahan wajib hasil bumi dengan
harga yang ditentukan VOC.
Menyingkirkan pedagang-pedagang lain
Menentukan luas areal penanaman rempah dan jumlah tanaman
rempah. Ex. Pala di Maluku
Melakukan keijakan ekstirpasi
Kebijakan VOC di Nusantara (1602-1799)
Mewajibkan Kerajaan-Kerajaan yang telah terikat perjanjian
untuk membayar upeti
Mewajibkan rakyat menanam tanaman tertentu. Ex. Di wilayah
Pasundan diwajibkan menanam kopi yang didatangkan dari
Mlabar India.
VOC tidak segan melakukan kekerasan kepada siapapun
VOC menerapkan politik adu domba (devide et impera)
Pieter Both (1568-1615)
Gubernul jenderal pertama VOC
Menciptakan monopoli perdagangan di pulau-pulau Hindia
Belanda
Ambon pada awalnya menjadi markas besar VOC. ia juga
mendirikan kantor di Banten dan Jayakarta (akhirnya menjadi
kantor pusat VOC)
Mengadakan perjanjian degan Maluku, menaklukan Pulau Timor
dan mengusir Spanyol dari Tidore
Jan Pieterszoo Coen (1619-1626)
Ia memindahkan markas VOC ke Jayakarta
Ia menghanguskan Jayakarta yang saat itu masih dikuasai Banten
dan mengganti Namanya menjadi Batavia
Terdapat 3 Langkah yang dilakukan Coen untuk memonopoli
perdagangan:
1. Mengusir orang Inggris dari Pulau Run
2. Melenyapkan penduduk asli Banda
3. Menerapkan kebijakan ekstirpasi
Beberapa kebijakan yang masih dipertahankan oleh jenderal
VC pasca Coen:
Mempertahankan monopoli
Menerapkan pajak contingenten dan verplichte leverantie
Mencegah penyelundupan cengki dan pala
Melanjutkan kebijakan ekstirpasi dan pelayaran hongi
Menghancurkan dan meguasai pusat2 perdagangan Islam di Nusantara
Memperkuat pertahanan untuk mencegah penguasaan Nusantara oleh
Inggris dengan membangun banyak benteng dan pos pertahanan
Berakhirnya kekuasaan VOC:
Faktor Internal:
1. Terjadi korupsi di semua tingkatan birokrasi
2. Sebagian pegawai VOC melakukan praktik jual beli illegal
3. Perdagangan gelap merajalela (menyalahi monopoli VOC)
4. Anggaran biaya VOC semakin besar
5. Utang menumpuk untuk membiayai perang melawan rakyat
6. Adanya persaingan dengan perserikatan dagang lain
7. Pemasukan yang kecil, utang menumpuk, dan tidak dapat membayar
deviden
Berakhirnya kekuasaan VOC:
Faktor Eksternal:
1. Raja Belanda Willem V digulingkan oleh rakyat dan ia menyingkir ke
Inggris. Rakyat mendirikan Republik Bataaf
2. Rakyat dibantu oleh Prancis di bawah Napoleon Bonaparte, sehingga
Belanda menjadi vasal Perancis
3. Pemerintah Bataaf memandang VOC bertentangan dengan semangat
kesetaraan dan kebebasan, sehingga VOC harus dibubarkan
4. Belanda tetap menjadi bagian Perancis sampai tahun 1813, Ketika
Perancis kalah dalam Pertempuran Leipzig.
Masuknya Pengaruh Prancis dan Inggris di Belanda:
Herman Willem Deandles (1808-1811)
Ketika Belanda diduduki Prancis, Napoleon mengangkat Herman Willem
Deandles (1762-1818), sehingga Nusantara merupakan wilyah jajahan
Prancis.
Tugas utama Deandels yaitu: mempertahankan Pulau Jawa agar tidak
jatuh ke tangan Inggris dan memperbaiki keadaan tanah jajahan dari
beragai aspek terutma penyelewengn kekuasaan dan korupsi
Masuknya Pengaruh Prancis dan Inggris di Belanda:
Kebijakan yang diterapkan Herman Willem Deandles (1808-1811):
1. Membangun jalan raya pos dari Anyer sampai Panarukan
2. Mendirikan benteng-benteng pertahanan
3. Membangun pangkaln laut di Merak dan Ujung Kulon
4. Membangun Angkatan perang yang terdiri dari orang pribumi (Legiun Mangkunegaran)
5. Mendirikan pabrik senjata di Surabaya, pabrik Meriam di Semarang dn sekolah militer di
Batavia
6. Membangun rumah sakit dan tangsmi militer yag baru
7. Membagi Pulau Jawa menjadi 9 prefektur
8. Mengangkat para bupati di seluruh Jawa menjadi pegawai pemerintah
9. Menaikan gaji pegawai agar menjadi loyal dan menghukum yang korupsi
10. Mendirikan badan peradilan yang disesuaikan dengan adat istiadat yang berlaku
Masuknya Pengaruh Prancis dan Inggris di Belanda:
Gubernur Jenderal jan Willem Janssens:
Inggris berhasil meyerang jawa baik darat maupun laut. Janssens menyerah
dengan ditandai perjanjian Tuntang di Jawa Tengah:
1. Pulau Jawa dan sekitarnya (koloni Belanda) jatuh ke tangan Inggris
2. Semua tentara yang sebelumya bagian dari Deandles menjadi tantara
Inggris
3. Orang-orang Belanda dapat dipekerjakan oleh Inggris
Masuknya Pengaruh Prancis dan Inggris di Belanda:
Thomas Stanford Raffles (1811-1814, beberapa kebijakannya yaitu:
1. Menghapus kerja paksa da melarang perdagangan budak
2. Memberi kebebasan kepada rakyat untuk menentukan tanaman yang ditanam
3. Menghapus pajak hasil bumi dan sistemm penyerahan wajib pajak
4. Memperkenalkan sistem sewa tanah (landrent)
5. Pemungutan pajak sewa tanah dilakukan perkepala
6. Bupati diangkat sebagai pemerintah daerah dan jabatan yang diwariskan secara
turun temurun dihapus
7. Membagi Pulau Jawa menjadi 16 karisidenan
8. Membentuk sistem pemerintahan dan sistem peradilan yang mengacu pada sistem
di Inggris

Anda mungkin juga menyukai