Anda di halaman 1dari 17

Nama: Rafki Abdi Septiadi

Nim: T202310263

Potensi dan Pemanfaatan


Tumbuhan Sebagai Bahan Baku
Obat Herbal

Dosen Pengampuh: Dr. Elis Tambaru, M.si


Pendahuluan
Tanaman herbal merupakan tanaman yang dapat
dimanfaatkan untuk alternatif penyembuhan penyakit
secara alami. Bagian tanaman yang digunakan dapat
berupa akar, batang, daun, umbi atau juga seluruh bagian
tanaman. Penggunaan obat tradisional di Indonesia
sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu, sebelum
obat modern ditemukan dan dipasarkan. Hal itu
tercermin pada lukisan di relief Candi Borobudur dan
resep tanaman obat yang ditulis dari tahun 991 sampai
1016 pada daun lontar di Bali (Pringgoutomo, 2002)..
01 Potensi Dan Pemanfaatan
Tumbuhan Sirih(Piper betle L.)
Definisi Tumbuhan Sirih (Piper betle L.)

Sirih adalah salah satu jenis tumbuhan


yang berasal dari famili Piperaceae
(Hoque et al, 2011). Persebaran sirih
banyak terdapat dan tumbuh subur di
wilayah Asia Pasifik hingga Afrika
Timur. Tanaman sirih ini merupakan
tanaman merambat yang panjangnya
bisa mencapai 15 m (Dalimarth,
2006).
Definisi Tumbuhan Sirih (Piper betle L.)

Ciri-ciri Morfologi tanaman sirih:


● batang yang berwarna cokelat
kehijauan,
● berbentuk bulat,
● Berbuku-buku,
● beralur dan merupakan tempat
keluarnya akar.
● Sirih memiliki daun yang tunggal,
bulat panjang, pangkal nya
mempunyai bentuk jantung, ujung
meruncing sedangkan tepi daunnya
rata .
Potensi Dan Pemanfaatan Tumbuhan Sirih (Piper betle
L.)
1. Akar
Akar sirih merupakan sejenis akar tunggang
dengan bentuk bulat lonjong, berwarna coklat
kekuningan, tumbuh secara merambat, dan
memiliki banyak tunas baru yang akan tumbuh
dibagian akar. Adapun manfaat dari akar sirih
ini bisa mengobati liver, hepatitis, diare dan
mengobati radang tenggorokan.
Potensi Dan Pemanfaatan Tumbuhan Sirih (Piper betle
L.)
2. Daun
Daun sirih merupakan daun tunggal dengan
bentuk jantung, permukaan daun mengkilap,
berujung runcing, tumbuh berselang-seling,
bertangkai, dan mengeluarkan aroma yang khas
bila diremas, Panjang daun 6-17,5 cm dan lebar
daun 3,5-10 cm. Adapun manfaat dari daun
sirih ini sebagai antiseptik, obat tradisional, dan
zat anti mikroba.
Nilai Ekonomis dan BudayaTumbuhan Sirih

Salah satu contoh penggunaan sirih yang dapat meningkatkan nilai ekonomi
ada pembuatan handsanitizer menggunakan bahan dasar antiseptik daun
sirih (Piper betle L.).
Nilai Ekonomis dan BudayaTumbuhan Sirih

Makan sirih adalah budaya Indonesia dengan meramu daun sirih dan bahan-bahan lain sebagai
ramuannya. Perlengkapan atau ramuan yang digunakan untuk makan sirih secara umum adalah
terdiri dari sirih, kapur, gambir, pinang, dan tembakau. Pada masyarakat Minangkabau memiliki
tradisi makan sirih. Sirih tidak hanya sekedar dikonsumsi, tapi juga dimanfaatkan sebagai sarana
penunjang budaya dan tradisi yang mereka miliki. Dalam penyambutan tamu terhormat misalnya,
si tamu akan disuguhi daun sirih, pinang muda dan gambir yang kesemuanya diletakkan dalam
satu carano. Kepada tamu dipersilahkan untuk mencicipi suguhan itu barang sedikit
02 Potensi Dan Pemanfaatan
Tumbuhan Jahe (Zingiberaceae)
Definisi Tumbuhan Sirih Jahe (Zingiberaceae)

Zingiberaceae adalah famili atau suku tumbuhan berbunga yang


secara umum dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai jahe-
jahean. Famili ini merupakan suku terbesar dari ordo
Zingiberales, ada sekitar 53 genera dengan lebih dari 1.500
spesies diseluruh dunia, sebagian besar dari jumlah tersebut
terdapat di hutan tropis. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan
antara lain sebagai bumbu masak, obat-obatan, bahan rempah-
rempah, tanaman hias, bahan kosmetik, bahan minuman, bahan
tonik rambut, dan sebagainya (Suriyanto dkk, 2015).
Definisi Tumbuhan Sirih Jahe (Zingiberaceae)

● Kajian Etnoekonomi Zingiberaceae

Berdasarkan kajian etnoekonomi yang dilakukan di Desa Ketindan,


hasil produk dari tumbuhan obat Famili Zingiberaceae juga
diperjualbelikan oleh masyarakat dalam bentuk rimpangdan serbuk
jahe. Spesies yang kerap dimanfaatkan adalah jahe emprit (Zingiber
officinale var. amarum) dan kunyit kuning (Curcuma domestica).
Penjualan serbuk jahe (terutama jahe emprit) dan kunyit dinilai lebih
efisien oleh sejumlah penduduk warga Desa Ketindan untuk
digunakan sebagai pengobatan karena sudah dibuat sesuai takaran atau
dosis bagi orang yang membutuhkannya
Definisi Tumbuhan Sirih Jahe (Zingiberaceae)

● Kajian Etnoekonomi Zingiberaceae

Gambar. Produk hasil olahan berupa simplisia A) Jahe emprit (Zingiber officinale
var.amarum)B) kunyit kuning(Curcuma longa L)
Definisi Tumbuhan Sirih Jahe (Zingiberaceae)

● Kajian Etnoekonomi Zingiberaceae


Budidaya Tumbuhan Obat Di samping pemanfaatannya sebagai tumbuhan obat,
masyarakat Desa Ketindan juga membudidayakan tumbuhan-tumbuhan dari famili
Zingiberaceae. Budidaya tumbuhan obat, khususnya pada tumbuhan dari Famili
Zingiberaceae yang dilakukan yaitu:

1. Untuk bibit yang siap panen pada jahe gajah (Z. officinale) adalah yang berumur 10 bulan.
2. Untuk bibit yang siap panen pada jahe merah (Z. officinale var. rubrum) dan jahe emprit (Z.
officinale var. amarum) adalah yang berumur lebih dari satu tahun.
3. Dari panen bibit tersebut, bagian rimpangyang harus diambil adalah rimpang yang tua.
4. Setelah diambil, rimpang tua tidak langsung ditanamkarena harus dijemur selama kurang
lebih sekitar 2 bulan.
5. Setelah muncul tunas, rimpang-rimpang tersebut sudah menjadi bibit yang siap untuk
ditanam
Definisi Tumbuhan Sirih Jahe (Zingiberaceae)

● Kajian Budaya Zingiberaceae

Etnis Karo memanfaatkan tumbuhan Zingiberaceae sebagai ramuan


diantaranya yaitu kuning. Masyarakat etnis Karo menggunakan
banyak jenis tumbuhan untuk membuat suatu ramuan. Kuning
merupakan salah satu ramuan yang terkenal di etnis Karo yang
berkhasiat untuk menghangatkan, dan menghilangkan rasa pegal di
tubuh. Penggunaan famili Zingiberaceae dalam kuning karena
merupakan suatu kelompok tumbuhan yang rhizomanya mengandung
amilum dan minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai obat (Dzakia,
2015).
Definisi Tumbuhan Sirih Jahe (Zingiberaceae)

● Kajian Budaya Zingiberaceae

7 spesies dari famili zingeberaceae yang digunakan dalam ramuan kuninng


seperti Curcuma heyneana, Zingiber zerumbet, Boesenbergia rotunda,
Zingiber officinale, Curcuma caesia, Zingiber purpureum Roxb, dan
Kaempferia galanga (Kuntorini, 2018).
Daftar Pustaka
Dalimarth, Setiawan. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indoneia, jilid 4. Jakarta : puspaswara.
DZAKIA TUNNISA. 2015. The Students’ Comprehension and Their Interest in Reading at the Eleventh Grade of
MA Muhammadiyah Sibatua Pangkajene dan Kepulauan in Academic Year 2015/2016. Guided by H. Bahrun
Amin and Farisha Andi Baso. Thesis of English Department, the Faculty of Teacher Training and Education,
Muhammadiyah University of Makassar.

Kuntorini, E. M. (2018). Botani Ekonomi Suku Zingiberaceae sebagai Obat Tradisional oleh Masyarakat di Kota
Madya Banjarbaru. Bioscience 2(1) : 25-36.

Pringgoutomo, Sudarto. Sutisna Himawan dan Achmad Tjarta. 2002. Buku Ajar Patologi I (Umum) edisi ke-1.
Jakarta: Sagung Seto

Siregar, A. R. S., Nurul, F., Ashar,H. 2021. BOTANI EKONOMI DAN PEMANFAATAN SIRIH (Piper betle L.)
DI PASAR TRADISIONAL SUKARAMAI, KOTA MEDAN . Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas
Negeri Medan, Medan

Suriyanto, I., & Dirhamsyah, M. (2015). Identifikasi jenis Jahe-jahean Liar (Zingiberaceae) di Kawasan Hutan
Lindung Gunung Ambawang Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu raya. Jurnal Hutan Lestari, 4(1).

Anda mungkin juga menyukai