Bahan Ajar Auditing I
Bahan Ajar Auditing I
AUDIT LAPORAN
KEUANGAN, LAPORAN
AUDIT DAN
TANGGUNG JAWAB
AUDITOR
AN ?
NAK
AKSA
IT DIL
AUD
PA
ENGA
M
Perbedaan kepentingan (conflict of interest)
Konsekuensi (consequence)
Kompleksitas (complexity)
e c on t r ol
Preventiv ontrol
t ect i ve C
De t rol
n g C o n
Reporti
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN AUDITOR DALAM
KETER-KAITANNYA DENGAN AUDITING
•• Bebas
Bebas dari
dari keragu–raguan
keragu–raguan dan
dan ketidakjujuran
ketidakjujuran (( free
free from
from bias
bias
and dishonesty
and dishonesty ).).
•• Lengkap
Lengkap informasinya
informasinya (( full
full disclosure
disclosure ))
JENIS OPINI / PENDAPAT AUDITOR
( OPINION OF ACCOUNTANT ).
(a). Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain.
(b). Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan–
keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip
akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
(c). Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidak pastian peristiwa masa yang akan
datang yang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit.
(d). Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
(e). Diantara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam
penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya.
(f). Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan
keuangan komparatif.
(g). Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas
Pasar Modal ( Bapepam ) namun tidak disajikan atau ditelaah.
(h). Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan
secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan.
15
Pendapat Wajar Dengan Pengecualian.
Wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan
arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk
dampak terhadap hal yang dikecualikan.
(a). Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan
terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa
ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia
berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat.
(b). Auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi
penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum, yang berdampak
material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak
wajar.
Pendapat Tidak Wajar.
Laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan
arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Pendapat ini dinyatakan bila menurut pertimbangan auditor, laporan keuangan secara
keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar ia harus menjelaskan dalam paragrap
terpisah sebelum paragrap pendapat dalam laporannya mengenai :
Pernyataan tidak memberikan pendapat tidak boleh dinyatakan auditor apabila dia
yakin berdasarkan auditnya terdapat penyimpangan material dari prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
Jika disclaimer opinion disebabkan karena pembatasan lingkup audit, auditor tidak
diperkenankan mencantumkan paragrap lingkup audit
( seperti layaknya dalam opini yang lain ).
Auditor harus menunjukkan dalam paragrap terpisah alasan mengapa
auditnya tidak berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia.
• Salah satu hal yang membedakan sifat setiap profesi adalah adanya
kode perilaku profesional atau etika bagi para anggotanya
• Perilaku etika memerlukan pertimbangan lebih d/p aturan perilaku
dan pengaturan aktivitas
23
Etika dan Moralitas
24
Etika Umum
25
Langkah pengambilan keputusan
etika umum
• Dapatkan fakta yg relevan dg keputusan
• Berdasarkan fakta lakukan identifikasi issue etik
• Tentukan siapa yg akan dipengaruhi oleh keputusan
dan bagaimana pengaruhnya
• Identifikasi alternatif pengambil keputusan
• Identifikasi akibat dari setiap alternatif
• Pilih tindakan etis
26
Etika Profesional
27
CPA Vision Project mengidentifikasi
lima nilai inti profesional:
• Pendidikan berkelanjutan dan belajar seumur hidup
• Kompetensi
• Integritas
• Selalu mengikuti issue perkembangan bisnis
• Obyektivitas
28
Kode Etika AICPA
• Principles
• Rules of Conduct
• Interpretations of the Rules of Conduct
• Ethics Ruling
29
Prinsip-Prinsip Etika
• Tanggungjawab
• Kepentingan Publik
• Integritas
• Obyektivitas dan Independensi
• Saksama
• Lingkup dan Jenis Jasa
30
Tanggungjawab
31
Kepentingan Publik
32
Integritas
33
Obyektivitas dan Independen
34
Saksama
35
Lingkup dan Jenis Jasa
36
Rules of Conduct
37
Seksi 100
• 101 Independensi
• 1. Kepentingan keuangang
• 2. Hubungan Bisnis
• 3. Arti istilah anggota atau anggota firma
• 4. Jas lain: jasa akuntansi, perluasan jasa audit, dan konsultasi manajemen
• 5. Tuntutan (litigasi)
• 6. Fee yang belum dibayar
38
• 102 Integritas dan Obyektivitas
• Bebas dari konflik kepentingan
• Tidak boleh menyalahgunakan fakta atau menggunakan pertimbangan pihak
lain
39
Rule 201 – Standar Umum
• Kompetensi Profesional
• Saksama
• Perencanaan dan Pengawasan
• Data cukup relevan
40
Rule 202- Kepatuhan terhadap
standar
• Auditing
• Review
• Kompilasi
• Konsultasi Manajemen
• Perpajakan
• Jasa profesional lain
• Dilaksanakan dengan mematuhi standar yang
berlaku
41
Rule 203 – Prinsip Akuntansi
42
Rule 301 – Informasi Rahasia Klien
• Tidak boleh mengungkapkan informasi rahasia klien tanpa
persetujuan klien.
43
Rule 302 – Kontijensi Fee
44
Rule 501- Tindakan Tercela
45
Rule 503 – Komisi dan Fee Referral
• Melarang komisi untuk jasa atestasi
• Mengungkapan komisi yang diperbolehkan
• Mengungkapan fee referral kepada klien
46
Kode Etika IAI
• Lihat di buku SPAP
47
KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR
• Lingkungan Hukum
• Kewajiban berdasar Hukum Umum
• Kewajiban berdasar UU Pasar Modal
48
Lingkungan Hukum
49
Kewajiban Hukum Umum
50
Kewajiban kepada Klien
• Undang-undang Kontrak
• Auditor menerbitkan laporan auditor dengan tidak mematuhi standar
auditing
• Tidak mengirimkan laporan auditor sesuai dengan kesepakatan
• Mengungkapan rahasia klien tanpa ijin
• Undang-undang Kelalaian
51
Undang-Undang Kelalaian
52
Kewajiban kepada pihak ketiga
• Kewajiban kepada Pengguna Utama
• Penerima laporan auditor dapat menuntut kerugian akobat kelalaian
biasa dari auditor
53
Common Law Defense
• Due care
• Audit sesuai dengan standar auditing
• Kertas kerja lengkap
• Contributory negligence
54
Undang-undang Pasar Modal
55
Meminimalkan Risiko Tuntutan
• Setiap penugasan selalu menggunakan surat engangement
• Lakukan investigasi mendalam terhadap calun klien
• Lebih menekankan pada kualitas jasa daripada
pertumbuhan
• Mematuhi secara penuh pernyataan profesional
• Menyadari keterbatasan pernyataan profesional
• Menetapkan dan menjaga standar kontrol kualitas
• Hati-hati dengan klien yang mengalami kesulitan keuangan
• Audit risk alerts
56
TINJAUAN PROSES AUDIT
57
Proses Audit
58
…
59
Pengetahuan ttg Bisnis & Industri
60
Asersi Manajemen
61
Eksistensi atau Keterjadian
(existence atau occurrence)
• Apakah suatu aktiva atau kewajiban yang dilaporkan dalam neraca
betul-betul ada
• Apakah transaksi yang dilaporkan dalam laporan keuangan betul-
betul terjadi
62
Kelengkapan (completeness)
63
Hak dan Kewajiban
(Rights and Obligations)
• Aset yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan betul-betul hak
milik entitas
• Hutang yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan betul-betul
kewajiban entitas
64
Valuasi atau alokasi
65
• Akurat
• Klerikal
• Dokumen sumber cukup rinci
• Jurnal
• Posting
• Kecocokan antara akun dg sub-akun
• Mathematik
• Kebenaran jumlah dalam dokumen, jurnal, saldo akun dan
penghitungan ( seperti depresiasi)
66
Presentation dan Disclosure
67
Materialitas
68
• Materilitas mempengaruhi proses audit
• Perencanaan
• Pengumpulan bukti
• Evaluasi temuan
69
Risiko Audit
70
Evidence
71
Klasifikasi Prosedur
72
Evaluasi Bukti yang diperoleh
73
Pertimbangan Jasa Nilai Tambah
• Business Planning
• Risk Assessment
• Business Valuation
• Disainsistem informasi
74
Komunikasi Temuan
75
TUJUAN AUDIT, BUKTI AUDIT, &
KERTAS KERJA
• Tujuan audit
• Bukti Audit
• Prosedur Audit
• Kertas Kerja
76
Top-down vs. Bottom-up Audits
77
• Bottom-up audit evidence: fokus menguji
• Transaksi
• Saldo akun
• Sistem yang mencatat transaksi dan hasilnya dlm saldo akun
Auditor mengkombinasikan kedua pendekatan tersebut
78
Empat keputusan penting sehubungan dg
bukti audit
• 1. Jenis pengujian yg akan dilaksanakan
• 2. Waktu pelaksanaan pengujian
• 3. Luas pengujian
• 4. Penugasan staf yg melaksanakan
pengujian
79
Jenis pengujian audit:
80
Jenis prosedur audit:
• 1. Prosedur utk memperoleh pemahaman pengendalian interen
• 2. Pengujian pengendalian
• 3. Pengujian Substantif
• Pengujian analitik
• Tes rinci transaksi
• Tes rinci saldo
81
Waktu Pengujian Audit:
82
Staffing Audit
• Tingkat pengetahuan
• Keahlian dan pengalaman
• Kemampuan
83
TUJUAN AUDIT
84
Asersi manajemen atas laporan keuangan
85
Bukti Audit
• Jenis:
• Informasi Penguat
• Data Akuntansi
• Syarat Bukti:
• Cukup
• Kompeten
86
Jenis Bukti Audit
• Data Akuntansi
• Buku jurnal
• Buku besar dan Buku Pembantu
• Pedoman akuntansi terkait
• Catatan informal dan memo
• Informasi Pendukung
87
Informasi Pendukung
• Dokumen
• Konfirmasi
• Informasi dari ajuan pertanyaan, observasi, inspeksi, dan pemeriksaan pisik
• Informasi lain yang dikembangkan oleh auditor
88
Kecukupan Bukti
• Tergantung pada:
• Materialitas dan Risiko
• Faktor Ekonomi
• Besar dan Sifat Populasi
89
Kompetensi Bukti:
• Relevansi
• Sumber
• Waktu
• Obyektivitas
90
Tipe Informasi Pendukung:
91
Prosedur audit
• Prosedur analitik
• Inspeksi
• Konfirmasi
• Ajukan Pertanyaan
• Hitung
• Telusur (tracing)
• Lacak (vouching)
• Amati
• Ulang
• Tehnik Audit Berbantuan Komputer
92
Klasifikasi Prosedur Audit
93
Evaluasi Perolehan Bukti
94
KERTAS KERJA
95
Tipe Kertas Kerja
96
Penyusunan Working Papers
• Judul
• Nomor Indeks
• Acuan-silang
• Tick Marks (tanda audit)
• Tandatangan dan tanggal
97
Review Kertas Kerja
98
Arsip (Dosir) Kertas Kerja
• Dosir Permanen
• Kopi anggaran dasar
• Daftar akun
• Bagan organisasi
• Tata letak, proses produksi, dan produk utama
• Kopi kontrak
• Skedul amortiasi, depresiasi
• Ikhtisar prinsip-prinsip akuntansi yg dipakai klien
• dll
• Dosir Sekarang
99
Kepemilikan Kertas Kerja
• Milik auditor
• Auditor tidak boleh mengungkapkan ke pihak lain tanpa izin klien,
kecuali utk keperluan pengadilan
• Disimpan sampai dg ketentuan undang-undang (minimal 10 tahun)
100
ASAH INTELEGENSIA
BAB IV
TINJAUAN PROSES AUDIT
1. Review Proses Audit
2. Pemahaman Bisnis dan Industri Klien
3. Identifikasi Asersi Manajemen
4. Materialitas
5. Risiko Audit
6. Bukti Audit
7. Pertimbangkan Jasa Pertambahan Nilai
8. Komunikasi Temuan
1. Review Proses Audit
•Business Planning
•Risk Assessment
•Business Valuation
•Disain sistem informasi
8. Komunikasi Temuan
112
Penerimaan Perikatan Audit
113
Evaluasi Integritas Manajemen
114
Identifikasi Lingkungan Khusus & Risiko
Luar Biasa
• Identifikasi Maksud Pemakai Laporan Keuangan Auditan
• Perusahaan publik atau privat
• Pihak ketiga yg akan memakai laporan
• Nilai Prospektif Hukum dan Stabilitas Keuangan Klien
• Identifikasi Batasan Lingkup
• Evaluasi Sistem Pelaporan Keuangan Auditabilitas Entitas
115
Nilai Kemampuan utk Mengaudit
116
Evaluasi Independensi
117
Putuskan utk menerima atau menolak audit
118
Buat Surat Perikatan Audit
• Isi Surat Perikatan:
• Idenfikasi yg jelas ttg entitas & Laporan Keuangan yg harus diaudit
• Tujuan Audit
• Referensi thdp Standar Profesional (Standar Auditing, uandang-undang,
peraturan-peraturan lain) yg harus diikuti auditor
• Penjelasan dan Lingkup Audit dan tanggungjawab auditor
• Pernyataan bhw audit mungkin tdk menemukan seluruh ketidakberesan yg
material
• Mengingatkan kpd manajemen bhw dia yg bertanggungjawab thdp
penyusunan laporan keuangan dan penyelenggaraan pengendalian inetern
yg cukup
• Suatu indikasi bhw manajemen akan diminta utk membuat pernyataan
tertulis utk kepentingan audit
• Penjelasan bhw auditor dpt memberi jasa tambahan seperti menyusunkan
atau mereview SPT
• Dasar penentuan fee audit
• Permintaan kpd klien agar menandatangani surat penugasan bila telah
menyetujui
119
Perencanaan Audit
120
Mendapatkan Pemahaman Industri dan
Bisnis
• Siklus Bisnis Klien
• Senior Manajemen
• Tujuan dan Sasaran Manajemen
• Sumber Daya Organisasi
• Produk dan Jasa, Pasar, Pelanggan dan Pesaing
• Proses Inti Entitas dan Siklus Operasional
• Keputusan Investasi dan Financing Entitas
121
Prosedur Untuk Memahami Bisnis dan
Industri
• Review data industri dan bisnis
• Review Informasi Kunci Bisnis
• Kunjungan ke lokasi perusahaan
• Menanyai komisi audit
• Menanyai manajemen
• Review Kertas Kerja Tahun lalu
• Menentukan keberadaan transaksi afiliasi
122
LAKUKAN PROSEDUR ANALITIK
123
Langkah-langkah Prosedur Analitik:
• Identifikasi Penghitungan/Perbandingan
• Mengembangkan ekspektasi (estimasi hasil)
• Melakukan penghitungan/perbandingan
• Analisis data dan identifikasi perbedaan
• Investigasi perbedaan yg tdk diperkirakan
• Menentukan pengaruhnya thp perencanaan audit
124
Langkah-langkah........
• Identifikasi Perhitungan/Perbandingan:
• Perbandingan data absolut
• Laporan Keuangan Common-size
• Analisis rasio
• Analisis trend
• Hubungan antara informasi keuangan dg informasi nonkeuangan yg
relevan
125
Langkah-langkah........
• Pengembangan Ekspektasi:
• Informasi keuangan klien dibandingkan dg periode
sebelumnya, dg mempertimbangkan perubahan yg
diketahui
• Antisipasi hasil berdasar anggaran fornal atau forecast
• Hubungan antar elemen infromasi keuamham dlm satu
periode
• Data industri
• Hub antara informasi keuangan dg informasi
nonkeuangan yg relevan
126
Langkah-langkah........
• Melakukan Penghitungan/Pembandingan
• Perbedaan absolut, persentase tahun audit dan tahun lalu
• Data common size dan rasio
• Analisisi Data dan Identifikasi Beda yg Signifikan
• Perbandingan profitabilitas, efesiensi, solvabilitas dg tahun lalu atau rata-rata
industri
• Fluktuasi data signifikan yg tdk diharapkan merupakan signal (tanda)
naiknya risiko salahsaji suatu akun/transaksi
• Investigasi Beda Signifikan yg tidak diharapkan:
• Minta tanggapan manajemen
• Jika sebab perbedaan tdk dpt diperoleh, auditor hrs mempertimbangkan dlm
perencanaan audit
• Tentukan Efeknya terhadap perencanaan audit:
• Perbedaan signifikan yg tdk dapat dijelaskan menunjukan indikasi risiko
salahsaji dari suatu akun/transaksi meningkat - buat prosedur audit yg
lebih efektif, dan sampel yg lebih banyak
127
BAB VII
MATERIALITAS,
RESIKO,
STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN
MATERIALITAS
DEFINISI :
BESARNYA
SALAH SAJI
YANG DAPAT
MEMPENGARU
HI KEPUTUSAN
PEMAKAI
INFORMASI
MATERIALITAS BERHUBUNGAN
DENGAN RESIKO AUDIT
1M - 3M 1.840.000 + 0,00100 1M
3M - 10 M 3.830.000 + O,OOO67 3M
10 M - 30 M 8.550.000 + 0,00046 10 M
DEFINISI :
RISIKO YANG TERJADI DALAM HAL
AUDITOR TANPA DISADARINYA TIDAK
MEMODIFIKASI SEBAGAI MANA MESTINYA
PENDAPATNYA ATAS LAPORAN
KEUANGAN YANG MENGANDUNG SALAH
SAJI MATERIAL
ATAU
AUDITOR MUNGKIN TANPA SENGAJA
TELAH GAGAL UNTUK MEMODIFIKASI
PENDAPAT SECARA TEPAT MENGENAI
LAPORAN KEUANGAN YANG
MENGANDUNG SALAH SAJI MATERIAL
KOMPONEN – KOMPONEN
RISIKO AUDIT
1. RISIKO BAWAAN, KERENTANAN SUATU ASERSI TERHADAP SALAH SAJI
MATERIAL DENGAN ASUMSI TIDAK ADA KEBIJAKAN DAN PROSEDUR STUKTUR
PENGENDALIAN INTERN YANG TERKAIT.
2. RISIKO PENGENDALIAN, SALAH SAJI MATERIAL YANG DAPAT TERJADI DALAM
SUATU ASERSI, TIDAK DAPAT DIDETEKSI ATAUPUN DICEGAH SECARA TEPAT
PADA WAKTUNYA OLEH BERBAGAI KEBIJAKANDAN PROSEDUR
PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN.
3. RISIKO DETEKSI, RISIKO KETIKA AUDITOR TIDAK DAPAT MENDETEKSI SALAH
SAJI MATERIAL YANG TERDAPAT DALAM SUATU ASERSI.
TUJUANNYA :
UNTUK MENURUNKAN
RISIKO AUDIT PADA
TINGKAT SERENDAH
MUNGKIN SEHINGGA
DAPAT MENDUKUNG
PENDAPAT AUDITOR
MENGENAI APAKAH LAP
KEU DISAJIKAN SECARA
WAJAR DALAM SEGALA
ASPEK YANG MATERIAL
SESUAI DENGAN PABU
KECURANGAN
( FRAUD )
SEGALA SESUATU YANG SECARA LIHAI DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK MENDAPAT KEUNTUNGAN DENGAN CARA
MENUTUPI KEBENARAN, TIPU DAYA, KELICIKAN ATAU
MENGELABUI DAN CARA TIDAK JUJUR YANG LAIN