Anda di halaman 1dari 28

APORAN KASUS

PARAPARESE INFERIOR
BAB I
PENDAHULUAN

• Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa nyeri punggung bawah mengenai kira-kira


60-80 % anggota masyarakat semasa hidupnya dan 50 % diantaranya menderita nyeri
sepanjang tahun. Walaupun 30 % dari penderita Low Back Pain ( LBP ) sembuh dalam 1
bulan dan 60 % sembuh dalam 3 bulan dan kemungkinan 60 % akan kambuh lagi.

• Paraparese terjadi pada 5% dari populasi.

• Kira-kira 10 – 15% pasien dengan paraparese setelah dilakukan operasi


menggambarkan adanya nyeri. Nyeri berat yang bersifat radikuler, tidak
memperingan dengan pemberian terapi konservatif.

• Dalam kasus cidera pada tulang vertebra sekitar 70% karena trauma dan
kurang lebih setengahnya termasuk cedera pada vertebra , sekitar 50% dari
kasus trauma dikarenakan oleh kecelakaan lalu-lintas. Kecelakaan industri
sekitar 26%, kecelakaan dirumah sekitar 10%.
BAB II
LAPORAN KASUS
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Anatomi Vertebrae


3.2 Fisiologi Sistem Saraf
Gambaran Klinis UMN dan LMN
Definisi

• Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah dapat


didefinisikan sebagai rasa nyeri dan ketidak nyamanan di area
punggung bawah atau bawah tulang rusuk dan di atas lipatan gluteal.

Faktor resiko yang berperan pada kejadian LBP diantaranya :


1. Faktor individu yang meliputi usia, jenis kelamin, index masa
tubuh, kebugaran jasmani, merokok
2. Faktor pekerjaan yang meliputi posisi tubuh saat bekerja dan
beban kerja.

• Paresis memiliki arti kelemahan dan paraparesis digunakan untuk


mendeskripsikan kelemahan pada kedua tungkai.
Patofisiologi
Penatalaksanaan

• Low Back Pain (LBP)


Farmakologi
Anti inflamasi nonsteroid (NSAID) umumnya menghilangkan nyeri
ringan dan sedang, seperti nyeri yang terkait dengan artritis
rheumatoid, prosedur pengobatan gigi dan prosedur bedah minor,
episiotomi, dan masalah pada punggung bagian bawah.
Non Farmakologi
Terapi non farmakologi yang dapat membantu menghilangkan nyeri
memiliki resiko yang sangat rendah. Meskipun tindakan tersebut
bukan merupakan pengganti obat-obatan. Terapi non farmakologi
yang dapat dilakukan berupa masase distraksi dan relaksasi.

• Paraparesis Inferior
Terknologi intervensi fisioterapi adalah terapi yang dapat diberikan
pada pasien dengan paraparesis inferior. Jenis fisioterapi yang dapat
diberikan adalah Infra Red alternative heating therapy,
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) serta terapi
latihan.
BAB V
PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai