Anda di halaman 1dari 14

Perkembangan

Demokrasi di
Indonesia
Presented by kelompok 2 :
Topic
Topic 1: pengertian demokrasi
Topic: Periode perkembangan demokrasi

Topic 3: jenis-jenis budaya demokrasi


Topic 4: prinsip-prinsip budaya demokrasi
Pengertian demokrasi

1.

2.
Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan yang membebaskan warga negaranya
dalam mengambil keputusan untuk kehidupannya.Dalam sistem pemerintahan ini
juga warga negara dilibatkan dalam segala hal yang berkaitan dengan
hukum.Terlibatnya warga negara bisa secara langsung atau bisa juga melalui
perwakilan, contohnya melalui Dewan perwakilan Rakyat (DPR).Demokrasi biasanya
banyak dikaitkan dengan bidang politik. Padahal, sistem demokrasi sebenarnya
diterapkan di berbagai bidang, seperti sosial, budaya, ekonomi, dan lain-lain.
Demokrasi merupakan pilihan satu-satunya bagi bangsa Indonesia karena memang tidak ada bentuk pemerintahan atau

sistem politik lainnya yang lebih baik yang dapat dipakai untuk menggantikan sistem politik Orde Baru yang otoriter.

Oleh karena itu ada konsensus nasional tentang perlunya digunakan demokrasi setelah Orde Baru tumbang. Gerakan

demokratisasi setelah Orde Baru dimulai dengan gerakan yang dilakukan oleh massa rakyat secara spontan. Segera

setelah Soeharto menyatakan pengunduran dirinya, para tokoh masyarakat membentuk sejumlah partai politik dan

melaksanakan kebebasan berbicara danberserikat/berkumpul sesuai dengan nilai-nilai demokrasi tanpa mendapat

halangan dari pemerintah. Pemerintah tidak melarang demokratisasi tersebut meskipun peraturan perundangan yang

berlaku biasa digunakan untuk itu.


2. Periode perkembangan demokrasi
Dalam perkembangannya, demokrasi di Indonesia dibagi dalam beberapa
periode berikut:
1. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Revolusioner (1945-1950) Tahun
1945-1950
2. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Orde Lama
3. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Orde Baru 1966-1998
4. Pelaksanaan Demokrasi Orde Reformasi 1998- Sekarang
1. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa
Revolusioner (1945-1950) Tahun 1945-1950

Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Revolusioner (1945-1950) Tahun 1945-1950, Indonesia masih berjuang menghadapi

Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik karena masih

adanya revolusi fisik.Pada awalnya kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan.Hal itu terlihat pada pasal 4 Aturan

Peralihan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UU ini, segala kekuasaan

dijalankan oleh Presiden dengan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolute

pemerintah mengeluarkan: a. Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembaga

legislatif; b. Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 tentang Pembentuksn Partai Politik; c. Maklumat Pemerintah

tangaal 14 November 1945 tentang perubahan sistem pemerintahan presidensial menjadi parlementer .
2. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Orde Lama
b. Masa Demokrasi Terpimpin
a. Masa Demokrasi Liberal 1950-1959 Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS
Pada masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas No.VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang
politik. Akan tetapi, praktik demokrasi pada masa ini berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong di
dinilai gagal disebabkan : antara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner
dengan berporoskan nasakom.Ciri-cirinya adalah:
1) Dominannya partai politik ; 1) Tingginya dominasi presiden
2) Landasan sosial ekonomi yang masih lemah ; 2) Terbatasnya peran partai politik
3) Berkembangya pengaruh PKI
3) Tidak mampunya konstituante bersidang untuk
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antaara lain:
mengganti UUDS 1945
1) Sistem kepartaian menjadi tidak jelas ,dan para pemimpin
Atas dasar kegagalan itu, Presiden mengeluarkan partai banyak yang dipenjarakan;
Dekrit Presiden 5 juli 1959 yang isinya: 2) Peranan parlemen lemah,bahkan akhirnya dibubarkan oleh
1) Bubarkan konstituante presiden dan presiden membentuk DPRGR ;
3) Jaminan HAM lemah;
2) Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUDS 1950 4) Terbatasnya peran pers;
3) Pembentukan MPRS dan DPAS. 5) Kebijakan politik luar negeri memihak ke RRC (blok timur)
yang memicu terjadinya peristiwa pemberontakan G 30 S PKI .
3. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa

Orde Baru 1966-1998


Pelaksanaan demokrasi Orde Baru ditandai dengan keluarnya Surat
Perintah 11 maret 1996.Orde Baru bertekad akan melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen .Awal Orde
Baru member harapan baru kepada rakyat pemnbangunan di segala
bidang melalui Pelita I,II,III,IV,V dan masa Orde Baru berhasil
menyelenggarakan Pemilihan Umun tahun
1971,1977,1782 ,1987,1992,dan 1997.Meskipun demikian
pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Baru ini dianggap gagal
dengan alasan:
a. Tidak adanya rotasi kekuaan eksekutif;
b. Rekrutmen politik yang tertutup;
c. Pemilu yang jauh dari semangat demokrasi ;
d. Pengakuan HAM yang terbatas;
e. Tumbuhnya KKN yang merajalela.
4. Pelaksanaan Demokrasi Orde Reformasi 1998- Sekarang
Demokrasi pada masa reformasi pada dasarnya merupakan demokrasi dengan
pernbaikan peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran
lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan fungsi,wewenang,dan
tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata
hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Masa reformasi berusaha membangun kehidupan yang demokratis antara lain
dengan:
a. Keluarnya Ketetapan MPR RI No.X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi;
b. Ketetapan No.VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referendum;
c. Tap MPR RI No.XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari
KKN;
d. Tap MPR RI No.XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
Wakil Presiden RI; e. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I,II,III,IV.
3. Jenis-jenis budaya demokrasi Budaya demokrasi berdasarkan bentuk partisipasi rakyat
1. Budaya demokrasi berdasarkan bentuk
• Demokrasi langsung
partisipasi rakyat
Demokrasi langsung memiliki arti sebagai suatu sistem
2. Budaya demokrasi berdasarkan segi
demokrasi yang bisa melibatkan seluruh rakyat secara langsung
ideologi dalam membicarakan atau menyatakan sesuatu urusan negara
(pembuatan kebijakan politik). Misalnya, referendum atau
nama lainnya meminta pendapat seluruh rakyat atas persoalan-
persoalan yang mendasar dalam kehidupan bernegara,
Budaya demokrasi berdasarkan bentuk pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden serta wakil-
partisipasi rakyat, ada tiga macam wakil rakyat yang duduk di parlemen.
demokrasi, yaitu demokrasi langsung, tidak • Demokrasi tidak langsung (demokrasi perwakilan) Demokrasi
langsung dan demokrasi campuran. tidak langsung memiliki arti yang sebagai suatu sistem
Sementara Budaya demokrasi berdasarkan demokrasi dalam menyalurkan aspirasi rakyat melalui wakil-
wakilnya yang ada dalam DPR. Dalam hal ini rakyat tidak terlibat
segi ideologi, ada dua macam demokrasi, secara langsung dalam pembuatan keputusan politik, tetapi
yaitu: demokrasi konstitusional dan didelegasikan atau melimpahkan kekuasaannya kepada orang-
demokrasi rakyat (demokrasi Proletar) orang yang dipilih melalui sebuah pemilu yang bebas, jujur, dan
adil.
• Demokrasi campuran Demokrasi campuran yaitu suatu sistem demokrasi gabungan antara demokrasi langsung dan
demokrasi perwakilan. Contohnya, rakyat memilih wakilnya di DPRD kemudian wakil itu dikontrol oleh rakyat dengan
sistem referendum.

Budaya demokrasi berdasarkan segi ideologi Berdasarkan segi ideologi, ada dua macam demokrasi, yaitu:
• Demokrasi konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang mencerminkan suatu kekuasaan pemerintahan yang terbatas dan
tidak banyak campur tangan serta tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Kekuasaan
pemerintahan ini dibatasi oleh konstitusi. Demokrasi konstitusional dianut oleh negara-negara Eropa barat, Amerika
serikat, India, Pakistan, Indonesia, Filipina, dan Singapura.
• Demokrasi rakyat Demokrasi rakyat (demokrasi proletar), yaitu memiliki pengertian sebagai sebuah demokrasi yang
berlandaskan ajaran komunisme dan marxisme yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Leninisme. Ciri yang menonjol
dari demokrasi rakyat ini, ya itu tidak mengakui hak asasi warga negaranya.

 Contoh-contoh budaya demokrasi


Contoh-contoh budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, yakni:
• Setiap warga negara bebas memilih agama yang ingin dianutnya dan menyebarkan ajaran kepada orang lain. Namun,
orang tersebut tidak boleh memaksakan kehendak agar orang lain mengikuti agamanya.
• Memilih pemimpin secara demokratis, seperti pemungutan suara untuk memilih ketua OSIS, RT, RW, dan sebagainya.
• Memberikan pendapat dengan damai dan tertib. Misalnya mengangkat tangan terlebih dahulu dan tidak memotong
pembicaraan orang lain.
4. Prinsip-prinsip budaya demokrasi
Ada beberapa prinsip budaya demokrasi secara umum yang
harus kita ketahui, seperti berikut:
- Adanya jaminan hak asasi manusia
- Persamaan kedudukan di depan hukum agar tidak terjadi
diskriminasi dan ketidakadilan.
- pengakuan hak politik, seperti berkumpul, berserikat, dan
berpendapat.
- Pemerintahan berdasarkan kehendak rakyat, adanya
pengawasan terhadap pemerintah.
- Pemilihan umum yang bebas, jujur, dan adil.

Anda mungkin juga menyukai