Karakter dalam film Animasi Animasi dipandang sebagai suatu hasil proses dimana obyek-obyek yang digambarkan atau divisualisasikan tampak hidup. Kehidupan tersebut dapat dinyatakan dari suatu proses pergerakan.Meskipun demikian animasi tidak secara eksplisit dinyatakan pada obyek-obyek mati yang kemudian digerakkan. Benda-benda mati, gambaran-gambaran, deformasi bentuk yang digerakkan memang dapat dikatakan sebagai suatu bentuk animasi, akan tetapi esensi dari animasi tidak sebatas pada unsure menggerakkan itu sendiri, jika kehidupan memang diidentikkan dengan pergerakan, maka kehidupan itu sendiri juga mempunyai karakter kehidupan. Dengan demikian animasi tidak semata-mata hanyalah menggerakkan, tetapi juga memberikan suatu karakter pada obyek-obyek yang KARAKTER akan dianimasikan. Esensi inilah yang kemudian dikembangkan oleh beberapa animator-animator sehingga obyek animasinya tidak bersifat perubahan gerak
Mood, emosi, watak menjadi
poin utama untuk pengembangan karakterisasi. Dalam film animasi Era teknologi saat ini banyak sekali softwere computer yang mensuport pembuatan karakter untuk keperluan film animasi : Director, Adobe Image ready, Flash, Autodesk 3d studio max, ulead Cool 3D studio, Autodesk Maya dan lain-lain. KARATER SEBAGAI MEDIA EDUKASI DESAIN KARAKTER yang terintegrasi kedalam film Animasi difungsikan sebagai media pendidikan, informasi, dan media pengetahuan lainnya Pendidikan Edukasi bagi anak: sholat dan puasa,, mengenal huruf dan angka, berhitung dll. Sejarah Pahlawan pemberani, Raja, pembela bangsa, dll. Informasi Penemu Al-Khawarizmi, Si Penemu Aljabar, dll. Informasi Penemu Albert Eastein. Penemu Matematika dan Awal Perkembangan Matematika di Dunia Informasi Budaya Pa’raga, local knowledge, sarat dengan pesan pendidikan #1- Menemukan Ide Karakter Untuk menggambarkan sosok bernama “Lala” (lalat dekil) misalnya, pendesain karakter harus mempelajari bentuk asli dari serangga tersebut lengkap dengan bagaimana lalat itu terbang, melesat, bergerak, diam serta berbagai karakteristik yang lain sehingga desainer tidak salah menggambarkan lalat dengan sosok yang lain. Tentunya lalat tidak sama capung, kumbang atau serangga lainnya. #2 Mendesain karakter bebas