Anda di halaman 1dari 18

1

Pemeriksaan BNO Sonde adalah


pemeriksaan radiologi organ reproduksi wanita bagian dalam
pada daerah corpus uterus, dengan dibantu menggunakan alat
yaitu sonde uterus.

Tujuan pemeriksaan
untuk mengetahui letak alat kontrasepsi pada reproduksi
wanita, khususnya alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

Indikasi untuk pemeriksaan ini biasanya adalah


translokasi AKDR yaitu pindahnya AKDR dari tempat
semula.

2
Persiapan Pasien :
pasien diminta untuk buang air kecil
untuk mengosongkan vesica urinaria agar
tidak mengganggu gambaran uterus.
Alat-alat yang di gunakan meliputi
· Sonde uterus
· Speculum vagina
· Disinfektan

3
4
Proyeksi pemeriksaan :

1. Foto pendahuluan : AP Pelvis


2. AP Pelvis setelah pemasukan sonde
uteri
3. Lateral pelvis setelah pemasukan
sonde uteri
5
6
7
8
❑ Fetografi adalah suatu pemeriksaan radiografi
pada ibu hamil dengan menggunakan sinar-x dan
untuk melihat kondisi janin.
❑ Namun sekarang lebih sering digunakan USG.
❑ Pemeriksaan ini hanya dilakukan setelah trimester ke 3
dan dilakukan pada indikasi tertentu dan keadaan
tertentu.
❑ Pemeriksaan ini sering dikenal Foto Polos Abdomen
(FPA) Gravid Reproduction.

9
KEGUNAAN

1. Menentukan umur kehamilan (trimester III)


Ephifise distal femur yang menunjukkan umur kehamilan 36 minggu.
Ephifise proksimal femur yang menunjukkan umur kehamilan 38
minggu.

2. Menentukan letak janin

3. Menentukan jumlah janin (tunggal, kembar 2, multiple)

4. Menentukan letak kepala janin


Preskep : Diameter kepala di bawah.
Presbo : Posisi pantat/glutea.
Posisi Lintang : Diameter kepala berada di diameter samping.

5. Menentukan janin hidup atau tidak (pengganti USG)


10
PERSIAPAN PASIEN
• Informasi dan komunikasi yang baik dan jelas tentang
pelaksanaan pemeriksaan fetografi.
• Melepas benda-benda logam yang dapat mengganggu
gambaran pemeriksaan.
• Pengosongan daerah blass

PERSIAPAN ALAT
• Pesawat kemampuan cukup (80 – 90 kV)
• Kaset dan film 30 x 40
• Grid/lysolm
• Marker
• Gonad shield
11
PROTEKSI RADIASI
• Faktor ekspose yang cukup dengan menggunakan High kV
Teknik
• Hindari pengulangan foto, lakukan prosedur dengan tepat.
• Luas penyinaran seminimal mungkin.

PERAWATAN POST PEMERIKSAAN


• Apabila ada perdarahan (dari placenta previa), pasien perlu istirahat
atau lakukan tindakan emergensi.
• Lakukan observasi pasien.
• Siapkan peralatan resusitasi/respirasi O2 bila pasien sesak nafas

12
PROYEKSI PEMERIKSAAN

1. AP
Posisi Pasien Supine
Posisi Obyek
• MSP tubuh di pertengahan kaset.
• Rongga abdomen di pertengahan kaset.
• Batas atas kaset diafragma dan batas bawah kaset simphisis
pubis.
• Posisikan knee joint sejajar.
Central Ray Vertikal/tegak lurus
Central Point Pertengahan kedua SIAS setinggi Lumbal 3
FFD 90-100 cm
Ekspose : Saat pasien ekspirasi dan tahan nafas.

13
Kriteria Gambar
• Tampak gambaran tulang fetus.
• Densitas dan kontras dapat memperlihatkan
persendiaan & tulang fetus.
• Tidak tampak rotasi abdomen.
14
15
2. Proyeksi Lateral
Posisi Pasien Miring salah satu sisi tubuh
Posisi Obyek
• Daerah abdomen pada pertengahan film.
• Kedua lengan di atas sebagai ganjalan kepala.
• Kedua tungkai fleksi maksimal.
• Axilare plane tegak lurus meja pemeriksaan.

Central Ray Vertikal tegak lurus


Central Point Pada axilare plane setinggi Lumbal 3
FFD 90-100 cm
Ekspose : Saat pasien ekspirasi dan tahan nafas.

16
Kriteria Gambar
• Hip joint & femur superposisi
• Densitas dan kontras dapat
memperlihatkan persendian
fetus dan tulang
• Gambaran fetus terkover dengan
jelas

56
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai