Psikologi Komunikasi
Psikologi Komunikasi
Senin,14.00 wib
• Menurut Ernest Hilgert psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dan hewan lainnya.
• Menurut George A, Miller psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan,
meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku.
• Psikologi memberi gambaran tentang perilaku (sebagai jawaban apa) dan
menerangkan atau memberi penjelasan penyebab ataupun akibat dari perilaku
(sebagai jawaban mengapa).
Empat reaksi dasar untuk menjelaskan perilaku manusia :
2. Komunikator / Komunikan
Penyampai pesan-pesan komunikasi sebagai suatu
proses, dimana komunikator dapat menjadi komunikan, dan
sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
4. Media / Saluran
Bentuk surat, redaksi kepada surat kabar/majalah,
penyiar radio/tv,android,Hp, pengeras suara.
TUJUAN KOMUNIKASI
1. Penemuan Diri (Personal Discovery), dalam hal ini bila
berkomunikasi dengan orang lain, kita dapat belajar
mengenal diri kita sendiri selain juga tentang orang lain.
d. Mengingat Nama Orang, dalam hal ini mengingat nama orang berarti
mengingat seluruh diri orang tersebut, dengan kata lain sebagai wujud
perhatian yang ditunjukkan.
e. Tidak Merasa Rendah Diri, apabila kita merasa rendah diri akan
menyebabkan kekauan saat berlangsungnya komunikasi, dan biasanya
akan terlalu memperhatikan kegagalan dibandingkan kesuksesanya.
f. Berpenampila Bersih dan Rapi, pada umumnya orang akan menyukai
kebersihan & Kerapian.
g. Bahasa Verbal dan Nonverbal yang Menyenangkan, dalam
hal ini berhati-hatilah menggunakan bahasa yang akan dilakukan dalam
berkomunikasi.
h. Menyiapkan Mental untuk Menerima Kritik, bila cepa tersinggung dan
putus asa akan sulit mencapai suatu keberhasilan dari komunikasi yang
kan dilakukan.
Karakteristik Komunikasi
2. Fungsi Komunikasi
a. Memahami diri sendiri dan orang lain
b. Memapankan hubungan yang bermakna
c. Mengubah sikap perilaku
3. Aksioma Komunikasi
A. Psikoanalisis
Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan biologis manusia – pusat instink
(hawa nafsu) yaitu :
1. Libido yaitu instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan - kegiatan manusia
yang konstruktif (eros yaitu tidak sekadar dorongan seksual, tapi juga segala hal yang
mendatangkan kenikmatyan misalnya, kasih ibu, pemujaan pada Tuhan dan cinta diri)
2. Thanatos yaitu instink destruktif dan agresif
Ego, adalah jembatan tuntutan dari Id dengan realitas dunia luar, sebagai
mediator antara hasrat - hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik.
B. Behaviorisme
Lahir sebagai reaksi terhadap instropeksionisme (yang menganalisa jiwa manusia
berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis. Behaviorisme hanya
ingin menganalisa perilaku yang tampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan dan
diramalkan.
Pada kognitivisme muncul paradigma bahwa manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang
bereaksi secara pasif pada lingkungan tapi sebagai makhluk yang selalu memahami lingkungannya,
makhluk yang selalu berpikir (homo sapiens).
Contoh, apakah penginderaan kita melalui pengalaman langsung, sanggup memberikan kebenaran.
Kemampuan alat indera dipertanyakan karena sering gagal menyajikan informasi yang akurat.
D. Humanisme
Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang. Manusia
akan menjadi sungguh-sungguh manusia kalau ia mengembangkan nilai-nilai rohani (nilai-nilai
budaya), yang meliputi: nilai pengetahuan, keagamaan, kesenian, ekonomi, kemasyarakatan dan
politik.
Komunikator humanistik adalah diri seseorang yang unik dan otonom, dengan proses mental mancari
informasi secara aktif, yang sadar akan dirinya dan keterlibatannya dengan masyarakat, memiliki
kebebasan memilih, dan bertanggung jawab terhadap perilaku yang diakibatkan.
Kepribadian manusia terbentuk dan berkembang melalui komunikasi. Melalui komunikasi seorang
individu dapat menemukan dirinya sendiri, mengembangkan konsep diri, dan menetapkan dirinya
dengan lingkungan sekitarnya.
Hubungan manusia melalui komunikasi, dapat menentukan kualitas hidupnya sendiri.
Kegagalan berkomunikasi akan berakibat buruk pada proses pembentukan kepribadian seseorang.
Setiap individu memerlukan keterampilan dan kemampuan diri sehingga dapat berkomunikasi
secara efektif.
1. Dara fardia tidak mau dan tidak mampu melakukan dialog komunikasi dalam
menjelaskan tugas
2. Nur M. Ihsan……………..IDEM
3. Widya Trisinta masih kurang pemahaman materi
4. Ellena Aulia Maharani, cakap dalam menjelaskan tugas
5. Reka Ismayanti, cakap dalam menjelaskan tugas dan mampu memberikan
gambaran dari materi
6. Mayang Erfianti, mampu menjelaskan tugas
7. Sriwahyuni, mampu menjelaskan tugas
8. Riska Juliana, mampu menjelaskan tugas
9. Husna Juliana, mampu menjelaskan tugas dan cakap dalam menjelaskan tugas
dan mampu memberi gambaran dari materi
10. Dessri Afni, mampu menjelaskan tugas dan cakap dalam menjelaskan tugas dan
mampu memberikan gambaran materi