Anda di halaman 1dari 25

KESEIMBANGAN CAIRAN

DAN ASAM BASA

Present by:

Faridi, S.Kep., Ners


Materi PDKKV Hasna Medika Group Angkatan 10 & 11
HASNA MEDIKA GROUP
Kompleks Patraland, Blok B No. 03
Jl. Tuparev, Sutawinangun, Kedawung Cirebon 45153
www.hasnamedika.com
No Nama Perawat Pendidikan Tahun Lulus Pendidikan Lanjutan Pengalaman Kerja Tahun

RSUP Fatmawati Jakarta 2010 - 2016

Metropolitan Medical Centre (MMC)


2012
DIII Keperawatan Jakarta
2010
(AKPER Fatmawati Jakarta)
S1 Keperawatan
1 Faridi, S.Kep., Ners 2019 - RSIA Soeroso Tangerang Selatan 2013
(Universitas Muhammadiyah Cirebon)
Profesi Ners
2020
(Universitas Muhammadiyah Cirebon)
Ammarai Health Care And Service
2013 - 2014
Depok

RS Jantung Hasna Medika Cirebon 2016 - Sekarang


CAIRAN
 50 - 70 % dari berat badan terdiri dari cairan.

 Jaringan lemak lebih kurang mengandung air dibanding otot


Fungsi Cairan Tubuh :

1. Tempat metabolisme sel

2. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme sel

3. Transport nutrisi, protein, hormon

4. Mengatur suhu tubuh


Salah satu tujuan terapi cairan adalah menyediakan elektrolit dan air untuk

mempertahankan cairan dalam keadaan normal dan memenuhi kebutuhan

nutrisi disamping itu juga untuk mengatasi keadaan darurat (resusitasi

cairan).
CAIRAN TUBUH

cairan tubuh yang 60% dari berat badan dipisahkan oleh membran sel menjadi

cairan intraseluler 40% dan ekstraseluler yaitu cairan interstisial (antar sel) 15% dan

plasma darah 5%. Air melintasi membran sel dengan bebas tetapi transport elektrolit

dan zat-zat lain sangat terbatas.


KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH

Ditentukan oleh jumlah cairan yang masuk dan keluar

Cairan masuk : Oral, NGT/tube feeding dan parenteral

Cairan keluar : Urine, Muntah, Diare/feses, drain serta IWL (kulit, keringat)

Rumus Balans Cairan :

Intake – (Output + IWL + Kenaikan suhu)

Normal : ± 200 ml/24 jam


Beberapa Penyebab gangguan Keseimbangan Cairan

Beberapa fungsi vital yang akan

terganggu jika terjadi

ketidakseimbangan cairan : persyarafan,

kardiovaskuler, pernafasan, pencernaan,


1. Muntah/hematemesis/diare
traktus urinarius
2. Luka bakar
3. Trauma perdarahan
4. Panas Tinggi/hipertermia
5. Demam Berdarah
Gejala Kehilangan Cairan

1. Ringan : kehilangan 4 -5 % dari Berat Badan

Selaput lendir kering, turgor kulit berkurang, anoreksia, oliguria ringan

2. Sedang : kehilangan 8 – 10% dari Berat badan

Semua gejala diatas lebih berat, nadi cepat, ubun-ubun cekung , gelisah, kulit dicubit lambat kembali

3. Berat : > 10% dari Berat Badan

kesadaran menurun, sukar minum nadi tidak teratur sampai tidak teraba
SYOK HIPOVOLEMIK

Menurunnya volume intravaskuler lebih dari 15 – 20%, penurunan curah jantung, berakibat gangguan
mikrosirkulasi (Laktat) dan perfusi jaringan yang jelek.
Penyebab :
Perdarahan, trauma, kehilangan protein plasma pada luka bakar, kehilangan air dan garam pada diare –
muntah berat.
Gambaran klinis :
1. Penurunan tekanan darah
2. Penurunan tekanan vena central
3. Takikardia
4. Isi/denyut nadi melemah
5. Pucat, kulit dingin, lembab, berkeringat dan sianosis
6. Hiperventilasi
7. Dilirium/gangguan kesadaran
8. Gangguan diuresis : Oliguria - anuria
Terapi cairan
1. Resusitasi
menghilangkan kehilangan akut : kehilangan cairan sebelumnya dan
kehilangan yang sedang berlangsung. Jenis cairan : Kristaloid dan
koloid.
2. Rumatan
Memelihara keseimbangan, memenuhi kebutuhan basal, air, elektrolit
dan protein.
Elektrolit yang mengandung RD5 dan Matros
Sedangkan nutrisi yang mengandung lemak, protein/asam amino.
JENIS-JENIS CAIRAN

2. Larutan Koloid
1. Larutan kristaloid
Larutan yang mengandung zat terlarut berat molekul
Larutan air dengan kandungan elektrolit dan
20.000 – 110.000 menghasilkan tekanan onkotik
dextrose, menghasilkan tekanan osmotik
meningkatkan volume plasma.
digunakan untuk meningkatkan volume
Contoh : Albumin, dextran, Hidroxythyl strarch
ekstrasel
(HES/Voluven), gelatin
Contoh : Nacl 0,9%, RL, Nacl 3%
RUMUS KOREKSI

Rumus Transfusi :
PRC
= HB Target – HB Hasil X BB X 4
Whole Blood (WB)
= HB Target – HB Hasil X BB X 6

Trombosit Cell
1 Kantong TC dapat menaikan 10.000 Trombosit
Rumus Koreksi Elektrolit
Rumus KCL
Kalium (4,5) – Kalium Hasil x BB : 3

Rumus Koreksi Natrium


Anak-anak : Natrium (135)-Natrium (H) x BB x 70%
Dewasa : Natrium (135)-Natrium (H) x BB x 60%
Lansia : Natrium (135)-Natrium (H) x BB x 60%
* Jika Natrium kurang dari 120 pertimbangkan koreksi dengan 50 : 50
yaitu dengan Nacl 0,9% dan Nacl 3% (High Alert)
PENANGANAN RESUSITASI CAIRAN

Infus cepat larutan kristaloid


Dewasa : 50 ml/menit, bisa 2 – 3 liter dalam 30 – 60 menit
Anak-anak : 20 ml/kgBB/Jam
Pada kehilangan cairan yang berat : Kristaloid + Koloid
Kehilangan Plasma : tambah koloid dosis 15 – 20 ml/Kg/hari
Kehilangan darah : perdarahan < 20% : Kristaloid + Koloid
Perdarahan > 20% : Kristaloid + Koloid + Transfusi
MONITORING RESUSITASI CAIRAN

1. Tekanan darah
2. Irama jantung & frekuensi nadi
3. Pernafasan
4. Balans cairan/diuresis
5. Pengukuran hematokrit
6. Pemeriksaan AGD dan elektrolit
7. Suhu
8. CVP
KEBERHASILAN RESUSITASI CAIRAN

1. Kesadaran membaik
2. TTV normal
3. Perfusi perifer membaik
4. CVP 5 – 8 cm H2O
5. Diuresis : 0,5 – 1 ml/KgBB/Jam
6. Turgor kulit elastis
KESEIMBANGAN ASAM BASA

Asam adalah setiap senyawa kimia yang mampu melepaskan ion hidrogen (donor proton) kesuatu
larutan atau senyawa biasa. Contoh asam clorida (HCl) yang berionisasi membentuk ion hidrogen
dan ion clorida. Dengan demikian juga asam karbonat (H2CO3) berionisasi dalam membentuk ion
hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3-).

Basa adalah senyawa kimia yang mampu menerima (akseptor proton) ion hidrogen. Contoh ion
bikarbonat (HCO3-) adalah suatu basa karena dapat menerima ion H untuk membentuk asam
karbonat (H2CO3)
Jadi dapat disimpulkan bahwa derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan
tergantung dari kadar ion hidrogen didalamnya.

 Peningkatan ion hidrogen akan menurunkan PH : larutan menjadi asam (Asidosis)

 Penurunan ion hidrogen akan meningkatkan PH : larutan akan menjadi basa


(Alkalosis)

Batas rendah nilai pH dimana seseorang dapat hidup dalam beberapa jam sekitar 6,8
dan batas akhir atas adalah 8,0. sedangkan nilai normal pH : 7,35 – 7,45
PENGATURAN KESEIMBANGAN ASAM BASA

Ada 3 pengaturan utama yang mengatur ion hidrogen dalam cairan tubuh untuk
mencegah terjadinya asidosis dan alkalosis :

1. Sistem buffer kimia

2. Ginjal

3. Paru-paru
PARAMETER DALAM PEMERIKSAAN ANALISA GAS DARAH

 pH Normal : 7,35 – 7,45


 PCO2 Normal : 35 – 45 mmHg
 PO2 Normal : 80 – 100 mmHg
 HCO3 Normal : 22 – 26 meq/L
 BE Normal : ± 2 meq/L
 Saturasi Oksigen : 95 – 100 %
SISTEMATIKA PENILAIAN AGD

1. Tentukan nilai parameter AGD. Contoh : PH : 7,50. nilai PH lebih dari


normal maka dinyatakan sebagai alkalosis.

2. Tentukan oksigenisasi adekuat/tidak : nilai dari PaO2 dan SaO2

3. Tentukan keadaan asam basa dari penilaian PH

4. Tentukan gangguan asam basa : respiratorik/metabolik


LATIHAN SOAL
1. Pasien berusia 65 th datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas, RR : 33
x/menit, SaO2 : 87%. Riwayat PPOK 2 tahun yang lalu. Bagian Laboratorium
mengabarkan hasil AGD : pH : 7,34 PaO2 : 90 PCO2 : 78 HCO3 : 25 BE : + 1
SaO2 : 90%. Pertanyaanya :

a. Mohon interpretasikan hasil AGD ?

b.Intervensi yang dilakukan kepada pasien baik mandiri maupun kolabrasi ?


2. Pasien laki-laki umur 50 tahun dengan riwayat kanker, post op
laparatomi untuk pengeluaran abses. Hasil AGD : PH : 7,29 PO2 : 110
PCO2 : 40 HCO3 : 19 BE : - 5,2 SaO2: 97,5%. Haemoglobin : 7,2 gr/dl

BB : 60 kg dan tinggi badan : 165 cm

Apa Hasil Interpretasi AGD ?

Perlu/tidaknya terapi cairan ?


3. PX laki-laki umur 44 tahun, dengan luka bakar 85% PH awal 7,18 kemudian dilakukan
resusitasi cairan dengan RL 4 liter dan Bicnat 100 meq. Pasien disedasi dengan
midazolam serta Recofol 1%, diberikan pula fentanyl 150 mg/24 jam titrasi. Pasien
tersebut menggunakan ventilasi mekanik dengan RR : 17 x/menit, pola ventilator
menggunakan PCV. Pasien sudah dilakukan pemeriksaan AGD ulang dengan hasil : PH :
7,37 PCO2 : 40 PO2 : 120 BE : - 3,1 HCO3 : 20 SaO2 : 99%. Pertanyaanya :

a. Apa Interpretasi AGD :

b. Apa jenis cairan yang diberikan kepada PX?

c. Setting Ventilator perlu perubahan ?


Terima Kasih …

Anda mungkin juga menyukai