Cairan Asam Basa PDKKV10
Cairan Asam Basa PDKKV10
Present by:
cairan).
CAIRAN TUBUH
cairan tubuh yang 60% dari berat badan dipisahkan oleh membran sel menjadi
cairan intraseluler 40% dan ekstraseluler yaitu cairan interstisial (antar sel) 15% dan
plasma darah 5%. Air melintasi membran sel dengan bebas tetapi transport elektrolit
Cairan keluar : Urine, Muntah, Diare/feses, drain serta IWL (kulit, keringat)
Semua gejala diatas lebih berat, nadi cepat, ubun-ubun cekung , gelisah, kulit dicubit lambat kembali
kesadaran menurun, sukar minum nadi tidak teratur sampai tidak teraba
SYOK HIPOVOLEMIK
Menurunnya volume intravaskuler lebih dari 15 – 20%, penurunan curah jantung, berakibat gangguan
mikrosirkulasi (Laktat) dan perfusi jaringan yang jelek.
Penyebab :
Perdarahan, trauma, kehilangan protein plasma pada luka bakar, kehilangan air dan garam pada diare –
muntah berat.
Gambaran klinis :
1. Penurunan tekanan darah
2. Penurunan tekanan vena central
3. Takikardia
4. Isi/denyut nadi melemah
5. Pucat, kulit dingin, lembab, berkeringat dan sianosis
6. Hiperventilasi
7. Dilirium/gangguan kesadaran
8. Gangguan diuresis : Oliguria - anuria
Terapi cairan
1. Resusitasi
menghilangkan kehilangan akut : kehilangan cairan sebelumnya dan
kehilangan yang sedang berlangsung. Jenis cairan : Kristaloid dan
koloid.
2. Rumatan
Memelihara keseimbangan, memenuhi kebutuhan basal, air, elektrolit
dan protein.
Elektrolit yang mengandung RD5 dan Matros
Sedangkan nutrisi yang mengandung lemak, protein/asam amino.
JENIS-JENIS CAIRAN
2. Larutan Koloid
1. Larutan kristaloid
Larutan yang mengandung zat terlarut berat molekul
Larutan air dengan kandungan elektrolit dan
20.000 – 110.000 menghasilkan tekanan onkotik
dextrose, menghasilkan tekanan osmotik
meningkatkan volume plasma.
digunakan untuk meningkatkan volume
Contoh : Albumin, dextran, Hidroxythyl strarch
ekstrasel
(HES/Voluven), gelatin
Contoh : Nacl 0,9%, RL, Nacl 3%
RUMUS KOREKSI
Rumus Transfusi :
PRC
= HB Target – HB Hasil X BB X 4
Whole Blood (WB)
= HB Target – HB Hasil X BB X 6
Trombosit Cell
1 Kantong TC dapat menaikan 10.000 Trombosit
Rumus Koreksi Elektrolit
Rumus KCL
Kalium (4,5) – Kalium Hasil x BB : 3
1. Tekanan darah
2. Irama jantung & frekuensi nadi
3. Pernafasan
4. Balans cairan/diuresis
5. Pengukuran hematokrit
6. Pemeriksaan AGD dan elektrolit
7. Suhu
8. CVP
KEBERHASILAN RESUSITASI CAIRAN
1. Kesadaran membaik
2. TTV normal
3. Perfusi perifer membaik
4. CVP 5 – 8 cm H2O
5. Diuresis : 0,5 – 1 ml/KgBB/Jam
6. Turgor kulit elastis
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Asam adalah setiap senyawa kimia yang mampu melepaskan ion hidrogen (donor proton) kesuatu
larutan atau senyawa biasa. Contoh asam clorida (HCl) yang berionisasi membentuk ion hidrogen
dan ion clorida. Dengan demikian juga asam karbonat (H2CO3) berionisasi dalam membentuk ion
hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3-).
Basa adalah senyawa kimia yang mampu menerima (akseptor proton) ion hidrogen. Contoh ion
bikarbonat (HCO3-) adalah suatu basa karena dapat menerima ion H untuk membentuk asam
karbonat (H2CO3)
Jadi dapat disimpulkan bahwa derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan
tergantung dari kadar ion hidrogen didalamnya.
Batas rendah nilai pH dimana seseorang dapat hidup dalam beberapa jam sekitar 6,8
dan batas akhir atas adalah 8,0. sedangkan nilai normal pH : 7,35 – 7,45
PENGATURAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
Ada 3 pengaturan utama yang mengatur ion hidrogen dalam cairan tubuh untuk
mencegah terjadinya asidosis dan alkalosis :
2. Ginjal
3. Paru-paru
PARAMETER DALAM PEMERIKSAAN ANALISA GAS DARAH