Anda di halaman 1dari 6

Studi Kasus:

Ratusan Komputer Instansi Pemerintah


terinfeksi Remote Access Malware
Latar Belakang
• Kasus insiden keamanan informasi dilaporkan telah terjadi pada
sebuah situs pemerintah yang dikelola oleh penyedia jasa pihak
ketiga. Penyebaran malware melalui situs pemerintah tersebut
diakibatkan dari pelaksanaan praktik-praktik keamanan informasi
yang masih rendah di instansi pemerintah tersebut maupun
penyedia jasa pihak ketiga.

• Pada insiden ini, penyerang atau attacker menggunakan Remote


Access Trojan (RAT) yang tersedia di pasaran untuk mendapatkan
informasi tentang jaringan serta mampu mengendalikan jaringan
internal komputer yang ada pada instansi pemerintah tersebut.
Karena infeksi malware telah menyebar luas, diperlukan upaya untuk
memitigasi insiden keamanan tersebut secara efektif dan optimal.
Bagaimana Serangan Siber
terjadi?
• Langkah pertama yang dilakukan penyerang atau attacker adalah
melakukan ‘Survey Attack’ terhadap situs pemerintah yang dikelola
oleh penyedia jasa pihak ketiga. Dari hasil survei ditemukan celah
atau kerentanan (vulnerabilities) pada sistem elektronik yang
digunakan. Pada tahapan ini penyerang mengunggah script website
yang terinfeksi malware ke situs pemerintah yang dihosting atau
dikelola oleh penyedia jasa pihak ketiga. Sehingga orang yang
mengakses situs pemerintah tersebut akan terinfeksi Malware.

• Pada tahapan selanjutnya, penyerang melakukan ‘Delivery Attack’


dimana hampir 500 komputer telah terinfeksi dengan Remote
Access Malware. Tahapan ini digunakan penyerang untuk masuk ke
sistem dimana celah atau kerentanan dapat diexploitasi.
Bagaimana Serangan Siber terjadi?

• Tahap selanjutnya adalah ‘Breach Attack’ dimana penyerang


atau attacker memulai operasinya dengan mengexploitasi
celah/kerentanan yang ada untuk mendapatkan akses ke
dalam sistem atau jaringan serta Malware yang ada pada
sistem, dapat mengirimkan informasi tentang sistem atau
jaringan kepada domain yang dimiliki oleh penyerang atau
attacker.

• Tahapan akhir yang dilakukan oleh penyerang adalah ‘Affect


Attack’ dimana penyerang dapat merusak sistem atau
melakukan aktifitas dalam sistem tersebut untuk mencapai
tujuan dari penyerangan misalnya mendapatkan informasi-
informasi sensitif yang dimiliki instansi pemerintah tersebut.
Informasi Kemampuan Penyerang
• Pada insiden keamanan informasi ini, penyerang mengunakan
kombinasi alat pemindai otomatis (automated scanning tools)
dan perangkat serta teknologi yang dibuat khusus untuk
menyerang/menembus jaringan di instansi pemerintah.

• Penyerang juga memanfaatkan celah atau kerentanan yang ada


pada perangkat lunak yang terdapat pada sistem elektronik yang
digunakan serta memanfaatkan hubungan kepercayaan (trust
relationship) antara instansi pemerintah dan penyedia jasa pihak
ketiga.
Upaya Mitigasi

• Anda diminta memodelkan proses terjadinya serangan,


termasuk urutan kejadian, dan pihak yang berperan
• Anda diminta untuk memberikan rekomendasi terkait
upaya mitigasi insiden keamanan informasi yang terjadi
di instansi pemerintah yang websitenya terinfeksi
Malware.
• Rekomendasi jangka pendek (pada saat kejadian), dan
jangka Panjang, apa peran yang harus di lakukan oleh
aktor dalam insiden tersebut

Anda mungkin juga menyukai