Anda di halaman 1dari 17

UPAYA TINDAKAN-TINDAKAN MEDIS

DALAM MENDAPATKAN KEHAMILAN PADA


INFERTILITAS

KELOMPOK 8

SRI MULYANI P1337424522364


SRI ARIYANI P1337424522392
KRISTINA TRI UTAMI P1337424522397
DWI RATNA WIDYASTUTI P1337424522371
SUSI WIJAYANTI P1337424522346
UNI SURYANI P1337424522402
Definisi Infertilitas

I n f e r t i l i t a s a t a u

ketidaksuburan di
definisikan sebagai
kegagalan pasangan untuk
mendapatkan kehamilan
setelah melakukan hubungan
seksual secara teratur
selama dua belas bulan atau
lebih tanpa memakai alat
kontrasepsi.
 15 % dari pasangan  Sperma disebut sehat
suami istri mempunyai jika memenuhi beberapa
kesulitan untuk syarat seperti volume
mendapatkan sperma, kualitas,
keturunan. Sebagai motilitas dan bentuk
penyebab dari sperma. Salah satu dari
pasangan infertilitas syarat-syarat tersebut
tersebut adalah 20% tidak terpenuhi maka
akan mengganggu fungsi
dari pihak pria, 40%
reproduksi tubuh yakni
dari pihak wanita dan
kesulitan membuahi sel
40% dari keduanya. telur.
Infertillitas Primer dan
Infertilitas Sekunder

Infertilitas dibedakan menjadi dua


bagian yaitu infertilitas primer dan
infertilitas sekunder.
Infertilitas primer adalah pasangan
suami istri yang belum pernah
mengalami kehamilan, sementara
infertilitas sekunder adalah
pasangan suami istri gagal untuk
memperoleh kehamilan setelah satu
tahun paska persalinan atau paska
abortus tanpa menggunakan
kontrasepsi apapun.
Etiologi Infertilitas Pada Wanita dan Etiologi Infertilitas Pada
Pria

Etiologi Infertilitas Pada Wanita Etiologi infertilitas Pada Pria

Penyebab infertiilitas
Penyebab infertilitas pada pria sebagai berikut :
pada wanita sebagai
1. Gangguan Spermatogenesis
berikut : 2. Obstruksi
3. Ketidak mampuan koitus atau
1. Hormonal
ejakulasi
2. Obstruksi 4. Faktor sederhana

3. Faktor lokal
Faktor Risiko Infertil
Faktor Risiko Infertilitas Pada Faktor Risiko Infertilitas
Wanita Pada Pria

1. Gangguan ovulasi
Gangguan pada spermatogenesis,
2. Sindrom Ovarium Polikistik
3. Masalah Tuba mengakibatkan sel sperma
4. Masalah Uterus
dihasilkan sedikit atau tidak sama
5. Penigkatan Usia
6. Berat Badan sekali, gangguan pada sel sperma
7. Stress untuk mencapai sel telur dan
8. Infeksi Organ Reproduksi
membuahinya, umur, peminum
9. Penyakit Menular Seksual
alkohol, pengguna narkoba,
merokok dan paparan radiasi.
Diagnosis Infertil Pada Wanita

Diagnosis infertil dilakukan dengan cara :

a. Anamnesis
Anamnesis dilakukan terhadap pasien dengan menanyakan identitas
pasangan suami istri meliputi umur, pekerjaan, lama menikah dan evaluasi dari pasien
wanita mengenai ketidakteraturan siklus haid, dismenorea, infeksi organ reproduksi yang
pernah dialami, riwayat adanya bedah pelvis, riwayat sanggama, frekuensi sanggama,
dispareunia, riwayat komplikasi pascapartum, abortus, kehamilan ektopik, kehamilan
terakhir, konstrasepsi yang pernah digunakan, pemeriksaan infertilitas dan pengobatan
sebelumnya, riwayat penyakit sistematik (tuberkulosis, diabetes melitus, tiroid),
pengobatan radiasi, sitostatika, alkoholisme.
b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendiagnosis infertil adalah :


1) Vital sign

2) Penghitungan BMI

3) Pemeriksaan gangguan endokrin

4) Pemeriksaan pelvis

c. Pemeriksaan Penunjang Infertilitas

Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk mendiagnosis infertilitas pada

wanita, yaitu biopsi endometrium pada hari pertama menstruasi,

histerosalfingorafi, histeroskopi, laparaskopi atau laparatomi. Tujuan

pemeriksaan penunjang infertilitas adalah mengetahui keadaan ovarium yaitu

folikel graaf atau korpus luteum, mengetahui faktor peritonium, melepaskan

perlekatan, dan tuboplasti-melepaskan fimosis fimbrie tuba.


Penatalaksanaan
Infertilitas

a. Gangguan Ovulasi
b. Faktor sperma
c. Endometriosis
d. Faktor tuba, oklusi tuba
e. Fertilisasi in vitro (FIV)
Faktor Risiko dengan Kejadian Infertil Pada Wanita

1) Usia

Usia wanita semakin bertambah maka semakin kecil


kemungkinan untuk hamil. kejadian infertilitas
berbanding lurus dengan pertambahan usia. kemampuan
reproduksi wanita menurun drastis setelah usia 35 tahun.
infertilitas dikatakan stabil bilamana sampai usia 36
tahun. hal ini dikarenakan cadangan sel telur yang
semakin sedikit. selain itu wanita yang sudah berumur
juga cenderung memiliki gangguan fungsi kesehatan
sehingga menurunkan fungsi reproduksinya dan kejadian
abortus meningkat ketika kehamilan terjadi pada wanita
yang sudah berumur.
2) Siklus Haid

Fase reproduksi dimulai setelah fase pubertas sampai fase sebelum

menopause. fase pubertas wanita adalah fase disaat wanita mulai dapat

bereproduksi yang ditandai dengan haid untuk pertama kalinya. pada

fase reproduksi wanita memiliki 400 sel telur, semenjak mengalami

menarche sampai menepause wanita mengalami haid secara periodik.

siklus haid wanita normal adalah 25-35 hari. siklus haid yang tidak

normal menandakan pelepasan sel telur atau ovulasi yang tidak baik.

ovulasi terganggu jika ada gangguan hormonal salah satunya adalah

sindrom ovarium polikistik. gangguan ini sebagai salah satu penyebab

utama kegagalan proses ovulasi yang normal. sindroma

ovariumpolikistik atau kegagalan ovulasi ini merupakan penyebab

nomer satu infertilitas yang disebabkan gangguan ovulasi dari ovarium.


3) Infeksi Organ Reproduksi

Organ reproduksi wanita yang paling sering terkena infeksi adalah vagina.

Manifestasi klinis dari infeksi vagina mudah terdeteksi. Salah satunya adalah keputihan.

Keputihan bisa terjadi karena jamur atau bakteri, merupakan gangguan kesehatan yang

paling banyak dialami wanita. Di antara waktu haid, sel-sel pada leher rahim dan vagina

mengeluarkan lendir yang lengket dan agak halus, jika tidak berbau maka keputihan

normal dan tidak perlu diobati, sedangkan apabila keputihan menyebabkan gatal-gatal

dan nyeri pada vagina sampai bagian luar kelamin vulva,penyebab bisa jadi karena

adanya jamur atau bakteri pada organ reproduksi. Bila terjadi infeksi pada vagina,

biasannya kadar keasaman dalam vagina akan meningkat. Kondisi ini akan

menyebabkan sperma mati sebelum sempat membuahi sel telur.

Kadar keasaman vagina juga dapat menyebabkan vagina mengerut sehingga

perjalanan sperma di dalam vagina terhambat. Sehingga, infeksi organ reproduksi dapat

merupakan faktor risiko terhadap kejadian infertil pada wanita.


Pertanyaan

1. Sri Supatmi NIM 347

Pemeriksaan apa saja yang bisa dilakukan untuk pasien infertil?

2. Siti faidah NIM 381

Bagaimana salah satu upaya untuk menyuburkan kandungan

secara alami?

3. Rizki putri pinasti NIM 388

Kebanyakan kasus di desa kalau pasangan lama tidak punya

anak yang disuruh periksa hanya pihak wanita saja bagaimana

sebaiknya saran untuk pasangan tersebut?


Jawaban No. 1

1. tes USG panggul Untuk melihat kondisi rahim dan indung

telur

2. test patensi tuba atau histerosalpingografi/HSG.Tes ini

dilakukan untuk mengecek adanya sumbatan di tuba

falopi(saluran dengan panjang sekitar 10-13 cm dan diameter

sekitar 1 cm yang menghubungkan antara indung telur

(ovarium) dan Rahim

3. tes hormon DarahBila siklus haid tidak teratur,sebagai

konfirmasi ovulasi dan penilaian cadangan ovarium (kualitas)


Jawaban No. 2

1. memperbanyak konsumsi sayur dan buah

2. mengurangi konsumsi kafein

3. rutin berolah raga

4. menghindari konsumsi lemak

5. membatasi karbohidrat

6. mengurangi stress

7. berhenti merokok

8. mencapai Berat Badan ideal


Jawaban No. 3

Memberikan konseling Kepada pasangan tdk

hanya utk wanita yg dilakukan pemeriksaan tp jg

pasangan laki laki dg tes sperma

Anda mungkin juga menyukai