Anda di halaman 1dari 20

TUGAS

STRUKTUR BANGUNAN
BETON

Dikerjakan oleh:
Mifaldy Liberty Situmorang
D1011191120
TUGAS
STRUKTUR BANGUNAN
BETON
Buat Resume serta penjelasan Perbandingan/Perubahan pasal-pasal
dan butir pada Standar SNI 2847-2019 terhadap Standar SNI 2847-
2002 mengenai elemen struktur pelat:
1. Definisi pelat satu dan dua arah
2. Beban hidup dan Pola pembebanan pada elemen pelat
3. Metode analisis
4. Tinggi minimum balok dan lendutan maksimum
5. Koefisien momen
PELAT SATU ARAH
SNI 2847-2002:
- Berdasarkan pasal 10.3, definisi pelat satu arah yaitu:

”Pelat beton bertulang dimana tulangannya hanya direncanakan untuk


memikul gaya-gaya dalam satu arah”.
Yang mana syaratnya adalah:
a. Jumlah minimum bentang yang ada haruslah minimum dua,
b. Memiliki panjang-panjang bentang yang tidak terlalu berbeda, dengan
rasio panjang bentang terbesar terhadap panjang bentang terpendek
dari dua bentang yang bersebelahan tidak lebih dari 1,2,
c. Beban yang bekerja merupakan beban terbagi rata,
d. Beban hidup per satuan panjang tidak melebihi tiga kali beban mati per
satuan panjang, dan
e. Komponen struktur adalah prismatis.
PELAT SATU ARAH
SNI 2847-2019:
- Berdasarkan pasal 7.1.1 dan R8.10.2.3 , definisi pelat satu arah yaitu:

”Perencanaan pelat nonprategang dan prategang dengan penulangan


untuk lentur satu arah dengan rasio dari dua bentang atau lebih (bentang
panjang/bentang pendek), pelat menahan momen yang terjadi pada
bentang yang lebih pendek”.
Yang mana syaratnya adalah:
a. Komponen struktur adalah prismatis,
b. Beban terdistribusi merata,
c. Beban hidup tak terfaktor tidak melebihi tiga kali beban mati tak
terfaktor (L ≤ 3D),
d. Terdapat dua bentang atau lebih, dan
e. Panjang bentang terbesar terhadap panjang bentang terpendek dari
dua bentang yang bersebelahan tidak lebih dari 20 %.
PELAT SATU ARAH
Pada pelat satu arah, terdapat beberapa perbandingan ataupun perubahan
antara SNI 2847-2002 dengan SNI 2847-2019, yaitu:
1. Pada SNI 2847-2002 dijelaskan hanya untuk merancang gaya satu arah
pada pelat beton bertulang, sedangkan pada SNI 2847-2019 dijelaskan
lebih rinci yaitu untuk merancang lentur dan juga momen pada beton
prategang dan non prategang.
2. Pada perbanding panjang bentang yang bersbelahan, pada SNI 2847-
2002 menggunakan rasio 1,2, sedangkan pada SNI 2847-2019
menggunakan persentase 20%.
PELAT DUA ARAH
SNI 2847-2002:
- Berdasarkan pasal 15.1, definisi pelat dua arah yaitu:

”Perencanaan sistem pelat bertulangan lentur dalam arah lebih dari satu dengan
atau tanpa balok di antara tumpuannya”.
Yang mana syaratnya adalah:
a. Minimum harus ada tiga bentang menerus dalam masing-masing arah,
b. Panel pelat harus berbentuk persegi dengan perbandingan antara bentang
panjang terhadap bentang pendek diukur antara sumbu-ke-sumbu tumpuan,
tidak lebih dari 2,
c. Panjang bentang yang bersebelahan, diukur antara sumbu-ke-sumbu
tumpuan, dalam masing-masing arah tidak boleh berbeda lebih dari
sepertiga bentang terpanjang,
d. Posisi kolom boleh menyimpang maksimum sejauh 10% panjang bentang
(dalam arah penyimpangan) dari garis-garis yang menghubungkan sumbu-
sumbu kolom yang berdekatan, dan
e. Beban yang diperhitungkan hanyalah beban gravitasi dan terbagi merata
pada seluruh panel pelat. Beban hidup tidak boleh melebihi 2 kali beban
mati.
PELAT DUA ARAH
SNI 2847-2019:
- Berdasarkan pasal 8.1.1, definisi pelat dua arah yaitu:

”Perencanaan desain sistem pelat prategang dan nonprategang yang ditulangi


untuk lentur dua arah, dengan atau tanpa balok di antara tumpuannya,”.
Yang mana syaratnya adalah:
a. Sedikitnya harus terdapat tiga bentang menerus dalam masing-masing arah,
b. Panjang bentang berurutan yang diukur dari pusat ke pusat tumpuan dalam
masing-masing arah harus tidak boleh berbeda lebih dari sepertiga bentang
terpanjang,
c. Panel harus berbentuk persegi, dengan rasio dimensi terpanjang terhadap
dimensi terpendek yang diukur dari pusat ke pusat tumpuan, tidak melebihi
2,
d. Posisi kolom boleh menyimpang tidak lebih dari 10 % dari bentang dari arah
pergeseran masing-masing sumbu di antara titik pusat kolom yang
berurutan, dan
e. Beban hidup tak terfaktor tidak boleh melebihi dua kali beban mati tak
terfaktor.
PELAT DUA ARAH
Pada pelat dua arah, terdapat beberapa perbandingan ataupun perubahan
antara SNI 2847-2002 dengan SNI 2847-2019, yaitu:
1. Pada SNI 2847-2002 dijelaskan hanya untuk merancang gaya satu arah
pada pelat beton bertulang, sedangkan pada SNI 2847-2019 dijelaskan
lebih rinci yaitu untuk merancang lentur dan juga momen pada beton
prategang dan non prategang.
2. Untuk persyaratannya tidak ada perubahan ataupun penambahan.
BEBAN HIDUP
SNI 2847-2002:
- Pengaturan beban hidup yaitu:

a. Bila beban hidup bervariasi tetapi tidak melebihi tigaperempat beban


mati, atau bila kondisi dari beban hidup adalah sedemikian hingga
semua panel akan terbebani secara penuh bersama-sama, maka
momen terfaktor maksimum boleh dianggap bekerja pada semua
penampang dengan beban hidup penuh terfaktor pada seluruh sistem
pelat,
b. Momen terfaktor harus diambil tidak kurang daripada yang didapat
berdasarkan kondisi beban hidup penuh terfaktor yang diaplikasikan
pada semua panel,
BEBAN HIDUP
SNI 2847-2019:
- Pengaturan beban hidup yaitu:

a. Untuk perencanaan lantai dan atap dalam menahan beban gravitasi,


diizinkan bahwa beban hidup dapat dianggap hanya bekerja pada
lantai atau atap yang sedang ditinjau,
b. Untuk pelat satu arah dan balok, diizinkan untuk mengasumsikan
Momen positif maksimum Mu di dekat tengah bentang terjadi dengan
beban hidup terfaktor L yang bekerja penuh pada bentang dan pada
bentang yang berselang-seling dan Momen negatif maksimum Mu di
tumpuan terjadi dengan beban hidup terfaktor L yang bekerja penuh
hanya pada bentang yang berdekatan,
c. Untuk sistem pelat dua arah, momen terfaktor harus tidak kurang dari
momen yang yang dihasilkan dari beban hidup terfaktor L
BEBAN HIDUP
Pada pelat dua arah, terdapat beberapa perbandingan ataupun perubahan
antara SNI 2847-2002 dengan SNI 2847-2019, yaitu:
1. Pada SNI 2847-2002 tidak dijelaskan secara rinci mengenai
perbandingan beban hidup dengan momen, sedangkan pada SNI 2847-
2019 dijelaskan.
METODE ANALISIS
SNI 2847-2002:
- Pengaturan metode analisis berdasarkan pasal 10.3 yaitu:

a. Semua komponen struktur rangka atau struktur menerus direncanakan


terhadap pengaruh maksimum dari beban terfaktor yang dihitung
sesuai dengan metode elastis,
b. Untuk beton prategang, metode pendekatan untuk analisis rangka
portal boleh digunakan untuk bangunan dengan tipe konstruksi,
bentang, dan tinggi tingkat yang umum,
c. Sebagai alternatif, metode pendekatan berikut ini dapat digunakan
untuk menentukan momen lentur dan gaya geser dalam perencanaan
balok menerus dan pelat satu arah, yaitu pelat beton bertulang dimana
tulangannya hanya direncanakan untuk memikul gaya-gaya dalam satu
arah
METODE ANALISIS
SNI 2847-2019:
- Pengaturan metode analisis berdasarkan pasal 6.2.4 yaitu:

a. Pelat dua arah diizinkan untuk dianalisis terhadap beban gravitasi


sesuai metode desain langsung dalam dan metode rangka ekuivalen
dalam,
b. Dinding langsing diizinkan untuk dianalisis sesuai 11.8 (Metode
alternatif untuk analisis dinding langsing tidak sebidang) terhadap
pengaruh luar bidang,
c. Diafragma diizinkan untuk dianalisis sesuai 12.4.2 (Pemodelan dan
analisis diafragma),
d. Sebuah komponen atau daerah diizinkan untuk dianalisis dan didesain
menggunakan metode strut and tie sesuai pasal 23 (Model Strut dan
Tie).
TINGGI BALOK MINIMUM
SNI 2847-2002:
TINGGI BALOK MINIMUM
SNI 2847-2019:
LENDUTAN IZIN MAKSIMUM
SNI 2847-2002:
LENDUTAN IZIN MAKSIMUM
SNI 2847-2019:
KOEFISIEN MOMEN
SNI 2847-2002:
KOEFISIEN MOMEN
SNI 2847-2019:
PERBANDINGAN DAN PERUBAHAN
Untuk Beban Hidup, Metode Analisis, Tinggi Balok Minimum, Lendutan Izin
Maksimum, dan Koefisien Momen secara umum tidak ada perbedaan yang
mencolok, namun terjadi perubahan pada pasal dan nomor tabel.

Anda mungkin juga menyukai