Materi D
Materi D
Berbasis Akrual
Dasar Hukum
Pengecualian asas bruto – Tidak ada Pengecualian asas bruto - Dalam hal
pengecualian. besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA
bruto (biaya) bersifat variabel terhadap
pendapatan dimaksud dan tidak dapat
dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan
proses belum selesai, maka asas bruto dapat
dikecualikan. (Par 25)
5
2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BERBASIS KAS-PSAP 02
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
TRANSAKSI PENDAPATAN, BELANJA, TRANSAKSI PENDAPATAN, BELANJA,
DAN PEMBIAYAAN BERBENTUK DAN PEMBIAYAAN BERBENTUK
BARANG DAN JASA BARANG DAN JASA
6
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 dan 20X0
92 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank xxx xxx xx xxx
93 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi xxx xxx xx xxx
94 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya xxx xxx xx xxx
89 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara xxx xxx xx xxx
90 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah xxx xxx xx xxx
91 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xx xxx
92 Jumlah Pengeluaran (87 s/d 91) xxx xxx xx xxx
93 PEMBIAYAAN NETO (84 - 92) xxxx xxxx xx xxxx
94
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (67 + 93)
95 Xxxx xxxx xx xxxx
Laporan Perubahan SAL
Surplus/defisit LO
pada periode
bersangkutan
Dampak kumulatif
perubahan
Ekuitas awal
kebijakan/kesalahan
Ekuitas mendasar
akhir
13
STRUKTUR LAPORAN OPERASIONAL
Surplus/Defisit LO
Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban
selama satu periode pelaporan
• Pendapatan/Beban yg
• Sifatnya tidak rutin, Kegiatan Non bukan merupakan
termasuk surplus/defisit Pos Luar Biasa operasi biasa
Operasional
dari penjualan aset non • Tidak diharapkan
lancar dan penyelesaian sering/rutin terjadi
kewajiban jangka • Di luar kendali/
panjang pengaruh entitas ybs
14 • Sifat & jumlah
diungkap dalam CalK
AKUNTANSI PENDAPATAN PADA
LAPORAN OPERASIONAL
• Pada saat timbul hak
atas pendapatan (hak
untuk menagih) atau Berdasarkan azas
• Pada saat pendapatan bruto
direalisasi
Pengakuan
.
Pencatatan
.
Pendapatan LO
Pengungkapan
.
Klasifikasi
.
Rincian lebih
lanjut sumber Menurut sumber
pendapatan pendapatan
disajikan dalam
CaLK
15
AKUNTANSI BEBAN PADA
LAPORAN OPERASIONAL
• Saat timbul kewajiban
• Terjadinya konsumsi • Penyusutan dapat
aset dilakukan dengan
• Terjadinya penurunan metode garis lurus,
manfaat saldo menurun, dan
ekonomi/potensi jasa unit produksi
Pengakuan
. Pencatatan
.
Beban LO
Beban berdasarkan
Pengungkapan
.
Klasifikasi
.
• Menurut
klasifikasi organisasi dan
klasifikasi lain yang klasifikasi
dipersyaratkan menurut ekonomi
ketentuan perundangan
disajikan dalam CaLK
16
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 dan 20X0
Kenaikan/
No URAIAN 20X1 20X0 (%)
Penurunan
KEGIATAN OPERASIONAL
1PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pendapatan Pajak Daerah xxx xxx xxx xxx
4 Pendapatan Retribusi Daerah xxx xxx xxx xxx
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan xxx xxx xxx xxx
6 Pendapatan Asli Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah( 3 s/d 6 ) xxx xxx xxx xxx
8
9 PENDAPATAN TRANSFER
10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN
11 Dana Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam xxx xxx xxx xxx
13 Dana Alokasi Umum xxx xxx xxx xxx
14 Dana Alokasi Khusus xxx xxx xxx xxx
15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (11 s/d 14) xxx xxx xxx xxx
16
17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA
18 Dana Otonomi Khusus xxx xxx xxx xxx
19 Dana Penyesuaian xxx xxx xxx xxx
20 Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya (18 s/d 19 ) xxx xxx xxx xxx
21
22 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI
23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya xxx xxx xxx xxx
25 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi (23 s/d 24) xxx xxx xxx xxx
26 Jumlah Pendapatan Transfer (15 + 20 + 25) xxx xxx xxx xxx
27
28 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
29 Pendapatan Hibah xxx xxx xxx xxx
30 Pendapatan Dana Darurat xxx xxx xxx xxx
31 Pendapatan Lainnya xxx xxx xxx xxx
32 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang sah (29 s/d 31) xxx xxx xxx xxx
33 JUMLAH PENDAPATAN (7 + 26 + 32) xxx xxx xxx xxx
34
35BEBAN
36 Beban Pegawai xxx xxx xxx xxx
37 Beban Persediaan xxx xxx xxx xxx
38 Beban Jasa xxx xxx xxx xxx
39 Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx xxx
40 Beban Perjalanan Dinas xxx xxx xxx xxx
41 Beban Bunga xxx xxx xxx xxx
42 Beban Subsidi xxx xxx xxx xxx
43 Beban Hibah xxx xxx xxx xxx
44 Beban Bantuan Sosial xxx xxx xxx xxx
45 Beban Penyusutan xxx xxx xxx xxx
46 Beban Transfer xxx xxx xxx xxx
47 Beban Lain-lain xxx xxx xxx xxx
48 JUMLAH BEBAN (36 s/d 47) xxx xxx xxx xxx
49
50 SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI (33-48) xxx xxx xxx xxx
51
52SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
53 Surplus Penjualan Aset Nonlancar xxx xxx xxx xxx
54 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx
55 Defisit Penjualan Aset Nonlancar xxx xxx xxx xxx
56 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx
57 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya xxx xxx xxx xxx
58 JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL(53 s/d 57) xxx xxx xxx xxx
59 SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (50 + 58) xxx xxx xxx xxx
60
61POS LUAR BIASA xxx xxx xxx xxx
62 Pendapatan Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
63 Beban Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
64 POS LUAR BIASA ( 62-63) xxx xxx xxx xxx
65 SURPLUS/DEFISIT-LO ( 59 + 64) xxx xxx xxx xxx
Laporan Perubahan Ekuitas
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0
1 ASET
2
3 ASET LANCAR
4 Kas di Kas Daerah xxx xxx
5 Kas di Bendahara Pengeluaran xxx xxx
6 Kas di Bendahara Penerimaan xxx xxx
7 Investasi Jangka Pendek xxx xxx
8 Piutang Pajak xxx xxx
9 Piutang Retribusi xxx xxx
10 Penyisihan Piutang (xxx) (xxx)
11 Belanja Dibayar Dimuka xxx xxx
12 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara xxx xxx
13 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah xxx xxx
14 Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat xxx xxx
15 Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx
16 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran xxx xxx
17 Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi xxx xxx
18 Piutang Lainnya Xxx xxx
19 Persediaan Xxx xxx
20 Jumlah Aset Lancar (4 s/d 19) xxx xxx
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN /KOTA
NERACA
PER 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0
21
22 INVESTASI JANGKA PANJANG
23 Investasi Nonpermanen
24 Pinjaman Jangka Panjang xxx xxx
25 Investasi dalam Surat Utang Negara xxx xxx
26 Investasi dalam Proyek Pembangunan xxx xxx
27 Investasi Nonpermanen Lainnya xxx xxx
28 Jumlah Investasi Nonpermanen (24 s/d 27) xxx xxx
29 Investasi Permanen
30 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah xxx xxx
31 Investasi Permanen Lainnya xxx xxx
32 Jumlah Investasi Permanen (30 s/d 31) xxx xxx
33 Jumlah Investasi Jangka Panjang (28 + 32) xxx xxx
34
35 ASET TETAP
36 Tanah xxx xxx
37 Peralatan dan Mesin xxx xxx
38 Gedung dan Bangunan xxx xxx
39 Jalan, Irigasi, dan Jaringan xxx xxx
40 Aset Tetap Lainnya xxx xxx
41 Konstruksi dalam Pengerjaan xxx xxx
42 Akumulasi Penyusutan (xxx) (xxx)
43 Jumlah Aset Tetap (36 s/d 42) xxx xxx
44
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN /KOTA
NERACA
PER 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0
45 DANA CADANGAN
46 Dana Cadangan xxx xxx
47 Jumlah Dana Cadangan (46) xxx xxx
48
49 ASET LAINNYA
50 Tagihan Penjualan Angsuran xxx xxx
51 Tuntutan Ganti Rugi xxx xxx
52 Kemitraan dengan Pihak Ketiga xxx xxx
53 Aset Tak Berwujud xxx xxx
54 Aset Lain-Lain xxx xxx
55 Jumlah Aset Lainnya (50 s/d 54) xxx xxx
56
57 JUMLAH ASET (20+33+43+47+55) xxxx xxxx
58
59 KEWAJIBAN
60
61 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
62 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) xxx xxx
63 Utang Bunga xxx xxx
64 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang xxx xxx
65 Pendapatan Diterima Dimuka xxx xxx
66 Utang Belanja xxx xxx
67 Utang Jangka Pendek Lainnya xxx xxx
68 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (62 s/d 67) xxx xxx
69
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN /KOTA
NERACA
PER 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0
59 KEWAJIBAN
60
61 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
62 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) xxx xxx
63 Utang Bunga xxx xxx
64 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang xxx xxx
65 Pendapatan Diterima Dimuka xxx xxx
66 Utang Belanja xxx xxx
67 Utang Jangka Pendek Lainnya xxx xxx
68 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (62 s/d 67) xxx xxx
69
70 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
71 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan xxx xxx
72 Utang Dalam Negeri - Obligasi xxx xxx
73 Premium (Diskonto) Obligasi xxx xxx
74 Utang Jangka Panjang Lainnya xxx xxx
75 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (71 s/d 74) xxx xxx
76 JUMLAH KEWAJIBAN (68+75) xxx xxx
77
78 EKUITAS
79 EKUITAS xxx xxx
80 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA (76+79) xxxx xxxx
LAPORAN ARUS KAS
33
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 20X1 dan 20X0
Metode Langsung
(Dalam Rupiah)
No. Uraian 20X1 20X0
1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2 Arus Masuk Kas
3 Penerimaan Pajak Daerah XXX XXX
4 Penerimaan Retribusi Daerah XXX XXX
5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan XXX XXX
6 Penerimaan Lain-lain PAD yang sah XXX XXX
7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak XXX XXX
8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam XXX XXX
9 Penerimaan Dana Alokasi Umum XXX XXX
10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus XXX XXX
11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus XXX XXX
12 Penerimaan Dana Penyesuaian XXX XXX
13 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak XXX XXX
14 Penerimaan Bagi Hasil Lainnya XXX XXX
15 Penerimaan Hibah XXX XXX
16 Penerimaan Dana Darurat XXX XXX
17 Penerimaan Lainnya XXX XXX
18 Penerimaan dari Pendapatan Luar Biasa XXX XXX
19 Jumlah Arus Masuk Kas (3 s/d 18) XXX XXX
20 Arus Keluar Kas
21 Pembayaran Pegawai XXX XXX
22 Pembayaran Barang XXX XXX
23 Pembayaran Bunga XXX XXX
24 Pembayaran Subsidi XXX XXX
25 Pembayaran Hibah XXX XXX
26 Pembayaran Bantuan Sosial XXX XXX
27 Pembayaran Tak Terduga XXX XXX
28 Pembayaran Bagi Hasil Pajak XXX XXX
29 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi XXX XXX
30 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya XXX XXX
31 Pembayaran Kejadian Luar Biasa XXX XXX
32 Jumlah Arus Keluar Kas (21 s/d 31) XXX XXX
33 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (19 - 32) XXX XXX
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 20X1 dan 20X0
Metode Langsung
(Dalam Rupiah)
No. Uraian 20X1 20X0
34 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
35 Arus Masuk Kas
36 Pencairan Dana Cadangan XXX XXX
37 Penjualan atas Tanah XXX XXX
38 Penjualan atas Peralatan dan Mesin XXX XXX
39 Penjualan atas Gedung dan Bangunan XXX XXX
40 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan XXX XXX
41 Penjualan Aset Tetap XXX XXX
42 Penjualan Aset Lainnya XXX XXX
43 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan XXX XXX
44 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen XXX XXX
45 Jumlah Arus Masuk Kas (36 s/d 44) XXX XXX
46 Arus Keluar Kas
47 Pembentukan Dana Cadangan XXX XXX
48 Perolehan Tanah XXX XXX
49 Perolehan Peralatan dan Mesin XXX XXX
50 Perolehan Gedung dan Bangunan XXX XXX
51 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan XXX XXX
52 Perolehan Aset Tetap Lainnya XXX XXX
53 Perolehan Aset Lainnya XXX XXX
54 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah XXX XXX
55 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen XXX XXX
56 Jumlah Arus Keluar Kas (47 s/d 55) XXX XXX
57 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (45 - 56) XXX XXX
58 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
59 Arus Masuk Kas
60 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat XXX XXX
61 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya XXX XXX
62 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank XXX XXX
63 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank XXX XXX
64 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi XXX XXX
65 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya XXX XXX
66 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara XXX XXX
67 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah XXX XXX
68 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya XXX XXX
69 Jumlah Arus Masuk Kas (60 s/d 68) XXX XXX
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 20X1 dan 20X0
Metode Langsung
(Dalam Rupiah)
No. Uraian 20X1 20X0
70 Arus Keluar Kas
71 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat XXX XXX
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah
72 Lainnya XXX XXX
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan
73 Bank XXX XXX
74 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank XXX XXX
75 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi XXX XXX
76 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya XXX XXX
77 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara XXX XXX
78 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah XXX XXX
79 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya XXX XXX
80 Jumlah Arus Keluar Kas (71 s/d 79) XXX XXX
81 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan (69 - 80) XXX XXX
82 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
83 Arus Masuk Kas
84 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) XXX XXX
85 Jumlah Arus Masuk Kas (84) XXX XXX
86 Arus Keluar Kas
87 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) XXX XXX
88 Jumlah Arus Keluar Kas (87) XXX XXX
89 Arus Kas Bersih dari Aktivitas transitoris (84 - 87) XXX XXX
90 Kenaikan/Penurunan Kas (33+57+81+89) XXX XXX
91 Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran XXX XXX
92 Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran (90+91) XXX XXX
93 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan XXX XXX
94 Saldo Akhir Kas (92+93) XXX XXX
Komparasi Laporan
Keuangan 2015
No Laporan Keuangan Komparasi Keterangan
1 Laporan Realisasi Anggaran Ya,, 2015 dan 2014 Basis CTA ada
2 Laporan Perubahan SAL Tidak Basis CTA tidak ada
3 Laporan Operasional Tidak Basis CTA tidak ada
4 Laporan Perubahan Ekuitas Tidak Basis CTA tidak ada
5 Neraca Ya, 2015 dan 2014 Basis CTA ada
6 Laporan Arus Kas Ya, 2015 dan 2014 Basis CTA ada
7 Catatan Atas Laporan Menyesuaikan Basis CTA ada
Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan
PP Pendapatan-LO 2 5
71/2010
Beban LO LPE C
Kas & Setara Kas A
Permen Kebijakan Piutang L
dagri Akt &
Persediaan K
64/2013 SAPD 3
Investasi Jangka
Neraca
Panjang **)
Aset Tetap & 6
Penyusutan LAK
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Kewajiban Transaksi
Koreksi Kesalahan Transitoris
*)
**)
Konsolidasi
***)
ReStatement Laporan
Keuangan
LAPORAN KEUANGAN SKPD
1 5
Pendapatan-LRA
LRA
Belanja
Pendapatan-LO 2 4
Beban
LO LPE
C
A
PP Permendagri Kas & Setara Kas
71/2010 64/2013 L
Piutang K
Persediaan 3
Aset Tetap & Neraca
Penyusutan
Aset Lainnya
Kewajiban
Koreksi Kesalahan
Konsolidasi
Laporan Pemda
TRANSAKSI AKRUAL
TRANSAKSI DALAM SAP AKRUAL
TRANSAKSI AKRUAL
• Pendapatan masih harus diterima
• Pendapatan diterima dimuka
• Beban yang masih harus dibayar
• Beban dibayar dimuka
• Beban Penyusutan
• Beban Penyisihan piutang
• Transaksi belanja modal dan pembiayaan langsung ke pos
dalam neraca
PENYESUAIAN KAS - AKRUAL
Pendapatan LRA dan Pendapatan LO Belanja dan Beban
LRA LO LRA LO
Pendapatan-LO Belanja
Sekaligus Sekaligus
Pendapatan-LRA Beban
Tanggal 1 Januari 20X5 ditetapkan bahwa Estimasi Pendapatan SKPD A untuk tahun
20X5 adalah Rp500.000.000, sedangkan belanjanya dianggarkan sebesar
Rp650.000.000.
Pada tanggal 1 Juni 20X2 diterima pendapatan pajak sebesar 300.000.000. Pada 31
Desember masih ada pajak yang belum dibayar 50.000.000
• Tanggal 28 Mei 20X5 Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah terbit dan dinyatakan
bahwa SKPD Aman memiliki pendapatan pajak hotel atas Hotel Bulan sebesar
Rp50.000.000
• Tanggal 10 Juni 20X5 Hotel Bulan membayar pajak hotel ke SKPD Tentram
Rp50.000.000.
• Tanggal 11 Juni 20X5 Bendahara Penerimaan SKPD Aman menyetorkan uang
pajak tersebut ke rekening Kas Daerah.
Des. 20X2
Pembayaran
1 Februari 20X3 Rp.
250 Jt.
Pendapatan tahun 20X2
51
PENDAPATAN MASIH HARUS DITERIMA
Pada tanggal 31 Desember 20X2 terdapat SKP yang telah dikirimkan ke pengusaha restoran dan
hotel namun belum diterima pelunasannya. Sebesar 250.000.000. Pelunasan baru dilakukan pada 1
Februari 20X3
Pada 31 Desember 20X2, terdapat deposito Pemda tertanggal 1 Nopember 20X2 sebesar
500.000.000 berbunga 6%, jangka waktu 3bulan, jatuh tempo 1 Februari 20X3
20X2 20X1Pendapatan LO
Pendapatan LRA 600.000 600.000
Pendapatan diterima dimuka 50.000 90.000 40.000 penurunan
Pendapatan LRA + penurunan pendapatan diterima dimuka 640.000
PENDAPATAN JAMINAN
Pada 3 Januari 20X2, entitas menerima hibah dari perusahaan swasta berupa 2 unit
kendaraan untuk dinas pendidikan dengan nilai 420.000.000 beserta service
pemeliharaan kendaraan gratis selama 1 tahun dengan nilai jasa pemeliharaan
sebesar 10.000.000
Des. 20X2
Pembayaran
1 Februari 20X3 Rp.
150 Jt.
Beban tahun 20X2
65
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Pada tanggal 31 Desember 20X2 terdapat tagihan atas kegiatan pemeliharaan rutin
sebesar 20.000.000 yang telah diselesaikan oleh seorang rekanan, namun belum
dibayar. Karena kegiatan rutin ini disatukan dalam kontrak pemeliharaan setahun maka
pembayaran baru dilakukan pada 1 Maret 20X3
Pembayaran
Berakhir 31
1 Januari 20X2 Rp. 40
Des 20X5
Jt untuk 4 tahun.
10 Jt. 30 Jt.
69
BEBANDIBAYAR
BEBAN DIBAYARDIMUKA
DIMUKA
• Aset tetap yang dijual akan dicatat kas yang diterima, aset yang
dijual dihapuskan dari pembukuan nilai aset dan akumulasinya.
Dalam LRA akan dicatat sebagai penerimaan pendapatan lain
sebesar kas yang diterima
Pada tanggal 30 Desember 20X2 dijual peralatan sebesar 10.000.000. Pada tanggal
penjualan saldo peralatan 50.000.000, akumulasi penyusutan sebesar 30.000.000
Pada 30 Desember 20X0 SKPD ABC melakukan pengeluaran untuk KDP berbentuk
gedung sebesar 700juta. Pada 30 Desember 20X1 pengeluaran untuk pembangunan
sebesar 500juta. Pada 30 Juni pengeluaran 300 juta dan gedung diserahterimakan dan
mulai digunakan. Depresiasi 20 tahun.
Tanggal Finansial Anggaran
30/12/20X0 KDP 700.000.000 Belanja Modal 700.000.000
Kas 700.000.000 Perubahan SAL 700.000.000
30/12/20X1 KDP 500.000.000 Belanja Modal 500.000.000
Kas 500.000.000 Perubahan SAL 500.000.000
30/6/20X2 KDP 300.000.000 Belanja Modal 300.000.000
Kas 300.000.000 Perubahan SAL 300.000.000
30/6/20X2 Aset Tetap 1.500.000.000 Tidak ada jurnal
KDP 1.500.000.000
31/12/20X2 Beban dep. 75.000.000 Tidak ada jurnal
Ak. Dep 75.000.000
BIAYA PENYUSUTAN
• Dalam Akrual aset tetap akan dicatat dalam LRA sebagai belanja
modal dan akan dicatat dalam siklus akuntansi sebagai penambah
aset tetap.
• Dalam akhir periode harus dilakukan rekonsiliasi :
• Aset tetap akhir periode = Aset tetap awal + penambahan
• Penambahan = pembelian (belanja modal) + hibah aset dari pihak
lain
• Pengurangan = penjualan aset tetap + aset yang dihibahkan kepada
pihak lain + aset yang dihapuskan.
• Jika terjadi penjualan aset harus dihitung keuntungan atau kerugian
penjualan aset = harga jual aset – (harga perolehan aset yang dijual
– akumulasi depresiasi yang telah diakui).
• Jika aset dihapuskan juga haru dihitung keuntungan / kerugiannya.
Jika nilai aset yang dihapuskan tidak nol maka akan muncul
kerugian.
BIAYA PENYISIHAN PIUTANG
Pada 1 Juli 20X5 nilai investasi di BUMD di neraca sebesar 5.000.000.000. Pemda
menjual 20%nya dengan harga 1.750.000.000. (asumsi telah dilakukan pencatatan
atas pengakuan laba sampai dengan semester tersebut.
Pada 1 April 20X2 Kota Bengawan menerima utang dari Luar Negeri
5.000.000.000 untuk pengembangan jaringan transportasi yang dapat
menunjang industri di kota tersebut. Utang tersebut berbunga rendah 4% per
tahun. Bunga dibayar setiap tanggal 1 April dan pembayaran akan dilakukan
setelah 5 tahun selama 5 kali angsuran.
95